Ketika Villain Jatuh Cinta: Darah Kolonial & Etnis Tionghua
Swan vs Dragon
Pak Hendra
Welkom in de stad Verdamont, meneer Albert
(Selamat datang di kota Verdamont, tuan Albert)
Tuan Albert
Dank u wel, meneer Hendra
(Terima kasih, pak Hendra)
Pak Hendra
*membuka pintu mobil
Pak Hendra
Alstublieft meneer
(Silahkan tuan)
Albert adalah seorang pengusaha dari Belanda, dia hendak membeli tanah di kota Verdamont
Tuan Albert
Deze stad is zeer prachtig
(Kota ini sangat indah)
Pak Hendra
Dank u wel meneer, ondanks het ontbreken van een leider, is deze stad vrij vredig
(Terimakasih tuan, meski tanpa pemimpin, kota ini cukup damai)
Pak Hendra
Maar niet meer sinds die bendejongens onrust begonnen te veroorzaken
(Tapi tidak lagi setelah anak-anak geng itu membuat kekacauan)
Tuan Albert
Bendejongens?
(Anak-anak geng?)
Pak Hendra
Ja meneer, bijna elke dag
(Iya tuan, hampir setiap hari)
Pak Hendra
*menunjuk keluar jendela
Pak Hendra
Kijkt u dat grote veld meneer, dáár vechten ze vaak
(Lihat lapangan luas itu tuan, disitulah mereka sering berkelahi)
Pak Hendra
Net als kleine kinderen, onruststokers dat zijn ze
(Seperti anak kecil saja, dasar pembuat onar)
Pak Hendra
Maar ik heb geluk dat één van hen aan mijn kant staat
(Tapi aku beruntung satu dari mereka berpihak padaku)
Tuan Albert
*mengangguk sambil mengamati kota
Mereka melewati sebuah patung besar yang dibangun di tengah kota, patung Eduard Verhoeven
Tuan Albert
Van wie is dat standbeeld?
(Patung siapa itu?)
Pak Hendra
Dat is Eduard Verhoeven, vroeger was hij onze leider
(Dia adalah Eduard Verhoeven, dahulu dia adalah pemimpin kami)
Tuan Albert
Wat is er met hem gebeurd?
(Apa yang terjadi dengannya?)
Pak Hendra
Toen deze plaats nog onder het bewind van de Nederlandse kolonialen stond, keerde de familie Verhoeven zich tegen hun eigen volk, en kozen zij ervoor om het Indonesische volk te verdedigen
(Dulu saat tempat ini masih dikuasai oleh kolonial Belanda, keluarga Verhoeven menentang bangsa mereka sendiri, dan memilih untuk membela rakyat Indonesia)
Pak Hendra
Wij zijn de familie Verhoeven allen dankbaar, omdat zij ons onderdak hebben gegeven
(Kami semua berterimakasih pada keluarga Verhoeven karna telah memberikan kami tempat tinggal)
Tuan Albert
*mendengarkan dengan baik
Pak Hendra
En dat standbeeld dat u daar ziet, is onze laatste leider
(Dan patung yang anda lihat itu, adalah pemimpin terakhir kami)
Tuan Albert
Had hij geen opvolger?
(Apakah dia tidak punya penerus?)
Pak Hendra
Ik heb gehoord dat hij met een vrouw is getrouwd, ze kregen een tweeling, een jongen en een meisje
(Aku dengar dia menikahi seorang wanita, mereka memiliki anak kembar, satu laki-laki dan satu perempuan)
Pak Hendra
Maar meneer Eduard wilde de identiteit van zijn vrouw en hun twee kinderen verbergen
(Tapi tuan Eduard ingin menyembunyikan identitas istri dan kedua anaknya itu)
Tuan Albert
Hoe weet jij dat dan?
(Lalu bagaimana kau tau?)
Pak Hendra
Ik was de rechterhand van meneer Eduard, tot aan zijn overlijden
(Saya adalah tangan kanan tuan Eduard, sampai dia wafat)
Tuan Albert
Logisch
(Masuk akal)
Pak Hendra
Maar dat is nu niet meer van belang meneer
(Tapi itu tidak penting lagi tuan)
Pak Hendra
Meneer Eduard en zijn vrouw zijn vijftien jaar geleden gescheiden, de verblijfplaats van zijn vrouw en kinderen is onbekend
(Tuan Eduard dan istrinya bercerai 15 tahun yang lalu, keberadaan istri dan anaknya tidak diketahui)
Pak Hendra
En nu is hij overleden, zonder opvolger, zonder erfgenaam
(Dan sekarang, Beliau sudah wafat, tanpa penerus, tanpa pewaris)
Pak Hendra
Men zou kunnen zeggen dat het land in deze hele stad geen officiële eigenaar heeft
(Jadi bisa dibilang tanah di seluruh kota ini tidak memiliki pemilik resmi)
Pak Hendra
Meneer Albert kan grond kopen waar u maar wilt
(Tuan Albert bisa membeli tanah dimanapun tuan mau)
Tuan Albert
*melihat keluar jendela
Tuan Albert
Stop!
(Berhenti!)
Tuan Albert
*melihat ke sebuah rumah
Tuan Albert
Ik wil dat huis kopen, ik zal er later een pension bouwen voor mijn werknemers
(Aku mau membeli rumah itu, aku akan membangun penginapan untuk para karyawanku nanti)
Pak Hendra
Een zeer goede keuze meneer
(Pilihan yang sangat bagus tuan)
Mereka pun mendatangi rumah itu yang rupanya masih berpenghuni
Suara ribut terdengar dari dalam rumah, lalu keluarlah seorang pria berbadan besar
Leon Tjong
Sudah ku bereskan
Pak Hendra
Kerja bagus Leon
Leon adalah seorang preman di kota itu, dia adalah pemimpin geng Dragon
Dia juga bertugas mengosongkan rumah yang telah dijual pada orang asing
Leon Tjong
*melihat pemilik rumah yang ketakutan
Leon Tjong
Aku tak peduli, pekerjaan adalah pekerjaan
Setelah selesai melakukan pekerjaannya, Leon pamit pergi, tiba-tiba seorang anak buahnya datang menghampiri
Dragon 2
Anak-anak dari geng Swan memukuli salah satu dari geng kita semalam
Leon Tjong
死無教! (Kurang ajar!)
Leon Tjong
Ayo kita beri mereka pelajaran
Leon Tjong
Panggil seluruh anggota!
Leon Tjong
*berjalan ke arah perbatasan
Leon dengan seluruh anggota gengnya datang dengan membawa senjata
Swan 2
Gawat, apa apaan ini? mereka mau mencari masalah lagi
Swan 2
*menunjuk ke anggota lain
Swan 2
Hey! kau cepat panggil bos dan yang lainnya, aku akan hadang mereka
Sementara itu, di rumah Kevin
Kevin Verhoeven
Aduh, jaketku dimana?
Kevin Verhoeven
Evelyn! kau lihat jaketku tidak?
Evelyn Verhoeven
Sedang dijemur, barusan aku cuci
Kevin Verhoeven
Aduh kau ini, kenapa harus dicuci?
Evelyn Verhoeven
Sudah berapa tahun kau pakai itu, baunya seperti sepatu tua
Kevin Verhoeven
Itu bukan bau sepatu tua, itu bau keberanian
Terdengar suara seseorang mengetuk pintu
Swan 1
Gawat, cepat buka pintunya!
Kevin Verhoeven
*membuka pintu
Kevin Verhoeven
Ada apa? kenapa kau mencariku?
Swan 1
*menunjuk ke arah baju Kevin yang bergambar kartun Strawberry Shortcake
Kevin Verhoeven
Spot je met mij?!
(Apa kau mengejekku?!)
Swan 1
Tidak bos, tidak apa jika seorang pemimpin Swan menyukai kartun anak perempuan, itu sungguh bukan masalah
Swan 1
*berfikir: Bagaimana bisa pria sepertinya ternyata menyukai film kartun yang seharusnya untuk anak perempuan
Swan 1
Sekarang yang terpenting adalah geng Dragon sedang mengamuk, mereka menuju wilayah kita
Kevin Verhoeven
Apa?! ini tidak bisa dibiarkan, ayo kita pergi, kau sudah panggil anggota yang lain?
Swan 1
Sudah bos, tinggal kau saja
Kevin Verhoeven
Baiklah kalau begitu, ayo kita bersenang senang
Evelyn Verhoeven
Hey kau mau kemana? bereskan kamarmu dulu!
Swan 1
*berfikir: Dia sungguh seperti anak kecil
Kevin Verhoeven
Ah, zwijg toch!
(Ah sudah diam!)
nanti aku bereskan
Apa yang akan terjadi selanjutnya?
Dragon dan Swan akan berkelahi?!
Swan 1
Tidak disangka bos punya sisi lain yang...
Kevin Verhoeven
Yang apa? ayo katakan!
Kevin Verhoeven
Diam kau! cerita ini harus terus berlanjut
Comments