Ini Hanya Awal

🔹🔹🔹🔹🔹

Setelah tinggal selama dua hari dengan aunty dan unclenya, akhirnya Kyra diijinkan untuk tinggal sendiri di apartemen. Selama dua hari itu juga Kyra masih tidak diperbolehkan masuk sekolah.

Kyra sudah menghubungi dua temannya, Eve dan Denta. Kyra mengatakan jika besok dia akan mulai masuk sekolah.

Saat ini Kyra sedang menikmati waktu senja di balkon apartemennya.

"Sistem"

Ya nona

"Gimana kondisi keluarga Danuartha saat ini?"

Sedang tidak baik-baik saja nona, saya sudah membuat David dan Keanu mengalami mimpi buruk tentang semua perlakuan mereka selama ini nona

"Hhh, terus gimana dengan gadis itu?" Kyra tersenyum dengan sangat puas.

Sandra juga sudah disuruh keluar oleh David nona, karena semakin melihat Sandra, David semakin mengingat segala perlakuannya kepada Kyra. Apalagi semalam saya membuat mereka memimpikan kejadian Kyra melihat mereka merayakan ulang tahun Sandra dan berakhir Kyra kecelakaan nona.

"Uuuh! Sungguh menarik. Biarkan mereka menikmati perasaan menyesal itu."

Anda benar nona, saat ini David sedang menangisi kepergian Kyra nona, dia terus mengucapkan kata maaf kepada Kyra dan Nyonya Andira.

"Bagus sekali sistem, ini baru awal. Buat mereka mengalami mimpi beberapa hari sekali. Akan sangat tidak seru jika segalanya berjalan terlalu cepat. Masih akan ada lagi pembalasan yang lainnya."

Kyra sangat puas dengan cara kerja sistem miliknya. Dia akan terus membalas dendam kepada mantan keluarganya itu. Bagaimanapun juga, pemilik tubuh ini sampai meninggal karena kecelakaan juga disebabkan oleh mereka.

"Terimakasih sistem."

Sudah menjadi tugas saya nona

Selanjutnya Kyra akan mencegah sahabatnya Eve mengalami hal buruk. Dengan bantuan dari sistem, dia yakin untuk mengubah jalan hidup sahabatnya itu.

Dirumah Danuartha sedang kedatangan Tuan Besar Danuartha, Surya Danuartha. Dia datang dengan putri bungsunya Dania Danuartha dan menantunya Kevin Adithama.

Saat ini Tuan Surya sedang menyidang putranya David dan cucunya Keanu atas kabar keluarnya Kyra dari keluarga Danuartha.

Dia selama ini membiarkan putranya membenci cucunya karena berharap Kyra bisa tumbuh lebih kuat dan lebih mandiri. Dia hanya mengawasinya dari jauh, memastikan jika Kyra baik-baik saja.

Tuan Suryalah yang mengirim Kyra ke rumah sakit saat kecelakaan malam itu. Dia sangat kecewa dengan David dan Keanu karena lebih mementingkan gadis lain daripada Kyra.

Dan dia tidak menyangka jika hal itu mengakibatkan cucunya Kyra memutuskan untuk keluar dari Keluarga Danuartha.

Sepertinya tindakannya membiarkan Kyra selama ini salah. Dia juga ikut andil dengan kepergian cucunya Kyra kali ini. Menyesalpun juga sudah percuma, Almira dan Daniel tidak akan membiarkan dirinya mengambil kembali keponakan mereka.

"Sekarang apa rencanamu setelah kepergian Kyra?" Tuan Surya bertanya pada putranya David.

"Aku akan berusaha meminta maaf pada putriku ayah." ucap David dengan lirih. Dari nada suaranya, bisa terdengar jika dia sedang dalam keadaan terpuruk.

"Meminta maaf untuk apa?"

David terdiam, dia bingung. Ya, dia meminta maaf untuk apa? Kesalahan yang mana yang harus dimaafkan, jika dia sudah melakukan kesalahan sejak Kyra lahir hingga saat ini.

"Dan kau Kean?" Tuan Surya menatap cucu laki-laki yang ini dengan pandangan penuh kekecewaan.

"Aku tidak tahu kek." Keanu hanya mampu menjawab seperti itu. Dia sendiri masih merasa jika kepergian Kyra dari rumah adalah hal yang baik.

Tuan Surya menarik nafas dalam, dia sepertinya paham jika Keanu yang paling membenci Kyra. Dia hanya berharap semoga suatu saat Keanu akan mengerti segala kesalahannya.

Pagi ini Kyra sudah bersiap untuk berangkat sekolah. Berhubung gaya berpakaian Kyra lama masih sesuai dengan seleranya, jadi Kyra saat ini mengubah gaya rambut saja.

Jika sebelumnya Kyra lama menyukai gaya rambut digerai, maka kali ini Kyra menguncir tinggi rambutnya.

Dia lebih menyukai sesuatu yang praktis, dan lebih tegas. Dia sudah tidak sabar untuk merasakan sekolah seperti anak lainnya. Karena jiwanya yang lama tidak pernah merasakan sekolah seperti biasa.

Dengan mengendarai mobil Hummer yang dibelikan unclenya, Kyra kini sudah sampai si parkiran sekolahnya. Beberapa murid terlihat memperhatikan kedatangan Kyra.

"*Weeiissh siapa lagi yang ganti mobil*."

"*Nih antara si Sione , si Farrel, ato ga si Arsha*."

"*Keanu ga lo itung*?"

"*Dia kan baru ganti mobil kemarin*."

"*Kalian bego ya, noh si Sione sama teman-temannya udah nongkrong di parkiran*."

"*Eh, kalo gitu siapa nih*?"

"*Pak Ketos Arsha kali*."

"*Kata siapa*?"

"*Noh si Eve sama Denta nyamperin ke parkiran*."

"*Kalo itu kan si Eve mau nyamperin si Sione*."

Saat para murid sibuk menebak siapa pemilik mobil itu, Kyra justru sedang menikmati sarapan didalam mobil. Dia juga sudah menghubungi dua temannya, mengatakan jika dia sedang sarapan dulu.

Eve dan Denta terlihat berjalan menuju parkiran.

"Liat tuh si Eve, pasti mau nyamperin Sione" Farrel berkata sambil menggerakkan kepala seolah menunjuk Eve.

Sione dan yang lain langsung menoleh, mereka melihat Eve dan Denta sedang menuju kearah mereka.

Sione hanya berdecak, dia merasa risih dengan segala tingkah Eve yang terus-terusan mengejarnya. Padahal dia sudah menolaknya berkali-kali.

Apalagi saat ini dia tengah dekat dengan Sandra. Gadis manis yang telah mencuri perhatiannya.

Tapi kali ini Eve dan Denta berjalan melewati mereka dan menuju mobil Kyra yang baru datang.

"Eh, si Eve ga nyamperin lu Bos?" Roby kaget.

"Iya, dia malah nyamperin tuh mobil." Farrel memperhatikan mobil Kyra.

"Emang siapa sih yang di dalam mobil?" Roby melihat mobil Kyra dengan penuh penasaran.

Sione sendiri hanya berdecak kesal, karena teman-temannya terlalu berisik. Dia hanya menganggap ulah Eve hanya karena mencoba untuk jual mahal.

"Eh Trenggiling, cepat buka pintunya." Eve dan Denta menggedor pintu mobil Kyra.

Kyra langsung membuka pintu mobilnya, "Ape? Gue lagi sarapan jangan ganggu dulu."

"Udah belom?" tanya Eve dengan tidak sabar.

"Udah." Kyra membereskan kotak bekalnya, lalu meminum sebotol air hingga habis.

Denta meringis melihat Kyra menghabiskan air minum sebotol penuh, "Ra, lu ga kembung minum air sebotol itu?"

Eve lalu melihat botol minum Kyra, padahal itu ada 500 ml, kok bisa masih pagi minum sebanyak itu.

"Ntar juga jadi keringat. Dahlah ayo ke kelas. Kangen gue sama yang lain." Kyra mengambil tasnya dari kursi samping, lalu segera keluar dari mobil.

Ketika Kyra sudah turun dari mobil, beberapa murid yang tadi sibuk menebak siapa pemilik mobil gagah itu langsung berseru.

"*Eh, kok Kyra*?"

"*Iya looh, kok jadi Kyra*."

"*Lihat deh, penampilannya berubah*."

"*Iya, si Kyra jadi lebih mempesona dengan rambut di kuncir kuda gitu*."

"*Pantes si Eve ngelewatin Sione, dia mau jemput si Kyra dulu buat nyamperin Sione sama Kean*."

"*Iya kayaknya*."

Kyra dan yang lain sudah berjalan beriringan menuju kelas, saat akan melewati tempat Sione, Eve sudah bersiap untuk menyapa pujaan hatinya.

"Inget mobilnya Eve." Tiba-tiba Denta menepuk pundak Eve.

Eve sontak menoleh kearah Denta, dia lalu teringat perjanjiannya dengan Kyra waktu dia dan Denta datang ke apartemen Kyra semalam.

Kyra menjanjikan Eve mobil keluaran terbaru jika Eve bisa menjauh selama satu bulan dari Sione. Awalnya Eve menawar dua minggu, lalu Kyra mengatakan jika mobil itu mahal.

Kyra menanyakan dengan tetap mendekati Sione, apakah Eve bisa mendapatkan mobil itu.

Walaupun Eve bisa meminta mobil itu dari orangtuanya, tapi pasti Eve juga akan mendapatkan syarat yang lebih bla bla bla lagi.

Akhirnya Eve hanya mampu menarik nafas dalam-dalam sambil membaca mantra.

"Mobil baru...mobil baru...mobil baru." Begitu terus berulang-ulang sambil memejamkan mata melewati Sione dan yang lainnya.

"Laaaah, dilewatin lagi?" Mata Farrel membelalak melihat ketiga gadis yang berjalan melewati mereka.

"Nu, si Kyra juga ga nyamperin lu? Eh, Nu lo kok pucet gitu?" Roby melihat Keanu dengan heran.

Keanu hanya diam sambil memperhatikan Kyra, gadis itu benar-benar berubah. Penampilan dan sikapnya sudah bukan seperti Kyra yang dulu.

Keanu semalam memimpikan almarhumah mamanya, Keanu sangat senang karena akhirnya dapat bertemu mamanya meski lewat mimpi.

Tapi saat ingin memeluk mamanya, justru mamanya menatapnya dengan pandangan kecewa sambil mengatakan "Mama kecewa sama Kean, ternyata Kean bukan kakak yang baik. "

Setelah itu Keanu tidak bisa tertidur lagi, dia terus-terusan memikirkan ucapan almarhum mamanya.

∆ suka dengan cerita saya Alhamdulillah, kalo ga suka skip aja yaa.

\#Terimakasih banyak buat semua yang selalu kasih author Semangat, buat yang selalu Rajin Vote, sama buat semua Komenan kalian😇😇😇

\#Semoga kita semua Diberikan Kesehatan Lahir Batin, Dilancarkan Rezekinya, dan Dimudahkan Segala Urusannya 🙏🙏🙏🤲🤲🤲

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***