Luka Lama, Duri Baru

Pagi itu, Kael tak duduk di ruang makan seperti biasanya. Kursinya kosong, dan meja makan yang terlalu panjang itu terasa lebih sunyi daripada hari-hari sebelumnya.

Aku menyendok kan bubur ke dalam mulut dengan gerakan malas, pikiranku dipenuhi oleh satu hal:

Penundaan perceraian. Bukan pembatalan. Tapi itu berarti... aku masih punya waktu.

Waktu untuk membuktikan bahwa aku bukan Ayla yang dulu.

Sistem, tampilkan gosip hari ini.

 [Gosip Harian Terbuka:]

- Salah satu anggota keluarga Arvane memiliki hubungan gelap dengan pengacara keluarga.

- Ibu Kael secara diam-diam menyelidiki pernikahan anaknya.

- Tamu pesta kemarin menyebarkan rumor bahwa Ayla ‘menjerat Kael dengan sihir wanita murahan’.

Aku mengangkat alis. Yang terakhir itu benar-benar menyebalkan.

Sihir wanita murahan? Serius? Dunia ini benar-benar drama kelas berat.

Sebelum aku bisa merenung lebih lama, pintu ruang makan terbuka. Kael muncul dengan wajah yang lebih muram dari biasanya. Dia tampak lelah, matanya sedikit merah.

Aku ingin bertanya kenapa, tapi aku tahu dia bisa mendengar apa pun yang kupikirkan.

Dia tidak tidur semalam? Atau... dia habis bertemu seseorang? Mungkin ibunya?

Kael menatapku. Wajahnya tak menunjukkan perubahan, tapi dia langsung duduk dan mengambil cangkir kopi yang sudah tersedia.

“Kalau ingin tahu, langsung saja bertanya,” katanya tiba-tiba.

Aku terkesiap.

“Tidak ada yang ingin kutanyakan,” kataku buru-buru.

Dia mengangkat alis. “Tapi kau berpikir terlalu keras. Lagi.”

Aku menunduk.

“Maaf,” bisikku. “Kau... terlihat tidak baik. Itu saja.”

Untuk pertama kalinya, Kael tidak langsung menjawab. Dia hanya menatap cangkir di tangannya seperti mencari jawaban di dasar gelas.

“Ibuku datang semalam,” katanya pelan.

Deg.

Ini pertama kalinya dalam novel Kael menyebut ibunya. Biasanya, dia sangat tertutup soal keluarganya. Bahkan dalam narasi asli pun, masa lalu Kael disebut ‘tabir gelap yang tak pernah dibuka’.

“Dan?” tanyaku pelan.

“Dia ingin aku segera menceraikan mu.”

Ucapannya menusuk langsung ke ulu hati.

Tenang, Ayla. Jangan terpancing. Kau tahu ini akan terjadi.

“Dia bilang aku kehilangan akal karena membiarkanmu tetap tinggal di rumah ini,” tambah Kael.

Aku mengangguk pelan. “Lalu kau bilang apa?”

Kael menatapku lekat-lekat. “Aku bilang... aku sedang menilai ulang keputusan.”

Detik itu juga, jantungku melesat.

Menilai ulang? Itu bukan penundaan biasa. Itu... harapan.

Tapi aku menahan senyum ku. Aku tidak boleh terlalu percaya diri. Kael bisa membacanya sebagai kesombongan.

“Terima kasih,” kataku lembut.

Dia berdiri tanpa menjawab.

Sebelum keluar ruangan, dia berucap lirih, “Jangan membuat ku menyesal, Ayla.”

 ---

Siangnya, aku berjalan-jalan di sekitar area kantor Arvane dengan dalih mengambil dokumen dari staf. Tapi sejujurnya, aku tengah melacak gosip baru. Aku sudah tahu dari sistem siapa targetku kali ini: pengacara keluarga, Dirra Malven.

[Gosip Sebelumnya: Salah satu anggota keluarga Arvane memiliki hubungan gelap dengan pengacara ini.]

Dirra adalah wanita berusia 40-an yang elegan dan dingin. Rambutnya selalu di sanggul rapi, dan dia berbicara seperti membaca peraturan hukum. Tapi yang membuat ku penasaran adalah—dia terlihat sangat... nyaman saat berbicara dengan Ira, kakak ipar Kael.

[Analisis: Tingkat interaksi tinggi, bahasa tubuh mengindikasikan kedekatan emosional. Data sistem menunjukkan 3 pertemuan rahasia di luar jam kerja.]

Aku mendekati mereka dengan senyum manis.

“Dirra,” sapaku. “Aku ingin bertanya soal perjanjian pernikahan kami. Masih berlaku, bukan?”

Dirra menatapku, lalu tersenyum tipis. “Tentu. Sampai ada surat cerai resmi, perjanjian kalian masih mengikat.”

Ira memandangku dengan tatapan mencibir.

“Kau benar-benar nyaman sekali berada di rumah Arvane, ya, Ayla?” ucapnya sinis. “Padahal banyak yang menunggu kapan kau akan pergi.”

Aku tertawa kecil. “Kalau aku pergi, siapa yang akan menjaga suami ku dari... tikus-tikus yang ingin menggigitnya dari belakang?”

Tatapan Ira membeku. Dirra buru-buru menyela, “Kami harus rapat, Ayla. Senang bertemu dengan mu.”

Aku menunduk sopan. “Oh tentu. Hati-hati dengan... jebakan hukum, ya.”

Saat mereka pergi, sistem kembali berbunyi.

[Gosip Baru: Ira berencana memanipulasi dokumen warisan keluarga agar bagian Kael di kurangi. Dirra membantu menyusun ulang dokumen tanpa sepengetahuan Dewan.]

Jackpot.

 

Malamnya, Kael kembali lebih awal. Aku sedang duduk membaca dokumen— benar-benar dokumen perusahaan, kali ini— di ruang kerja kecil dekat taman dalam.

“Kau terlihat sibuk,” komentarnya sambil berjalan masuk.

“Aku belajar. Kalau kau memang sedang menilai ulang, aku ingin punya nilai lebih,” jawabku jujur.

Dia tampak menahan senyum. Atau aku berhalusinasi?

“Dan aku juga punya gosip,” tambahku cepat.

Dia berhenti. “Kau seperti sistem pencari skandal berjalan.”

“Aku hanya... membuka mata lebih lebar dari biasanya.”

Aku menyerahkan kertas yang sudah ku cetak dari sistem. Ringkasan—tentu dengan bahasa yang sopan— tentang interaksi mencurigakan antara Dirra dan Ira.

Kael membacanya cepat. Lalu menatapku.

“Bagaimana kau dapatkan ini?”

Aku mengangkat bahu. “Kadang, orang hanya perlu mendengarkan suara-suara kecil di sekitarnya.”

Kael terdiam lama.

“Kau benar-benar berubah, Ayla.”

Aku menatap matanya.

“Karena aku tidak ingin berakhir seperti dalam cerita.”

Dia tampak terkejut sesaat. Lalu berkata, “Cerita apa?”

Aku tersenyum samar.

“Cerita yang ditulis orang lain.”

 

[Poin Gosip: +2. Total: 11]

[Hubungan Kael: Level 2 → Level 3]

[Kemampuan Baru Terbuka: "Ekspresi Palsu" — Kamu bisa mengatur emosi wajahmu agar terlihat tulus, sedih, atau bahagia, meski tidak merasa demikian.]

Ayla yang dulu sudah mati. Kini saatnya Ayla yang baru menulis akhir cerita ini sendiri.

Episodes
1 Kesadaran Ayla
2 Pesta Perceraian
3 Skandal Sang Sekretaris
4 Luka Lama, Duri Baru
5 Perjanjian Rahasia
6 Mata-mata di Dalam Rumah
7 Tamu dari Masa Lalu
8 Rencana Evelyn dan Peluang Ayla
9 Ibu Mertua Datang
10 Awal Peluang Baru
11 Jebakan Sang Sahabat Lama
12 Gaun Merah Darah dan Sorotan Kamera
13 Rahasia yang Mengubah Segalanya
14 Simpanan Ayahmu atau Calon Istrimu?
15 Luka Lama, Cinta Baru
16 Konferensi atau Konspirasi?
17 Luka yang Belum Sembuh
18 Cakar Sang Ratu Drama
19 Akar yang Terkubur
20 Kesaksian dan Kehancuran
21 Tangan Ketiga dan Bayangan Lama
22 Lukisan dan Luka Lama
23 Kanvas Kebenaran dan Serangan Balik
24 Darah Arvane, Duri dalam Singgasana
25 Makam yang Tidak Pernah Terisi
26 Bayangan dari Vil Cerynth dan Pewaris Darah Terkutuk
27 Kabut Pengikat Jiwa
28 Darah, Janji, dan Kematian
29 Musim Semi Setelah Kabut
30 Ibu Kota, Intrik, dan Cermin Kebenaran
31 Duel Darah dan Takhta
32 Ingatan yang Dicuri, Rahasia yang Tersembunyi
33 Pewaris Darah Terlarang
34 Kutukan Darah Pertama
35 Langkah ke Timur
36 Rumah Masa Lalu Ayla
37 Di Balik Dinding Marmer
38 Adik Ayla yang Masih Hidup
39 Pengadilan Atau Perang?
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 bonus
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Kesadaran Ayla
2
Pesta Perceraian
3
Skandal Sang Sekretaris
4
Luka Lama, Duri Baru
5
Perjanjian Rahasia
6
Mata-mata di Dalam Rumah
7
Tamu dari Masa Lalu
8
Rencana Evelyn dan Peluang Ayla
9
Ibu Mertua Datang
10
Awal Peluang Baru
11
Jebakan Sang Sahabat Lama
12
Gaun Merah Darah dan Sorotan Kamera
13
Rahasia yang Mengubah Segalanya
14
Simpanan Ayahmu atau Calon Istrimu?
15
Luka Lama, Cinta Baru
16
Konferensi atau Konspirasi?
17
Luka yang Belum Sembuh
18
Cakar Sang Ratu Drama
19
Akar yang Terkubur
20
Kesaksian dan Kehancuran
21
Tangan Ketiga dan Bayangan Lama
22
Lukisan dan Luka Lama
23
Kanvas Kebenaran dan Serangan Balik
24
Darah Arvane, Duri dalam Singgasana
25
Makam yang Tidak Pernah Terisi
26
Bayangan dari Vil Cerynth dan Pewaris Darah Terkutuk
27
Kabut Pengikat Jiwa
28
Darah, Janji, dan Kematian
29
Musim Semi Setelah Kabut
30
Ibu Kota, Intrik, dan Cermin Kebenaran
31
Duel Darah dan Takhta
32
Ingatan yang Dicuri, Rahasia yang Tersembunyi
33
Pewaris Darah Terlarang
34
Kutukan Darah Pertama
35
Langkah ke Timur
36
Rumah Masa Lalu Ayla
37
Di Balik Dinding Marmer
38
Adik Ayla yang Masih Hidup
39
Pengadilan Atau Perang?
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
bonus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!