Apa Adanya #O4
sesampainya di depan bangunan kecil yang di tebak Naruna tempat Dharma dan Rinai bernaung
Naruna
kamu teh pulang aja ya ajel
Naruna
nanti saya teh pulangnya pake ojek online aja
Hazel
telpon gua, nanti gua jemput
Hazel
eh lu gausah gitu tingkah lu, lu juga biasanya nyusahin gua, udah lu masuk sana, gua mau nganter pulang aga dulu
Hazel pun meninggalkan Naruna, yang masih diam di depan pagar kost-an tersebut
Naruna menatap kresek yang ia tenteng, bubur, yaitu roti tawar, susu juga beberapa cemilan, juga ada obat yang ia beli tadi di apotek
Naruna lama berfikir, ia ragu rasanya untuk langsung masuk
Naruna
EH, LAILAHAILLALLAH!! (teriak reflek Naruna)
Naruna
eh anu... saya teh calon masa depannya mas Dharma (jawab Naruna)
Ibu Kost
dharma tuh di dalem, lagi demam
Naruna
iya tau bu, gausah kasih tau saya
Ibu Kost
*songongnya, untung kasep* (batin)
Ibu Kost
yang punya kost ini, masuk aja den kasep
Naruna
ohh hehe, oke ibu cantik
Naruna
ini buat ibu, ambil aja ya saya teh memang kaya raya (ucap Naruna sembari memberi si ibu kost beberapa lembar uang dengan nominal seratus ribu rupiah)
Naruna pun berjalan masuk meninggalkan ibu kost yang masih shock diberi uang banyak
Ibu Kost
eta teh anak konglomerat apa ya? ini teh meni banyak pisan, ini teh buat saya beli seblak se trek
Naruna mengetuk pintu kamar kost yang sudah dipastikan itu milik Dharma karna ia lihat ada motor Dharma yang terparkir, Naruna hafal nomor plat-nya
Naruna
permisi.. mas dharma
pintu di ketuk beberapa kali, baru ada tanda bahwa pintu itu sudah akan terbuka
pria dengan rahang tegas, dengan iris yang tajam juga badan yang lebih tinggi dari Naruna, nampak setelah pintu tersebut terbuka
Dharma
loh? dek naruna? kok iso disini toh?
Naruna
saya teh boleh masuk mas?
Dharma
nggih, silahkan dek
Dharma mempersilahkan yang lebih muda masuk kedalam kost-nya
Dharma
sempit o dek, maaf yo
Jelas Naruna merasakan panas sekarang akibat ia yang terbiasa dengan ruangan ber-AC
Naruna
gapapa atuh mas, saya teh panas-panasan di warung akang seblak juga sudah biasa
perlu diketahui, bahwa Naruna memang sudah terbiasa dengan kehidupan sederhana berkat pergaulannya dengan sahabatnya, terutama dengan Raga dan Hazel yang selalu mengajaknya makan di warung pinggiran jalan
makanan yang bergerobak, dan banyak lagi
Dharma
dianterin sopo toh dek?
Naruna
mas teh sakit dari kapan? saya teh dikasih tau Rinai
Naruna
tapi Rinai masih ada kerkom ya mas, makanya biar saya yang jagain mas
Dharma
kamu nanti di cariin, papamu bisa marah kalau tau kamu ini disini dek
Naruna
ishh makanya mas teh diem aja
Naruna
ini saya beliin mas obat sama ini ada makanan buat mas, saya juga beli bubur tadi, sebenernya masnya udah mau tutup tau mas, tapi saya teh paksa bikinin saya dulu, hehe (jelas Naruna panjang lebar)
Dharma
shh, aturan ndak usah loh dek (balas Dharma di sertai dengan ringisan)
Naruna
eh, mas teh sakit kepala ya? mas makan dulu ya? terus minum obat, saya teh sudah beli, dikasih tau aga tadi teh obatnya apa aja
Naruna
aga tuh pacarnya ajel mas, gausah bingung yaaa
Dharma hanya mengangguk, lalu ia menurut saja untuk berbaring karena kepalanya yang makin sakit
Dharma
dek, jadi ngerepotin gini loh saya
Naruna
gapapa atuh mas, mas diam saja
Naruna membuka bungkusan yang berisikan bubur
Naruna
mas teh, suka bubur diaduk apa gak? mas tim bubur aduk saja kayak nana hehe
Dharma
yawes, diaduk wae dek
Naruna kini menyuapi Dharma dengan bubur tersebut
walaupun susah rasanya bagi Dharma menerima rasa pahit dari lidahnya, Dharma berusaha telan semua sampai habis
Naruna
yeyy habis mas, mas minum dulu ini, terus minum obat ya mas
Naruna
saya teh teu ngarti, tapi tadi kata ajel kalau demam tuh ini anu paracetamol
Naruna
mas inget ajel kan?
Naruna
ayo mas siapa ajel?
Dharma hanya tersenyum, nyatanya Naruna ini berusaha membuat Dharma mengingat teman-temannya
Dharma
iyo tak inget dek, yang anterin naruna toh?
Naruna membantu Dharma meminum obatnya, lalu ia kembali tidurkan Dharma
Dharma perhatikan keringat Naruna yang sudah bercucuran sedari tadi
Dharma
dek, panas yo? tak ambilkan kipas angin yang Rinai pakai yo?
Naruna
biar mas cepat sembuh, paketan saya dateng hari ini tapi mas sakit, jadi pasti bukan mas yang bawa
Dharma
yo jelas dek, saya lagi tumbang og
Naruna
mas, tuh kecapean... mas mau kerja yang ringan saja tidak?
Naruna
biar nanti saya teh minta tolong ke kak Marko
ah Dharma lupa, pria kecil yang tengah merawatnya ini nyatanya calon yang akan di jodohkan dengan Marko, teman dekatnya
Dharma
dek.. pulang yo tak anterin sini
Naruna
ih gak mau mas, saya teh masih mau liatin mas
Naruna
kalau pulang saya di jemput ajel kok
Naruna
mas ingat ajel kan?
Dharma
dek, tak tinggal tidur gapapa yo? ngantuk
Naruna
iya mas, mas bobo yang nyenyak ya, saya jagain mas kok
Dharma pun akhirnya menutup matanya
ia terlelap hanya dalam hitungan menit
Naruna tersebut melihat pria yang ia puja, sudah tertidur lelap
Naruna perhatikan kost yang Dharma naungi bersama sang adik
kira-kira luasnya hanya sepetak
Naruna berdiri, berjalan ke tempat yang dipastikan itu dapur karena ada kompor di sana
ia lihat disana ada tempat yang berisikan beras, namun berasnya tersisa sedikit, mungkin hanya cukup setengah cup
selama ia hidup ia tak pernah sekalipun melihat beras yang ia makan sehari-harinya itu kurang
bahkan tak pernah ia lihat dimana tempatnya, karena itu urusan dari para pelayan rumahnya
Naruna tak pernah rasakan kerasnya hidup, sama seperti yang di rasakan Dharma
yang sudah kehilangan kedua orang tuanya dan harus menghidupi adiknya
Naruna
mas, kalau memang nanti kita bisa bersama tapi papa melarang, saya akan memilih hidup seadanya mas
Naruna
ajak saya rasakan bagaimana kerasnya kehidupan mas
Naruna
ajak saya berjuang (monolog Naruna)
Dering di ponsel Naruna membuyarkan segala isi benaknya
ia segera membuka ponselnya, bukan untuk mengangkat telepon, Namun ia justru menekan aplikasi lain
selang beberapa menit, Naruna melihat keadaan semakin gelap
Naruna harus segera pulang, sebab sang ayah pasti sebentar lagi akan pulang
Naruna melihat Dharma mas tertidur dengan lelap
Naruna
mas, cepat sembuh ya
Naruna
saya teh mau pulang dulu
Naruna
ini ada makanan mas, sudah saya pesan hehe
Naruna
mas, saya izin ikut campur ya
Naruna mengeluarkan beberapa lembar uang bernominal seratus ribu, ia selipkan pada bantal Dharma
Naruna sempatkan menulis sesuatu pada selembar kertas, setelahnya ia taruh di samping Dharma
Naruna
mas cepat sembuh ya
Naruna
saya teh sayang mas, mas nanti harus jadi suami saya ya
Naruna pun keluar dari kost-an Dharma
berpapasan dengan kurir yang datang dengan membawa karung beras
Naruna
syukur sudah datang
Naruna
akang, taruh disini aja ya
Naruna
makasih akang, ini duitnya
???
loh, kan tadi udah lewat transfer
Naruna
gapapa, buat akang karna tepat waktu
???
makasih loh den, makasih
Naruna tersenyum, lalu ia pun menghubungi Hazel
Naruna lupa akan sesuatu, bahwa Naruna itu selalu di pantau, kemanapun ia melangkah
dari jauh ada pria dengan baju serba hitam yang mengawasi Naruna, sudah berbicara dengan seseorang lewat telefon
???
sekarang mungkin menunggu jemputan pak
ara's (the writter)
habis tidur huhu, makanya jedanya lama, maap ya sayang"ku
ara's (the writter)
enjoy to reading gusy
Comments
Fit
Thor kapan lanjut up lagi
2025-08-29
0
Fit
semangat thor
2025-07-26
0