Jatuh Cinta

Amira dengan telaten membasuh wajah Rayyan layaklah seorang istri yang sayang pada suami. Tetapi Amira selalu ingin mendapatkan cinta Rayyan. Dunia bagi Amira harus berpihak pada Rayyan bukan Yulia, anak kandungnya sendiri.

Sangking pedulinya Amira, Ia mengecup bibir mungil Rayyan sambil menutup mata hingga tak lama Rayyan sadar. Merasa kesakitan pada kepalanya akibat terbentur keras pada tembok. Pendarahan pada kepalanya membuat Rayyan tak mengenali mertuanya sendiri.

Sebaliknya Rayyan lebih memilih mencari Yulia, istri sah kini tidak ada di sampingnya. Rayyan mencoba mencabut alat infus dan mencari Yulia.

"Yulia dimana! Kamu siapa? Dan mengapa bisa saya ada disini, dimana Yulia," Ucapnya keluar tidak perduli Mertuanya justru malah lebih sayang pada Menantu kesayangannya.

"Ibu Mertua mu Rayyan! Rayyan jangan pergi, Yulia sudah mati. Kamu kenapa sih cari Yulia terus. Ibu akan selalu menjaga mu, Rayyan tunggu".

Rayyan yang seperti kehilangan ingatan karena terbentur keras sehingga menyebabkan ia sulit memahami apa yang sedang terjadi. Alasan mengapa, pria jangkung ini dibawa ke RS? Padahal, Rayyan dalam keadaan baik-baik saja.

Amira berusaha mencari posisi Rayyan, kemanakah Rayyan pergi? Sudah gila jika mereka bertemu untuk saling menikmati hidup. Pikiran Amira disangka-sangka jika Yulia bertemu dengan Rayyan di dalam ruangan RS. Tak akan Amira semua itu akan terjadi. Baginya, Amira akan melakukan cara apa agar Rayyan harus dimiliki oleh Ibu Mertua.

Rayyan yang linglung untuk mencari Istrinya, justru malah bertemu dengan orangtua Rayyan juga ikut di RS Mitra Keluarga. Sangking dibuat syok karena penampilan Rayyan menggunakan pakaian RS yang tersedia lengkap.

Sang Mama memeluk Rayyan penuh kasih sayang, kehangatan, lalu kemanakah istrinya tidak mengetahui jika saat ini Rayyan bisa di RS.

Namun sebaliknya Amira justru kesal dengan sikap Rayyan yang tak mempedulikan gimana nasib Amira yang sekarang ini. Bertindak untuk ceroboh tidak mungkin, Rayyan orang kaya bisa-bisa Amira bisa mendapat asusila terhadap keluarga Rayyan.

Amira yang duduk dengan wajah di tekuk, wajah yang kini mulai datar duduk di ruangan tunggu. Sudah sekian lama nya Amira duduk disana hingga pantat nya panas. Ada seorang Pria Tua malah melirik kearah Amira dengan senyuman manis hingga pria tua itu ingin berkenalan.

"Mbak! Cari siapa? Kenapa pucat sekali, mungkin Om bisa bantu".

"Heh! Om, anda sudah tua dan beruban masih saja mengelak. Pikir anda Amira ingin berkenalan dengan anda, maaf Amira tak butuh".

"Sombong banget, Ayolah jangan sungkan. Mbak seperti nya sedang melirik kearah saya. Lagian, mbak sendiri yang sudah memperkenalkan diri kepada ku," Ucap Pria tua malah cengengesan menatap wajah Amira yang masih muda.

Bagaimana pun Amira masih terlihat muda seperti Wanita seumuran 18 tahunan. Wajah cantik yang memiliki body membuat siapa akan jatuh cinta padanya. Tetapi tidak juga merebut kebahagian anaknya sendiri, bukan!

Amira muak dengan ucapan Pria Tua tersebut ingin sekali ia menjadikan Pria tua tersebut adonan tepung yang siap di goreng disajikan beramai oleh kelompok keluarga,namun ini ada RS tidak boleh gegabah baginya ia akan di keluarkan dari RS. Mustahil, bagaimana Amira bisa menemukan Rayyan sedangkan Amira bingung untuk mencari Rayyan dikarenakan RS Mitra Keluarga begitu luas juga lebar.

Frustasi sudah pikiran Amira, Pria Tua itu malah ikut melirik kearah Amira dengan senyuman yang sama. Hanya saja Amira tak sengaja melihat jika Pria tua bersamanya seorang Pria kaya yang penuh berlinang uang. Mata manik Amira seketika melotot, saat Pria tua itu mengeluarkan uang ratusan juta dari saku kantong celana.

Seperti seekor kucing yang melihat ikan mentah bergelatak di sebuah meja makan langsung diraihnya . Namun sayang, Pria Tua justru ingin mencari tahu alasan Amira malah kesenangan untuk mendapatkan apapun tercapai tujuannya.

"Kamu mau uang? Kalau mau, bagaimana kamu harus menikah denganku. Gimana, setuju kah kamu. Aku sebagai seorang Lelaki bisa saja memberimu banyak emas, perlengkapan baju, souvenir, mobil dll tapi dengan syarat harus menikahi lelaki seperti diriku," celoteh Pria Tua tersenyum sinis kepada Amira seolah mendapat keuntungan.

"Masa iya, Amira harus menikah dengan Pria Tua seperti dia. Emang sih kaya tapi kenapa milih yang udah tua, bisa-bisa menjadi bahan gosip arisan ku," batin Amira masih ragu untuk memilih jawaban Pria Tua.

"Kenapa diam! Masih ragu, tidak apa-apa kalau gitu bagi ku akan memberi 5 hari untuk bisa kamu ku nikahi. Ingat hanya 5 hari, soalnya mbak secantik ini kok di sia-siakan".

"Ya! Amira siap, Amira siap jadi istri Tuan. Tapi bolehkah Amira pegang uang yang ada di tangan Tuan," cibir Amira langsung gercep soal duit.

Nampaknya Amira hanya ingin kekayaan saja tapi tidak mudah bagi Devan Kahesdra untuk bisa memiliki seorang istri. Baginya wanita yang bersamanya kini malah bertepuk tangan layaklah senang mendapatkan pujian serta pinangan dari Devan.

*****

Sementara Yulia terbaring lemas dengan penuh suntikan di tangannya. Matanya sedikit sayup, berkali-kali ia sadar memegangi sensasi rasa di perut nya. Sontak manik Rafatar langsung memukul pundak asisten nya menyuruh mencari makanan di luar. Bunga, yang lebih menyukai Rafatar kini gagal karena Lelaki dingin itu malah menyukai Yulia. Seorang pekerja salon yang sok ramah tersebut mendapat perhatian dari Rafatar.

"Siap Pak! Apakah tidak sebaiknya besok saja. Ini sudah larut malam pak, bisa-bisa Bunga di culik".

"Siapa juga yang culik kamu, kamu saja yang takut. Hantu sudah pasti takut, karena penampilan mu saja seperti hantu," cibir Rafatar yang mulai menjawab soal asisten. Biasanya Rafatar tak seperti ini, ia hanya diam, cuek dan bisa melihat langsung tunduk.

Bunga langsung hilang takut dirinya di pecat dari asisten nya. Takut gimana nasib Bunga jika keluarga akan kekurangan. Niat ingin caper di depan Tuannya, malah Bunga sendiri yang di usir oleh Tuanya. Merasa nyaman dengan tampilan Yulia, Rafatar mendekati wajah Yulia yang mulai pucat tapi masih cantik. Membuat wajah merah merona langsung ciut.

Yulia yang merasakan itu langsung tunduk tak berani melihat wajah Rafatar yang mulai senyum. Yulia tahu yang masih memiliki seorang suami. Namun sayang, suami Yulia tidak perduli dengannya malah sibuk dengan Mertuanya. Haruskah Yulia diam saja, melainkan selama ini Yulia termasuk istri durhaka, atau istri yang tidak patuh terhadap perintah suaminya.

Yulia tahu awal kejadian itu saat suaminya marah dan jengkel kepada Yulia. Sangking jengkelnya, Rayyan dengan puas melakukan hubungan intim kepada istrinya tanpa harus menunggu sampai istrinya sabar. Atau mungkin Yulia hamil anak suaminya. Jika ia, mengapa suaminya tidak mencari istrinya.

Tak lama Bunga sampai, mengetuk pintu dan menghantarkan pesanan Yulia. Namun sayang, Rafatar mengambil dari tangan Bunga. Seketika itu, Bunga harus menunggu di depan bagaikan patung yang tak diberi minum.

Keselnya atas perbuatan Rafatar, tetapi Bunga bisa merebut hati dari Yulia. Bagaimana pun, Bunga sudah jatuh hati pada Bosnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!