🔹🔹🔹🔹🔹
Saat ini Kyra sudah memasuki kelas XII IPS B, kebetulan Kyra adalah murid yang pintar, jadi dia mampu lompat kelas. Teman sekelasnya menyambut kedatangannya dengan gembira, mereka semua merindukan Kyra.
Kyra sangat senang dengan suasana kelasnya. Dia benar-benar menikmati suasana sekolah seperti ini. Belajar di kelas bareng, terus makan di kantin sekolah.
Dan dia sepertinya ingin merasakan yang namanya bolos sekolah. Lalu saat mencoba membolos, terus ketahuan oleh Ketua OSIS, terus timbulah benih-benih cinta.
Sayang sekali, impian itu tidak akan pernah terwujud, karena yang menjadi Ketua OSIS adalah Arsha yang notabene adalah saudara kembar si Denta. Jangankan timbul benih-benih cinta, yang ada dia dan Arsha akan baku hantam di tempat.
Dengan usia aslinya, mana mungkin dia mau memacari bocah bau bangku sekolahan.
Jam pelajaran dilewati Kyra dengan lancar, karena baik Kyra lama atau Kyra yang sekarang memiliki kapasitas otak yang bagus. Jadi semua tidak melihat perbedaannya kecuali sedikit sifat Kyra yang lebih tegas.
Hanya Eve dan Denta yang merasa jika Kyra sekarang jauh berbeda, jika dulu Kyra lebih rajin mencatat dan memperhatikan penjelasan guru. Maka Kyra sekarang lebih santai dan malah terlihat ogah-ogahan.
Padahal memang Kyra saat ini sedang sangat mengantuk mendengar penjelasan dari gurunya. Dia sudah sangat paham dengan ilmu yang di ajarkan oleh gurunya.
Tapi meski terlihat sangat malas, Kyra tetap mampu menjawab setiap pertanyaan dari Guru.
KRIING KRIING
Bel istirahat akhirnya berbunyi, setelah memberi PR, guru segera meninggalkan kelas.
"Kantin yuk, laper banget ini." ajak Denta.
"Gaaaaass." Jawab Kyra dengan semangat.
"Ntar, dandan dulu?" Eve mengeluarkan bedak dari dalam tasnya.
"Buat siapa?" tanya Kyra.
"Ya buat_" Eve lalu meringis.
"Ok, demi mobil baru." Eve memasukkan lagi bedaknya kedalam tas.
"Lu yang asli udah cantik banget Eve." Kyra menepuk pundak Eve.
Denta memutar matanya, "Mau lu bikin setebal apa muka lu, tiap mau ketemu Sione selalu touch up." sindir Denta.
Kyra memperhatikan dandanan Eve yang sedikit tebal, justru hal itu menutupi kecantikan aslinya. Menurutnya penampilan Eve saat ini lebih seperti pengantin mau resepsi. CETAAAARR
"Lu apus dandanan lo, liburan semester ini gue ajak ke Korea." tantang Kyra.
"Seriusan lu?" Eve langsung berdiri dari kursinya.
"Hmm." Jawab Kyra sambil berjalan keluar kelas bersama Denta.
"Eh, jangan ditinggal." Eve segera menyusul teman-temannya.
"Ra, seriusan yang barusan lu omongin." tanya Eve saat sudah mensejajari jalan Kyra.
"Menurut lu?"
"Tapi duit darimana lu?"
"Uncle gue tajirnya tujuh turunan, tujuh tanjakan, dan tujuh tikungan tajam." ucap Kyra sombong. Eve memutar matanya dengan kesombongan Kyra.
"Nah gue gimana?" Denta merasa tidak ada tantangan dari Kyra.
"Hidup lu udah kenceng. Emak Bapak lu juga tajir, kalo mau ikut bayar sendiri. " Ucap Kyra.
"Tapi kan gue juga pingin ikut ke Korea gratisan juga Ra. " Denta memelas sambil memeluk lengan Kyra.
"Pokoknya si Eve mau berubah, kita liburan bareng ke Korea." Kyra melirik Denta.
"Kalo gue ga berubah gimana?" Eve sedikit ragu, karena merasa jika menghapus dandanannya akan membuatnya kurang cantik.
"Ya gapapa, gue juga ga rugi. Cuma gue sama Denta yang ke Korea. "
"Ho'oh." Tambah Denta.
"Gue usahain deh. " Putus Eve.
"Eh, btw ngapain kita ke Korea sih?" Denta cukup penasaran dengan ajakan Kyra yang tiba-tiba mau liburan ke Korea.
"Gue mau bantuin Jungkook ngelipet semvak."
Eve dan Denta langsung terbengong setelah mendengar jawaban Kyra.
Kyra dan temannya sedang menikmati seporsi seblak di kantin. Sesekali Kyra memperhatikan suasana kantin, benar-benar membuatnya merasa semangat.
"Ntar pulang sekolah jalan yuk." ajak Kyra, dia ingin menikmati rasanya menjadi bebas di usia ini.
Ucapan Kyra sontak membuat Eve dan Denta menoleh, mata mereka melotot.
"Elu beneran Kyra kan?" Tanya Denta dengan ragu.
Kyra hanya mengangguk.
"Elu beneran berubah. " Eve menggelengkan kepalanya.
"Biasanya setiap gue sama Denta ajak jalan, lu pasti nolak. Sekarang justru lu yang ngajak jalan." Denta mengangguk mendengar ucapan Eve.
"Gue udah pernah mati sekali, gue mau menikmati hidup gue yang sekarang. "
Denta dan Eve menganggap ucapan Kyra karena dia sempat koma saat kecelakaan.
"Kita barengan terus sampai tua sambil menikmati hidup." Ucap Eve dan Denta bersamaan.
"Permisi, boleh aku duduk disini?" Tiba-tiba si manis Sandra dan si putih pucat Vania mendatangi meja Kyra.
Kedatangan Sandra membuat ketiganya menoleh, lalu Kyra melihat teman semeja yang lain akan pergi, dia langsung menatap tajam mereka seolah mengatakan jangan berani-berani lu semua pergi.
"Lu ga liat meja kita penuh?" Eve menatap malas Sandra dan temannya.
"Tapi mereka sudah selesai kok. " Ucap Sandra lembut.
"Kata siapa? " tanya Denta dengan nada nyolot.
"Itu, piring mereka sudah kosong semua." Sandra menatap siswa yang duduk di meja yang sama dengan Kyra.
Seolah mengisyaratkan jika mereka harus segera pergi dari sana.
"Lu ngusir mereka?" giliran Kyra yang berbicara.
"Enggak, aku enggak ngusir mereka? " Sandra gelagapan.
"Udahlah Ra, kita aja yang pergi? " Ucap teman semeja Kyra yang kebetulan adalah teman sekelasnya.
"Takut lu pada sama murid kek dia? " Tanya Kyra
"Dih, enggak ya. Cuma ogah rame gue, ntar pengawalnya pada datang terus marah karena kita ngebully nih anak. " Jawab teman satunya.
Kyra terkekeh mendengar jawaban temannya. "Tau aja lu pada kalo nih anak punya pengawal. " Ejek Kyra pada Sandra.
"Aku-aku ga punya pengawal, Kyra aku tahu kamu ga suka sama aku yang miskin, tapi jangan seperti ini. " mata Sandra mulai berkaca-kaca.
"Nah itu tau kalo gue ga suka sama lu, ngapain lu masih deket-deket sama gue. Nyari muka lu sama pengawal lu? " Kyra menatap tajam Sandra.
"Kyra lu jangan gitu ke Sandra, kalo ga mau gue\_" Vania mencoba untuk mengancam Kyra seperti biasanya.
"Apa? Mau laporin ke kakak tercintanya itu, laporin saja, suruh sini si Keanu? " Tantang Kyra memotong ancaman Vania.
"Vania jangan begitu, Kyra ga salah kok, aku memang miskin dan cuma murid beasiswa." Sandra nampak menangis.
"Bangga banget jadi miskin, dari tadi lu omongin terus. Kenapa, nyari muka lu sama semua orang?" Kyra mencibir.
"Lagipula miskinnya elu bukan tanggung jawab gue, udah tau miskin, kerja dong, bukannya malah flexing kemiskinan kerjaannya."
Sandra sempat bingung bagaimana untuk menjawab semua argumen Kyra. Selama ini jika dia sudah mengungkit tentang statusnya atau mengancam dengan nama Keanu pasti Kyra akan mengalah.
"Ada apa ini? " Suara Sione membuat semua orang menoleh.
"Ck, noh pengawal lu dateng, nangis sana, ngadu, bilang lu gapapa jangan salahin gue. " Ejek Kyra pada Sandra dengan gaya menye-menye.
Eve yang melihat Sione, akan bangun untuk menghampirinya, tapi Denta memegang tangannya lalu berucap "Mobil baru."
Eve lalu menarik nafas lalu menghembuskan dengan kasar, "Huufftt demi mobil keluaran terbaru. "
Sandra akan melakukan seperti apa yang diucapkan Kyra langsung mengurungkan niatnya. Dia merasa seolah Kyra bisa membaca fikirannya.
"Kenapa Sandra nangis?" tanya Sione entah pada siapa.
"Lunanya ke siapa?" Kyra menatap Sione, pria ini cukup tampan, tapi jenis ketampanan yang standar.
Eve ngelihat apa sih ke pria model kek cicak seperti ini. Sepertinya Eve kelilipan rodanya ekskavator deh.
"Lu yang sudah bikin Sandra nangis? " Tuduh Sione pada Eve.
"Dih, ga sudi gue urusan sama dia." Eve bergidik jijik saat melihat Sandra.
"Terus kenapa Sandra bisa nangis? Biasanya lu kan yang bikin gara-gara sama Sandra." Sione menatap tajam kearah Eve.
"Mata lu yang mana yang liat Eve gangguin nih mahluk?" Denta tidak terima saat sahabatnya dituduh seperti itu oleh Sione.
Sione terdiam, tidak mampu menjawab pertanyaan Denta.
"Tau tuh, bilangin cewek lu noh ga usah dikit-dikit nangis. Ntar nih sekolah elit bisa banjir." sindir Kyra langsung di depan bocahnya.
"Oh ya biayain tuh hidupnya, bayarin sekolahhya juga biar ga usah terus-terusan flexing kemiskinannya. Kita semua kagak ada yang ngiri, SUMPAH." Kyra mulai mengoceh.
"Lagipula ngaku miskin sama beasiswa kok pake barang branded sih, gimana konsepnya coba. " Denta angkat bicara.
Ucapan Denta membuat murid lain memperhatikan penampilan Sandra. Memang Sandra terlihat memakai jam tangan dan sepatu mahal. Beberapa murid langsung memandang Sandra dengan aneh.
"Ini-ini dibelikan oleh Kak Kean. " Sandra berusaha menjelaskan asal barang branded yang dipakainya.
"Nah berati sudah punya donatur tambahan kan, jadi lepasin beasiswanya, biar dipake sama yang benar-benar membutuhkan. " Suruh Denta.
"Kek gini kok bolak-balik ngakunya miskin. " Celetuk Eve.
"Lo apaan sih Ra, segitunya sama Sandra, iri lo karena Keanu lebih sayang sama Sandra ketimbang lo. " Vania mulai berani karena sudah ada Sione yang bakal membela Sandra disini.
Kyra meringis jijik dengan ucapan Vania, " Gue iri sama dia, dibagian mananyaaaa?"
"Halaah ngaku aja deh lo, selama ini kakak kandung lo itu ga pernah suka sama lo kan? Dan lagi bukannya lo sudah diusir dari keluarga Danuartha. "
Kyra langsung ngakak mendengar ucapan Vania, sedangkan siswa lainnya kecuali Eve dan Denta langsung terkejut.
Keanu sendiri justru terkejut dengan ucapan Vania yang mengatakan jika Kyra diusir. Kenapa muncul berita seperti ini?
~~~~~¥¥¥~~~~~
∆ plot sudah ada di kepala, tapi waktu mau nyusun plotnya malah tiba-tiba ilang😭😭😭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
pineeuid_
kalau masih muda di paksain makeup tebel gitu ntar malah keliatan underrated dan jadi keliatan tua juga gak sih? soalnya dah kejadian sm spupuku. dia lebih muda jauh bgt hampir 10 tahun, tapi kita di bilang kyk seumuran pas kluar, dengan makeup yang lebih matte atau agak bold, nutupin kecantikan mudanya, pdhl klo anak² skrg makeup tipis aja, itu bisa buat mreka kliatan fresh/Sweat/
2025-07-25
0
Alona Luna
jadi inget pas jungkook live🤣🤣
2025-08-01
2
Wahyuningsih
thor buat kluarganya kiara menyesal di buat segan matipun tk mau biar nyakho mereka n menyesal seumur hidup d tnggu upnya thor yg buanyk n hrs tiap hri jgn lma2 semefinya thor ntar berlumut 😄😄😄 sellu jga keshtn istrht yg ckp mkan tept wktu semangat thor
2025-07-23
0