Pagi harinya Salwa bertemu pak Rojak di ruang makan dia mau bilang kalau dia setuju dengan syaratnya.
Pak Rojak langsung mentransfer uang ke rekening Salwa sedangkan Salwa mengirim pesan ke bima untuk bertemu dia mau membayar biaya perbaikan mobilnya.
Pukul sepuluh lebih tiga puluh menit Salwa menunggu di sebuah restoran yang sudah di janjikan tak lama bima dan Danang datang.
"Mana tanda buktinya?"pinta Salwa.
Danang memberikan sebuah lampiran ke Salwa dia kemudian meminta nomor rekening dan mentransfer uangnya.
Bima dan Danang meninggalkan tempat itu menyisakan Salwa yang terlihat sedih disana.
"apa nggak keterlaluan menyuruhnya membayar biaya sebanyak itu padahal mobil anda punya asuransi?"tanya Danang saat ada di dalam mobil dalam perjalanan kembali ke kantor.
"aku kira dia nggak akan membayarnya tak disangka dia membayar semua nanti aku akan kembalikan"jawab bima sambil tersenyum mengingat wajah Salwa.
Bima harus putar jalan saat dia diminta datang ke kantor pak Rojak tak lama dia dan Danang sampai mereka langsung di persilahkan masuk keruangan pak Rojak.
"anakku sudah setuju menikah dengan kamu"kata pak Rojak dan langsung membuat bima menatapnya"ini foto dan data anakku kamu bisa membacanya".
Bima mengambil map yang di beri pak Rojak dia buka map tersebut dia tak menyangka perempuan yang baru saja dia temui ternyata anak pak Rojak calon istrinya Bima menutup map itu setelah membacanya.
"tiga hari lagi pernikahan akan di langsungkan Salwa tidak mau ada pesta dan pernikahan di lakukan secara tertutup".
"apa dia terpaksa menikah dengan ku?"tanya bima yang sudah tahu jawabannya pasti Salwa di paksa nggak mungkin dia mau menikah dengan orang yang nggak di kenal dan sudah berumur.
"maafkan aku bima aku ingin Salwa ada yang menjaganya aku takut dia terjerumus ke pergaulan bebas"kata pak Rojak wajahnya menyiratkan kesedihan.
Bima pamit saat di perjalanan dia meminta Danang untuk mencari informasi tentang Salwa.
Dikampus Salwa terlihat lemas dia juga melamun bahkan kehadiran Nadia dan indra tidak dia sadari.
"kamu punya masalah sal kenapa melamun terus?"tanya Nadia.
"udah beres kok masalahku"jawab Salwa bohong dia nggak mau kalau anak kampus tahu dia akan menikah apalagi indra dia masih mencintainya.
"gimana kalau nanti pulang kampus kita jalan ke mall"usul Nadia.
"aku kayaknya nggak bisa deh aku disuruh pulang sama papa"tolak Salwa.
"gimana sih kamu kalau nggak ada kamu nggak asyik"keluh Nadia.
"maaf banget aku beneran nggak bisa"kata Salwa menyesal"aku pergi dulu ya".
"Salwa kenapa sih terlihat aneh nggak seperti biasanya?"tanya Nadia saat Salwa sudah tidak ada.
"aku juga nggak tahu biarkan saja dia,kamu pergi sama aku saja"jawab indra dengan senyuman penuh arti.
Salwa ternyata memilih pulang lagian dia sudah nggak ada kelas sampai dirumah dia langsung ke kamar dia malas untuk ngapa-ngapain bahkan saat makan malam dia nggak berniat keluar kamar dia menyuruh art nya mengantar makanan ke dalam kamar.
Bima juga sudah sampai di rumahnya sebelum membersihkan tubuhnya dia mengambil laporan tentang Salwa yang tadi di berikan Danang.
Bima membaca semua tentang Salwa disitu tertulis semua tentang Salwa termasuk pacar Salwa Bima menutupnya dan menaruh di meja dia pergi mandi dia ingin mengistirahatkan tubuhnya yang sudah bekerja seharian ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments