popularitas yang membosankan

Bel istirahat berdering, menandai dimulainya hiruk pikuk di SMA Nusa Bangsa. Joi berjalan menuju kantin dengan langkah santai, melewati kerumunan siswa yang berlarian. Ia sudah terbiasa dengan perhatian yang selalu tertuju padanya. Joi memang populer di sekolah, bukan karena prestasi akademiknya yang menonjol, melainkan karena parasnya yang tampan, kemampuan bela dirinya yang luar biasa dalam Taekwondo, dan bakat menggambarnya yang memukau. Karya-karyanya sering dipajang di mading sekolah, menarik perhatian banyak siswa.

Banyak perempuan yang mengaguminya, seringkali mendekatinya untuk sekadar berbincang atau meminta bantuan. Mereka terpesona oleh aura misterius yang selalu menyelimuti dirinya, dan juga oleh kemampuannya dalam bela diri dan seni. Namun, Joi acuh tak acuh. Ia tidak pernah ambil pusing dengan popularitasnya.

Di kantin, pemandangan yang biasa ia temui kembali terulang. Beberapa meja di dekatnya sudah dipenuhi oleh para perempuan yang sedang berbincang-bincang. Mereka tertawa riang, sesekali melirik ke arah Joi yang duduk sendirian di pojok, menikmati makan siang yang sederhana. Mereka mencoba memulai percakapan, melemparkan senyum dan sapaan, bahkan ada yang menawarkan makanan. Tapi Joi hanya membalas dengan senyuman tipis dan sesekali mengangguk singkat. Ia tidak pernah memulai percakapan, bahkan terkadang terlihat malas meladeni mereka. Ia melanjutkan aktivitasnya sendiri, entah itu menggambar sketsa di buku catatannya atau membaca buku komik. Sikap cueknya itu justru membuat para perempuan semakin penasaran dan tertantang.

Anya, yang selalu mengikutinya, melayang di dekat meja Joi, mengamati interaksi antara Joi dan para perempuan itu dengan ekspresi geli. "Mereka benar-benar mengagumimu, ya," katanya, suaranya berbisik di telinga Joi.

Joi tidak menghiraukannya. Ia melanjutkan makan siangnya, menikmati rasa nasi goreng sederhana yang ia beli. Ia tidak pernah mengerti mengapa banyak perempuan yang tertarik padanya. Ia merasa dirinya biasa saja, bahkan cenderung membosankan. Ia lebih suka menyendiri, jauh dari hiruk pikuk dunia manusia. Popularitasnya baginya hanyalah sebuah fenomena yang membingungkan, sebuah hal yang tak perlu ia pahami atau ia pedulikan. Ia lebih suka menghabiskan waktunya untuk menggambar atau berlatih Taekwondo, aktivitas yang lebih memuaskan daripada berurusan dengan perempuan-perempuan yang cerewet. Ia hanya berharap mereka akan bosan sendiri.

dan ada satu wanita lagi yang sangat membosankan yaitu adalah Dian.

Dian selalu saja mengganggu joi selalu mengajaknya bicara selalu melakukan sesuatu bersama dan seringkali mengirim pesan-pesan kata-kata cinta atau emot-emot lope-lope cewek memang seperti itu ya.

Padahal Dimas terang terangan mengatakan bahwa ia menyukai Dian.

Namun Dian malah mengabaikan dan mengejar joi yang selalu cuek.

Cueknya sikap Joi malah menjadi daya tarik tersendiri bagi wanita wanita itu.

Bahkan mereka sering melihat Joi di gedung taekwondo.

menatapnya dengan kagum bersorak-sorak bertepuk tangan dan memanggil memanggil nama "Joi hebat, Joi hebat" seperti itu.

saking banyak dari wanita yang biasanya tidak mau ikut taekwondo jadi ikut taekwondo karena ada Joi di dalamnya.

Semua itu hanya alasan agar mereka bisa lebih dekat dengan Joi, hal yang justru membuat nya risih.

Joi beberapa kali ingin keluar dari taekwondo namun di larang oleh kepala sekolah.

karena dengan adanya Joi di dalam nya, minat siswa siswa jadi meningkat terlebih lagi gadis gadis.

Apalah daya, Joi harus pasrah dan mengikuti kemauan guru gurunya.

hal yang membuat Joi lebih risih lagi. Joi kerap mendengar perbincangan para gadis di ruang ganti yang bersebelahan dengan ruang ganti pria.

Mereka membicarakan bentuk tubuh Joi dan dan caranya menendang, juga bicara hal hal seperti perutnya yang memiliki corak roti sobek.

bahkan ada beberapa wanita yang mengaku pernah mengintip Joi ganti pakaian hanya untuk melihat roti sobeknya.

hal itu benar benar membuat kan bagi Joi.

Bel pulang berdering, menandai berakhirnya hari yang cukup melelahkan bagi Joi. Bukan karena pelajarannya yang berat, melainkan karena perhatian yang terus menerus ia terima dari para perempuan di sekolah. Ia berjalan keluar dari gerbang sekolah dengan langkah cepat, mencoba menghindari tatapan dan sapaan yang ditujukan padanya. Namun, beberapa perempuan tetap mengikutinya, berbicara tanpa henti tentang berbagai hal yang sama sekali tidak menarik perhatiannya.

Joi merasa jengkel. Ia tidak suka diganggu, apalagi saat ia sedang ingin pulang dan beristirahat. Ia mempercepat langkahnya, berharap perempuan-perempuan itu akan menyerah dan meninggalkannya. Tapi, mereka tetap mengikutinya. Kejengkelan Joi semakin memuncak.

"Hei, tunggu!" teriak salah satu perempuan itu. "Kita mau ngobrol sama kamu!"

Joi berhenti sejenak, lalu berbalik. Ia menatap perempuan-perempuan itu dengan tatapan tajam. "Aku tidak mau ngobrol," katanya, suaranya dingin. "Pergilah!"

Perempuan-perempuan itu terdiam sejenak, lalu kembali melanjutkan langkah mereka, tetap mengikuti Joi. Joi menggeram pelan. Ia tidak suka diganggu. Ia tidak suka dipaksa. Ia tidak suka perhatian yang berlebihan. Ia ingin menyendiri. Ia ingin tenang.

Tiba-tiba, Joi berlari. Ia berlari sekencang-kencangnya, meninggalkan perempuan-perempuan itu di belakangnya. Perempuan-perempuan itu terkejut, lalu mengejarnya. Mereka berteriak memanggil namanya, tapi Joi tidak memperdulikan mereka. Ia hanya fokus berlari.

Saat ia berlari melewati sebuah gang sempit, sesuatu yang aneh terjadi. Joi menghilang. Ia lenyap begitu saja, seolah-olah ditelan oleh bumi. Perempuan-perempuan itu berhenti berlari, memandang ke sekeliling dengan tatapan bingung. Mereka tidak mengerti apa yang baru saja terjadi. Joi telah menghilang.

Anya, yang selalu mengikuti Joi, juga terkejut. Ia tidak mengerti apa yang baru saja terjadi. Ia melihat Joi menghilang begitu saja, tanpa jejak. Ia merasa bingung dan sedikit takut. Ia mencoba untuk mencari Joi, tapi ia tidak menemukannya. Joi telah menghilang tanpa jejak.

Beberapa saat kemudian, Anya melihat Joi muncul di ujung jalan, berjalan menuju rumahnya dengan langkah santai. Ia tampak tersenyum, menunjukkan ekspresi yang konyol dan bodoh. Anya menggelengkan kepalanya, bingung dan sedikit geli. Ia tidak mengerti apa yang baru saja terjadi. Ia hanya tahu bahwa Joi telah menghilang dan muncul kembali dengan cara yang aneh dan tiba-tiba. Kemampuan teleportasi singkat Joi, yang ia pelajari dari sebuah buku tua, telah menyelamatkannya dari para penguntitnya. Anya, yang tidak menyadari kemampuan Joi, hanya bisa menggelengkan kepala dan tertawa geli melihat tingkah konyol sahabatnya itu.

Episodes
1 Bayangan tak terlihat, kehidupan yang hilang.
2 Tamu tak di undang
3 kekuatan misterius
4 popularitas yang membosankan
5 kertas warna warni
6 Pagi yang tak terduga
7 tuduhan
8 Senja tanpa bayangan
9 kanvas yang luas
10 Air mata bidadari
11 Kegelisahan
12 Anya
13 Rencana
14 Mie instan dan rasa syukur
15 Apa itu kencan
16 Rencana dan kecemburuan Anya
17 Terganggu
18 penyesalan
19 Pesawat kertas isi hati Anya
20 Luka masa lalu
21 pelukan dan pengakuan
22 Pertarungan untuk Anya
23 Rumit
24 Rahasia dan pilihan
25 Bayangan di balik senja
26 relakan
27 Titik Harapan
28 Untuk apa
29 Usaha Joi
30 Usaha Joi 2
31 Usaha Joi 3
32 penantian sang ayah
33 Usaha Joi 4
34 Usaha Joi 5
35 usaha joi 6
36 usaha Joi 7
37 Usaha terakhir
38 Malam yang panjang
39 kosong
40 rindu tak bertepi
41 My love
42 Ketukan di tengah malam
43 Hati yang hancur
44 keinginan
45 Senja di sungai kenangan
46 perasaan janda
47 Cici
48 cici
49 Aset
50 Buk Siska dalam masalah
51 aura negatif
52 misi di mulai
53 pengakuan di rumah tua
54 Pertarungan di mulai
55 Terciptanya 5 Hero
56 tawaran dan dilema
57 pertemuan tidak terduga
58 Minggu yang kacau
59 di bawah payung gerimis
60 Terjebak pikiran
61 Bayangan
62 Dimas kerasukan
63 Senandung di tengah malam
64 Bella maaf
65 Bella maaf 2
66 ada apa
67 Ada apa sukma
68 salah paham
69 Sing Bahu Rekso
70 Joi sudah tau
71 Niat terselubung Rendy
72 Niat terselubung Rendy
73 Kenangan bersama bella
74 bayangan masalalu
75 hanya hal kecil
76 pencarian
77 Kunjungan yang terganggu
78 Saingan
79 Bayang bayang
80 Kejutan
81 Pesawat kertas
82 Rumah yang nyaman
83 Gadis misterius
84 rumah kosong
85 rumah kosong 2
86 secercah harapan
87 Secercah harapan 2
88 Seteru
89 Bella cemburu
90 Sebuah pesan
91 Intan
92 rumah kosong
93 pelukan membara
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Bayangan tak terlihat, kehidupan yang hilang.
2
Tamu tak di undang
3
kekuatan misterius
4
popularitas yang membosankan
5
kertas warna warni
6
Pagi yang tak terduga
7
tuduhan
8
Senja tanpa bayangan
9
kanvas yang luas
10
Air mata bidadari
11
Kegelisahan
12
Anya
13
Rencana
14
Mie instan dan rasa syukur
15
Apa itu kencan
16
Rencana dan kecemburuan Anya
17
Terganggu
18
penyesalan
19
Pesawat kertas isi hati Anya
20
Luka masa lalu
21
pelukan dan pengakuan
22
Pertarungan untuk Anya
23
Rumit
24
Rahasia dan pilihan
25
Bayangan di balik senja
26
relakan
27
Titik Harapan
28
Untuk apa
29
Usaha Joi
30
Usaha Joi 2
31
Usaha Joi 3
32
penantian sang ayah
33
Usaha Joi 4
34
Usaha Joi 5
35
usaha joi 6
36
usaha Joi 7
37
Usaha terakhir
38
Malam yang panjang
39
kosong
40
rindu tak bertepi
41
My love
42
Ketukan di tengah malam
43
Hati yang hancur
44
keinginan
45
Senja di sungai kenangan
46
perasaan janda
47
Cici
48
cici
49
Aset
50
Buk Siska dalam masalah
51
aura negatif
52
misi di mulai
53
pengakuan di rumah tua
54
Pertarungan di mulai
55
Terciptanya 5 Hero
56
tawaran dan dilema
57
pertemuan tidak terduga
58
Minggu yang kacau
59
di bawah payung gerimis
60
Terjebak pikiran
61
Bayangan
62
Dimas kerasukan
63
Senandung di tengah malam
64
Bella maaf
65
Bella maaf 2
66
ada apa
67
Ada apa sukma
68
salah paham
69
Sing Bahu Rekso
70
Joi sudah tau
71
Niat terselubung Rendy
72
Niat terselubung Rendy
73
Kenangan bersama bella
74
bayangan masalalu
75
hanya hal kecil
76
pencarian
77
Kunjungan yang terganggu
78
Saingan
79
Bayang bayang
80
Kejutan
81
Pesawat kertas
82
Rumah yang nyaman
83
Gadis misterius
84
rumah kosong
85
rumah kosong 2
86
secercah harapan
87
Secercah harapan 2
88
Seteru
89
Bella cemburu
90
Sebuah pesan
91
Intan
92
rumah kosong
93
pelukan membara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!