Pukul 00.05.
Fahri masih berdiri di ruang tengah. Ibunya memandangnya seperti melihat orang asing yang tiba-tiba masuk rumah.
Fahri
Bu… aku Fahri, anak ibu. Kok ibu nggak kenal aku sih?
Ibunya Fahri
Maaf ya, kamu siapa? Kamu anaknya Bu Rini ya? Rumahnya di seberang?
Fahri
Bu… ini rumah kita! Lihat, itu foto kita di dinding!
Ibunya Fahri
Itu… foto aku dan… siapa ya? Perasaan aku nggak punya anak cowok.
Suara TV masih menyala. Tapi dunia Fahri seperti dibisukan.
Seketika jantungnya terasa jatuh ke lantai.
Ada yang salah. Sangat salah.
📱 Fahri lari ke kamarnya, buru-buru buka chat grup kelas
Fahri
Woy! Tadi siapa yang rekam video aku tidur pas pelajaran?!
Fahri
Halo??
Woy jawab!
Andin
...Siapa ya kamu?
Cilla
Maaf, ini siapa? Nomornya asing.
Raka
Lu siapa, bro? Salah grup kali.
Fahri menatap layar HP-nya. Grup yang dulu penuh candaan, meme, dan drama remaja… sekarang memperlakukannya seperti spam masuk.
Tidak ada satu pun yang mengenalnya.
Bahkan nama grup berubah. Kini hanya tertulis:
> “XI IPA 3”
Tanpa embel-embel “NgehITS!” seperti biasanya.
Tanpa foto grup. Tanpa admin. Tanpa sejarah.
---
📱 Notifikasi masuk dari DarkTalk lagi...
??
Mulai terasa?
Dunia ini sedang menghapusmu perlahan.
Tapi masih ada waktu.
Fahri
SIAPA KAMU?
APA MAU LO SEBENARNYA!?
??
Jangan tidur.
Kamu harus cari mereka yang tahu.
Cari orang yang tidak ikut sistem.
Cari pengingat.
“Pengingat?”
Apa maksudnya? Siapa?
Fahri tidak tahu. Tapi dia tahu satu hal:
> Kalau dia tidur… dia akan benar-benar lenyap.
Comments