"Apa yang kau temukan di lorong danau itu, Ar?" Purnama menatap adik nya.
"Ada kekuatan besar di sana, namun saat aku datang kekuatan itu seolah pudar dan menghilang." jelas Arya.
"Berarti dia tidak ingin ada masalah dengan mu." sahut Purnama pula.
"Takut bermasalah dengan ku tapi dia sibuk membunuh orang!" sengit Arya.
"Memang nya sudah jelas kalau yang membunuh Paijo mahluk itu?" tanya Purnama pula.
"Ya belum pasti juga, malam itu sama sekali tidak ada saksi satu pun." keluh Arya pelan karena mereka tidak punya apa apa untuk membuktikan.
"Nah ya sudah, aku kasihan nya sama Paijo itu karena dia mau mencari ikan untuk Ibu nya." Purnama berkata miris.
Arya masih diam saja karena dia pun merasakan hal yang sama pada Paijo, kasihan pemuda itu karena mau mencari ikan untuk Mak Roh tapi malah berakhir kematian, tentu nya menyisakan duka dalam untuk Mak Roh pula akibat rasa sesal setelah menyuruh anak nya.
Andai dia tau begini maka tidak mungkin lah minta tolong pada Paijo untuk mencari ikan di danau, lebih baik sudah makan ikan dari pasar saja walau kadang ada rasa tidak enak karena sudah tidak segar lagi. ini dapat ikan segar tapi nyawa anak melayang, mana di bagian penyimpanan ikan perahu Paijo penuh dengan ikan yang besar besar dan gemuk.
Pasti nya sebelum kematian datang dia sudah dapat ikan banyak dan merasa sangat bahagia apa bila Emak nya juga senang mendapatkan ikan itu, sayang nya nasib berkata lain karena Paijo tidak dapat menikmati ikan panggang bersama Emak dan juga adik nya.
"Tapi memang ada arwah kejam dan usia nya sangat tua, Kak." ujar Arya pelan.
"Kelihatan anteng begitu ya, tapi kalau di lihat sekali lewat tidak ada apa apa." gumam Purnama.
"Jam terbang iblis nya jauh di atas kita, ku rasa itu arwah dulu awal awal tempat ini ada!" yakin Arya.
"Tua sekali, sekuat apa kalau sudah tua begitu." Purnama menggaruk kepala nya yang tidak gatal.
"Joko cerita kalau sampan nya pernah di belit selendang merah." celetuk Arya.
"Kok selendang ya?" Purnama masih berpikir keras.
"Nanti malam member turun tangan lah kesana, ini sudah ada satu orang meninggal masalah nya." tegas Arya.
Purnama mengangguk saja karena di kalau untuk hal baik maka pasti akan setuju, mungkin memang nanti para member harus kesana untuk memastikan arwah itu benar ada atau tidak. dan kalau pun ada akan sekuat apa dia, entah sangat kuat atau justru akan terus menghindar tidak mau untuk bertemu.
"Siapa yang mau tugas di rawa sana?" tanya Purnama menatap para member nya.
"Aku saja sama Sukma!" Gun langsung menjawab.
Semua tentu menoleh pada dia karena ini sungguh tidak biasa Gun mau keluar dan tanpa di suruh, atas inisiatif nya sendiri. tentu semua yang ada di sana menjadi heran, biasa cuma di rumah saja sibuk dengan obat obat dan pengetahuan dia soal pengobatan.
"Tidak usah ajak aku, aku malas pergi dengan mu!" tolak Sukma buang muka.
"Aku lagi ada waktu luang, mari kita pergi bersama." ajak Gun lembut.
"Kamu urus saja obat mu, aku sudah terbiasa sendiri jadi tidak usah di temani." tolak Sukma lagi.
"Jangan begitu, aku minta maaf ya kalau selama ini mengabaikan kamu." bujuk Gun dengan taraf sabar luar biasa.
Baik Arya atau pun Purnama serta para member lain, mereka melongo tidak bisa mau berkata kata lagi akibat sangking syok nya melihat percintaan arwah ini. yang mereka tangkap sekarang adalah, Sukma marah karena Gun terus sibuk dan mengabaikan diri nya.
Tidak pernah ada waktu sedikit pun untuk bersama sama, melihat yang lain selalu bareng dengan pasangan nya dan bahkan mereka juga dapat tugas bersama. ini bagai mana mau pergi sama sama, wong Gun saja kalau di suruh keluar rumah selalu ada alasan yang dia buat.
Sebagai wanita jelas ada rasa iri melihat teman teman yang beruntung soal pasangan, terutama kalau melihat kisah cinta Arini dan Nana serta juga Xiela. beda dengan Maharani dan Nilam yang sudah menikah, jadi kesan nya agak berbeda saja dari yang lagi pacaran ini.
"Jadi gimana ini, siapa yang mau melihat?" tanya Purnama sekali lagi.
"Biar mereka saja." Maharani menjawab tanpa suara.
"Aku yang akan pergi, tapi tidak dengan Gun! aku akan pergi bersama Anita saja." Sukma benar benar kesal.
"Aku ada urusan dengan para pembunuh ku itu, maaf ya jadi aku tidak bisa." tolak Anita yang sudah paham kode Maharani.
"Kan sudah kau bunuh terus, ayo lah kita keluar." ajak Sukma.
Ketua masih diam ini menyaksikan perdebatan para member nya, andai saja tadi malam tidak di beri uang lima puluh juta hasil kontrakan dari kota, maka kesabaran nya tidak akan setebal ini menghadapi mereka. apa lagi ada roman kisah cinta para member, untung nya sudah di beri uang oleh Zidan.
"Aku ada mau mengurus Sadewa juga." Anita tersenyum kikuk.
"Apaan, aku tidak ada urusan dengan mu kok!" Sadewa langsung buka suara.
"Sukma, aku kosong kok jadi kita bisa pergi bersama ya." Gun buka suara lagi.
"Sudah ku bilang aku tidak mau! kenapa baru sekarang kau sok mau pergi dengan ku, bahkan sebelum nya bicara dengan ku saja ku tidak sempat. aku sudah berdamai dengan diriku, aku bisa semua nya sendirian!" geram Sukma segera pergi.
"Sama aku yok!" Yasmin yang cepat bangkit karena teman nya sedang marah.
Gun tampak mendesah karena kekasih nya sudah mode ngambek ini akibat sering di abaikan oleh dia, padahal karena dia selalu sibuk akan pengobatan dan juga obat. ibarat kan kalau manusia maka Gun sibuk kerja, sedangkan kekasih juga butuh hiburan keluar walau keluar nya itu juga untuk pekerjaan mereka.
"Gun!"
"Iya, Pur?" Gun mendongak.
"Jangan biarkan wanita melakukan apa apa sendirian, taruhan nya adalah harga diri mu. bila nanti sudah terbiasa sendiri maka dia tidak akan butuh diri mu!" nasihat Purnama.
"Harus nya Sukma juga sadar kalau Gun kerja!" celetuk Menik.
"Bagai mana bila ku suruh Aji sibuk membangun istana ku? apa kau sanggup mengurus anak anak mu sendiri dan masih harus ku suruh kerja juga!" Purnama menatap Menik.
Yang di tatap langsung ciut, semua wanita yang di sana juga menatap nya sengit karena Menik malah menyalahkan Sukma. wajar bila Sukma mengajak Gun keluar dan dia juga butuh perhatian, toh keluar nya juga sambil kerja.
Selamat pagi besty, jangan lupa sarapan ya guys.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
kaliaa🐈🐈⬛👯
bener...kalo udah terbiasa sendiri tuh kadang mikir ga butuh laki laki🤣
2025-07-26
3
V3
mmg si Menik punya anak yaaa kak Nov' ❓❓🤔
anak dr si Aji atau dg siapa ❓❓🤔🤔
si Menik ini kan siluman ular sendok kn , Thor ❓🤔
2025-07-26
0
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
bner wanita itu tangguh bisa apa apa sendiri jadi jgn pernah abaikan perempuan mu karna klok udah terbiasa di abaikan udah terbiasa sendiri dia tidak akan membutuhkan mu lagi wahai para pria
2025-07-31
0