Perjanjian Rahasia

Malam menjelang, dan hujan turun perlahan seperti tirai air yang menutup dunia luar. Rumah Arvane sunyi seperti biasa, tapi malam ini Kael tidak mengunci diri di ruang kerjanya. Sebaliknya, dia duduk di ruang tengah, membaca dokumen sambil sesekali menyeruput kopi hitam.

Aku berdiri di ambang pintu, ragu.

“Masuk saja. Aku sudah mendengar sejak kau berpikir untuk mendekat,” katanya tanpa menoleh.

Aku tersenyum kecut.

Kelebihan bisa membaca pikiran orang memang praktis, tapi sangat mengganggu untuk kehidupan rumah tangga.

Aku duduk di seberang, di sofa empuk yang membungkus tubuhku seperti pelukan hangat— jika saja suasananya tak setegang ini.

“Kael, aku ingin bicara tentang perjanjian nikah kita,” kataku langsung.

Dia akhirnya menatapku, matanya tajam, gelap, penuh perhitungan.

“Kenapa?” tanyanya datar.

“Karena aku tahu... itu tak sepenuhnya adil,” jawabku jujur. “Aku tahu Ayla dulu menandatangani semuanya tanpa membaca ulang. Tapi aku bukan dia lagi.”

Kael menatap ku lama, seperti ingin menyelami kepala ku lebih dalam lagi. Tapi sekarang aku punya Filter Pikiran. Dia hanya mendengar apa yang kuizinkan.

Ya, Kael. Terus tatap aku. Baca pikiranku. Yang sekarang hanya berisi satu hal: niat untuk bertahan.

“Dan apa yang kau inginkan?” Kael akhirnya bertanya.

“Kesempatan untuk menyusun ulang isi perjanjian. Sebagai istri yang tidak ingin menjadi beban, tapi juga tidak ingin menjadi pion.”

Dia mendengus pelan. “Kau bicara seperti pengacara.”

“Aku belajar dari yang terbaik,” kata ku sambil tersenyum kecil.

Kael menghela napas. Lalu mengambil sebuah map dari laci. Dia melemparkannya ke meja di antara kami.

“Ini draf baru. Aku sudah menyusunnya tadi sore.”

Aku membelalakkan mata.

“Kau tahu aku akan membahas ini?”

“Kau berpikir keras sejak semalam. Dan ketika Ayla berpikir keras, itu selalu tentang dua hal: perjanjian... atau balas dendam.”

Aku membuka map itu. Isinya berbeda dari versi lama. Tidak ada lagi klausul “pengusiran tanpa pemberitahuan” atau “penyitaan aset pribadi.” Tapi yang membuat ku terdiam adalah bagian akhir:

Jika dalam enam bulan pernikahan ini tidak menunjukkan ‘kemitraan’ yang sehat, kedua pihak berhak mengajukan pembubaran tanpa kerugian hukum.

“Enam bulan?” tanya ku spontan.

“Waktu yang cukup untuk membuktikan bahwa kau benar-benar berubah,” katanya dingin. “Dan cukup untuk ku memastikan apakah keputusan ini layak.”

[Sistem Update: Misi Baru Terbuka - “Bertahan 6 Bulan sebagai Mitra Kael.” Hadiah: Akses ke Riwayat Masa Lalu Kael.]

Aku mengangguk.

“Baik. Aku terima.”

Aku menandatangani draf perjanjian itu dengan tangan sedikit gemetar. Bukan karena takut, tapi karena sadar bahwa pertarungan sesungguhnya baru saja dimulai.

Kael mengambil map itu kembali, menyelipkannya ke dalam brankas kecil di sudut ruangan. Kemudian dia duduk kembali, kali ini dengan tatapan yang tak sekeras tadi.

“Kau ingin tahu kenapa aku membuat ulang draf ini?” tanyanya tiba-tiba.

Aku hanya menatapnya. Menunggu.

“Karena aku tahu kau bukan lagi Ayla,” katanya pelan. “Wanita yang ku benci dulu tidak pernah punya keberanian untuk menantang ku dengan senyum.”

Kalau kau tahu siapa aku sebenarnya, Kael… mungkin senyum mu akan berubah jadi amarah.

Tapi aku hanya berkata, “Terima kasih... karena percaya, walau sedikit.”

Dia berdiri. “Jangan buat aku menyesal.”

---

Keesokan harinya, sistem memberi ku kejutan.

[Fitur Khusus Terbuka: “Riwayat Emosi” – kamu bisa melihat potongan emosi masa lalu seseorang saat berinteraksi langsung dengannya.]

[Catatan: Fitur ini hanya bisa diaktifkan saat emosi target berada di puncak tertentu—baik emosi negatif atau positif.]

[Poin Dibutuhkan: 2. Total Poin: 11]

Ingin menggunakan fitur ini untuk: Kael Arvane?

Aku mengetik: YA.

---

Sore itu, aku sengaja membuat teh jahe, minuman kesukaan Ayla versi lama, dan membawanya ke ruang kerja Kael.

“Untuk mu,” kataku.

Kael menatap cangkir itu sejenak, lalu mengambilnya tanpa bicara.

Begitu dia menyentuh cangkir, sistem menyala.

[Riwayat Emosi Terbuka - Subjek: Kael Arvane]

[Lokasi: Ruang kerja - 2 tahun lalu]

[Status Emosi: Luka Dalam + Kekecewaan]

Dunia sekitar ku tiba-tiba meredup. Seolah aku berada dalam mimpi. Di dalam kilasan itu, Kael tampak lebih muda, berdiri di tempat yang sama, cangkir di tangan. Tapi wajahnya muram, matanya merah.

Seorang wanita berdiri di depannya— bukan Ayla. Cantik, elegan... dan sedang melempar cincin ke meja.

“Aku tidak bisa menikahi mu, Kael. Aku... mencintai orang lain. Dan aku tidak tahan mengetahui semua isi pikiran ku akan selalu kau dengar.”

Kael tidak menjawab. Tapi saat wanita itu pergi, ia memecahkan cangkir teh itu ke lantai.

Cinta pertamanya... meninggalkannya karena kemampuan yang tak bisa dia kontrol.

Maka itu... dia menikahi Ayla. Karena Ayla bodoh, pasrah, dan... kosong. Tidak pernah punya pikiran penting.

Aku kembali ke masa kini, napas ku tercekat.

Kael menatap ku. “Wajah mu pucat. Kau sakit?”

Aku menggeleng cepat. “Tidak... hanya... sedih. Untuk mu.”

Dia menatap ku curiga, tapi tidak berkata apa-apa.

Kael… hati mu lebih retak daripada yang bisa dilihat dunia. Dan aku akan menjadi satu-satunya yang melihat retakan itu, bukan untuk menyakiti, tapi untuk menyembuhkannya.

Episodes
1 Kesadaran Ayla
2 Pesta Perceraian
3 Skandal Sang Sekretaris
4 Luka Lama, Duri Baru
5 Perjanjian Rahasia
6 Mata-mata di Dalam Rumah
7 Tamu dari Masa Lalu
8 Rencana Evelyn dan Peluang Ayla
9 Ibu Mertua Datang
10 Awal Peluang Baru
11 Jebakan Sang Sahabat Lama
12 Gaun Merah Darah dan Sorotan Kamera
13 Rahasia yang Mengubah Segalanya
14 Simpanan Ayahmu atau Calon Istrimu?
15 Luka Lama, Cinta Baru
16 Konferensi atau Konspirasi?
17 Luka yang Belum Sembuh
18 Cakar Sang Ratu Drama
19 Akar yang Terkubur
20 Kesaksian dan Kehancuran
21 Tangan Ketiga dan Bayangan Lama
22 Lukisan dan Luka Lama
23 Kanvas Kebenaran dan Serangan Balik
24 Darah Arvane, Duri dalam Singgasana
25 Makam yang Tidak Pernah Terisi
26 Bayangan dari Vil Cerynth dan Pewaris Darah Terkutuk
27 Kabut Pengikat Jiwa
28 Darah, Janji, dan Kematian
29 Musim Semi Setelah Kabut
30 Ibu Kota, Intrik, dan Cermin Kebenaran
31 Duel Darah dan Takhta
32 Ingatan yang Dicuri, Rahasia yang Tersembunyi
33 Pewaris Darah Terlarang
34 Kutukan Darah Pertama
35 Langkah ke Timur
36 Rumah Masa Lalu Ayla
37 Di Balik Dinding Marmer
38 Adik Ayla yang Masih Hidup
39 Pengadilan Atau Perang?
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 bonus
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Kesadaran Ayla
2
Pesta Perceraian
3
Skandal Sang Sekretaris
4
Luka Lama, Duri Baru
5
Perjanjian Rahasia
6
Mata-mata di Dalam Rumah
7
Tamu dari Masa Lalu
8
Rencana Evelyn dan Peluang Ayla
9
Ibu Mertua Datang
10
Awal Peluang Baru
11
Jebakan Sang Sahabat Lama
12
Gaun Merah Darah dan Sorotan Kamera
13
Rahasia yang Mengubah Segalanya
14
Simpanan Ayahmu atau Calon Istrimu?
15
Luka Lama, Cinta Baru
16
Konferensi atau Konspirasi?
17
Luka yang Belum Sembuh
18
Cakar Sang Ratu Drama
19
Akar yang Terkubur
20
Kesaksian dan Kehancuran
21
Tangan Ketiga dan Bayangan Lama
22
Lukisan dan Luka Lama
23
Kanvas Kebenaran dan Serangan Balik
24
Darah Arvane, Duri dalam Singgasana
25
Makam yang Tidak Pernah Terisi
26
Bayangan dari Vil Cerynth dan Pewaris Darah Terkutuk
27
Kabut Pengikat Jiwa
28
Darah, Janji, dan Kematian
29
Musim Semi Setelah Kabut
30
Ibu Kota, Intrik, dan Cermin Kebenaran
31
Duel Darah dan Takhta
32
Ingatan yang Dicuri, Rahasia yang Tersembunyi
33
Pewaris Darah Terlarang
34
Kutukan Darah Pertama
35
Langkah ke Timur
36
Rumah Masa Lalu Ayla
37
Di Balik Dinding Marmer
38
Adik Ayla yang Masih Hidup
39
Pengadilan Atau Perang?
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
bonus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!