"Mura, jangan kayak gini dong. Mas Yudho jadi susah mau minal minul ...." Yudho melirik judes ke Amura yang masih merangkul lengannya seperti takut hilang.
"Biarin! Nanti mas Yudho hilang, aku repot cariin. Atau, mas Yudho pakai kalung klinting-klinting macam si mujair kucing aku? Jadi aku bisa tahu mas Yudho dimana?" kerling Amura membuat Yudho semakin sebal dengan sepupu Shea itu. "Addduuuhhhh!"
Amura meringis saat ada yang menarik telinganya dan dia tidak bisa berkutik karena pelakunya adalah ibunya sendiri.
"Lepas nggak Mura?" pendelik Raihanun.
"Tapi Ma ... Nanti mas Yudho hilang," rengek Amura sambil melepaskan rangkulan tangannya. "Sakit Eomma ...."
"Yudho hilang, tinggal minta tolong Shea pakai pak Longga! Sudah! Kamu bantuin di meja makan! Semua pada repot, kamu malah macam kena Velcro ke Burung Dodo!" omel Raihanun.
"Tante Nyun, minal Aidin dulu," senyum Yudho sambil Salim ke Raihanun. "Minal Aidin wal Faizin. Mohon maaf kalau aku jadi tempat Velcro Amura."
Raihanun menerima Salim dari Yudho. "Maafkan anak Tante ya Dodo, Tante salah ngadon!"
Yudho hanya bisa melongo. Oh ya ampun !
***
"Yura!"
Yura menoleh dan melihat Hana menghampiri dirinya.
"Mbak Hana. Mana mbak Sari?" Yura celingukan mencari kakak sepupunya yang katanya mau datang lebaran.
"Mbak Sarimi batal ke Jakarta! Gara-gara dia mau segera wisuda dua gelar jadinya korbankan lebaran. Ohya, Sora dan Mura mana?" Hana mencari dua saudara kembar Yura.
"Mura jadi Velcro sama mas Dodo. Sora ... Kayaknya asyik ngobrol sama Dom dan Pip."
"Eh, kamu kan mau SMA. Terus nanti kuliah mau dimana?" tanya Hana Akihiro yang kuliah di Universitas Indonesia mengambil kedokteran.
"Aku sih incar Todai mbak. Napak tilas Opa Shinchan. Aku dan Sora pengen kesana sih."
Hana menatap serius ke Yura. "Pesan aku satu. Jangan sampai meledakkan lift ya macam Opa Sinchan! Cukup Opa yang masih sok imut saja yang punya aib di Todai!"
Yura terbahak. "Mbak, apa mbak lupa. Sebelumnya Opa buyut Joey Bianchi sudah duluan lho."
Hana menepuk jidatnya. "Duh iya. Bawa cadaver ke ruang seni!" ( Baca The Bianchis ).
***
Setelah acara lebaran yang kacau khas keluarga Pratomo, mereka pun pulang ke negara masing-masing. Yura, Amura dan Sora pun menyelesaikan pendidikannya hingga SMA yang mereka tamatkan dua tahun saja. Sora dan Yura akhirnya diterima di Tokyo University jurusan arsitektur dan sipil sementara Amura terbang ke Jakarta untuk kuliah di UI mengambil psikologi.
Raihanun dan Jonathan sendiri mendukung keputusan ketiga anaknya karena tahu mereka mampu. Sora dan Yura sendiri tinggal di kediaman keluarga Park bersama dengan Shinichi dan Kedasih. Bagi Raihanun dan Jonathan, setidaknya dua anaknya bersama Opa dan Omanya meskipun tidak yakin mereka akan selamat dari sikap absurd Shinichi dan Raiden yang tinggal tidak jauh dari rumah utama Park.
***
Hongkong
Daniel Hensey tiba di bandara internasional Hongkong bersama dengan dua asisten merangkap pengawalnya, Luo dan Huo. Uniknya, mereka kembar identik bahkan Daniel sendiri terkadang salah panggil.
"Kita ke gedung Chen Ltd, Boss?" tanya Luo.
"Ke hotel dulu saja. Aku sudah janjian besok. Jujur aku sedikit jetlag ini," senyum Daniel.
"Oke Boss," jawab Huo yang menunggu taksi yang sudah mereka pesan.
Daniel merasa déja vu saat dia datang delapan tahun lalu kemari. Bayangan anak perempuan centil dan cantik yang dengan pedenya bilang ingin menikah dengannya itu menari-nari di matanya.
Sekarang usianya berarti dua puluh tahun ya? Apa sudah kuliah? Atau sudah punya pacar? Atau masih kekeuh menikah dengannya?
Daniel tersenyum tipis. Lucu pastinya dia sekarang.
***
Chen Ltd Building
"Yura, bisa ke kantor Appa?" panggil Jonathan via intercom.
"Oke Appa." Yura pun keluar dari kubikelnya dan berjalan menuju ruang kerja ayahnya. Yura dan Sora memang sudah lulus dari Todai lalu mereka training di perusahaan keluarga sendiri sebelum akhirnya masuk ke divisi yang sesuai dengan basic ilmu mereka.
Meskipun ayah mereka adalah direktur utama, tapi Sora dan Yura belajar dari bawah. Status memang anak Boss, Jonathan tidak memberikan privilege ke kedua anaknya. Mereka tetap bekerja dan tahu aturannya.
Yura tersenyum ke arah sekretaris ayahnya yang memberitahukan dia boleh masuk. Gadis itu mengetuk pintu ruang kerja Jonathan sebelum masuk.
"Pagi Appa," sapa Yura yang melihat ayahnya sedang berdiskusi dengan Noah.
"Pagi sayang. Sayang, kamu tahu kan Amura sedang ada masalah di Jakarta. Padahal Appa sudah janjian dengan Daniel Hensey untuk memperlihatkan tanah di bukit Elizabeth yang hendak dibangun apartemen. Jadi Appa minta tolong, kamu bisa menemani Daniel? Appa sudah memberikan topografi nya ke kamu kan?" Jonathan menatap putri bungsunya yang hanya mengangguk.
Daniel Oppa di Hongkong?! Benarkah? Yura hampir jingkrak-jingkrak saat tahu pria pujaannya datang ke Hongkong.
"Bisa Appa. Aku sudah hapal soal tanah bukit Elizabeth. Jam berapa besok Daniel Oppa datang?" tanya Yura dengan nada terkendali meskipun jantungnya berdebar kencang.
"Besok jam sembilan. Ini Appa dihubungi oleh AKP Victor dan Dokter Lucky kalau kondisi Amura sudah baik. Mungkin Sora akan ikut tapi kan Appa sudah punya janji ...."
"Yura bisa Appa! Jangan khawatir! Yura akan membuat perusahaan Daniel Oppa berinvestasi di perusahaan kita !" jawab Yura serius.
Jonathan Chen tersenyum tipis. "Good! Besok kamu akan didampingi Oom Noah ya."
Yura melongo. Lho? Kok nggak berduaan? Males banget ada third wheel ( orang ketiga ). Nggak bebas kencan sambil kerja dong!
***
Laboratorium milk Raihanun
"Eomma akan buat dia menyesali perbuatannya! Bagaimana bisa dia menabrak saudara kamu sih! Eomma saja cuma jewer kalian, eh si Krip Krip main nabrak Amura!" omel Raihanun sambil membuat formulanya dengan ditemani Sora yang sedang memindahkan serum kejujuran ke dalam botol-botol kecil.
"Amura kan memang cantik dan pintar Eomma."
"Siapapun pasti tidak akan selamat!" geram Raihanun. "Ingat! Eomma akan cari aib keluarganya bahkan sampai ke lubang semut sekalipun!"
Sora menatap ibunya. "Jangan khawatir, aku dan mas Leksi sedang mencari semua aibnya."
"Eomma sedikit khawatir soal Yura. Bukan apa-apa, dia sendirian mengurus soal proses investasi keluarga Hensey. Besok dia harus mendampingi Daniel ke lokasi." Raihanun menopang dagunya dengan tangan diatas meja kerjanya.
"Ma, Yura sudah besar. Dia pasti profesional. Eomma jangan khawatir," ucap Sora.
Raihanun mengangguk. "Semoga anak itu tidak menjahili Daniel."
Sora tersenyum smirk. Kalau soal itu ... Aku tidak yakin apalagi Yura memang suka dengan Daniel dari kecil. Pasti akan sangat membuat Daniel pusing selama dia bersama Yura.
***
Yuhuuuu up malam Yaaaaa gaeeesss
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️ 🙂 ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Srie Handayantie
setia sekalii yaa kau yuraa , didepan appa nya diam okee santuyyy , pdhal dalam hatii rasanya ingin guling2 saking seneng nya bisa ktemu calon masa depan 🤭
2025-07-04
3
sefi dwi handriyantin
Yura masih menunggumu Daniel.. do'a saja maksa harus menikah dengan kamu.. yeay senangnya Yura mau ketemu dengan Daniel.. ya pastilah jahil Nyun.. kan keturunannya opa Shinchan..
2025-07-04
2
amilia amel
duh... nyunyun mode emak-emak yang melindungi buah hatinya tapi tetep absurdnya 😅😅
2025-07-04
5