Bukan pertemuan pertama

Suara tembakan menggema di ruangan, menciptakan suasana mencekam. Beberapa tubuh tergeletak berlumuran darah, korban dari aksi brutal Dominic.

Dengan tenang dan elegan, ia meniup ujung pistolnya, membersihkan sisa-sisa bubuk mesiu. Tatapan matanya dingin, tanpa sedikit pun penyesalan. Ia baru saja mengeliminasi anak buahnya sendiri yang dianggap berkhianat.

"Tuan, Nona Yumi berada di luar. Nona Yumi ingin bertemu dengan Anda," lapor Axel, salah satu anak buah kepercayaannya.

Ternyata Yumi kembali mendatangi kediaman Dominic, untuk meminta penjelasannya atas kejadian yang menyenangkannya baru-baru ini.

Dan karena tidak diizinkan masuk oleh para pengawal Dominic, wanita itu hanya bisa berdiri dengan wajah penuh kebencian menunggu di luar gerbang.

Sebuah senyum licik menarik sudut bibir Dominic. Wajahnya yang berlumuran darah terlihat semakin menyeramkan.

"Apa dia belum puas dengan kehancurannya?" suara dingin dan menusuk. Ia merujuk pada kebakaran yang menimpa Yumi. Namun, di balik kata-kata itu, tersimpan rasa penasaran dan mungkin sedikit kekaguman pada sosok Yumi yang tak kenal rasa takut.

"Suruh dia masuk," lanjut perintah Dominic. Ia ingin tahu apa yang diinginkan Yumi, apakah wanita itu ingin meminta pertanggungjawabannya? atau datang mencari sesuatu?

Tunggu saja detik pertemuan mereka.

"Baik, Tuan," jawab Axel, lalu bergegas melaksanakan perintah majikannya. Langkah kaki Axel terdengar semakin menjauh, meninggalkan Dominic yang masih berdiri di tengah ruangan berlumuran darah, menanti kedatangan Yumi. Suasana mencekam masih terasa, menunggu pertemuan antara dua individu yang nasibnya saling terkait.

"Selamat siang, Nona Yumi," sapa Axel, tanpa rasa bersalah oleh kehancuran wanita di hadapannya.

Yumi menatap Axel dengan tatapan tajam, matanya memancarkan api kemarahan yang tak terbendung. "Mana bajingan itu! Saya ingin bertemu langsung dengannya!" suaranya menggema, keras dan penuh amarah. Ia tak lagi takut, rasa kehilangan telah mengalahkan rasa takutnya. Ia haus akan keadilan.

"Tenang, Nona. Saya akan membawa Anda bertemu Tuan, tapi kondisikan dulu hati Anda," ujar Axel, mencoba menenangkan Yumi. Ia tahu, pertemuan ini akan penuh dengan emosi dan konfrontasi.

"Cih!"

"Mari, Nona," Axel mengajak Yumi masuk ke dalam kediaman Dominic.

Dengan langkah pasti dan penuh tekad, Yumi mengikuti Axel. Amarah dan keinginan untuk membalas dendam membara dalam hatinya. Ia tak sabar ingin berhadapan langsung dengan Dominic, pria yang telah merenggut nyawa orang-orang yang ia sayangi. Langkah kakinya semakin cepat, menunjukkan betapa besar hasratnya untuk bertemu dengan Dominic dan meminta pertanggungjawaban atas semua yang telah terjadi.

Yumi yakin, kebakaran yang menghancurkan rumah dan keluarga kecilnya, ada hubungannya dengan Dominic.

Ia melangkah menyusuri rumah mewah itu, setiap detailnya menunjukkan kekayaan dan kekuasaan Dominic. Rumah yang indah itu terasa mencekik, mengingatkannya pada tragedi yang telah menimpanya.

Beberapa menit kemudian, mereka tiba di sebuah pintu besar berwarna emas. Axel membukanya, mengungkapkan sosok yang berdiri membelakangi mereka. Sosok tinggi, tegak, gagah. Sorot mata tajam, alis tebal, rahang tegas, dan tubuh berotot yang nyaris sempurna—idaman semua wanita.

"Tuan, Nona Yumi sudah sampai," lapor Axel.

Yumi menatap punggung Dominic dengan tatapan penuh kebencian.

Ketika Dominic membalikkan badan, mata mereka bertemu.

Deg!

Yumi tersentak kaget. Karena ini bukan pertemuan pertama mereka. Ia pernah bertemu Dominic sebelumnya. Pertemuan dimana ia tak tahu, bahwa laki-laki itu adalah Dominic.

Sementara Dominic tidak mengenali dirinya karena Yumi mengenakan cadar.

Terpopuler

Comments

Salsabilah

Salsabilah

jangan lupa mampir dan tanggal kan jejak ya😘

2025-07-05

1

lihat semua
Episodes
1 Menolak Tawaran, diiringi kehancuran.
2 Air mata kepedihan
3 Kecurigaan para jaksa
4 Bukan pertemuan pertama
5 Masih dikediaman Dominic
6 Paket buat Yumi
7 Keputusan Pak Yoga
8 Dendam yang terbakar amarah
9 Kehilangan
10 Mengikuti setiap langkah Dominic
11 Ketahuan
12 Bab
13 Bertahan, atau mati
14 Pertaruhan!
15 Kekhawatiran
16 Tiba di Pulau
17 Shit!
18 Kisah kelam Dominic
19 Pencarian Yumi masih terus berlanjut
20 Tembakan yang mengakhiri
21 Membuka liontin Dominic
22 Senjata makan tuan.
23 Bukankah itu....
24 Kekesalan Yumi
25 Melihat sosok seperti ibu.
26 Kepulangan Yumi
27 Kotak dari pengirim yang sama
28 Kaget luar biasa
29 Mulai meragukan
30 Azalea
31 Dominic si pelaku
32 Tidak memuaskan
33 Bab
34 Ide gila Yumi
35 Bab
36 Motif tersembunyi
37 Tembakan paman Aldi
38 Azalea?
39 Flashback masa lalu Dominic
40 Mencari sosok ibu
41 Ibu?
42 Kerapuhan Yumi
43 Apakah kau?
44 Menggambar
45 Kakak Bercadar
46 Menggoda
47 Perasaan masih tetap sama
48 Hari H
49 Part 2 hari H
50 Dominic terbunuh
51 Penyesalannya jauh terlambat
52 Masa lalu kelam, menghancurkan masa depan.
53 Permintaan Pernikahan (AN)
54 Terpaksa melepaskan
55 Memutuskan pergi
56 Bertemu Ibu
57 Bab
58 bab
59 Sosok Ayah
60 Pertengkaran Yumi dan Azana
61 Kesedihan yang terpendam
62 Alasan Dominic
63 Ke sekolah
64 Dua hati yang saling merindu
65 Mengetahui kebenaran
66 Mencintai wanita yang sama
67 Terasa canggung
68 Merasa aneh
69 Pertemuan yang mengharukan
70 bab
71 bab
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Menolak Tawaran, diiringi kehancuran.
2
Air mata kepedihan
3
Kecurigaan para jaksa
4
Bukan pertemuan pertama
5
Masih dikediaman Dominic
6
Paket buat Yumi
7
Keputusan Pak Yoga
8
Dendam yang terbakar amarah
9
Kehilangan
10
Mengikuti setiap langkah Dominic
11
Ketahuan
12
Bab
13
Bertahan, atau mati
14
Pertaruhan!
15
Kekhawatiran
16
Tiba di Pulau
17
Shit!
18
Kisah kelam Dominic
19
Pencarian Yumi masih terus berlanjut
20
Tembakan yang mengakhiri
21
Membuka liontin Dominic
22
Senjata makan tuan.
23
Bukankah itu....
24
Kekesalan Yumi
25
Melihat sosok seperti ibu.
26
Kepulangan Yumi
27
Kotak dari pengirim yang sama
28
Kaget luar biasa
29
Mulai meragukan
30
Azalea
31
Dominic si pelaku
32
Tidak memuaskan
33
Bab
34
Ide gila Yumi
35
Bab
36
Motif tersembunyi
37
Tembakan paman Aldi
38
Azalea?
39
Flashback masa lalu Dominic
40
Mencari sosok ibu
41
Ibu?
42
Kerapuhan Yumi
43
Apakah kau?
44
Menggambar
45
Kakak Bercadar
46
Menggoda
47
Perasaan masih tetap sama
48
Hari H
49
Part 2 hari H
50
Dominic terbunuh
51
Penyesalannya jauh terlambat
52
Masa lalu kelam, menghancurkan masa depan.
53
Permintaan Pernikahan (AN)
54
Terpaksa melepaskan
55
Memutuskan pergi
56
Bertemu Ibu
57
Bab
58
bab
59
Sosok Ayah
60
Pertengkaran Yumi dan Azana
61
Kesedihan yang terpendam
62
Alasan Dominic
63
Ke sekolah
64
Dua hati yang saling merindu
65
Mengetahui kebenaran
66
Mencintai wanita yang sama
67
Terasa canggung
68
Merasa aneh
69
Pertemuan yang mengharukan
70
bab
71
bab
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!