Kado ulang tahun untuk Hazel

"Terima kasih atas makan malamnya pak Yusuf, semoga kerja sama kita berjalan lancar." ucap rekan bisnis Yusuf seraya berjabat tangan.

"Sama-sama pak Raffi, senang bisa berkerja sama dengan anda." balas Yusuf dengan tersenyum.

"Kalau begitu saya pamit pulang dulu, salam untuk istri anda." pamit Raffi seraya berjalan menuju mobilnya.

"Baik, pasti akan saya sampaikan, hati-hati di jalan pak Raffi." Yusuf membantu menutupkan mobil milik pria paruh baya itu.

Setelah Raffi pergi, Yusuf berjalan ke arah mobilnya sendiri.

"Tuan, bukannya itu gedung Rins restoran?" Tyo menunjuk sebuah bangunan restoran yang letaknya tepat di seberang gedung restoran tempat mereka meeting beberapa saat yang lalu.

"Ya, ada apa?" tanya Yusuf datar.

"Nyonya sudah mereservasi makan malam di restoran tersebut untuk merayakan hari ulang tahunnya sejak beberapa hari yang lalu, apa anda tidak akan datang?" tanya Tyo.

"Jam berapa sekarang?" Yusuf balik bertanya.

"Jam 21.30 malam pak." balas Tyo.

"Sebentar lagi restorannya akan tutup, tidak akan sempat. Kita mampir saja ke toko kue untuk membeli kue ulang tahun untuk Hazel, setelah itu baru pulang." titah Yusuf.

"Baik tuan." patuh Tyo.

"Hazel pasti senang menerima kue ulang tahun yang aku berikan dan melupakan kemarahannya padaku." Yusuf membayangkan reaksi Hazel yang selalu terlihat senang setiap menerima pemberian darinya, walaupun barang-barang itu tidak Yusuf beli sendiri, tapi pemberian dari rekan bisnis Yusuf.

Tyo hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah sang atasan yang tidak pernah mengutamakan istrinya.

"Yusuf!" Terdengar suara seorang wanita memanggil nama Yusuf.

Pria itu menoleh ke arah sumber suara tersebut.

"Syifa, sedang apa kau di sini?" tanya Yusuf.

"Aku sedang menemani kakakku meeting dengan klien bisnisnya, tapi di dalam sangat membosankan, jadi aku cari angin keluar. Eh siapa sangka malah bertemu denganmu." ujar Syifa apa adanya.

"Begitu ya." balas Yusuf singkat.

"Yusuf, bukannya hari ini Hazel ulang tahun? Apa kau tidak menemani dia untuk merayakannya?" tanya Syifa walau dengan hati berdenyut nyeri. Sejak pernikahan mereka dibatalkan 3 tahun lalu, perasaan Syifa terhadap Yusuf masihlah tetap sama.

"Tadi aku ada meeting penting, jadi tidak punya waktu untuk menemani Hazel, tapi aku akan segera pulang untuk memberikan kado ini untuknya." Yusuf menunjukan kado yang sudah ia persiapkan untuk Hazel pada Syifa.

"Wah, itukan kalung berlian yang pernah dipakai putri Diana. Aku dengar seseorang membeli kalung tersebut dengan harga tinggi saat lelang kemarin, aku tidak menyangka kalau orang itu adalah kau." ucap Syifa antusias. Yusuf menanggapi ucapan Syifa dengan senyuman.

"Kau pasti sangat mencintai istrimu ya? Sampai kau rela mengeluarkan banyak uang demi memberi kado ulang tahun untuk Hazel." lanjut Syifa dengan nada sedikit kecewa.

"Ah gak juga kok. Kalau aku tidak memberikan Hazel kado ulang tahun yang istimewa, nanti dia akan mengadu pada orang tuanya. Kau tahu sendirikan bagaimana ayah mertuaku, aku hanya tidak ingin bermasalah dengannya saja." ujar Yusuf.

Walaupun kata-kata Yusuf terdengar tidak peduli pada Hazel, tapi sorot matanya mengatakan berbeda. Syifa menyadari hal itu.

"Andai Hazel tidak pernah merusak hubungan kami, pasti akulah yang menjadi istri Yusuf sekarang. Dan tentunya kalung berlian itu juga untukku!" batin Syifa nelangsa.

"Yusuf, kalung itu sangat bagus. Apa boleh aku mencobanya sebentar?" tanya Syifa.

"Tentu saja." Yusuf memberikan kalung tersebut pada mantan tunangannya.

"Kalung ini benar-benar bagus sekali, Hazel beruntung memiliki suami sepertimu." cicit Syifa seraya mengambil beberapa foto bersama kalung tersebut, lalu mengirimkannya ke sosial media.

"Haa...biasa saja. Semua suami pasti akan membahagiakan istrinya bukan?" Yusuf tertawa renyah.

***

***

"Sudah jam segini, kenapa mas Yusuf belum pulang juga ya? Apa dia masih bersama mbak Syifa? Atau jangan-jangan?" berbagai prasangka memenuhi isi kepala Hazel.

Sudah 1 jam lamanya wanita bermata biru itu menunggu kepulangan sang suami di sofa living room, namun yang ditunggu tak kunjung menampakkan batang hidungnya.

"Apa aku pergi sekarang saja? Aku bisa pamit pada mas Yusuf besok sekalian memberikan surat cerai." Hazel menarik covernya, menatap seisi rumah yang sudah 3 tahun ia tinggali bersama Yusuf dengan perasaan nanar.

Banyak kenangan Hazel dan Yusuf di rumah tersebut, tapi lebih banyak kenangan pahitnya.

"Selamat tinggal mas, semoga kamu bahagia tanpa aku di sisimu." Hazel menyeka air matanya yang tiba-tiba terjatuh.

Kemudian melangkah menuju pintu utama. Hazel baru akan memutar handle pintu tersebut, namun pintu itu sudah lebih dulu dibuka oleh Yusuf dari arah luar.

"Mas kenapa baru pulang?" Hazel mencium punggung tangan Yusuf.

"Aku sibuk, tidak seperti kau yang kerjanya hanya bermalas-malasan saja di rumah seharian!" balas Yusuf dengan berdusta.

Karna terlalu asik mengobrol dengan Syifa, Yusuf sampai lupa waktu. Pria itu harus berkeliling kota mencari toko kue yang masih buka demi membeli kue ulang tahun untuk Hazel. Karna itu Yusuf pulang terlambat.

"Oh sibuk ya, sibuk menemani mantan tunanganmu." kata-kata terakhir Hazel ucapkan dalam hati.

"Mau kemana kau? Kenapa membawa cover itu?" tanya Yusuf sinis, tatapannya tertuju pada cover yang dibawa sang istri.

"Aku mau menginap di rumah orang tuaku mas." balas Hazel. Nadanya terdengar tenang meskipun hatinya bergemuruh.

"Kau marah karna aku tidak menemanimu merayakan ulang tahun? Jadi kau ingin mengadu pada orang tuamu? Kekanak-kanakan sekali!" sindir Yusuf.

"Bukannya permintaan maaf karna tidak menepati janji, tapi kata-kata itu malah keluar dari mulutmu mas! Kau memang pria kejam dan dingin!" hati Hazel berdenyut nyeri.

"Kalau aku kejam dan dingin, aku tidak akan memberikan kalung ini sebagai kado ulang tahun untukmu." Yusuf mengeluarkan kado yang akan ia berikan pada Hazel dari kantong jasnya.

"Kenapa kalung ini kau berikan padaku mas? Apa mbak Syifa tidak mau menerimanya?"

Hazel sempat melihat postingan Syifa memakai kalung tersebut. Syifa menggunakan emoticon hati berwarna merah sebagai captionnya.

"Kau sudah gila ya! Kenapa aku harus memberikan kalung ini pada Syifa?!" tanya Yusuf dengan dahi mengkerut.

"Jangan tanya aku apa alasannya mas, bukankah kau lebih tahu dari siapapun!" suara Hazel bergetar, antara menahan tangis dan amarah.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Cantika

Cantika

jangan terlalu dingin yusuf, kalau hazel pergi kamu akan menyesal

2025-06-29

0

Asa Asa

Asa Asa

gimana GK salah faham kaku banget

2025-10-02

0

Uthie

Uthie

kesalahpahaman 😁

2025-09-30

0

lihat semua
Episodes
1 Melepasmu
2 Kado ulang tahun untuk Hazel
3 Sudah lelah
4 Pria Egois
5 Kau tidak mengenalku
6 Tidak peka
7 Aku akan betanggung jawab
8 Hadiah terbaik
9 Kamu benar
10 Kamu tidak mengenalku
11 Dia pasti datang
12 Bahagia setelah berpisah
13 Plin-plan
14 Kami akan bercerai
15 Hanya Sandiwara
16 Terbakar cemburu
17 Masih peduli
18 Sentuhan hangat
19 Jangan terlena
20 Tidak ada kesempatan lagi
21 Dua orang pria
22 Kepingan masa lalu
23 Syurganya para wanita
24 Dikelilingi bangak pria
25 Seperti teman lama
26 Hidup baru
27 Papa baru
28 Pilih salah satu
29 Tidak boleh bertemu
30 Tidak ada cara lain
31 Kita bercerai saja
32 Tidak punya daddy
33 Jangan kembali
34 Kau harus menyembuhkan aku
35 Bukan anak yatim
36 Sakit sekali
37 Orang ke tiga
38 Milik orang lain
39 Rencana ke dua
40 Mulai lelah
41 Kenapa ini terjadi padaku
42 Belum melupakan masa lalu
43 Membuat salah paham
44 Bisa apa?
45 lembur
46 Pesta
47 Jangan pilih aku
48 Sumber uang
49 Sampai di sini
50 Tidak bisa membantu
51 Kembali padaku
52 kesempatan terakhir
53 MommyJahat
54 Tatapan sinis
55 Aku baik-baik saja
56 Belum terlambat
57 Awal baru
58 Cemburu buta
59 Rumah baru
60 Bukan tempatmu
61 Hanya ada satu papa
62 dia milikmu
63 Tangkap mereka
64 Kita akan bercerai
65 Maaf aku mengecewakanmu
66 Tidak dapat apa-apa
67 Kehilangan
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Melepasmu
2
Kado ulang tahun untuk Hazel
3
Sudah lelah
4
Pria Egois
5
Kau tidak mengenalku
6
Tidak peka
7
Aku akan betanggung jawab
8
Hadiah terbaik
9
Kamu benar
10
Kamu tidak mengenalku
11
Dia pasti datang
12
Bahagia setelah berpisah
13
Plin-plan
14
Kami akan bercerai
15
Hanya Sandiwara
16
Terbakar cemburu
17
Masih peduli
18
Sentuhan hangat
19
Jangan terlena
20
Tidak ada kesempatan lagi
21
Dua orang pria
22
Kepingan masa lalu
23
Syurganya para wanita
24
Dikelilingi bangak pria
25
Seperti teman lama
26
Hidup baru
27
Papa baru
28
Pilih salah satu
29
Tidak boleh bertemu
30
Tidak ada cara lain
31
Kita bercerai saja
32
Tidak punya daddy
33
Jangan kembali
34
Kau harus menyembuhkan aku
35
Bukan anak yatim
36
Sakit sekali
37
Orang ke tiga
38
Milik orang lain
39
Rencana ke dua
40
Mulai lelah
41
Kenapa ini terjadi padaku
42
Belum melupakan masa lalu
43
Membuat salah paham
44
Bisa apa?
45
lembur
46
Pesta
47
Jangan pilih aku
48
Sumber uang
49
Sampai di sini
50
Tidak bisa membantu
51
Kembali padaku
52
kesempatan terakhir
53
MommyJahat
54
Tatapan sinis
55
Aku baik-baik saja
56
Belum terlambat
57
Awal baru
58
Cemburu buta
59
Rumah baru
60
Bukan tempatmu
61
Hanya ada satu papa
62
dia milikmu
63
Tangkap mereka
64
Kita akan bercerai
65
Maaf aku mengecewakanmu
66
Tidak dapat apa-apa
67
Kehilangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!