Haunted By The Past -HBTP IV-

Selesai nya berdebat, hanna memilih memasuki kamar nya dan mengunci nya rapat rapat.

Melanjutkan menangis di kamar nya, ia benar benar kecewa dengan dean

Kenapa bisa dia sekejam ini?

Hanna duduk di kursi meja rias nya, menatap diri nya di cermin, dengan kedua pipi yang merah akibat tamparan dean tadi

Hanna menangkup kedua pipi nya dengan kedua tangan nya. Air mata kembali terjun membasahi pipi nya

Hannayla Amora

Iya, aku salah, seharusnya aku menolak dean untuk menikahiku

Hannayla Amora

Kenapa aku sangat gembira saat itu

Di tengah curhatnya kepada diri sendiri, suara notifikasi ponsel nya berbunyi

Hanna menatap ponsel nya sebentar, lalu meraih nya dan membuka room chat

Tania Putri

"Udah sampai rumah?, gimana, dean ada ngapa ngapain kamu engga?"

Hanna hanya membaca pesan yang di kirim tania, bingung harus membalas seperti apa

Dia tidak mungkin mengaku kalau barusan dia dan dean telah berdebat, bisa bisa tania khawatir

Hanna mengetik pesan "Aku tidak apa apa, jangan khawatir" lalu dia menghapus nya, karna merasa pesan nya akan memicu sesuatu. Ia menggantinya

Hannayla Amora

"Kita baik baik aja"

Hanna mematikan ponsel nya, lalu ia bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri

Setelah nya ia mengoleskan salep di pipi nya, agar tidak memar terlalu parah.

Hannayla Amora

Waktunya masak makan malam (Menatap jam di ponsel nya)

Memberanikan diri keluar kamar, menuju dapur, untuk mempersiapkan makan malam

Memasak beberapa hidangan favorit suami nya

Setelah selesai memasak, ia menata makanan nya di meja makan

Ia berjalan menuju lantai atas, dimana kamar dean berada

(Mereka memang tidur terpisah ya)

Hanna mengetik pintu 3×

Hannayla Amora

Makan malam sudah siap

Tidak ada sautan dri kamar dean, tapi itu sudah biasa, dia hanya memberitahu dean, di jawab tidak nya itu urusan dean

Hanna kembali ke lantai bawah menuju meja makan

Tidak butuh waktu lama, dean menampakan diri nya menuju meja makan, dengan pakaian yang sudah rapih

Hannayla Amora

mau kemana? (Tanya nya hati hati)

Deandra Rajevan

Ada urusan kantor

Hannayla Amora

Tapi, kamu mau makan dulu kan?

Deandra Rajevan

Hmm

Dean duduk, ia diam membenarkan jam tangan nya

Hanna menatap dean heran, kenapa diam?

Deandra Rajevan

Hey! Kamu lupa? Alesha selalu menyajikan makan di piring untukku

Hannayla Amora

Aahh iya, aku lupa maaff..

Hanna, ceroboh sekali, dia bergegas menyajikan makan sesuai porsi makan dean

Dean mulai menyicipi hidangan yang hanna siapkan, dengan rasa yang kurang pas, dean mengebrak meja cukup keras

Deandra Rajevan

Apa kau lupa!?

Deandra Rajevan

Ini kurang pedas!

Deandra Rajevan

Alesha tahu betul aku menyukai pedas

Deandra Rajevan

Kenapa kamu terus terus an berbuat kesalahan hah!?

Hannayla Amora

Ma-maaff..

Hannayla Amora

Biar aku tambah bubuk lada ya?

Deandra Rajevan

Tidak perlu, nafsu makan ku sudah hilang

Dean akhirnya beranjak bangun dari duduk nya, pergi meninggalkan hanna

Hanna menunduk menahan air mata

Hannayla Amora

Jika ada kehidupan selanjutnya aku akan minta Alesha buat catatan tentang dean, mulai dari kebiasaan nya dan makanan favorit nya.

Hannayla Amora

Hufft... (Menghela nafas berat)

Hannayla Amora

Bi, bibi! (Panggil nya kepada pembantu rumah)

Bi atum

Iya nyonya?

Hannayla Amora

Bi atum ajak yang lain untuk makan di sini ya

Hannayla Amora

Makanan ini semuanya, untuk kalian

Bi atum

Bagaimana dengan nyonya?

Hannayla Amora

Ahh, tidak perlu khawatir, aku sudah kenyang kok

Hannayla Amora

Ajak yang lain ya bi, saya permisi ke kamar

Bi atum

Iya nyonya, trimakasih nyonyaa..

Bi atum membungkuk sedikit sebelum akhirnya hanna meninggalkan untuk menuju kamar

Bi atum

Nyonya sangat baik, aku harap tuan dean bisa bersikap lebih baik lagi kedepannya

-END-