Menolong

Suasana ruang makan membeku.

Semua suara sebelumnya cemoohan, tuduhan, dan tangisan sedih kini lenyap seketika saat Zoe berdiri dari kursinya, menatap tajam seluruh anggota keluarga yang kini terdiam menatapnya.

Ia mengangkat alis tipisnya dengan sikap tenang tapi tajam, lalu membuka suara dengan nada datar namun menghentak:

“Aku ulang sekali lagi. Kalian sudah selesai bicara?”

Tak ada yang menjawab.

Zoe melanjutkan, tatapannya beralih ke Alicia yang masih memainkan wajah sedih dengan mata berkaca-kaca.

“Apa aku menyakiti Alicia?”

Suara Zoe makin dingin. “Apa aku menumpahkan sup ke Alicia? Apa aku membentaknya? Apa aku mengganggunya?”

Semua mata berpindah pada Alicia.

Gadis itu, meskipun tampak seperti korban, menggeleng pelan dengan bibir bergetar.

Zoe semakin menatap dingin. "Jawab aku, apa aku melakukan semua itu padamu?"

“Gak … gak …” ucapnya lirih.

Zoe menyipitkan mata, memperjelas setiap katanya.

“Lalu kenapa kau menangis? Seolah aku menyakitimu, seolah aku menyirammu sup. Padahal kau sendiri yang ceroboh.”

Alicia tak bisa menjawab. Dia hanya menunduk, dia tak menyangka Zoe akan berkata seperti itu. Biasanya Zoe akan langsung mengamuk dan mendorongnya.

Zoe mengangkat tangan kirinya yang masih terlihat merah dan sedikit melepuh karena sup panas.

“Yang seharusnya marah itu gue.” Ia tunjuk dirinya sendiri.

“Gue yang kena sup panas. Tangan gue yang melepuh. Bukan lo.”

Tatapannya kembali beralih ke seluruh keluarga. “Lalu kenapa gue yang harus minta maaf?”

Hening.

Tak satu pun dari mereka mampu menjawab.

Zoe mengedarkan pandangan ke sekeliling meja, satu per satu. Jesper menunduk, si kembar saling melirik gelisah, Varo hanya menatapnya diam tanpa ekspresi, dan Tina terlihat canggung tapi tidak bicara.

“Aku diam … salah.”

“Aku mencari perhatian … salah.”

Zoe tertawa kecil, tapi terdengar getir.

“Lalu kalian mau apa dariku sebenarnya?”

Hening makin dalam. Bahkan dentingan sendok tak terdengar lagi.

Zoe menunduk menatap Alicia yang masih berpura-pura sedih, lalu menatapnya dengan mata tajam, datar, penuh tekanan.

“Kalau kau mau bermain drama .…”

Zoe melangkah mendekatinya satu langkah, membuat Alicia terpaksa menegakkan badan. “jangan sama gue.”

“Karena gue muak.”

“Muak sama orang yang berpura-pura jadi korban.”

“Muak sama keluarga ini yang selalu buta dan pilih-pilih siapa yang salah.”

Zoe menatap mereka semua satu per satu lagi, lalu berkata mantap. “Mulai hari ini, gue bukan Zoe yang kalian kenal.”

“Dan gue gak akan tunduk lagi.”

Tanpa menunggu tanggapan, Zoe mengambil bekalnya dari meja, lalu melangkah keluar dari ruang makan dengan langkah tenang, meski telapak tangannya masih terasa perih.

***

Zoe menyandarkan tubuhnya ke jok belakang taksi yang melaju perlahan di jalanan ibukota pagi itu. Satu tangannya menekan perban kecil di bagian tangannya yang masih terasa panas, bekas terkena sup tadi. Matanya menatap kosong keluar jendela.

Di sampingnya, kotak bekal berisi makanan sehat terletak rapi di dalam tas. Dia membuatnya untuk dirinya sendiri dan hanya untuk dirinya sendiri.

“Aku gak butuh lagi fasilitas keluarga Wiratmaja,” gumamnya pelan, hampir seperti berbicara pada dirinya sendiri. “Gak butuh sopir pribadi, gak butuh mobil mewah, gak butuh supir yang doyan nguping percakapan.”

Ia melirik ke luar, menyaksikan jalanan yang mulai padat.

“Dasar keluarga gak masuk akal,” desahnya pelan. “Pantes aja si Zoe yang asli selalu berbuat ulah. Diperlakukan kayak gitu.”

Namun baru saja Zoe hendak kembali bersandar lebih nyaman, taksi mendadak berhenti mendadak, membuat tubuhnya sedikit terdorong ke depan.

“Eh?!” Zoe mengerutkan kening.

“Ada apa, Pak?” tanyanya dari belakang, nada suaranya heran.

Supir taksi, pria paruh baya dengan topi lusuh dan tangan kekar, menoleh sebentar lewat kaca spion.

“Maaf ya, Neng. Kayaknya ada kecelakaan di depan. Macet total.”

Zoe menegakkan badan, melongok ke jendela depan. Di kejauhan, suara klakson bersahut-sahutan. Beberapa orang berdiri di tengah jalan, tampak panik dan berkerumun di sisi trotoar.

Zoe menatap jam di pergelangan tangannya.

Masih ada waktu sebelum bel masuk. Tapi rasa penasaran perlahan mengalahkan rasa malasnya.

“Pak, saya turun di sini aja.”

Supir itu menoleh cepat. “Yakin, Neng? Masih jauh loh ke depan.”

“Gapapa.” Zoe sudah membuka pintu dan keluar sebelum supir sempat menahan.

Udara pagi langsung menyambutnya dengan hangat yang lembap. Suara gaduh dari kerumunan makin terdengar jelas. Zoe melangkah maju dengan tenang, menyelip di antara pejalan kaki yang penasaran dan kendaraan yang berhenti.

Beberapa orang berbisik-bisik. “Katanya tabrakan motor sama mobil.”

“Ada yang luka, tapi belum ada ambulans .…”

Zoe terus melangkah, hingga akhirnya ia sampai di pinggir trotoar, tempat sebuah motor tergeletak, dan seorang pemuda berseragam SMA duduk bersandar di tiang listrik, wajahnya pucat, tangan kirinya berdarah.

Darah menetes dari pelipisnya, dan napasnya terengah. Untungnya tidak terlalu parah.

Orang-orang hanya mengerumuni, beberapa merekam dengan ponsel, tapi tak ada yang benar-benar mendekat.

Zoe mengerutkan kening. “Ini beneran, orang pada nonton doang?”

Tanpa pikir panjang, ia melangkah maju. “Minggir dong. Nonton doang kalian?” serunya ketus sambil menyibak beberapa orang.

Zoe jongkok di depan pemuda itu. Matanya menatap luka di lengan dan pelipisnya.

“Hei … lo bisa denger gue?”

Pemuda itu membuka matanya perlahan. Pandangannya kabur, tapi ia bisa melihat siluet seorang gadis dengan seragam yang sama dan tatapan yang dingin namun sigap.

“Lo siapa?” gumamnya lemah.

Zoe tidak menjawab. Dia hanya membuka tasnya, mengambil kotak P3K yang Zoe selalu bawa seperti kebiasaannya.

“Gue bukan siapa-siapa. Tapi kalau gak ada yang bantu, ya gue bantu.”

Zoe mulai membersihkan lukanya, lalu membalut lengan berdarah itu dengan cepat dan telaten.

Suasana di sekitar tempat kecelakaan mulai mereda. Beberapa orang sudah kembali ke kendaraan mereka, kerumunan perlahan bubar setelah tahu korban masih bisa berdiri dan berbicara.

Zoe selesai membalut luka di lengan pemuda itu dengan perban dari kotak kecil di tasnya. Ia menghela napas panjang, berdiri sambil menepuk-nepuk lutut celananya yang berdebu.

“Luka Lo nggak terlalu parah.” Suaranya datar, nyaris tanpa empati. “Sini, gue antar ke rumah sakit.”

Pemuda itu mengangkat wajahnya meski masih pucat, ada sorot tajam di matanya. Wajahnya tampan, dengan rahang tegas dan poni sedikit berantakan karena kecelakaan.

“Gak usah ke rumah sakit.” ucapnya pelan. “Gue mau ke sekolah aja.”

Zoe mengerutkan kening, menatapnya seperti baru saja mendengar hal paling bodoh pagi ini.

“Lo yakin?”

Pemuda itu mengangguk. “Yakin.”

Zoe mendecak kecil. “Baiklah.” Ia memutar tubuhnya, lalu mendekati motor yang masih rebah miring di tepi jalan. Dengan cekatan, ia menarik motor itu ke posisi tegak.

“Sini, gue bawa motor lo.”

Pemuda itu langsung membelalak. “Tunggu—apa?!”

“Lo mau nyetir motor gue?”

Zoe menoleh dengan wajah datar. “Emangnya kenapa?”

“Aku gak pengin mati sekarang,” jawab pemuda itu dengan nada setengah panik. “Badan gue udah luka, jangan ditambah trauma jiwa.”

Zoe mengangkat satu alis. Lalu mendengus pendek, seperti sedang berusaha menahan tawa. Tapi bukan karena lucu, lebih ke arah geli menghadapi drama yang menurutnya gak penting.

“Siapa juga yang mau mati, bego.” Zoe menatapnya dingin, menyesuaikan posisi helm di tangan. “Gue cuma mau bawa lo ke sekolah. Bukan bawa lo ke alam baka.”

Pemuda itu menatap Zoe lebih lama kali ini, seolah sedang menilai sesuatu dalam dirinya. Tatapan itu bukan main-main penuh rasa penasaran.

“Lo gak takut ditilang?”

Zoe nyengir tipis. Dingin. “Lebih takut ketinggalan pelajaran.”

Pemuda itu mendecak, lalu meringis saat mencoba berdiri sendiri.

“Awas, jangan banyak gerak.” Zoe menahan lengannya. “Naik aja. Pegangan kuat.”

“Lo yakin bisa nyetir motor gede kayak gini?”

“Lo terlalu banyak nanya,” balas Zoe tajam, “padahal gue lagi nolongin lo.”

Akhirnya, dengan ragu-ragu, pemuda itu duduk di boncengan, dan Zoe naik di depan. Dengan satu gerakan mantap, ia menyalakan mesin motor itu dan menarik gas perlahan.

Terpopuler

Comments

👑Lenny💣

👑Lenny💣

Semua cerita ka yuli emang keren 👍🏻👍🏻

2025-07-07

3

💜⃞⃟𝓛 ❤️⃟Wᵃf༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈

💜⃞⃟𝓛 ❤️⃟Wᵃf༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈

wuiiih mantap ini ni dari cerita kk yul emg peran cwek mah g ada yg hanya tau nangis doang jd kuat dan tegas biar g di tindas
lanjutkan kk yul
smgy yaaa

2025-07-08

1

✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia

✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia

buyullll. gmn sih biar cerita terasa menggebrak seperti ini?

2025-07-08

1

lihat semua
Episodes
1 Zoe Aldenia
2 Terjebak Dalam Novel
3 Keluarga Wiratmaja
4 Drama Pagi
5 Menolong
6 Sang Antagonis
7 Mengejutkan
8 Keributan
9 Wajah Sang Sahabat
10 Kegundahan Hati Zoe
11 Pergi
12 Mimpi
13 Menolak
14 Kontrakan Baru
15 Melanjutkan Pertunangan.
16 Semakin Dekat
17 Ajakan Melisa
18 Dalang
19 Bakat Zoe Mulai Terlihat
20 Jenius Yang Menggemparkan
21 Rahasia Alicia
22 Kedatangan Tamu
23 Insiden Kebakaran
24 Siapa Dia?
25 Penyelidikan
26 Penembak Jitu
27 Pulang
28 Mansion Dallen
29 Orang Suruhan
30 Latihan Memberikan Nafkah
31 Ulah Siapa?
32 Pelaku Sebenarnya
33 Menukar
34 Mulai Menampakkan Sifat Asli
35 Menjalankan Amanah
36 Hasil Tes DNA
37 Mobil Baru
38 Kedatangan Keluarga
39 Meragukan
40 Olimpiade
41 Kemenangan
42 Tantangan Tiba-tiba
43 Kejuaraan
44 Gempar
45 Kemenangan Telak
46 Kenyataan Terungkap
47 Kilas Kenangan
48 Semakin Sombong
49 Undangan Ulang Tahun
50 Persaingan Para Calon Mertua
51 Pesta
52 Pesta Alicia
53 Alicia Hilang
54 Kedok
55 Terbongkar
56 Penerus Klan
57 Dibully
58 Bibit Pelakor
59 Dikejar
60 Aksi Zoe
61 Zoe Menyelesaikan Misi
62 Pelakunya
63 Teror Untuk Alicia
64 Ketakutan Alicia
65 Ulah Karina
66 Tuan Makan Senjata
67 Kondisi Karina
68 Fakta Tentang Stella
69 Berita Karina
70 Tingkah Stella
71 Insiden
72 Ulah Ryder
73 Belum Kapok
74 Kelulusan
75 Malu
76 Pingsan
77 Kambing Hitam
78 Bertanggungjawab
79 Fitting
80 Pernikahan
81 Terbongkar
82 Ditangkap
83 Perasaan Ryder
84 Rahasia
85 Kondisi Keluarga Wiratmaja
86 Karma
87 Tina
88 Ketahuan
89 Bantuan?
90 Meminta Maaf
91 Hancur
92 Licik
93 Zoe Pergi
94 Hukuman Yang Pantas
95 Waktu Berlalu
96 Pulang
97 Masalahnya
98 Berbaikan
99 Taruhan
100 Masa Lalu
101 Kebelet Nikah
102 Perang Dan Pernikahan
103 Mereka Tiba
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Zoe Aldenia
2
Terjebak Dalam Novel
3
Keluarga Wiratmaja
4
Drama Pagi
5
Menolong
6
Sang Antagonis
7
Mengejutkan
8
Keributan
9
Wajah Sang Sahabat
10
Kegundahan Hati Zoe
11
Pergi
12
Mimpi
13
Menolak
14
Kontrakan Baru
15
Melanjutkan Pertunangan.
16
Semakin Dekat
17
Ajakan Melisa
18
Dalang
19
Bakat Zoe Mulai Terlihat
20
Jenius Yang Menggemparkan
21
Rahasia Alicia
22
Kedatangan Tamu
23
Insiden Kebakaran
24
Siapa Dia?
25
Penyelidikan
26
Penembak Jitu
27
Pulang
28
Mansion Dallen
29
Orang Suruhan
30
Latihan Memberikan Nafkah
31
Ulah Siapa?
32
Pelaku Sebenarnya
33
Menukar
34
Mulai Menampakkan Sifat Asli
35
Menjalankan Amanah
36
Hasil Tes DNA
37
Mobil Baru
38
Kedatangan Keluarga
39
Meragukan
40
Olimpiade
41
Kemenangan
42
Tantangan Tiba-tiba
43
Kejuaraan
44
Gempar
45
Kemenangan Telak
46
Kenyataan Terungkap
47
Kilas Kenangan
48
Semakin Sombong
49
Undangan Ulang Tahun
50
Persaingan Para Calon Mertua
51
Pesta
52
Pesta Alicia
53
Alicia Hilang
54
Kedok
55
Terbongkar
56
Penerus Klan
57
Dibully
58
Bibit Pelakor
59
Dikejar
60
Aksi Zoe
61
Zoe Menyelesaikan Misi
62
Pelakunya
63
Teror Untuk Alicia
64
Ketakutan Alicia
65
Ulah Karina
66
Tuan Makan Senjata
67
Kondisi Karina
68
Fakta Tentang Stella
69
Berita Karina
70
Tingkah Stella
71
Insiden
72
Ulah Ryder
73
Belum Kapok
74
Kelulusan
75
Malu
76
Pingsan
77
Kambing Hitam
78
Bertanggungjawab
79
Fitting
80
Pernikahan
81
Terbongkar
82
Ditangkap
83
Perasaan Ryder
84
Rahasia
85
Kondisi Keluarga Wiratmaja
86
Karma
87
Tina
88
Ketahuan
89
Bantuan?
90
Meminta Maaf
91
Hancur
92
Licik
93
Zoe Pergi
94
Hukuman Yang Pantas
95
Waktu Berlalu
96
Pulang
97
Masalahnya
98
Berbaikan
99
Taruhan
100
Masa Lalu
101
Kebelet Nikah
102
Perang Dan Pernikahan
103
Mereka Tiba

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!