Pria Egois

"Jangan sentuh aku! Aku ini wanita yang sudah memiliki suami tahu!" pekik Hazel saat Yusuf melemparnya ke atas ranjang.

"Ternyata kau wanita yang cukup setia juga." Yusuf tersenyum simpul.

"Setidaknya tunggu sampai proses perceraianku selesai. Setelah itu aku akan menghubungimu tampan." racau wanita yang tengah mabuk berat itu.

"Jangan harap kau bisa bercerai denganku!" senyum di wajah tampan Yusuf mendadak sirna kala mendengar perkataan Hazel.

"Hey tampan, kenapa wajahmu berubah masam begitu?" wanita berambut panjang itu melingkarkan kedua tangannya di leher Yusuf.

"Kau jadi semakin mirip dengan suami dingin dan kejamku itu tahu. Ah ya satu lagi, impoten juga ha..." racau Hazel.

"Kau itu berisik sekali! Berhenti berbicara tidak jelas!" Yusuf membungkam bibir Hazel dengan sebuah ciuman.

"Kenapa kau menciumku!" Hazel melerai ciuman tersebut dengan susah payah.

"Kalau aku tidak membungkam mulutmu, pasti kau akan terus mengatakan pada semua orang kalau aku impoten." Yusuf membuka kancing kemejanya satu persatu, kemudian melempar kemeja berwarna biru itu kesembarang arah.

"Ayo kita buktikan, apa aku impoten seperti katamu atau tidak?" Yusuf mengungkung tubuh mungil Hazel dengan tubuh kekarnya.

"Tidak, aku tidak mau! Lepaskan aku!" Hazel terus memberontak, namun tenaganya tak sebanding dengan tenaga Yusuf.

Yusuf mencoba membuka gaun yang di pakai Hazel, tapi karna terlalu susah, pria itu jadi merobeknya saja.

"Brengsek!" Hazel tak terima diperlakukan seperti ini.

"Shit! Apa yang kau lakukan!" pekik Yusuf saat Hazel menendang bagian inti tubuhnya yang sudah mengeras.

"Rasakan! Kau pantas menerimanya! Dasar mesum!" Hazel tersenyum mengejek, kemudian ia mencari posisi yang nyaman untuk tidur karna matanya mulai terasa berat.

"Ck, tidak kuat minum tapi sok-sokan minum alkohol. Kalau malam ini aku tidak datang menyusulmu, entah apa yang akan terjadi padamu?" Yusuf memandangi wajah polos Hazel yang sudah mulai terlelap.

"Kau adalah milikku Hazel dan selamanya akan menjadi milikku. Aku tidak akan melepaskanmu dengan mudah." Yusuf mencium kening Hazel kemudian ikut membaringkan diri di samping wanita cantik itu.

***

Pagi harinya...

"Apa yang terjadi? Kenapa pakaianku seperti ini?" Hazel yang baru terbangun dari tidurnya merasa heran kala melihat gaun malamnya sudah terkoyak.

Netra Hazel berotasi menelisik sekitar, Hazel cukup terkejut kala menyadari dirinya sedang berada di kamar Yusuf.

"Kenapa aku kembali ke rumah ini? Bukannya tadi malam aku sudah pergi dan sedang merayakan kebebasanku di club bersama Ara?" dahi Hazel mengkerut. Otaknya berpikir keras mencoba mengingat apa yang terjadi semalam.

Potongan-potongan memori tentang kejadian semalam mulai bermunculan meski samar-samar.

"Akkk! Kenapa aku harus mabuk di depan Yusuf sih! Pasti dia semakin ilfeel padaku sekarang." Hazel menutup kedua wajahnya dengan telapak tangan karna merasa malu dengan apa yang terjadi semalam.

"Kau sudah bangun?" tanya Yusuf yang baru saja keluar dari kamar mandi hanya dengan memakai handuk yang melilit pinggangnya.

"Kenapa kau tidak memakai baju! Dasar mesum!" Hazel memalingkan wajahnya ke arah lain agar tidak melihat perut sixpack Yusuf yang sangat menggoda imannya.

"Memangnya kenapa? Kitakan sudah lama menikah. Apa kau masih merasa malu terhadapku?" goda Yusuf.

"Kita akan segera bercerai! Jadi kau tidak boleh berpenampilan seperti itu lagi di hadapanku! Paham!" Hazel mengingatkan.

"Siapa bilang aku setuju bercerai denganmu!" tepis Yusuf.

"Tadi malam kau sudah setuju." Hazel kembali mengingatkan.

Sepasang suami istri itu terus berdebat, tak ada yang mau mengalah.

"Tadi malam itu aku sedang emosi, tidak sungguh-sungguh mengatkannya." kilah Yusuf.

"Tuan Yusuf Adriansyah! Bukankah kau tidak pernah mencintaiku. Jadi aku mohon tolong lepaskan aku." Hazel mengatupkan kedua telapak tangannya di depan dada. Saking kesalnya pada sang suami, Hazel sampai menyebut nama lengkap pria itu.

"Tidak cinta bukan berarti harus berpisah kan?" balas Yusuf datar. Tanpa ada rasa malu pria itu hendak berganti pakaian di depan Hazel.

"Hentikan!" Hazel menutup kedua matanya agar tidak ternoda.

"Kenapa kau harus malu? Bukankah kau sudah sering melihatnya?" sengaja Yusuf.

"Tentu saja aku malu karna sudah lama sekali kita tidak melakukan hal itu." wajah Hazel sudah merona merah.

"Bagaimana kalau kita lakukan hari ini?" Yusuf mengikis jarak diantara mereka.

"Ada apa denganku? Kenapa jantungku berdebar kencang?" batin Yusuf saat netranya bertatapan dengan netra biru Hazel.

"Kenapa Yusuf menatapku seperti itu? Apa dia akan melakukan hal itu?" bibir Hazel sudah merekah siap untuk dicium.

Tok Tok Tok

Suara ketukan pintu mengurungkan niat Yusuf yang semula hendak mencium bibir Hazel.

"Bersihkan dirimu, tubuhmu bau alkohol tahu!" titah Yusuf.

"Menyebalkan! Aku tahu kau tidak akan mampu melakukannya!" Hazel berlalu pergi menuju kamar mandi dengan perasaan kecewa.

"Apa kau bilang!" Yusuf pasti memberi pelajaran pada Hazel andai suara ketukan pintu tidak kembali terdengar.

Pria tampan itu berjalan ke arah pintu utama untuk mencari tahu siapa yang berani mengganggunya pagi-pagi sekali.

"Ada apa?" sinis Yusuf saat melihat sang asisten berdiri di ambang pintu.

"Saya hanya ingin mengingatkan saja tuan, kalau jam 08.00 pagi ini kita ada meeting dengan tuan Saga." Tyo mengingatkan.

"Kau pikir aku sudah pikun sampai harus diingatkan segala! Aku masih ingat!" hardik Yusuf dengan wajah tidak bersahabat.

"Kalau anda masih ingat, kenapa anda belum bersiap juga tuan? Bukankah 15 menit lagi meeting akan segera dimulai. Tuan Saga sangat tidak suka dengan orang yang tidak menghargai waktunya." Tyo memperlihatkan jarum jam ditangannya yang sudah menunjukan pukul 07.45 pagi, sedangkan Yusuf masih memakai handuk yang melilit di pinggangnya. Belum bersiap sama sekali.

"Kalau kau terus mengajakku berbicara, bagaimana aku bisa bersiap!" hardik Yusuf.

Bukannya rasa terima kasih yang Tyo dapatkan karna sudah mengingatkan sang tuan, tapi malah caci maki yang pria itu dapatkan.

Bruk!

Yusuf menutup pintu dengan kasar. Tyo hanya bisa mengelus dadanya sendiri.

"Sabar-sabar." batinnya.

***

"Sial, aku tidak menyisakan satu pakaian pun di lemari. Lalu aku harus memakai apa?"

Tadi malam Hazel sudah mengemas rapih seluruh barang miliknya, tak ada satupun yang tersisa.

"Apa aku pakai ini saja?" Hazel memilih-milih kemeja milik Yusuf.

Pakaian Yusuf telihat seperti kemeja over size saat Hazel memakainya. Hazel memakai ikat pinggang agar penampilannya tetap terlihat menarik.

"Kenapa kau memakai kemejaku?" tanya Yusuf yang baru saja kembali ke kamar.

"Dia terlihat sangat sexy, kenapa aku baru menyadarinya sekarang?" batin Yusuf. Kemeja yang dipakai Hazel tingginya hanya setengah paha saja, pria manapun akan tergoda melihatnya.

"Semua pakaianku ada di rumah Ara." ucap Hazel apa adanya.

"Sudahlah, nanti aku akan membelikanmu yang baru." Yusuf tidak mau berdebat lagi dengan Hazel karna tidak ingin sampai terlambat menghadiri meeting dengan tuan Saga.

Bergegas pria itu berganti pakaian di depan Hazel, membuat Hazel hanya bisa menelan salivanya dengan susah.

"Hari ini aku ada meeting penting. Kau tidak boleh pergi kemanapun tanpa seizinku!" peringati Yusuf seraya mengunci pintu agar Hazel tidak bisa kabur.

"Mas Yusuf, kau tidak bisa melakukan hal ini padaku! Hari ini aku harus betemu seseorang." Hazel terus memutar handle pintu namun pintu tersebut tak kunjung terbuka.

"Dasar pria kejam dan egois!" maki Hazel sampai terdengar ke tempat Tyo berdiri.

"Tuan, apa tidak papa mengurung nyonya di dalam?" cemas Tyo.

"Tidak papa, lagi pula dia itu cuma ibu rumah tangga biasa. Tidak keluar rumah sehari juga tidak akan membuatnya mati bukan?" ucap Yusuf.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

Hmm. pantas untuk di tinggalkan Hazel emang 😌

2025-09-30

0

Cantika

Cantika

jangan merendahkan pekerjaan ibu rumah tangga Yusuf, ibu rumah tangga itu multitallent tau

2025-07-01

1

lihat semua
Episodes
1 Melepasmu
2 Kado ulang tahun untuk Hazel
3 Sudah lelah
4 Pria Egois
5 Kau tidak mengenalku
6 Tidak peka
7 Aku akan betanggung jawab
8 Hadiah terbaik
9 Kamu benar
10 Kamu tidak mengenalku
11 Dia pasti datang
12 Bahagia setelah berpisah
13 Plin-plan
14 Kami akan bercerai
15 Hanya Sandiwara
16 Terbakar cemburu
17 Masih peduli
18 Sentuhan hangat
19 Jangan terlena
20 Tidak ada kesempatan lagi
21 Dua orang pria
22 Kepingan masa lalu
23 Syurganya para wanita
24 Dikelilingi bangak pria
25 Seperti teman lama
26 Hidup baru
27 Papa baru
28 Pilih salah satu
29 Tidak boleh bertemu
30 Tidak ada cara lain
31 Kita bercerai saja
32 Tidak punya daddy
33 Jangan kembali
34 Kau harus menyembuhkan aku
35 Bukan anak yatim
36 Sakit sekali
37 Orang ke tiga
38 Milik orang lain
39 Rencana ke dua
40 Mulai lelah
41 Kenapa ini terjadi padaku
42 Belum melupakan masa lalu
43 Membuat salah paham
44 Bisa apa?
45 lembur
46 Pesta
47 Jangan pilih aku
48 Sumber uang
49 Sampai di sini
50 Tidak bisa membantu
51 Kembali padaku
52 kesempatan terakhir
53 MommyJahat
54 Tatapan sinis
55 Aku baik-baik saja
56 Belum terlambat
57 Awal baru
58 Cemburu buta
59 Rumah baru
60 Bukan tempatmu
61 Hanya ada satu papa
62 dia milikmu
63 Tangkap mereka
64 Kita akan bercerai
65 Maaf aku mengecewakanmu
66 Tidak dapat apa-apa
67 Kehilangan
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Melepasmu
2
Kado ulang tahun untuk Hazel
3
Sudah lelah
4
Pria Egois
5
Kau tidak mengenalku
6
Tidak peka
7
Aku akan betanggung jawab
8
Hadiah terbaik
9
Kamu benar
10
Kamu tidak mengenalku
11
Dia pasti datang
12
Bahagia setelah berpisah
13
Plin-plan
14
Kami akan bercerai
15
Hanya Sandiwara
16
Terbakar cemburu
17
Masih peduli
18
Sentuhan hangat
19
Jangan terlena
20
Tidak ada kesempatan lagi
21
Dua orang pria
22
Kepingan masa lalu
23
Syurganya para wanita
24
Dikelilingi bangak pria
25
Seperti teman lama
26
Hidup baru
27
Papa baru
28
Pilih salah satu
29
Tidak boleh bertemu
30
Tidak ada cara lain
31
Kita bercerai saja
32
Tidak punya daddy
33
Jangan kembali
34
Kau harus menyembuhkan aku
35
Bukan anak yatim
36
Sakit sekali
37
Orang ke tiga
38
Milik orang lain
39
Rencana ke dua
40
Mulai lelah
41
Kenapa ini terjadi padaku
42
Belum melupakan masa lalu
43
Membuat salah paham
44
Bisa apa?
45
lembur
46
Pesta
47
Jangan pilih aku
48
Sumber uang
49
Sampai di sini
50
Tidak bisa membantu
51
Kembali padaku
52
kesempatan terakhir
53
MommyJahat
54
Tatapan sinis
55
Aku baik-baik saja
56
Belum terlambat
57
Awal baru
58
Cemburu buta
59
Rumah baru
60
Bukan tempatmu
61
Hanya ada satu papa
62
dia milikmu
63
Tangkap mereka
64
Kita akan bercerai
65
Maaf aku mengecewakanmu
66
Tidak dapat apa-apa
67
Kehilangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!