Lina melongo melihat sekelilingnya. Rumah yang bak istana, rasanya ia seperti bermimpi ada disana. Dulu ia hanya bisa melihat rumah sebagus itu hanya dari TV.
"Ayo ikut bibik Lina, jangan benggong aja di situ." teriak bu Ratna membuyarkan lamunan Lina.
"Eh iya, bik." Lina mengangkat tas ranselnya mengikuti bibik menuju samping rumah. Rupanya di arah belakang rumah terdapat beberapa kamar yang di peruntukan khusus untuk para pekerja disana.
"Ini kamar kamu, sekarang kamu istirahat dulu. Nanti sore bibik tunggu kamu di meja sana. Bibik akan memperkenalkan kamu dengan pekerja yang lain." setelah menunjukkan kamar Lina, bu Ratna bergegas kekamarnya sendiri untuk istirahat sebentar sebelum memulai pekerjaannya.
Lina merapikan pakain yang ia bawa, menyusunnya di lemari kecil yang ada di samping ranjang ukuran single.
Ukuran kamarnya menurut Lina jauh lebih besar dari kamarnya yang di kampung. Di kamarnya juga da kamar mandi sendiri. Lina merebahkan tubuhnya Di ranjang yang berlayar empuk. Lina baru pertama kali merasakan kasur sesenpun ini tidak seperti kasur butut di rumahnya yang sudah menipis di makan usia.
Saking nyamanya Lina sampai tertidur dn baru terjaga saat pintu kamarnya di ketik oleh seseorang dari luar.
"Lina, bangun udah sore." itu suara bu Ratna membangunkan Lina.
"Iya, bik." Lina turun dari ranjang dengan langka malas menuju pintu dan membukanya.
"Gimana istirahatlah?" tanya bu Ratna.
"Alhamdulillah bik."
"Sekarang kamu mandi dan ganti pakain, bibik tunggu disana sekrang. Ga pake lama."
"Siap, bik." Lina kembali menutup pintu kamarnya dan bergegas melakukan spertinya bu Ratna perintahkan. Setelah rapi Lina menuju meja yang sudah ada beberpa orang disana duduk bersama bu Ratna.
"Lina, sini. Perhatian semuanya kenalin ini Lina pekerja baru di rumah ini. Ia bertugas mengasuh anaknya majikan kita." bu Ratna memperkenankan Lina pada para pekerja semuanya yang sudah berkumpul di meja makan.
"Hallo semuanya saya Lina, mohon bantuannya." Ujar Lina memperkenalkan dirinya. Satu persatu Lina berkenalan. Rata - rata pekerja disana sudah berumur diatas tiga puluhan.
" Lina ayo ikut saya menemui tuan Bagas, kamu hanya perlu ngomong seperlunya saja. Jangan pernah membantah apa yang tuan Bagas katakan." wanti - wanti bu Ratna sebelum menemui majikan mereka.
Lina hanya mengangguk mengiyakan apa yang bu Ratna katakan. Ia berjalan di belakang bu Ratna menuju ruang tengah di mana majikan mereka berada. Lina semakin takjub saat melihat bagian dalam rumah yang baru pertama ia lihat.
Rumah orang kaya itu memang menakjubkan. Ornamen - ornamennya lain dari yang lain dan harganya sudah dipastikan sangat mahal. Mulut Lina ternganga saking takjubnya. Betapa kaya calon majikannya itu, entah berapa banyak kekayaan yang mereka punya sehingga bisa m3mbangun istana semegah ini.
Furniturnya apalagi, semuanya serba mengkilat. Dan sebagian besar terbuat dari kayu jati asli yang berharga.
Di kursi nan mewah bak kursi raja - raja nampak duduk seorang lelaki berpakain rapi dan berwajah tampan tapi auranya sangat dingin duduk sambil menatap seorang bayi lelaki yang tengah meminum susu di temani oleh seorang pekerja wanita.
...****************...
Siapakah laki - laki Itu? apakah Lina akan lulus sebagai pengasuh ? tunggu episode berikutnya kk. Di tunggu saran dan kritikannya untuk kemajuan cerita. Jangan lupa tinggalkan jejak berupa like dan komen dan vote yang banyak biar thor semakin semangat untuk melanjutkannya bab selanjutnya 💪😘🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments