Minjam buku

Jam 10 malam baru terdengar suara nyaring Tek Tek Tek , dengan cepat mereka keluar dari rumah untuk mencegat pedagang mie Tek Tek .

" Bang kemari" Ade yang suaranya memang kencang memanggil pedagang mie Tek Tek itu .

Bang mie rebus  3 , mie gorengnya satu , " pesan Budi sambil menyerahkan mangkok dan piring, Nurul yang ingin mie goreng,

" Ok bang, di tunggu bentar, pake telur ga?" Tanya si Abang penjual

" Make bang" sahut Budi.

" Ok, " dengan cepat si Abang penjual membuat pesanan Budi dan teman temannya.

" 60 ribu bang," ucap pedagang itu sambil menyerahkan pesanan Budi.

" Ini bang, " Budi menyerahkan uang pas 60 rb.

" Makasih bang" ucap pedagang itu dan kembali berkeliling berjualan

Setelah makan , Ade , Anto dan Nurul berpamitan pulang.

Budi merebahkan dirinya di amben biasa tempat ia beristirahat

Besok pagi ia masuk sekolah, walau dekat ia tak ingin terlambat , ia bersekolah di SMA Kartini, hanya berjalan sebentar dan menyebrang jalan dari tempatnya tinggalnya

Budi , Ade , Anto dan Nurul  tinggal di belakang Universitas Muhammadiyah Lampung , mereka menyewa tanah pada Bu Herman.

Tak lama Budi terlelap angin malam yang dingin membuatnya cepat terbawa dalam mimpi.

" Wah , kesiangan !" Budi terlonjak kaget saat bangun waktu sudah menunjukkan jam 6:30 , sedangkan pelajaran di mulai jam 7: 15 ,  dengan cepat ia membersihkan diri.

" Hais, sepertinya aku harus membeli sepatu " gumam Budi melihat ujung jempolnya terlihat keluar sedikit di sepatu yang di pakainya. Bajunya pun walau bersih tapi sudah mulai memudar karena hanya itu yang Budi punya.

Dengan tergesa gesa Budi berangkat ke sekolah  , beruntung dia tak terlambat, kedatangannya pas dengan bell tanda masuk kelas.

" Woi , berhenti!" Satu suara menghentikan langkah Budi , Budi membalikan badannya.

" Eh, Anton ada apa?" Tanya Budi saat melihat Anton mencegatnya

" Sini tas loe?" Ucap Anton , meminta tas sekolah Budi.

" Mau apa emang loe ,!" Tanya Budi bingung .

" Gw pinjam buku tugas loe, punya gw ketinggalan " ucap Anton , Budi menggeleng,

" Udah ga keburu,udah bel masuk tuch!" Ucap Budi sambil berlari meninggalkan Anton ,

" Sial, awas loe yah?" Ancam Anton melihat Budi berlari ke kelas .

Budi masuk bersamaan dengan kedatangan guru mata pelajaran pertama.

" Pagi Bu," Budi mencium punggung tangan ibu guru nya , Bu Jenny , seorang guru muda lulusan sekolah di jakarta, orangnya cantik , dengan tubuh tinggi langsing , dan sering menjadi bahan khayalan para siswa lelaki di SMA Kartini .

" Hari ini , kumpulkan tugas kalian minggu lalu" ucap Bu Jenny , semua siswa menjadi sibuk ,ada beberapa siswa yang tak membawa buku tugasnya , dengan alasan ketinggalan, Bu Jenny , tak mau mengerti ,yang tidak membawa di setrap di depan kelas . Anton termasuk salah satu dari siswa yang di setrap, ia mempelototi Budi . Niatnya tadi ia akan meminjam buku , dan dengan mengganti nama Budi dengan namanya di buku itu maka ia akan bebas dari hukuman Bu Jenny.

"Awas loe pulang sekolah nanti " geram Anton pada budi.

Anton adalah murid pindahan dari sekolah lain ,karena sering bolos dan berkelahi, ayahnya yang seorang pengusaha memasukan Anton ke sekolah Kartini dengan menyogok kepala sekolah

Budi yang tak tahu dirinya di incar santai saja.

Budi sebenarnya  bisa masuk ke sekolah favorit di daerah itu, tapi kondisi sang nenek yang sendiri dan sakit sakitan membuat Budi memilih SMA terdekat, karena bila ada apa apa, ia bisa bergegas pulang.

Di sekolah Budi tak punya banyak teman , hanya ada beberapa saja,di salah satunya Tony dan Bambang, mereka berteman dari SMP , Tony dan Bambang walau tingkat ekonominya jauh di atas Budi mereka tak pernah mengejek apalagi menghina Budi seperti yang lainnya ,

Bel istirahat terdengar , Budi tak keluar kelas, hanya duduk dan membaca di kelasnya.

" Ke kantin yuk?" Satu suara merdu terdengar , Budi menengok.

" Eh, Indah kamu aja, aku masih kenyang" ucap Budi menolak dengan halus ajakan indah, Indah adalah kekasih Budi, walau agak pendek dia sangat cantik,

" Ya udah aku ke kantin dulu , kamu kalau mau susul aku ke kantin yah" ucap Indah  , Budi mengangguk.

" Ke perpustakaan saja lah?" Gumam Budi , buku yang di bacanya sudah tamat, Budi berniat menukar buku dengan buku yang lain .

Di perpustakaan tak ramai karena buku sekarang banyak di tinggalkan murid murid banyak yang memilih game online daripada membaca buku.

" Eh ini buku apa?" Mata Budi terpaku pada sebuah buku usang yang terdapat di pojok rak, buku itu di tutupi debu tebal pertanda sudah lama buku itu tak di buka.

" Waduh aksara Jawa?" Ucap Budi sambil menggaruk kepalanya karena tulisan di buku itu memakai aksara Jawa ,Budi membersihkan buku itu dengan mengibas ibaskan agar semua debu menghilang.

Budi meminjam 4 buku keseluruhannya.

" Kamu ngerti aksara jawa ini?" Tanya penjaga perpustakaan , Budi menggeleng ,ia memang keturunan Jawa ,tapi ia tak bisa menulis dan membaca aksara jawa karena belum pernah mempelajari nya.

" Ya udah itu untuk kamu aja, ini ada buku belajar aksara Jawa, mudah mudahan kamu bisa mempelajarinya" penjaga itu memberikan satu buku yang sudah usang pada Budi

" Terima kasih pak?" Ucap Budi senang, ia jadi hanya meminjam 3 buku karena di beri oleh penjaga perpus itu.

Sepulang sekolah , Budi langsung pulang, karena hari ini ia akan kembali bekerja mengeneki mobil Uda Buyung , ayah Ade  , di kejauhan Anton hanya mengepalkan tangannya geram, niatnya ia akan mencegat Budi sepulang sekolah, tapi ia lupa bila Budi rumahnya sangat dekat dengan sekolah.

" Awas nanti " ucap kesal Anton.

Budi  bergegas pulang , setelah makan ia menunggu Uda Buyung di halte depan kampus UBL pinggir jalan.

Tapi sudah beberapa jam Uda  Buyung belum juga kelihatan mobilnya, padahal trip satu kali bolak balik paling hanya 2 jam .

" Bud ,"  dari belakang terdengar suara memanggil ,Budi menengok .

" Ade, ada apa?" Tanya Budi heran melihat Ade menyusulnya kemari.

" Ayah mobilnya ke Lampung tengah, ke Bangun Rejo" ucap Ade memberitahukan

" Ooh, ada yang nyarter?" Tanya Budi .

" Bukan tapi nyoba ngambil trayek itu" jawab Ade .

" Lho emang boleh?" Tanya Budi heran, seingat nya jalur itu ga boleh , karena preman Wates sering memalak mereka , dan juga kalau ketahuan polisi bisa kena tilang karena mengambil trayek lain.

" Ga boleh sih, tapi ini lewat tengah jadi ga lewat perempatan Wates ." Ucap Ade .

" Ya udah kalau begitu , aku mau ke pasar aja , mau beli sepatu " ucap Budi .

Ade mengangguk dan kembali pulang ke rumahnya .

Budi menyetop angkot yang ia kenal, karena telah sering ikut Uda Buyung menarik angkot Budi banyak mengenal sopir sopir angkot , jadi ia bisa gratis alias nebeng sampai Tanjung Karang.

Terpopuler

Comments

❤️⃟Wᵃf ༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈

❤️⃟Wᵃf ༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈

yaahhh jd manfaatin buat gratisan dong 🤣🤣🤣

2025-07-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!