DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 5

HATSYIIU...!

Tania sibuk mencari tisu yang lupa ia taruh dimana. Sedari tadi hidungnya bersin-bersin dan mengeluarkan ingus encer yang tidak berkesudahan. Sakit demam disertai flu yang baru saja dideritanya, sangat menganggu aktivitas Tania dalam bekerja.

"Kamu flu ya? Kenapa ngotot masuk kerja?" Pak Rudi tiba-tiba sudah berdiri dihadapan meja kerja Tania sembari menaruh tisu yang sedari tadi susah dicari keberadaannya diatas meja kerja Tania.

"Eng..., itu pak, saya, hatsyii...,!" Belum selesai bicara, Tania kembali bersin dihadapan pak Rudi yang bergerak refleks sedikit menjauh menghindar dari virus Tania yang bisa menular kapan saja.

Tania jadi cemas jika bersinnya itu membuat pimpinannya terkontaminasi. Jemarinya yang lentik buru-buru meraih lembaran tisu yang ditaruh pak Rudi diatas meja kerjanya dan mengusap hidungnya yang meler-meler dengan gumpalan tisu.

"Sakit mu parah, pulang dan istirahatlah! Biar Chiko yang menggantikan tugasmu sementara waktu." Titah pak Rudi pengertian.

Tania menggeleng cepat.

"Enggak pak, saya cuma flu biasa. Sebentar lagi pasti sembuh kok," Tania bersikeras untuk tetap bekerja.

"Terserah! asal kamu tanggung jawab kalau ada yang ketularan virus mu!" Nada dingin penuh tekanan yang dilontarkan pak Rudi membuat Tania tak berkutik.

"Baiklah, saya pulang. Maaf, kalau merepotkan bapak." Pamit Tania pasrah, tak sanggup membantah keinginan pimpinannya yang baik hati dan berwibawa itu.

Tania memakai tas selempangnya tak bersemangat berjalan gontai melewati meja kerja Chiko yang sedang sibuk menghadapi layar laptopnya. Bayangan Tania yang melintas, tertangkap oleh matanya yang jeli. Dia langsung melonjak bangkit dari duduknya melihat ekspresi Tania yang tak bergairah melewatinya begitu saja tanpa menengok sama sekali.

"Mau kemana?" Tubuh Chiko sudah berdiri didepan Tania seraya membentangkan kedua tangannya menghalangi langkah Tania.

Tania menatap Chiko sendu, tanpa semangat sama sekali. Wajahnya memerah dan kedua matanya berair mengundang kecurigaan dihati Chiko.

Hatsyiii...!

Lagi-lagi Tania bersin dan kali ini tepat didepan Chiko. Wajah Chiko yang ganteng, basah sudah terkena cairan bersin yang dilontarkan Tania lewat hidung dan mulutnya.

Apalah daya, Chiko terlambat untuk mengelak. Virus Tania kini sedang beradaptasi dengan dirinya yang punya imun rendah. Chiko hanya mampu pasrah menerima kenyataan, sembari mengusap wajahnya yang terkena bersin Tania dengan kedua telapak tangannya.

Pak Rudi yang melihat kejadian itu dari jauh hanya menepuk jidatnya pelan. Walau bagaimanapun dia berusaha keras menyelamatkan seluruh karyawannya dari virus Tania, tetap saja ada korban yang tak bisa menghindari. Salah satunya Chiko. Dia yang diharapkan bisa menggantikan Tania, justru dia juga yang lebih dulu kena virus.

"Ya ampun Chiko..., nyari penyakit saja bocah tengil." Pak Rudi meniup bulu hidungnya kesal.

"Chiko! Kamu juga, nggak boleh kerja sebelum berobat! Antar Tania berobat! Kamu juga sekalian! Minum vitamin!" Mau tak mau, walau hati tak rela, Pak Rudi terpaksa memerintahkan Chiko ikut libur kerja bersama Tania.

Maksud hatinya baik, menjadi penyelamat semua karyawannya dari penyakit. Sekalian, dia juga ingin kedua karyawan kepercayaannya itu sama-sama pergi berobat, biar bisa cepat sembuh dan bekerja seperti semula. Pak Rudi bakalan galau, jika mereka berdua sakit bersamaan. Satu saja yang sakit sudah repot, apalagi keduanya.

Chiko menyembunyikan senyum bahagia saat mendengar perintah pak Rudi yang tanpa pikir panjang menyuruhnya pergi bersama Tania. Hatinya melonjak girang karena bisa berduaan seharian dengan Tania walau arah tujuannya hanya sekedar pergi berobat ke klinik.

Tanpa berpamitan pada pak Rudi, Chiko bergegas memasukkan laptopnya ke ransel dan menyandang tas ransel miliknya di belakang punggung, mengejar Tania yang sudah duluan pergi keluar kantor tanpa menunggunya.

Pak Rudi yang melihat sikap sesuka hati Chiko dari kejauhan, hanya geleng-geleng kepala bersabar diri. Dipecat salah, nggak dipecat juga salah. Posisi Pak rudi jadi serba salah dihadapan Chiko yang punya kelakuan super aneh dan unik.

Biarpun ngeyel dan suka bikin ulah, Chiko punya otak brilian membuat desain interior yang seringkali menuai pujian dari para pemakai jasa interior perusahaan mereka.

"Kenapa bisa flu?" tanya Chiko disaat mereka berdua telah berada diatas sepeda motor matic milik Chiko.

"Mungkin aku masuk angin, Hatsyiii...!" Jawab Tania kembali bersin-bersin dibelakang Chiko.

Chiko sejenak terdiam.

"Pasti gara-gara kemarin pulang naik motor." Renung Chiko menyesali dirinya yang suka membawa sepeda motor matic yang ia beli dengan gajinya sendiri untuk pergi bekerja kekantor.

"Tan, kita berobat ke klinik mana? Yang ini atau yang diujung sana?" tunjuk Chiko saat sepeda motornya mulai mendekati sebuah klinik yang terletak di pinggir jalan.

"Yang ujung sana aja, kebetulan yang punya klinik itu temanku." Jawab Tania bersemangat.

"Temanmu, dia Dokter?" sejenak Chiko sempat berpikir, kaget, karena tak menduga Tania punya teman seorang Dokter.

"Iya, emang kenapa? Kamu nggak nyangka ya, aku punya teman dokter? Emang kamu pikir aku ini cewek kuper yang nggak punya teman sama sekali?" sungut Tania jengkel karena Chiko menyepelekan pergaulannya.

"Ya iyalah, selama ini kamu 'kan nggak terlalu gaul sama rekan-rekan dikantor. Kamu 'kan lebih suka mojok sendiri, kerja, kerja, kerja terus, kayak robot." Ledek Chiko tertawa renyah.

"Biarin, kayak robot, daripada kumpul-kumpul cuma nambahin dosa doang," timpal Tania dongkol karena disindir Chiko.

"Hehehe, iya juga sih. Aku justru lebih senang kamu jadi robot daripada jadi biang gosip dikantor, hehehe..." ledek Chiko jadi terkekeh.

Benaknya terbayang betapa jutek dan judesnya muka Tania saat sedang bergosip. Apalagi saat membayangkan mulut Tania yang pedas bicara dengan bibir maju mundur, ke kanan dan kekiri. Sungguh, Tania akan menjadi wanita yang paling menakutkan diantara semuanya.

Tania memutar matanya malas, menarik sudut bibirnya keatas mengabaikan ledekan Chiko.

"Eh, stop didepan! Kita udah nyampe nih!" hardik Tania saat sepeda motor Chiko nyaris melewati klinik teman Tania yang dimaksud.

Chiko memperlambat laju sepeda motornya dan masuk kedalam pekarangan klinik yang cukup luas parkirannya. Tak jauh dari pintu masuk klinik, Chiko memarkir sepeda motor maticnya dan bergegas ikut turun saat Tania telah lebih dulu turun dan masuk kedalam klinik tanpa menunggu Chiko sama sekali.

"Kebiasaan, aku selalu saja ditinggal. Kayak nggak berguna sama sekali, dasar robot!" gerutu Chiko dongkol dengan sikap Tania yang ia anggap seperti robot tak punya perasaan.

"Suprise...!" pekik Tania mengejutkan seseorang berpakaian jas putih layaknya dokter, yang sedang asyik bicara dengan seorang perawat didalam klinik.

Orang yang berpakaian dokter itu, tampak kaget dan gembira melihat kedatangan Tania. Bukan cuma orang itu saja yang kaget, Chiko pun ikut kaget melihat wajah orang berpakaian dokter yang dikejutkan Tania dari belakang itu.

Awalnya Chiko pikir, dokter yang diakui teman Tania adalah seorang dokter perempuan. Tak disangka, dokter itu adalah seorang lelaki ganteng yang punya pesona berbeda dari dirinya yang cuma pekerja kantoran.

Api cemburu mulai merebak dihati Chiko saat melihat gaya bicara Tania yang ketus dan judes, jadi berubah jauh dari yang biasa ia temui. Tania terlihat manja dan bicara dengan lemah lembut pada si dokter ganteng yang ia bilang temannya itu. Sungguh tontonan yang sangat menyakitkan hati Chiko.

"Coba aja tahu dari awal, nggak bakalan aku mau diajak berobat ke klinik ini!" sesal Chiko dalam hati mulai merasa meriang dan menggigil di sekujur tubuhnya setelah melihat keakraban Tania dan sang dokter ganteng didepan matanya.

Panas dingin, kesal, dan cemburu bersatu padu dalam hati Chiko. Biasanya pak Rudi yang harus ia waspadai, lalu Mike yang masih tanda tanya, sekarang ada lagi yang muncul dengan profesi dokter, dan yang satu ini terlihat sangat mencurigakan. Perasaan Chiko jadi tak enak.

"Tania, jangan dekat-dekat!" Hardik Chiko lantang mengejutkan Tania dan sang dokter yang sedang asyik berbincang-bincang.

******

Apa yang dilakukan Chiko ketika sifat posesifnya kumat?

Apa benar, si dokter ganteng cuma teman biasa?

YUK PANTAU TERUUUSSSS.....

.

.

.

BERSAMBUNG

EITS... JANGAN LUPA LIKE& KOMEN 👌

GIFT, VOTE DAN ⭐⭐⭐⭐⭐

THANK U SAYANG KU SEMUA 🥰 😘 ❤️

❤️❤️❤️❤️❤️🌹🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

Aksara_Dee

Aksara_Dee

aku pun berpikir bgtu, taunya cowo ya

2025-07-05

1

🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃

🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃

Haiiisshh si chiko nih aya2 wae, diem napa chik

2025-07-05

2

Aksara_Dee

Aksara_Dee

sebentar, meniup bulu hidung tuh gimana yak

2025-07-05

1

lihat semua
Episodes
1 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 1
2 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 2
3 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 3
4 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 4
5 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 5
6 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 6
7 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 7
8 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 8
9 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 9
10 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 10
11 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 11
12 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 12
13 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 13
14 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 14
15 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 15
16 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 16
17 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 17
18 DICINTAI PRIA-PRIA TAMPAN 18
19 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 19
20 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 20
21 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 21
22 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 22
23 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 23
24 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 24
25 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 25
26 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 26
27 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 27
28 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 28
29 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 29
30 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 30
31 Di CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 31
32 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 32
33 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 33
34 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 34
35 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 35
36 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 36
37 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 37
38 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 38
39 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 39
40 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 40
41 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 41
42 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 42
43 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 43
44 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 44
45 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 45
46 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 46
47 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 47
48 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 48
49 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 49
50 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 50
51 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 51
52 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 52
53 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 53
54 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 54
55 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 55
56 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 56
57 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 57
58 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 58
59 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 59
60 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 60
61 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 61
62 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 62
63 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 63
64 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 64
65 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 65
66 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 66
67 DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 67 ( BOCiL jangan ngak ngik ngok )
Episodes

Updated 67 Episodes

1
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 1
2
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 2
3
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 3
4
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 4
5
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 5
6
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 6
7
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 7
8
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 8
9
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 9
10
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 10
11
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 11
12
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 12
13
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 13
14
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 14
15
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 15
16
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 16
17
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 17
18
DICINTAI PRIA-PRIA TAMPAN 18
19
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 19
20
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 20
21
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 21
22
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 22
23
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 23
24
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 24
25
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 25
26
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 26
27
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 27
28
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 28
29
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 29
30
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 30
31
Di CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 31
32
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 32
33
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 33
34
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 34
35
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 35
36
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 36
37
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 37
38
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 38
39
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 39
40
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 40
41
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 41
42
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 42
43
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 43
44
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 44
45
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 45
46
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 46
47
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 47
48
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 48
49
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 49
50
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 50
51
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 51
52
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 52
53
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 53
54
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 54
55
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 55
56
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 56
57
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 57
58
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 58
59
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 59
60
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 60
61
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 61
62
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 62
63
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 63
64
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 64
65
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 65
66
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 66
67
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 67 ( BOCiL jangan ngak ngik ngok )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!