3. Kelahiran Kembali 2

Pov An Yue

Aku Menatap Sendu Pria Di Depanku Itu Dengan Tatapan Kecewa, Yah Aku Kecewa Menerima Kenyataan Ternyata Aku Hanyalah Sebuah Alat Untuk Ia Jadikan Sebagai Alat Memperkuat Kekuasaannya Selama Ini.

Aku Ingin Berteriak Tapi Leherku Bahkan Rasanya Terasa Sakit Saat Mengingat Bagaimana Kejamnya Kenyataan Yang Aku Dengar Ini.

Hari Yang Seharusnya Menjadi Hari Yang Paling Membahagiakan Untukku Dan Dirinya Nyatanya Ini Memang Hari Bahagianya Namun Bukan Hari Bahagiaku.

Rasa Sakit Dan Sesak Di Dadaku Semakin Menjadi-jadi Membuatku Ingin Segera Menyerah Saja.

Mataku Sekali Lagi Menatap Sendu Pria Yang Aku Cintai Sebelum Aku Mencabut Belatiku Ingin Menyerang Wanita Yang Berada Di Pelukan Pria Yang Aku Cintai, Namun Sayang Ternyata Pria Itu Bahkan Dengan Tanpa Beban Menusuk Dadaku Sampai Tembus Ke Belakang.

Aku Bersumpah Jika Memang Ada Kehidupan Selanjutnya, Jika Memang Reinkarnasi Itu Ada Maka Aku Akan Menghancurkan Mereka Semua Tanpa Sisa, Pandanganku Gelap Hingga Tak Ada Lagi Suara Yang Aku Dengar.

" Jika Ada Kehidupan Kedua Aku Tak Akan Mencintai Pria Itu Lagi" Gumamku Yang Entah Kenapa Aku Begitu Tenang.

Tak Lama Kemudian Aku Membuka Mata Namun Apa Yang Aku Lihat Hanya Kegelapan Dan Suara-suara Yang Menurutku Sangat Berisik Sekali.

Alisku Langsung Terangkat Saat Mendengar Akan Intruksi Wanita Di Luar Itu, Aku Tahu Pasti Ada Orang Yang Akan Melahirkan Tapi Siapa? .

Beberapa Saat Kemudian Aku Tersadar Jika Aku Sekarang Berada Di Sebuah Tempat Yang Mereka Sebut Adalah Rahim, Aku Ingin Menangis Tapi Tidak Bisa Karna Terlalu Sempit.

Saat Kepalaku Keluar Aku Merasakan Sesak Dan Sakit Di Kepala Karna Rasanya Seperti Di Himpit Sesuatu, Aku Yang Tak Tahan Langsung Saja Bergerak Sendiri Lalu Aku Keluar Sendiri.

" Leganya" gumam aku dalam hati.

Aku Langsung Menutup Mataku Saat Wanita Tua Di Hadapanku Itu Mengambilku, Aku Tahu Dia Adalah Tabib.

" An Yue Itu Namamu" Bisik Wanita Yang Aku Tahu Adalah Ibuku Yang Melahirkan Aku Tadi.

Deggg...

Aku Tertegun Karna Nama Itu Sama Persis Dengan Nama Di Kehidupanku Yang Dulu. Aku Ingin Protes Tapi Tidak Bisa Hingga Aku Mendengar Kalimat Selanjutnya Membuatku Berteriak Histeris.

" Ibu Menyayangimu Nak, Tapi Waktu Ibu Sudah Habis. Selamat Tinggal Putri Kecil Ibu,"

bisik wanita itu yang mengecup keningku bersamaan dengan napas nya yang menghilang.

" TIDAK APA YANG KAU KATAKAN, JANGAN

TINGGALKAN AKU...!"

" Hei bangun..! Ibu bangun..!" Aku terus berteriak memanggil wanita itu namun

lagi lagi hanya terdengar suara tangisan bayi.

Aku berteriak histeris dan juga menangis secara bersamaan meratapi nasibku yang tidak di kehidupan dulu tidak di kehidupanku sekarang kenapa aku tidak pernah bisa

merasakan kasih sayang seorang ibu.

Sesaat kemudian aku merasakan tubuhku melayang di udara aku melihat tabib yang membantu aku lahir tadi menggendongku lalu

menyerahkanku pada pria dewasa yang sangat ini memiliki wajah datar dan dingin.

Aku mendengus kesal saat mencium akan aroma anyir yang sangat kental dari pria itu. Aku tahu bau apa itu karena di kehidupan lalu aku bahkan sampai bermandikan darah

karena aku terus maju ke medan peperangan.

Mengingat akan kebodohan aku di masa lalu benar-benar membuatkku malu dan merutuki kebodohanku di masa itu. Bagaimana bisa aku begitu bodoh karena nmencintai pria

licik sepertinya itu.

" Diam..!" Aku tersentak membentakku

kaget saat pria itu hingga dengan reflek aku

memukul mulutnya itu.

" Kau menamparku?"

" Jangankan menampar jika aku bisa mengangkat pedang maka aku akan langsung

mengangkat pedangku lalu menantangmu," teriakku dalam hati.

Hal yang tak aku duga adalah pria sialan ini melepaskan aku begitu saja dari tangannya lalu menangkapku lagi. Ingin sekali aku membunuh pria sialan ini yang lebih

menjengkelkan lagi dia adalah ayahku di kehidupan ini.

" Kau tidak takut bukan maka jemputlah ajalmu, "pria itu mengayunkan pedangnya ke

arahku yang berada dỉ atas lantai.

Aku yang kaget akan hal itu berusaha keras untuk memanggil pedangku yang telah aku segel bersama dengan jiwaku di kehidupan masa lalu karena aku memiliki firasat buruk dan hal itu terbukti.

Hei bukan itu masalahnya, masalahnya sekarang adalah pria ini benar-benar ingin

membunuhku. Ayolah aku baru hidup kembali masa mau mati lagi, aku berusaha keras

memanggil pedangku tapi sebelum pedangku keluar sebuah pedang lain menahan serangan dari pria dewasa itu.

...----------------...

Pov An Yue Berakhir

" Apa Yang Kau Lakukan Pangeran Kedua?" bentak Kaisar Zhu yang menatap tajam ke arah putra keduanya itu.

" Apa Ayah Akan Membunuhnya Lagi?" tanya

Pangeran Kedua yang bernama Zhu Jun Hui.

" Tentu Saja, Untuk Apa Mempertahankan Dia Yang Hanya Makhluk Lemah Itu," jawab Kaisar Zhu yang menatap tajam ke arah sang bayi.

akan tetapi, hal yang membuatnya tidak percaya adalah bayi kecil itu justru balik memelototinya.

" Bayi Itu..Bagaimana Bisa?" gumam Kaisar Zhu.

" Ayahanda Aku Mohon Jangan Lagi, Biarkan Yang Ini Hidup Setidaknya Aku Masih Bisa

Melihat Peninggalan Ibunda," ujar Pangeran Kedua dengan dingin.

Kaisar Zhu yang mendengar akan hal itu segera menatap dingin putra keduanya itu.

melihat jika sang adik sepertinya ingin bayi kecil itu hidup membuat Putra Mahkota Zhu Gu Lian langsung ikut membuka suara.

" Ayahanda Biarkan Saja Bayi Itu Hidup, Hitung-hitung Sebagai Pajangan Saja," ucap Putra Mahkota.

mendengar akan hal itu terlihat Kaisar Zhu terdiam menatap kedua putranya itu sebelum menatap dingin bayi kecil yang masih berbaring di atas lantai.

" Baiklah, Ulat Kecil Ini Akan Ayahanda Biarkan Hidup Namun Jangan Berharap Kalau

Ayahanda Akan Mengakui Dia Sebagai Putri Ayah." kata Kaisar Zhu dengan tegas.

mendengar akan hal itu terlihat binar cerah di mata Pangeran Kedua sebelum mengambil bayi yang baru lahir itu dengan penuh kehati-hatian.

" Ayahanda Tenang Saja Dia Tak Akan Mengetahui Siapa Ayahnya, Aku Akan Memastikan Dia Tidak Merepotkan Ayahanda Dan Gege Di Masa Depan, Dia Akan Menjadi Tanggung Jawabku Di Mulai Dari Sekarang" ucap Pangeran Kedua dengan tegas dan lantang.

" Dia Ingin Merawatku? Yang Benar Saja, Bahkan Dia Baru Berusia 12 Tahun," kata An Yue dalam hati dengan menatap sinis ke arah Pangeran Kedua.

namun tak ayal dia menggerakan tangannya yang kecil seperti ingin menggapai wajah Pangeran Kedua.

" Pangeran Lihat Putri!" seru salah satu pelayan yang sudah tak tahan dengan apa yang dia lihat walau dia tahu kepalanya mungkin sebentar lagi akan terpisah dari badannya.

Pangeran Kedua menunduk ke arah sang bayi hingga dia menyunggingkan senyuman tipis.

" Kau Ingin Memegang Wajahku?" tanya Pangeran Kedua yang mendekatkan wajahnya pada sang adik.

An Yue menatap dalam dan intens wajah anak laki-laki yang menggendongnya itu.

" Aku Akan Mengingat Selalu Wajah Ini, Di Masa Depan Aku Akan Menjadi Salah Satu Orang Yang Melindungimu, Ini Merupakan Janjiku," kata An Yue yang tersenyum.

" Kau tersenyum?" Pangeran Kedua sangat senang melihat senyum bayi kecil di gendongannya itu.

" Baiklah Kau Boleh Merawatnya Namun Jangan Lupa Dengan Tugas Dan Jadwal

Latihanmu Pangeran Kedua." kata Kaisar Zhu.

" Saya Akan Selalu Mengingatnya Ayahanda," jawab Pangeran Kedua yang kembali menatap bayi kecil itu.

" Mulai Sekarang Aku Memberikanmu Nama An Yue, An Yang Berarti Damai Dan Yue

Sebagai Lambang Kebebasan Dan Kemandirian, Kau Akan Menjadi Gadis Yang Penuh Keberanian Dan Tidak Takut Mengambil Resiko, An Yue Adik Kecilku,"

Deg..

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Episodes
1 Bab 1. Pernikahan Dan Hari Kematian
2 Bab 2. Kelahiran Kembali
3 3. Kelahiran Kembali 2
4 Bab 4. Susu Harimau
5 Bab 5. Membuat Ranjang Dan Ayunan
6 Bab 6. 7 Tahun Kemudian
7 Bab 7. Kembalinya Pangeran Kedua
8 Bab 8. Di Cegat Bandit
9 Bab 9. Merekrut Bandit?
10 Bab 10. Kambing Hitam?
11 Bab 11. Rencana Penyerangan?
12 Bab 12. Peran Dingin Kakak Adik
13 Bab 13. Penyerangan
14 Bab 14. Penyerangan Part 2
15 Bab 15. Pangeran Kedua Baik-baik Saja?
16 Bab 16. Mengunjungi An Yue?
17 Bab 17. Mencari Perkara
18 Bab 18. Pertarungan Antara An Yue Dan Pangeran Kedua
19 Bab 19. Mendatangi Kediaman Tulip
20 Bab 20. Menyelamatkan Putra Mahkota
21 Bab 21. An Yue Demam?
22 Bab 22. Sadar
23 Bab 23. Mengikuti Lomba
24 Bab 24. Berburu
25 Bab 25. Terlambat??
26 Bab 26. Berburu Monster
27 Bab 27. Harimau Surgawi
28 Bab 28. Marga Tang??
29 Bab 29. Menolak Lamaran?
30 Bab 30. Putra Mahkota Khawatir?
31 Bab 31. Di Tahan Di Depan Gerbang Paviliun
32 Bab 32. Datang Ke Pesta
33 Bab 33. Perjamuan
34 Bab 34. Kesepakatan
35 Bab 35. Pertarungan Antara Hidup Dan Mati?
36 Bab 36. Tidak Mau Bersujud?
37 Bab 37. Gelar Bangsawannya Di Cabut
38 Bab 38. 200 Prajurit Pemula
39 Bab 39. An Yue Yang Rakus
40 Bab 40. Mulai Sadar?
41 Bab 41. An Yue Marah Lagi
42 Bab 42. Kemarahan An Yue
43 Bab 43. Pingsan
44 Bab 44. Awal Kejadian
45 Bab 45. Manik-manik Suci
46 Bab 46. Kebohongan Pangeran Kedua Adalah Kebenaran
47 Bab 47. Meminta Maaf
48 Bab 48. An Yue Yang Sulit Ditebak
49 Bab 49. Makanan Kuda Dan Kambing
50 Bab 50. Tentang An Yue
51 Bab 51. Menteri Keuangan
52 Bab 52. Menyerang
53 Bab 53. Tewasnya Ketua Kalajengking Hitam
54 Bab 54. Luka Lagi?
55 Bab 55. Kemurkaan Pangeran Kedua
56 Bab 56. Kesedihan An Yue
57 Bab 57. Membereskan Hama
58 Bab 58. Pertemuan Dadakan
59 Bab 59. Kemarahan Kaisar
60 Bab 60. Apa Yang Terjadi?
61 Bab 61. Mengakui
62 Bab 62. Kesempatan
63 Bab 63. Waktu 1 Hari
64 Bab 64. Sebatas Pion
65 Bab 65. Dalang Utama?
66 Bab 66. Eksekusi
67 Bab 67. Hutan Larangan
68 Bab 68. Aura Asing?
69 Bab 69. Si Biang Masalah
70 Bab 70. Monster Kecil
71 Bab 71. Pukulan Kecil?
72 Bab 72. Mulai Curiga
73 Bab 73. Hukuman Tambahan Jingmi
74 Bab 74. Xia Xie Membuat Ulah?
75 Bab 75. Makan Malam
76 Bab 76. An Yue Ngambek
77 Bab 77. An Yue Mengamuk Di Paviliun Bintang
78 Bab 78. Chu Yinyi?
79 Bab 79. Menjadi Guru Etika?
80 Bab 80. 7 Tahun Kemudian
81 Bab 81. Mimpi?
82 Bab 82. Bertemu
83 Bab 83. Zhu Chen Yuan
84 Bab 84. Takdir Yang Rumit
85 Bab 85. Racun Api Dingin
86 Bab 86. Identitas Misterius Tang San
87 Bab 87. Bertemu Tang San
88 Bab 88. Perasaan Yang Di Tolak
89 Bab 89. Pria Asing?
90 Bab 90. Permintaan
91 Bab 91. Pergi
92 Bab 92. Gangguan
93 Bab 93. Yan Chai
94 Bab 94. Menjadi Bawahan
95 Bab 95. Di Cegat Lagi
96 Bab 96. Dihina?
97 Bab 97. Teman Baru
98 Bab 98. Sayembara Di Kekaisaran Li
99 Bab 99. Menolak Bergabung
100 Bab 100. Identitas Sebenarnya
101 Bab 101. Asal Mula Pedang Naga
102 Bab 102. Perusuh!
103 Bab 103. Pemuda Asing
104 Bab 104. Melewati Jalan Pintas
105 Bab 105. Yan Chai Yang Membantu
106 Bab 106. Sampai Di Hutan Beracun
107 Bab 107. Hutan Beracun
108 Bab 108. Lapisan Ketiga
109 Bab 109. Ilusi
110 Bab 110. Yan Chai Jadi Senjata
111 Bab 111. Menuju Puncak Gunung
112 Bab 112. Keluar Dari Hutan Beracun
113 Bab 113. Bertemu Kaisar Li
114 Bab 114. Metode Alkupuntur
115 Bab 115. Berhasil Mengobati
116 Bab 116. Pedang Naga Yang Memilih
117 Bab 117. Pewaris Klan Naga
118 Bab 118. Sampai Gunung Salju
119 Bab 119. Phoenix Es?
120 Bab 120. Mendapatkan Bunga Kristal
121 Bab 121. Sampai Di Istana
122 Bab 122. Gubuk Tua Di Tengah Hutan
123 Bab 123. Kejadian Yang Sebenarnya
124 Bab 124. Bangkitkah?
125 Bab 125. Kembalinya An Yue
126 Bab 126. Sadar Dan Identitas Chen Yuan Asli
127 Bab 127. Pengkhianatkah?
128 Bab 128. Misterius
129 Bab 129. Bertarung Sampai Titik Darah Penghabisan
130 Bab 130. Kemurkaan An Yue
131 Bab 131. Mengobati Dan Munculnya Pria Misterius
132 Bab 132. Kecurigaan Kaisar Naga
133 Bab 133. Siapakah?
134 Bab 134. Putra Kaisar
135 Bab 135. Keras Kepala An Yue
136 Bab 136. Sekte Hitam?
137 Bab 137. An Yue Hilang?
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Bab 1. Pernikahan Dan Hari Kematian
2
Bab 2. Kelahiran Kembali
3
3. Kelahiran Kembali 2
4
Bab 4. Susu Harimau
5
Bab 5. Membuat Ranjang Dan Ayunan
6
Bab 6. 7 Tahun Kemudian
7
Bab 7. Kembalinya Pangeran Kedua
8
Bab 8. Di Cegat Bandit
9
Bab 9. Merekrut Bandit?
10
Bab 10. Kambing Hitam?
11
Bab 11. Rencana Penyerangan?
12
Bab 12. Peran Dingin Kakak Adik
13
Bab 13. Penyerangan
14
Bab 14. Penyerangan Part 2
15
Bab 15. Pangeran Kedua Baik-baik Saja?
16
Bab 16. Mengunjungi An Yue?
17
Bab 17. Mencari Perkara
18
Bab 18. Pertarungan Antara An Yue Dan Pangeran Kedua
19
Bab 19. Mendatangi Kediaman Tulip
20
Bab 20. Menyelamatkan Putra Mahkota
21
Bab 21. An Yue Demam?
22
Bab 22. Sadar
23
Bab 23. Mengikuti Lomba
24
Bab 24. Berburu
25
Bab 25. Terlambat??
26
Bab 26. Berburu Monster
27
Bab 27. Harimau Surgawi
28
Bab 28. Marga Tang??
29
Bab 29. Menolak Lamaran?
30
Bab 30. Putra Mahkota Khawatir?
31
Bab 31. Di Tahan Di Depan Gerbang Paviliun
32
Bab 32. Datang Ke Pesta
33
Bab 33. Perjamuan
34
Bab 34. Kesepakatan
35
Bab 35. Pertarungan Antara Hidup Dan Mati?
36
Bab 36. Tidak Mau Bersujud?
37
Bab 37. Gelar Bangsawannya Di Cabut
38
Bab 38. 200 Prajurit Pemula
39
Bab 39. An Yue Yang Rakus
40
Bab 40. Mulai Sadar?
41
Bab 41. An Yue Marah Lagi
42
Bab 42. Kemarahan An Yue
43
Bab 43. Pingsan
44
Bab 44. Awal Kejadian
45
Bab 45. Manik-manik Suci
46
Bab 46. Kebohongan Pangeran Kedua Adalah Kebenaran
47
Bab 47. Meminta Maaf
48
Bab 48. An Yue Yang Sulit Ditebak
49
Bab 49. Makanan Kuda Dan Kambing
50
Bab 50. Tentang An Yue
51
Bab 51. Menteri Keuangan
52
Bab 52. Menyerang
53
Bab 53. Tewasnya Ketua Kalajengking Hitam
54
Bab 54. Luka Lagi?
55
Bab 55. Kemurkaan Pangeran Kedua
56
Bab 56. Kesedihan An Yue
57
Bab 57. Membereskan Hama
58
Bab 58. Pertemuan Dadakan
59
Bab 59. Kemarahan Kaisar
60
Bab 60. Apa Yang Terjadi?
61
Bab 61. Mengakui
62
Bab 62. Kesempatan
63
Bab 63. Waktu 1 Hari
64
Bab 64. Sebatas Pion
65
Bab 65. Dalang Utama?
66
Bab 66. Eksekusi
67
Bab 67. Hutan Larangan
68
Bab 68. Aura Asing?
69
Bab 69. Si Biang Masalah
70
Bab 70. Monster Kecil
71
Bab 71. Pukulan Kecil?
72
Bab 72. Mulai Curiga
73
Bab 73. Hukuman Tambahan Jingmi
74
Bab 74. Xia Xie Membuat Ulah?
75
Bab 75. Makan Malam
76
Bab 76. An Yue Ngambek
77
Bab 77. An Yue Mengamuk Di Paviliun Bintang
78
Bab 78. Chu Yinyi?
79
Bab 79. Menjadi Guru Etika?
80
Bab 80. 7 Tahun Kemudian
81
Bab 81. Mimpi?
82
Bab 82. Bertemu
83
Bab 83. Zhu Chen Yuan
84
Bab 84. Takdir Yang Rumit
85
Bab 85. Racun Api Dingin
86
Bab 86. Identitas Misterius Tang San
87
Bab 87. Bertemu Tang San
88
Bab 88. Perasaan Yang Di Tolak
89
Bab 89. Pria Asing?
90
Bab 90. Permintaan
91
Bab 91. Pergi
92
Bab 92. Gangguan
93
Bab 93. Yan Chai
94
Bab 94. Menjadi Bawahan
95
Bab 95. Di Cegat Lagi
96
Bab 96. Dihina?
97
Bab 97. Teman Baru
98
Bab 98. Sayembara Di Kekaisaran Li
99
Bab 99. Menolak Bergabung
100
Bab 100. Identitas Sebenarnya
101
Bab 101. Asal Mula Pedang Naga
102
Bab 102. Perusuh!
103
Bab 103. Pemuda Asing
104
Bab 104. Melewati Jalan Pintas
105
Bab 105. Yan Chai Yang Membantu
106
Bab 106. Sampai Di Hutan Beracun
107
Bab 107. Hutan Beracun
108
Bab 108. Lapisan Ketiga
109
Bab 109. Ilusi
110
Bab 110. Yan Chai Jadi Senjata
111
Bab 111. Menuju Puncak Gunung
112
Bab 112. Keluar Dari Hutan Beracun
113
Bab 113. Bertemu Kaisar Li
114
Bab 114. Metode Alkupuntur
115
Bab 115. Berhasil Mengobati
116
Bab 116. Pedang Naga Yang Memilih
117
Bab 117. Pewaris Klan Naga
118
Bab 118. Sampai Gunung Salju
119
Bab 119. Phoenix Es?
120
Bab 120. Mendapatkan Bunga Kristal
121
Bab 121. Sampai Di Istana
122
Bab 122. Gubuk Tua Di Tengah Hutan
123
Bab 123. Kejadian Yang Sebenarnya
124
Bab 124. Bangkitkah?
125
Bab 125. Kembalinya An Yue
126
Bab 126. Sadar Dan Identitas Chen Yuan Asli
127
Bab 127. Pengkhianatkah?
128
Bab 128. Misterius
129
Bab 129. Bertarung Sampai Titik Darah Penghabisan
130
Bab 130. Kemurkaan An Yue
131
Bab 131. Mengobati Dan Munculnya Pria Misterius
132
Bab 132. Kecurigaan Kaisar Naga
133
Bab 133. Siapakah?
134
Bab 134. Putra Kaisar
135
Bab 135. Keras Kepala An Yue
136
Bab 136. Sekte Hitam?
137
Bab 137. An Yue Hilang?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!