Bab : 3 POV Arjuna Geofino

Pov Arjuna Geofino

Mahendra.

2 Oktober

Di pagi yang cerah, seorang laki-laki sedang menjemput kekasihnya.

"Cepat, gue kalau masih telat. Seminggu lagi bakalan di pindahin ke sekolah bokap gue!"Ucap laki-laki itu pada kekasihnya.

"Sabar dong, Ay! Lagian juga kamu ngabarin nya dadakan!"Protes perempuan tersebut.

"Lama gue tinggal!" Ancam nya.

"Iya-iya," ucap perempuan itu dengan sedikit tergesa-gesa menghampiri laki-laki tersebut.

Setelah perempuan itu naik ke motornya, ia segera menancapkan pedal gasnya. Tak butuh waktu lama mereka sudah tiba di gerbang sekolah yang sudah hampir tertutup itu, karena laki-laki itu membawa laju kendaraan seperti prang bak kesetanan.

"Woy lo, kita tungguin juga! Kirain ngga bakalan datang!" Ucap teman laki-laki itu.

"Biasa" balas laki-laki itu. "Cabut" setelah mengatakan itu ia langsung pergi begitu saja tanpa mengajak perempuan yang tadi ia jemput, membuat sih perempuan menggerutu kesal. Di ikuti oleh ketiga temannya itu yang sudah menunggu di tempat biasa mereka parkir.

Sepanjang perjalanan banyak siswa siswi yang masih lalu lalang membicarakan mereka. Siapa sih yang tak kenal mereka si most wanted, tapi sayang dari keempat cowok itu yang otaknya benar hanya satu orang saja.

Mari kita kenalan dengan laki-laki itu,

Yang pertama ada, Arjuna Geofino Mahendra atau kerap dipanggil Geo. Laki-laki tampan yang mempunyai masa lalu kelam terhadap pasangannya, menjadikannya lelaki yang sangat playboy. Goe juga merupakan ketua geng motor yang bernama Black Wolf.

Yang kedua ada, Elvano Kavindra atau kerap di panggil Vano. Laki-laki tampan yang mempunyai rasa dendam terhadap perempuan akibat masa lalu yang begitu sangat menyakitkan, ia juga hampir sama dengan Geo yang hanya main-main dengan perempuan.

Vano sendiri ada wakil ketua geng tersebut, Yang ketiga ada, Sagara Bimantara atau kerap di panggil Bima. Laki-laki yang di bilang setia terhadap pasangannya ini pun juga masih di bilang sama karena menaruh rasa ketakutan pada perempuan. Bima sendiri adalah ahli IT, dan ia juga tak pandai berkelahi seperti temannya ini. Namun kedudukannya dia sangat di butuhkan pada mereka. Ia juga laki-laki yang gampang mengajak bercanda atau lebih tepatnya menggoda temannya untuk melihat wajah kekesalannya saja.

Yang keempat ada, Alzian Dion Nakara atau kerap di panggil Dion. Laki-laki tampan ini, yang paling waras di antara teman-teman lainnya. Ia tak punya pengalaman dari pasangan, ia juga tak punya rasa trauma terhadap perempuan, ia tergolong laki-laki yang mahal karena banyaknya wanita yang menggodanya namun tak ada satupun orang yang berhasil menaklukannya. Dion sendiri ahli strategi, karena ia punya insting yang tak jauh beda dari Geo. Ya walau Geo playboy namun dalam skill bela diri jangan di ragukan lagi,,

****

Mereka berempat jalan di koridor menuju kelas, karena waktu sebentar lagi akan bel.

"Tumben ngga bolos lo?" Tanya Bima pada Geo.

"Anj*ng gue kan udah bilang! Kalau gue kena masalah lagi, gue di suruh pindah ke sekolah bokap gue!" Balas Geo dengan kesal, pasalnya temannya ini senang menggoda.

"Kalem lah, pakek kuah gini lo ngomongnya!" Balas Vano sambil mengelap tangannya yang terkena air liurnya Geo.

"Bac*t!" Jawab Geo, lalu duduk di kursinya itu.

"Hallo, cewek" ucap Geo pada perempuan di sebelahnya.

"Hallo juga ganteng" balas Perempuan itu.

"Udah makan belum?" Tanya Geo.

"Belum, kenapa mau beliin?" Tanya balik Perempuan itu.

"Ck, ngarep banget lo nzel!"Ucap Bima, sambil meraup wajah Enzel itu.

"Rusuh banget sih lo!" Ketus Enzel.

Geo yang melihatnya hanya tersenyum miring, entah pandangan apa yang di pikirannya saat ini.

"Lo nanti malam ada janji gak?" Tanya Geo.

"Anj*r Geo, sat set aja lo!" Cecar Vano.

"Ya jelas lah, cowok tampan begini" ujarnya dengan nada sombong.

"Any*ng malah makin belagu lo!" Balas Bima.

Dion hanya diam saja melihat teman-temannya itu, karena menurutnya itu sangat tidak penting. Lagipula ia tak mengerti apa itu cinta,

"Gimana, Nzel?" Tanya Geo sekali lagi.

"Lo ijinin ke bokap gue ya?" Tawar Enzel.

"Anj*r, hahaha. Bokapnya Enzel bukan orang sembarang loh" ucap Vano. Memang benar ayah Enzel salah satu abdi negara yang penting, beliau merupakan TNI Angkatan Udara.

"Bang*at banget emang, Enzel!" Canda Geo.

"Hahahaha" pecah sudah tawa mereka.

Tak lama guru mereka masuk kedalam.

"Pagi anak-anak" ucap guru tersebut.

"Pagi juga bu" balas mereka kompak.

"Sekarang tutup buku kalian, tinggalkan selembar kertas dan bulpen saja!"

"Aahh, masa gitu bu?" Protes Vano.

"Tak ada yang protes! Nilai ulangan kalian yang kemarin banyak yang di bawah KKM!" Ucap guru itu.

Akhirnya mau tak mau murid di sana pun mengikuti apa yang di ucapkan guru itu,

Guru tersebut memeriksa, barang-barang agar tak ada kecurangan dalam mengisi soal.

Banyaknya yang menyimpan ponsel di kolong mejanya hal tersebut langsung guru itu menyita jamaah ponselnya murid-murid.

Sekira guru itu sudah memastikan jika tak ada contekan dari barang apapun, ia langsung mengeluarkan soal yang kemarin mereka mengisinya.

"Waktu kalian dua jam setengah! Dimulai dari sekarang" ujar guru itu, murid disana pun segera menulis jawaban tersebut. Untung saja tak ada soal tentang hitung menghitung kalau ada, pasti mereka sudah mereog seperti seorang kesetanan.

"Ppssttt" panggil Vano pada Geo. Geo pun menoleh padanya.

"Nomor 10 apa?" Tanya Vano tanpa bersuara, dengan jahilnya Geo mengatakan jika ia belum mengerjakan sampai disitu.

"Belum" balas Geo tanpa bersuara.

"Alvano Kavindraaa!" Panggil guru itu, saat melihat kepala Vano menoleh ke kanan ke kiri.

"Eh iya bu kenapa?" Tanya Vano sok polos.

"Kepala kamu mau ibu copot kah?" Tanya baik guru itu.

"Ya, jangan dong bu! Nanti kadar ketampanan saya menurun gimana?" Canda Vano.

Membuat seisi kelas berdecih sinis.

"Kalau ngga mau ibu copot, ya jangan noleh sana sini dong!" Jawab guru itu.

"Copot aja bu, sekalian sama daleman tubuhnya bu!" Sahut Geo.

"Any*ng dikata gue kuyang apa!" Gerutu Vano.

Geo tak membalasnya ia hanya ber gedikan bahunya saja, lalu melanjutkan lagi jawaban yang hampir selesai itu.

"Psstt" panggil Bima kali ini pada Dion.

"Dion, yon, psstt" panggil Bima sedikit memaksa, Dion yang terpanggil oleh temannya itu pun jadi terusik.

"Apa, sih" balas Dion sambil menoleh kebelakang.

"Terkejoet aku," cecar Bima sambil memegang dadanya karena kaget.

"Cot" balas Dion dengan kesal.

"Anj*r baper sekali dia!" Gumam Bima.

Menit demi menit, waktu terus berjalan. Perlahan satu persatu murid-murid segera mengumpulkan kertas soal dan jawaban yang sudah di beri nama. Begitu pun dengan Geo dan Dion, saat di tanya pada Vano dan Bima mereka menjawab belum mengejarkan nya Sungguh teman ajaib bukan.

"Sabar, orang sabar pacarnya banyak!" Ujar Vano mengelus dadanya sendiri.

Plakk

Bima menggeplak kepala belakang Vano yang sedang asik mengelus dadanya itu.

* Bersambung*

* Jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar*

* Salam manis dari AUTHOR 🤭

*ig @vera_maceela

@putri488241

Episodes
1 Bab : 1 sekolah SMA Bright M School
2 Bab : 2 tiga buntut
3 Bab : 3 POV Arjuna Geofino
4 Bab : 4 Menarik
5 Bab : 5 POV : Arjuna Geofino
6 Bab : 6 keributan
7 Bab : 7 POV : Arjuna Geofino Mahendra
8 Bab : 8 Lo senyam senyum gitu jadi takut
9 Bab : 9 POV : Arjuna Geofino Mahendra
10 Bab : 10 kayak familiar
11 Bab : 11 POV : Arjuna Geofino Mahendra
12 Bab : 12 upaya menggagalkan perjodohan
13 Bab: 13 POV : Arjuna Geofino Mahendra
14 Bab : 14 Lomba balapan liar
15 Bab : 15 POV : Arjuna Geofino Mahendra
16 Bab : 16 Penasaran siapa yang menang balapan
17 Bab : 17 Kesurupan nenek rombeng
18 Bab: 18 elo yang nyebat di sini
19 Bab : 19 Tasya buat ulah pada Laras
20 Bab : 20 neng Primadona
21 Bab : 21 menganggu ke tenangan
22 Bab : 22 Laras di panggil ke ruang BK
23 Bab :23 Anda sudah puas menonton kebenaran?
24 Bab: 24 Adit menggenggam jari tangan Laras dengan posesif
25 Bab : 25 Mau balapan lagi.
26 Bab: 26 Begini aja lo matanya langsung ijo
27 Bab: 27 membuat keributan di Cafe
28 Bab : 28 Lo jangan samain dengan perempuan manja.
29 Bab: 29 Jangan berani Lo macem-macem
30 Bab : 30 Ngapain
31 Bab : 31 Lo teman nya si Laras ya
32 Bab: 32 Tolong gue
33 Bab : 33 di kejar sama Bahron
34 Bab: 34 Gue ditabrak sama dia
35 Bab : 35 Lo apa-apaan sih, lihatin adik gue sampe segitunya?"
36 Bab : 36 Geo saat ini tengah mengadakan pesta minuman di markas
37 Bab : 37 Adit pulang dari rumah sakit
38 Bab : 38 * Di gerebek oleh warga *
39 Bab : 39 Menikah
40 Bab: 40 Pengantin baru
41 Bab : 41 ngantuk banget gue
42 Bab: 42 Gue tanya lo ada perasaan ngga sama suami lo itu?"
43 Bab: 43 pindah ke Apartemen
44 Bab 44 Laras paling tidak suka kalau salah satu sahabat nya ditindas
45 Bab: 45 Lah, dia sama cowok lain?
46 Bab: 46 Gue ngga di kasih?
47 Bab: 47 "Lo apain dia?"
48 Bab: 48 Angkat dong kepala kalian! Kok sama Lily kalian berani?
49 Bab: 49 jangan salahin gue juga dong! Salahin teman lo itu?
50 Bab : 50 kecelakaan saat balapan.
51 Bab: 51 Ketauan ikutan balapan
52 Bab: 52 Jantung gue kenapa sih
53 Bab: 53 "Gue mau ketemu sama bini lo!
54 Bab: 54 Duh, inces baru bangun!
55 Bab: 55 Lo mau ngapain?
56 Bab : 56 drama pasutri itu.
57 Bab: 57 Ternyata dia juga sama aja!
58 Bab: 58 Dua ekor lo itu lagi kenapa sih, Ge?
59 Bab: 59 Lo ngapain sih peluk-peluk dia, hah?
60 Bab: 60 Gue ... Gue kalah dalam omongan gue sendiri!"
61 Bab: 61 Bangun Yang, didepan ada teman kamu!"
62 Bab: 62 Cukup tiga tahun ini gue sabar ya atas perlakuan lo bangs*t!"
63 Bab: 63 Tentang Maria
64 Bab: 64 Kalau kamu pergi, aku disini sama siapa?"
65 Bab: 65 Pindahin sih tangan lo, berat tahu!
66 Bab:66 pergi ke Mall
67 Bab: 67 ibu Maria kangen
68 Bab: 68 belanja untuk bahan dapur
69 Bab: 69 Gue dimana?
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Bab : 1 sekolah SMA Bright M School
2
Bab : 2 tiga buntut
3
Bab : 3 POV Arjuna Geofino
4
Bab : 4 Menarik
5
Bab : 5 POV : Arjuna Geofino
6
Bab : 6 keributan
7
Bab : 7 POV : Arjuna Geofino Mahendra
8
Bab : 8 Lo senyam senyum gitu jadi takut
9
Bab : 9 POV : Arjuna Geofino Mahendra
10
Bab : 10 kayak familiar
11
Bab : 11 POV : Arjuna Geofino Mahendra
12
Bab : 12 upaya menggagalkan perjodohan
13
Bab: 13 POV : Arjuna Geofino Mahendra
14
Bab : 14 Lomba balapan liar
15
Bab : 15 POV : Arjuna Geofino Mahendra
16
Bab : 16 Penasaran siapa yang menang balapan
17
Bab : 17 Kesurupan nenek rombeng
18
Bab: 18 elo yang nyebat di sini
19
Bab : 19 Tasya buat ulah pada Laras
20
Bab : 20 neng Primadona
21
Bab : 21 menganggu ke tenangan
22
Bab : 22 Laras di panggil ke ruang BK
23
Bab :23 Anda sudah puas menonton kebenaran?
24
Bab: 24 Adit menggenggam jari tangan Laras dengan posesif
25
Bab : 25 Mau balapan lagi.
26
Bab: 26 Begini aja lo matanya langsung ijo
27
Bab: 27 membuat keributan di Cafe
28
Bab : 28 Lo jangan samain dengan perempuan manja.
29
Bab: 29 Jangan berani Lo macem-macem
30
Bab : 30 Ngapain
31
Bab : 31 Lo teman nya si Laras ya
32
Bab: 32 Tolong gue
33
Bab : 33 di kejar sama Bahron
34
Bab: 34 Gue ditabrak sama dia
35
Bab : 35 Lo apa-apaan sih, lihatin adik gue sampe segitunya?"
36
Bab : 36 Geo saat ini tengah mengadakan pesta minuman di markas
37
Bab : 37 Adit pulang dari rumah sakit
38
Bab : 38 * Di gerebek oleh warga *
39
Bab : 39 Menikah
40
Bab: 40 Pengantin baru
41
Bab : 41 ngantuk banget gue
42
Bab: 42 Gue tanya lo ada perasaan ngga sama suami lo itu?"
43
Bab: 43 pindah ke Apartemen
44
Bab 44 Laras paling tidak suka kalau salah satu sahabat nya ditindas
45
Bab: 45 Lah, dia sama cowok lain?
46
Bab: 46 Gue ngga di kasih?
47
Bab: 47 "Lo apain dia?"
48
Bab: 48 Angkat dong kepala kalian! Kok sama Lily kalian berani?
49
Bab: 49 jangan salahin gue juga dong! Salahin teman lo itu?
50
Bab : 50 kecelakaan saat balapan.
51
Bab: 51 Ketauan ikutan balapan
52
Bab: 52 Jantung gue kenapa sih
53
Bab: 53 "Gue mau ketemu sama bini lo!
54
Bab: 54 Duh, inces baru bangun!
55
Bab: 55 Lo mau ngapain?
56
Bab : 56 drama pasutri itu.
57
Bab: 57 Ternyata dia juga sama aja!
58
Bab: 58 Dua ekor lo itu lagi kenapa sih, Ge?
59
Bab: 59 Lo ngapain sih peluk-peluk dia, hah?
60
Bab: 60 Gue ... Gue kalah dalam omongan gue sendiri!"
61
Bab: 61 Bangun Yang, didepan ada teman kamu!"
62
Bab: 62 Cukup tiga tahun ini gue sabar ya atas perlakuan lo bangs*t!"
63
Bab: 63 Tentang Maria
64
Bab: 64 Kalau kamu pergi, aku disini sama siapa?"
65
Bab: 65 Pindahin sih tangan lo, berat tahu!
66
Bab:66 pergi ke Mall
67
Bab: 67 ibu Maria kangen
68
Bab: 68 belanja untuk bahan dapur
69
Bab: 69 Gue dimana?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!