"Permisi tuan." sapa bu Ratna pada lelaki itu sopan. Lelaki itu memutar kepalanya melihat sekilas pada bu Ratna dan beralih pada Lina.
Tatapanya dingin dan tajam membuat wajah Lina memucat. Ia bisa merasakan aura yang menakutkan dari calon majikannya.
"Tuan ini orang yang akan mengasuh den Bima. " ujar bu Ratna memperkenalkan Lina pada majikannya.
Lelaki itu memperhatikan Lina dari atas sampai bawah. Sudut bibirnya menampakan seringai merendahkan.
"Apa bibik ga salah bawa gadis bau kencur untuk mengurus putra saya." sindir Bagas merebahkan Lina.
"Tuan tenang saja, walaupun ia masih muda tapi ia telaten mengurus bayi." bela bu Ratna.
"Apa ia sudah punya nak sebelumnya?" tanya Bagas.
"Dia masih gadis tuan, tapi ia biasa mengurus kedua adiknya saat ibunya pergi bekerja." jelas bu Ratna meyakinkan Bagas agar mau menrima Lina bekerja disana.
"Tapi saya kok kurang yakin ya, bik. Apa ga ada orang lain yang lebih berpengalaman?" secara tidak langsung Bagas menolak Lina mengasuh putranya. Ia tidak percaya bahwa putranya bisa di kasih oleh gadis tersebut.
"Tuan tenang saja, saya jamin tuan ga bakal kecewa." Bu Ratna berusaha meyakinkan majikannya seklai lagi agar menerima Lina.
Lina sudah panas dingin tubuhnya, ia hanya mendengar dan tidak berkata apapun. Dalam hati sudah yakin bahwa ia tidak di terima. Ada rasa kecewa tali apalah daya keputusan ada ditangan calon majikannya.
Jika ia do tolak kemana lagi ia harus mencari pekerjaan. Ia tidak tau kota ini sama sekali, kalau pun kembali kekampung ibunya pasti kecewa.
"Baiklah saya akan menerimanya tapi ini baru percobaan, jika kerjanya tidka bagus saya akan langsung memecatnya." Berkat rayuan dari bu Ratna, Bagas akhirnya mau menrima Lina bekerja mengasuh putranya.
"Makasih, tuan." ucap bu Ratna. Bu Ratna memberi kode pada Lina agar melakukan hal yang sama seperti dirinya.
"Terimaksih tuan, saya berjanji akan menjaga den Bima sebaik mungkin."
"Baik, sekarang kamu bawa Bima kekamarnya. Bik tunjukan kamar Bima dimana dan satu lagi ajari dia tentang peraturan di rumah ini." perintah Bagas dingin.
"Baik tuan, permisi." Bu Ratna, Lina dan satu lagi wanita yang mengasuh Bima berjalan beriringan menuju kamar Bima.
Kembali Lian dibaut melonggo melihat kamar yang begitu indah dan besar. Luas kamarnya dua kali luas ruang tamu rumahnya.
"Ini kamar den Bima, kamu harus menjaga den Bima baik - baik. Ini catatan waktu - waktu pemberian susu dan makan den Bima, juga apa yang boleh dan tidak boleh kamu lakukan di rumah ini. Kamu pelajari baik - baik jangan sampai membaut kesalahan yang membuat tuan Bagas marah." pesan bu Ratna sambil menyehatkan sebuah buku berisi catatan seperti ia katakan tadi.
"Maaf, bik aku boleh nanya ga?" ijin Lina.
"Mau tanya apa?"
"Mamanya den Bima di mana ya, Bik? "Itu pertanyaan yang sedari awal ingin Lina tanya pada bu Ratna akhirnya pertanyaan itu keluar juga.
"Mamanya den Bima itu sibuk mengurus bisnisnya jadi jarang di rumah. Paling dua hari sekali baru pulang kerumah atau bahkan seminggu baru pulang. Dan itu pun hanya sebentar sudah pergi lagi." jelas bu Ratna menjawab pertanyaan dari Lina.
Lina mengangguk tanda mengerti jadi ia paham kenapa bayi lucu ini perlu seorang pengasu.
...****************...
Assalamualaikum kk, jangan lupa mampir ya ditunggu saran dan kritikannya kk
Jangan lupa tinggalkan jejak berupa like dan komen dan vote yang banyak biar thor semakin semangat lagi melanjutkan bab berikutnya.💪😘🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments