Angin malam ini tenang, pepohonan bergoyang maju mundur di bawah cahaya bintang sebagai tanda angin sepoi-sepoi. Bulan purnama tampak indah, menerangi setiap makhluk hidup dan makhluk yang terlihat.
Seorang pria jangkung dan berotot dengan rambut hitam legam, mengenakan setelan jas hitam, berdiri di balkonnya, menghirup udara malam yang dingin. Ia bersandar di pagar balkon, minum anggur, menikmati angin malam.
Nattan
(Nattan bicara dalam hati)
"Malam yang begitu indah..." desahnya, sambil menyesap anggurnya lagi, sebelum pikirannya mulai melayang ke seseorang..."
Nattan
Sial... Kenapa aku malah memikirkannya... Ini tidak akan mengubah apa pun..." gerutu nattan, genggamannya pada botol kaca berisi anggur mengencang sejenak.
(Calvin berjalan mendekati Nattan)
Calvin
ada apa dengan mu bro?
Nattan tersadar dari lamunannya, menoleh ke arah Calvin yang mendekat.
Nattan
"Tidak ada, meneguk lagi anggurnya. "Hanya... Berpikir,"
Calvin
Apa yang kamu fikirkan?
(merangkul pundak nattan)
Nattan mengangkat bahu acuh tak acuh, lalu mengalihkan pandangannya kembali ke langit malam.
Nattan
"Hanya hal-hal biasa. Pekerjaan, kehidupan, uang... dan cinta," jawabnya, suaranya sedikit mengandung nada sarkasme di akhir kalimat.
Calvin
Love huh
nattan rolled his ayes, lalu minum wine lagi.
Nattan
"Ya, Love, Itu omong kosong,aku tahu?" katanya, dengan nada getir dalam suaranya
Calvin
Mau pergi, di sini bikin kamu mikir aneh ha ha ha
nattan mendesah, meletakkan gelasnya di pagar sebelum mengangguk.
Nattan
Ya, pikiranku jadi kacau," akunya sambil mengusap wajahnya dengan tangannya. "Kau mau pergi ke mana?"
Calvin
Club maybe
Nattan mengangguk, senyum tipis muncul di wajahnya.
Nattan
"Baiklah, malam ini kita akan ke club. Ayo," katanya setuju, sambil menjauh dari pagar dan kembali ke dalam untuk mengambil mantelnya.
Dua pria itu pergi ke club menghabiskan malam yang panjang
Nattan terlihat sedikit frustasi
Calvin yang mencoba menghibur sahabatnya memanggil wanita malam
Comments