Haunted By The Past -HBTP V-

-Ar'V Company-

Deandra Rajevan

Masih belum menemukan?

Gio Jafara

Belum

Gio Jafara

Sepertinya Alesha memang sudah tiada

Gio Jafara

Dan mungkin, bisa jadi mayat nya memang sudah hilang, di makan binatang buas, mybe?

Deandra Rajevan

Jangan asal bicara sialan

Gio Jafara

Aku hanya bicara apa yang otak ku pikirkan

Gio Jafara

Lagipula, jika memang masih hidup, dia akan kembali kesini

Gio Jafara

Tembakan yang dia dapat mungkin susah untuk sembuh, karna di hutan itu tidak ada sama sekali penghuni

Gio Jafara

Kamu pikirlah, siapa yang akan menemukan Alesha?

Deandra yang duduk di kursi kantor nya, tangan nya saling mengenggam

Deandra Rajevan

Kenapa sulit sekali menemukanmu, Ale..

Deandra Rajevan

Aku merindukanmu

Gio Jafara

(Rolling eyes)

Gio Jafara

Dra, bukankah hanna mirip dengan Alesha, dia bisa jadi pengganti alesha

Deandra Rajevan

Dia berbeda

Deandra Rajevan

dia susah di atur

Gio Jafara

Tentu saja beda, dia bukan alesha, dia hanna

Deandra Rajevan

Alesha bukan gadis pembangkang, dia bukan gadis yang selalu memakai pakaian terbuka, seperti j*l4ang

Gio Jafara

Kau sungguh berpikiran hanna kotor?

Gio Jafara

Hey, jangan berlebihan

Gio Jafara

Begitu bukan berarti dia kotor

Gio Jafara

Aku jelas melihat hanna itu punya aura yang hangat

Gio Jafara

Positif

Deandra Rajevan

Itu pendapatmu, beda dengan pendapatku

Deandra Rajevan

Lagipula dari awal aku menikahi dia, karna dia mirip dengan alesha

Deandra Rajevan

Aku bisa mengatur dia agar menjadi Alesha-ku

Gio Jafara

Kamu benar benar gila, deandra rajevan

Deandra Rajevan

(Mengedikkan bahu acuh)

Gio Jafara

Apa kamu selalu berprilaku kasar terhadap dia?

Deandra Rajevan

Bukan urusanmu

Gio Jafara

Ternyata memang iya

Gio Jafara

Terakhir kali aku melihatnya, ada memar di dahi, apa itu perbuatanmu?

Deandra Rajevan

Kenapa kamu jadi ikut campur dengan urusan rumah tanggaku?

Deandra Rajevan

Apa menjawab pertanyaan mu penting?

Gio Jafara

Jangan jadi pria brengsek, deandra

Gio Jafara

Dia wanita, tidak seharusnya kamu melakukan kekerasan terhadap dia

Deandra Rajevan

Dia susah di atur, apa lagi yang harus aku perbuat selain kekasaran?!

Di tengah perdebatan itu, seseorang mengetuk pintu

Deandra Rajevan

Masuklah tidak di kunci

Gio Jafara

(Berjalan duduk di sofa)

Amira Nabela

(Masuk)

Amira Nabela

Maaf, tuan.. Ini berkas yang harus anda tanda tangani

Amira Nabela

(Menaruh beberapa berkas di meja Dean)

Deandra Rajevan

(Mengangguk pelan)

Dean mulai menandatangani berkas berkas yang amira taruh

Kontak mata antara Amira dan gio bertemu

Amira hanya tersenyum, lain hal nya dengan gio, gio menatap amira dengan tatapan yang sulit di artikan

Gio Jafara

[ Aku jelas terakhir kali melihat dia bersama Alesha sebelum kejadian yang menimpa Alesha sekarang ]

Deandra Rajevan

Sudah?

Amira Nabela

Ahh iya, trimkasih

Deandra Rajevan

Hmm

Amira Nabela

Saya permisi

Amira membalikan badan nya, berjalan beberapa langkah sampai akhirnya ia kembali membalikan badan nya menghadap dean

Amira Nabela

Apa tuan dean dan tuan gio butuh secangkir kopi? Biar saya buatkan

Gio Jafara

Boleh, buatkanlah

Amira Nabela

Baik, saya permisi

Amira berjalan keluar dari ruangan CEO itu

Di dapur perusahaan

Amira Nabela

(Mengaduk aduk kopi)

Amira Nabela

Kenapa begitu sulit ya mendekatkan diri kepada dean

Amira Nabela

Tapi tadi.. Aku mendengar keributan mereka berdua di dalam

Amira Nabela

Mereka membicarakan 'hanna'?

Amira Nabela

Aku rasa pernah mendengar nama ini, tapi dimana

Amira Nabela

Ahh, sudahlah, nanti aku akan cari tahu sendiri

Amira meraih nampan berisi dua cangkir kopi, dan kembali ke dalam ruangan bos nya

Menaruh hati hati cangkir kopi itu di meja

Amira Nabela

Kalau butuh sesuatu, kalian bisa panggil aku

Deandra Rajevan

Trimkasih

Amira Nabela

(Mengangguk tersenyum)

Amira membungkuk kan diri dan pergi dari ruangan tersebut

Gio Jafara

Bukankah dia sahabat Alesha?

Deandra Rajevan

(Mengangguk)

Gio Jafara

Kenapa kau tidak tanya dia, dimana Alesha, siapa tau dia mengetahuinya

Deandra Rajevan

(Bedecih)

Deandra Rajevan

Kau bercanda, dia mana tahu

Gio Jafara

(Mengedikkan bahu acuh)

Deandra melamun, memikirkan apa yang di katakan gio, itu bisa saja yakan?, mungkin Amira tahu

-END-