Bab 5. Sukma merajuk

"Apa yang kau temukan di lorong danau itu, Ar?" Purnama menatap adik nya.

"Ada kekuatan besar di sana, namun saat aku datang kekuatan itu seolah pudar dan menghilang." jelas Arya.

"Berarti dia tidak ingin ada masalah dengan mu." sahut Purnama pula.

"Takut bermasalah dengan ku tapi dia sibuk membunuh orang!" sengit Arya.

"Memang nya sudah jelas kalau yang membunuh Paijo mahluk itu?" tanya Purnama pula.

"Ya belum pasti juga, malam itu sama sekali tidak ada saksi satu pun." keluh Arya pelan karena mereka tidak punya apa apa untuk membuktikan.

"Nah ya sudah, aku kasihan nya sama Paijo itu karena dia mau mencari ikan untuk Ibu nya." Purnama berkata miris.

Arya masih diam saja karena dia pun merasakan hal yang sama pada Paijo, kasihan pemuda itu karena mau mencari ikan untuk Mak Roh tapi malah berakhir kematian, tentu nya menyisakan duka dalam untuk Mak Roh pula akibat rasa sesal setelah menyuruh anak nya.

Andai dia tau begini maka tidak mungkin lah minta tolong pada Paijo untuk mencari ikan di danau, lebih baik sudah makan ikan dari pasar saja walau kadang ada rasa tidak enak karena sudah tidak segar lagi. ini dapat ikan segar tapi nyawa anak melayang, mana di bagian penyimpanan ikan perahu Paijo penuh dengan ikan yang besar besar dan gemuk.

Pasti nya sebelum kematian datang dia sudah dapat ikan banyak dan merasa sangat bahagia apa bila Emak nya juga senang mendapatkan ikan itu, sayang nya nasib berkata lain karena Paijo tidak dapat menikmati ikan panggang bersama Emak dan juga adik nya.

"Tapi memang ada arwah kejam dan usia nya sangat tua, Kak." ujar Arya pelan.

"Kelihatan anteng begitu ya, tapi kalau di lihat sekali lewat tidak ada apa apa." gumam Purnama.

"Jam terbang iblis nya jauh di atas kita, ku rasa itu arwah dulu awal awal tempat ini ada!" yakin Arya.

"Tua sekali, sekuat apa kalau sudah tua begitu." Purnama menggaruk kepala nya yang tidak gatal.

"Joko cerita kalau sampan nya pernah di belit selendang merah." celetuk Arya.

"Kok selendang ya?" Purnama masih berpikir keras.

"Nanti malam member turun tangan lah kesana, ini sudah ada satu orang meninggal masalah nya." tegas Arya.

Purnama mengangguk saja karena di kalau untuk hal baik maka pasti akan setuju, mungkin memang nanti para member harus kesana untuk memastikan arwah itu benar ada atau tidak. dan kalau pun ada akan sekuat apa dia, entah sangat kuat atau justru akan terus menghindar tidak mau untuk bertemu.

"Siapa yang mau tugas di rawa sana?" tanya Purnama menatap para member nya.

"Aku saja sama Sukma!" Gun langsung menjawab.

Semua tentu menoleh pada dia karena ini sungguh tidak biasa Gun mau keluar dan tanpa di suruh, atas inisiatif nya sendiri. tentu semua yang ada di sana menjadi heran, biasa cuma di rumah saja sibuk dengan obat obat dan pengetahuan dia soal pengobatan.

"Tidak usah ajak aku, aku malas pergi dengan mu!" tolak Sukma buang muka.

"Aku lagi ada waktu luang, mari kita pergi bersama." ajak Gun lembut.

"Kamu urus saja obat mu, aku sudah terbiasa sendiri jadi tidak usah di temani." tolak Sukma lagi.

"Jangan begitu, aku minta maaf ya kalau selama ini mengabaikan kamu." bujuk Gun dengan taraf sabar luar biasa.

Baik Arya atau pun Purnama serta para member lain, mereka melongo tidak bisa mau berkata kata lagi akibat sangking syok nya melihat percintaan arwah ini. yang mereka tangkap sekarang adalah, Sukma marah karena Gun terus sibuk dan mengabaikan diri nya.

Tidak pernah ada waktu sedikit pun untuk bersama sama, melihat yang lain selalu bareng dengan pasangan nya dan bahkan mereka juga dapat tugas bersama. ini bagai mana mau pergi sama sama, wong Gun saja kalau di suruh keluar rumah selalu ada alasan yang dia buat.

Sebagai wanita jelas ada rasa iri melihat teman teman yang beruntung soal pasangan, terutama kalau melihat kisah cinta Arini dan Nana serta juga Xiela. beda dengan Maharani dan Nilam yang sudah menikah, jadi kesan nya agak berbeda saja dari yang lagi pacaran ini.

"Jadi gimana ini, siapa yang mau melihat?" tanya Purnama sekali lagi.

"Biar mereka saja." Maharani menjawab tanpa suara.

"Aku yang akan pergi, tapi tidak dengan Gun! aku akan pergi bersama Anita saja." Sukma benar benar kesal.

"Aku ada urusan dengan para pembunuh ku itu, maaf ya jadi aku tidak bisa." tolak Anita yang sudah paham kode Maharani.

"Kan sudah kau bunuh terus, ayo lah kita keluar." ajak Sukma.

Ketua masih diam ini menyaksikan perdebatan para member nya, andai saja tadi malam tidak di beri uang lima puluh juta hasil kontrakan dari kota, maka kesabaran nya tidak akan setebal ini menghadapi mereka. apa lagi ada roman kisah cinta para member, untung nya sudah di beri uang oleh Zidan.

"Aku ada mau mengurus Sadewa juga." Anita tersenyum kikuk.

"Apaan, aku tidak ada urusan dengan mu kok!" Sadewa langsung buka suara.

"Sukma, aku kosong kok jadi kita bisa pergi bersama ya." Gun buka suara lagi.

"Sudah ku bilang aku tidak mau! kenapa baru sekarang kau sok mau pergi dengan ku, bahkan sebelum nya bicara dengan ku saja ku tidak sempat. aku sudah berdamai dengan diriku, aku bisa semua nya sendirian!" geram Sukma segera pergi.

"Sama aku yok!" Yasmin yang cepat bangkit karena teman nya sedang marah.

Gun tampak mendesah karena kekasih nya sudah mode ngambek ini akibat sering di abaikan oleh dia, padahal karena dia selalu sibuk akan pengobatan dan juga obat. ibarat kan kalau manusia maka Gun sibuk kerja, sedangkan kekasih juga butuh hiburan keluar walau keluar nya itu juga untuk pekerjaan mereka.

"Gun!"

"Iya, Pur?" Gun mendongak.

"Jangan biarkan wanita melakukan apa apa sendirian, taruhan nya adalah harga diri mu. bila nanti sudah terbiasa sendiri maka dia tidak akan butuh diri mu!" nasihat Purnama.

"Harus nya Sukma juga sadar kalau Gun kerja!" celetuk Menik.

"Bagai mana bila ku suruh Aji sibuk membangun istana ku? apa kau sanggup mengurus anak anak mu sendiri dan masih harus ku suruh kerja juga!" Purnama menatap Menik.

Yang di tatap langsung ciut, semua wanita yang di sana juga menatap nya sengit karena Menik malah menyalahkan Sukma. wajar bila Sukma mengajak Gun keluar dan dia juga butuh perhatian, toh keluar nya juga sambil kerja.

Selamat pagi besty, jangan lupa sarapan ya guys.

Terpopuler

Comments

V3

V3

mmg si Menik punya anak yaaa kak Nov' ❓❓🤔
anak dr si Aji atau dg siapa ❓❓🤔🤔
si Menik ini kan siluman ular sendok kn , Thor ❓🤔

2025-07-26

0

🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒

🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒

bner wanita itu tangguh bisa apa apa sendiri jadi jgn pernah abaikan perempuan mu karna klok udah terbiasa di abaikan udah terbiasa sendiri dia tidak akan membutuhkan mu lagi wahai para pria

2025-07-31

0

Alik Puspita Wati

Alik Puspita Wati

cie ciee yang ngambek karena kekasih nya sibuk kerja meracik obat🤭
ayo Gun luangkan waktumu barang sebentar.
sekali kali me time dengan sukma , untuk menambah keharmonisan hubungan.😁

2025-08-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Selendang merah
2 Bab 2. Mencari Paijo
3 Bab 3. Arya turun tangan
4 Bab 4. Mayat Paijo
5 Bab 5. Sukma merajuk
6 Bab 6. Tarian selendang merah
7 Bab 7. suara orang mandi
8 Bab 8. Ketakutan para arwah
9 Bab 9. Joko ketinggalan
10 Bab 10. Xavier di tampar
11 Bab 11. Ingin bertemu arwah
12 Bab 12. Mencari arwah
13 Bab 13. Tidak menemukan arwah
14 Bab 14. Semua ketakutan
15 Bab 15. Informasi bocor
16 Bab 16. Perahu tidak bisa jalan
17 Bab 17. Masuk danau
18 Bab 18. Warga mengamuk
19 Bab 19. Tamrin ketakutan
20 Bab 20. Terluka tanpa tau
21 Bab 21. Cermin Xavier pecah
22 Bab 22. Arya dan Andini hilang
23 Bab 23. Tersesat
24 Bab 24. Amukan Purnama.
25 Bab 25. Kemarahan besar
26 Bab 26. Ada yang nekat
27 Bab 27. Mayat Nipah
28 Bab 28. Gerhana bulan
29 Bab 29. Panas membara
30 Bab 30. Bertarung dengan arwah
31 Bab 31. Bertemu Dewi salju
32 Bab 32. Menolak mayat dukun
33 Bab 33. Kedatangan arwah lain
34 Bab 34. Mendapatkan Mayat
35 Bab 35. Sungai wadal
36 Bab 36. Hubungan masa lalu
37 Bab 37. Ratapan anak tanpa Ibu
38 Bab 38. Kekasih masa lalu
39 Bab 39. Danau angker
40 Bab 40. Misteri hilang nya Landak
41 Bab 41. Mayat yang hilang
42 Bab 42. Kabar jenazah hilang
43 Bab 43. Ratu ular bergosip
44 Bab 44. Kepala terbalik
45 Bab 45. Luka Maharani
46 Bab 46. Mayat dalam danau
47 Bab 47. Masuk istana bawah air
48 Bab 48. Arwah Mak Roh
49 Bab 49. Istri pertama
50 Bab 50. Air di liang lahat
51 Bab 51. Di bawa ke lembah kematian
52 Bab 52. Di susul Anita
53 Bab 53. Siapa yang menulis buku?
54 Bab 54. Bertempur di sungai wadal
55 Bab 55. Gadis misterius
56 Bab 56. Hantu tengkorak
57 Bab 57. Kedatangan pangeran ular
58 Bab 58. Dewi salju jatuh
59 Bab 59. Di obati Gun
60 Bab 60. Mayat lain
61 Bab 61. Di bantai kafan hitam
62 Bab 62. Flashback
63 Bab 63. Flashback part 2
64 Bab 64. Flashback off
65 Bab 65. Tangis Jati landak
66 Bab 66. Hanya Maharani
67 Bab 67. Pertempuran besar
68 Bab 68. Ratu ular vs dukun sakti
69 Bab 69. Kiara anak ular
70 Bab 70. Patah sayap Ratu burung hantu
71 Bab 71. Merobek selendang
72 Bab 72. Jantung hitam
73 Bab 73. Mengalahkan Ki Ambar
74 Bab 74. Debat warga
75 Bab 75. Mas Duda
76 Bab 76. Kemarahan Landak
77 Bab 77. Balas dendam Landak
78 Bab 78. Sadewa hilang
79 Bab 79. Siapakah Ana?
80 Bab 80. Ratu ular galau
81 Bab 81. Siksaan dari Ratu ular
82 Bab 82. Mencari Ana
83 Bab 83. keresahan Sagara
84 Bab 84. Di bantai habis²an
85 Bab 85. Keturunan Arum
86 Bab 86. Pertukaran roh Sadewa
87 Bab 87. Ratu ular frustasi
88 Bab 88. Salah pilih tubuh
89 Bab 89. Setan mabuk
90 Bab 90. Umpatan Arum
91 Bab 91. Pernikahan Sadewa
92 Bab 92. Arum bersembunyi
93 Bab 93. Menikah
94 Bab 94. Melepaskan ikatan
95 Bab 95. Emosi nya Ratu ular
96 Bab 96. Berurusan dengan wc
97 Bab 97. Membongkar kuburan
98 Bab 98. Membelah bumi
99 Bab 99. Di cium hantu
100 Bab 100. Di pasung
101 Bab 101. Di banting
102 Bab 102. Ketemu anak ular
103 Bab 103. Sadewa nekat
104 Bab 104. Menghajar Sadewa
105 Bab 105. Muntah darah
106 Bab 106. Emosi Menik
107 Bab 107. Hukuman Sadewa
108 Bab 108. Keputusan Ratu ular
109 Bab 109. Membantai Arum
110 Bab 110. Menemui Quina
111 Bab 111. Selesai
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Bab 1. Selendang merah
2
Bab 2. Mencari Paijo
3
Bab 3. Arya turun tangan
4
Bab 4. Mayat Paijo
5
Bab 5. Sukma merajuk
6
Bab 6. Tarian selendang merah
7
Bab 7. suara orang mandi
8
Bab 8. Ketakutan para arwah
9
Bab 9. Joko ketinggalan
10
Bab 10. Xavier di tampar
11
Bab 11. Ingin bertemu arwah
12
Bab 12. Mencari arwah
13
Bab 13. Tidak menemukan arwah
14
Bab 14. Semua ketakutan
15
Bab 15. Informasi bocor
16
Bab 16. Perahu tidak bisa jalan
17
Bab 17. Masuk danau
18
Bab 18. Warga mengamuk
19
Bab 19. Tamrin ketakutan
20
Bab 20. Terluka tanpa tau
21
Bab 21. Cermin Xavier pecah
22
Bab 22. Arya dan Andini hilang
23
Bab 23. Tersesat
24
Bab 24. Amukan Purnama.
25
Bab 25. Kemarahan besar
26
Bab 26. Ada yang nekat
27
Bab 27. Mayat Nipah
28
Bab 28. Gerhana bulan
29
Bab 29. Panas membara
30
Bab 30. Bertarung dengan arwah
31
Bab 31. Bertemu Dewi salju
32
Bab 32. Menolak mayat dukun
33
Bab 33. Kedatangan arwah lain
34
Bab 34. Mendapatkan Mayat
35
Bab 35. Sungai wadal
36
Bab 36. Hubungan masa lalu
37
Bab 37. Ratapan anak tanpa Ibu
38
Bab 38. Kekasih masa lalu
39
Bab 39. Danau angker
40
Bab 40. Misteri hilang nya Landak
41
Bab 41. Mayat yang hilang
42
Bab 42. Kabar jenazah hilang
43
Bab 43. Ratu ular bergosip
44
Bab 44. Kepala terbalik
45
Bab 45. Luka Maharani
46
Bab 46. Mayat dalam danau
47
Bab 47. Masuk istana bawah air
48
Bab 48. Arwah Mak Roh
49
Bab 49. Istri pertama
50
Bab 50. Air di liang lahat
51
Bab 51. Di bawa ke lembah kematian
52
Bab 52. Di susul Anita
53
Bab 53. Siapa yang menulis buku?
54
Bab 54. Bertempur di sungai wadal
55
Bab 55. Gadis misterius
56
Bab 56. Hantu tengkorak
57
Bab 57. Kedatangan pangeran ular
58
Bab 58. Dewi salju jatuh
59
Bab 59. Di obati Gun
60
Bab 60. Mayat lain
61
Bab 61. Di bantai kafan hitam
62
Bab 62. Flashback
63
Bab 63. Flashback part 2
64
Bab 64. Flashback off
65
Bab 65. Tangis Jati landak
66
Bab 66. Hanya Maharani
67
Bab 67. Pertempuran besar
68
Bab 68. Ratu ular vs dukun sakti
69
Bab 69. Kiara anak ular
70
Bab 70. Patah sayap Ratu burung hantu
71
Bab 71. Merobek selendang
72
Bab 72. Jantung hitam
73
Bab 73. Mengalahkan Ki Ambar
74
Bab 74. Debat warga
75
Bab 75. Mas Duda
76
Bab 76. Kemarahan Landak
77
Bab 77. Balas dendam Landak
78
Bab 78. Sadewa hilang
79
Bab 79. Siapakah Ana?
80
Bab 80. Ratu ular galau
81
Bab 81. Siksaan dari Ratu ular
82
Bab 82. Mencari Ana
83
Bab 83. keresahan Sagara
84
Bab 84. Di bantai habis²an
85
Bab 85. Keturunan Arum
86
Bab 86. Pertukaran roh Sadewa
87
Bab 87. Ratu ular frustasi
88
Bab 88. Salah pilih tubuh
89
Bab 89. Setan mabuk
90
Bab 90. Umpatan Arum
91
Bab 91. Pernikahan Sadewa
92
Bab 92. Arum bersembunyi
93
Bab 93. Menikah
94
Bab 94. Melepaskan ikatan
95
Bab 95. Emosi nya Ratu ular
96
Bab 96. Berurusan dengan wc
97
Bab 97. Membongkar kuburan
98
Bab 98. Membelah bumi
99
Bab 99. Di cium hantu
100
Bab 100. Di pasung
101
Bab 101. Di banting
102
Bab 102. Ketemu anak ular
103
Bab 103. Sadewa nekat
104
Bab 104. Menghajar Sadewa
105
Bab 105. Muntah darah
106
Bab 106. Emosi Menik
107
Bab 107. Hukuman Sadewa
108
Bab 108. Keputusan Ratu ular
109
Bab 109. Membantai Arum
110
Bab 110. Menemui Quina
111
Bab 111. Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!