4

Braakkkk..

Praangggg...saking kerasnya hempasan dari pintu hingga membuat pas bunga di atas meja terjatuh hingga pecah.

"Siska, apa kamu kurang puas untuk selalu mempermalukan keluarga besarku, dan apa kamu tidak merasa lelah terus mencari gara-gara dengan orang lain hanya untuk mendapatkan perhatian anak-anak dan suamiku? " Ujar seorang ibu-ibu paruh baya, dia adalah bu Merida Wicaksana istri dari pak Susilo Wicaksana ayah angkat nya Siska.

Siska yang melihat perilaku orang tua angkat nya hanya berdiam diri saja dia ingin tau sejauh mana perlakuan ibu angkat nya itu.

"Kamu begitu berani mencelakai teman anak ku, apa kamu tau orang tua dia itu adalah rekan bisnis suamiku.. Bisa-bisa kerja sama kita hancur cuma gara-gara tingkahmu itu Siska, " ujar bu Merida.

"Aku tidak mau tau, kamu sebaik nya segera angkat kaki dari mansion ku.. Aku tak perduli dengan suami ku yang menyayangimu yang jelas aku sudah muak dengan semua perilaku dan masalah yang kamu timbulkan. " Ujar bu Merida kembali angkat suara.

Deg.

"Jangan sampe dia pergi dari mansion, bisa rugi dong gue gak punya mainan. Dan bisa terbongkar juga dong kejadian yang sebenarnya kalo si udik itu pergi. " Gumam Nadia dalam hatinya.

"Jangan khawatir Nyonya, saya akan pergi dari rumah anda tapi ijinkan saya membawa serta mbok Jumanah.. Karna hanya dia yang saya miliki di dunia ini, " ujar Siska

Sontak saja jawaban dari Siska membuat orang yang ada di ruangan itu kaget, karna selama ini meski Siska di kasari sekalipun dia tak pernah mau meninggalkan mansion dengan alasan dia tak punya tempat tujuan karna dia tak memiliki siapa-siapa di kota ini.

"Gawat.. Jangan, ini gak boleh terjadi gue gak mau si udik ninggalin mansion" ujar Nadia dalam hati lalu kemudian dia menghampiri Siska dia menggenggam erat tangan Siska dan memasang wajah sedih nya.

"Siska.. Kamu bercanda kan? Masa kamu tega tinggalin aku, apa masih kurang kebaikan ku padamu bahkan aku sampe ninggalin semua temen baik aku demi nemenin kamu yang gak punya teman.. Kalo kamu pergi nanti aku sama siapa? karna selama ini mereka marah kepada ku karna aku nemenin kamu, dan apa kamu tega sama ayah? nanti dia nyariin kamu, ibu cuma emosi aja kok dia gak beneran nyuruh kamu pergi. " Ujar Nadia dengan ber uraian air mata, dia benar-benar terlihat sangat menyedihkan di mata orang yang melihat nya tapi hal itu tidak berlaku buat Siska.

"Maaf nona muda, saya rasa saya dan anda tak sedekat itu dan selama ini anda tidak pernah menemani saya.. Jangankan menemani saling menyapa saja tidak pernah, dan bukan nya anda bilang sendiri bahwa saya sebagai anak angkat hanyalah seorang pembantu saja buat anda? " ujar Siska dia menjawab ucapan Nadia, bahkan Siska berbicara dengan nada yang dingin.

"Kurang ajar, apa-apaan si udik ini membalas ucapan ku.. Dan kenapa dia jadi berani seperti ini? " ujar Nadia dalam hati, dia kaget atas perubahan sikap Siska kepadanya juga kepada keluarga nya. Dan yang lebih membuat nya kaget kenapa sekarang Siska berani menjawab ucapan nya, padahal sebelumnya Siska hanya diam saja sambil terisak.

"Siska, kenapa kamu bicara seperti itu.. apa.. apa, kamu marah karna aku tak membantu mu untuk membully Rena,? " ujar Nadia kembali, dia masih tetap aja berakting di depan ibu dan kakak nya.

"Terserah apa yang akan nona Nadia katakan, yang jelas saya akan segera pergi dari mansion seperti yang Nyonya inginkan" Ujar Siska.

"Kurang ajar....

BERSAMBUNG....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!