BAB 2. Pasrah menerima perjodohan

Sara menyimak semua kata kata papanya dengan diam.

"Kamu tidak apa apa nak" tanya mama nia.

"Tidak ma. Sara cuma kaget dengar semuanya."

"Papa belum selesai sayang. Nah tadi siang suami teman papa dengan mama nelfon. Dia minta janji itu. Dua hari lagi kalian akan tunangan. Besok anak teman mama dan papa akan datang dari luar negeri"

"Pa apa papa serius"?

"Serius sayang. Papa tidak main main"

"Dua hari lagi mereka akan kerumah. Dan papa harap kamu mau ya."

" Tapi ma, Sara kan masih mudah ma pa. Sara juga baru masuk kerja pa." Protes Sara

"Sayang mama dan papa tahu kamu berat. Tapi kami juga tidak bisa berbuat apa apa lagi. Mama yakin kamu pasti bisa nerima. Anak teman papa dan mama baik kok nak.

" Apa iya aku harus menikah muda. Aku kasihan juga sama papa dan mama." Batin Sara yang masih kalut dengan apa yang terjadi sekarang

"Gimana nak" tanya papa dika lagi

" Iya pa ma, aku ikut saja" jawab bintang pasrah. Dia bisa saja menolak, tapi dia tidak mau dikatakan anak durhaka jika membantah orang tuanya.

"Terima kasih nak. Kamu memang anak kami yang terbaik. Ya sudah kamu ke kamar saja sayang bersih bersih. Baru turun makan." Kata mama nia

"Iya ma. Pa aku naik dulu"

"Iya sayang."

Sara menaiki tangga menuju kamarnya. Dengan perasaan yang bingung dan bertanya-tanya masih muncul di benaknya. Apakah semua ini hanya mimpi atau kenyataan. Sampai di kamar dia tak langsung mandi. Melainkan menjatuhkan dirinya di kasur menatap ke tembok ruangannya.

"Apa benar ini, apa saya bisa, apa saya baik baik saja kalau berumah tangga secepat ini, apa saya mampu menjadi istri yang baik,. Aaaaaaaa kepala saya sakit memikirkan ini semua". Kata Sara pada diri sendiri.

"Lebih baik saya mandi dulu. Biar otak saya fresh lagi. Semangat Sara kamu pasti bisa. Ini demi mama dan papa"

Setelah berbicara dengan dirinya sendiri, bintang memutuskan masuk ke kamar mandi. Menyegarkan badan dan kepala yang sudah  mulai berat dan lengket.

Setelah selesai, Sara turun ke bawah. Papa Dika dan mama Nia sudah berada di meja makan.

"Maaf ma pa, Sara lama ya" kata Sara saat tiba di meja makan

"Tidak kok sayang." Jawab mama Nia

"Ayok nak makan, terus istirahat, kamu pasti capek hari ini." Kata papa Dika

"Iya pa"

"Gimana kerjaan kamu? Apa kamu betah disana?" Tanya papa Dika

"Ya lumayan pa. Sara sudah dapat teman baru juga. Bekerja di perusahaan ternyata tak seburuk yang saya bayangkan hehe"

"Baguslah kalau kamu suka. Kamu harus benar benar bekerja dengan baik ya."

"Iya pa."

"Sudah bicaranya. Kalian ini di meja makan kerjaan selalu di bahas. Ayok makan dulu."

" Iya nyoya besar" jawab Sara

Mereka akhirnya makan dengan diam. Dan tak beberapa lama mereka telah selesai makan malam.

"Ma pa Sara ke atas dulu ya."

"Iya nak." Kata mama dan papa bersamaan

********

Ditempat lain

"Hallo nak, kamu sudah di perjalan pulang?" Kata papa Rian

"Iya pa. Ini sudah mau naik pesawat? Jawab dimas

"Bagus, kamu hati. Ingat kan tujuan kamu mau pulang apa.?"

"Iya pa Dimas tahu"

"Bagus. papa tunggu ya. Papa matikan dulu telfonnya."

"Han, apa kamu pernah dijodohkan sama orang tuamu.?"

"maaf tuan tidak pernah. Makanya sampai sekarang saya masih sendiri. Seandainya orang tua saya mencarikan jodoh, pastilah saya sudah memiliki pasangan." Jawab asisten han. Asisten pribadi Dimas yang selalu mengikutinya kemanapun dia melakukan tugas pekerjaan.

"Biar saja kau jadi perjaka tua. Kerja saja yang kau lakukan tiap hari. Cari pasangan." Kata Dimas yang selesai berbicara langsung pergi tanpa mendengar jawaban han

" Bagaimana mau cari pasangan. Sebentar sebentar kerjaan yang dia berikan kesaya."

Tak terasa waktu semakin berjalan. Dimas yang melakukan perjalanan beberapa jam di pesawat akhirnya sampai dijakarta.

"Han, kamu pulang saja dulu, saya mau ke sesuatu tempat." Kata dimas

"Baik tuan" jawab han

Dimas dan han berpisah. Han pulang ke apartemennya, sedangkan dimas mengendarai mobilnya kesebuah apartemen yang elit di jakarta.

Tak membutuhkan waktu yang lama, dimas tiba di tempat yang dia tuju.

"Kenapa pasword nya tidak bisa. Apa dia sudah menggantinya dengan yang baru?" Kata dimas

Karena pasword yang dia masukkan tidak bisa, akhirnya dia memencet bel.

Yak butuh waktu lama, ada yang membukakan pintu.

" Hai sayang," kata dimas menegur seseorang

" Dimas" katanya

"Iya, ini aku sayang. Kamu tidak senang dengan kedatangan saya" kata dimas

"Aku kangen sayang sama kamu. Akhirnya kami pulang juga" kata sintia sambil memeluk dimas

Sintia merupakan kekasih dimas selama setahun ini.

"Untung reno tidak jadi menginap semalam. Hampir saja ketahuan" batin sintia

"Kok kamu tidak kabari saya kalau mau pulang?" Tanya sintia

"Saya mau kasih kamu kejutan. Dan ada yang mau saya sampaikan ke kamu. Ayok kita masuk"

"Kamu mau sampaikan apa"?

"Ayok duduk dulu"

"Iya. Tapi kamu mau minum sesuatu"?

"Tidak usah. Sini didekat saya. Begini sayang, papa menyuruh saya pulang ke jakarta karena ada sesuatu hal."

"Apa?"

"Dengar dulu"

"Iya lanjutkan"

"Papa menyuruh saya pulang karena mau menjodohkan saya dengan anak temannya. Tapi kamu jangan kuatir, saya tidak akan serius dengan dia."

"Maksud kamu, kamu akan menikah dengan gadis lain? Bukan sama saya?"

"Dengar sayang, saya akan tetap menikahi kamu, tapi tunggu sampai saya bercerai dulu. Saya hanya mau memenuhi keinginan orang tua saya. Almarhum mama saya sudah berjanji akan menikahkan saya dengan anak temannya. Itu permintaan terakhir mama saya. Dan kamu tenang saja. Saya hanya akan menikah selama enam bulan dengan gadis itu. Setelah enam bulan saya akan menceraikannya. Saya hanya akan menikah kontrak dengan gadis itu. Dan besok saya dan papa akan melamar gadis itu"

"Tapi kalau sampai kamu berubah sama saya, kalau sampai kamu lebih perhatian ke dia bagaimana?"

"Tenang sayang, cuma kamu yang ada di hati saya. Jangan takut saya tidak akan mengingkari janji saya asalkan kamu tetap setia sama saya.?"

"Iya saya percaya dengan kamu. Sayang saya sangat rindu dengan kamu. Hari ini kamu menginap ya di sini?"

Sintia berdiri dan duduk dipangkuan dimas sambil memeluk lehernya. Sintia mencium dimas dengan sangat lihai. Dan dimas membalas ciuman kekasihnya itu.

"Sayang saya mau kamu hari ini?" Kata sintia dengan nafas yang sudah memburu karena menginginkan yang lebih dari sekedar ciuman.

"Maaf sayang, saya tidak mau merusak kamu sebelum menikah. Dan saya juga tidak bisa bermalam disini. Papa sudah menunggu saya."

"Iya aku tahu. Tapi kamu kan baru sampai. Masa langsung pergi si"

"Maaf sayang saja janji, selesai urusan saya, saya akan banyak luangkan waktu untuk kamu."

"Iya"

"Saya pulang dulu ya. Nanti saya kabari lagi. Saya sangat mencintaimu sayang. Jadi jangan berfikiran yang tidak tidak ya"

"Iya saya tahu. Saya juga cinta sama kamu"

"Saya pamit ya. Kamu hati hati disini. Da sayang"

"Iya sayang. Kamu juga hati hati"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!