Malam Berbintang Di Ujung Pedang
Chapter 1 - Mimpi malam berbintang
Velora Thalassa
//Berdiri di depan gerbang besi berukir; jantung berdebar
Malam itu begitu pekat, seolah langit menumpahkan tinta hitamnya ke bumi. Angin dingin berdesir di antara pepohonan, membawa aroma tanah basah dan misteri.
Velora Thalassa
Tempat ini... Taman Lilith.
Tempat itu memiliki reputasi yang kelam, dengan kabar burung tentang pertemuan rahasia dan ritual aneh yang beredar di kalangan masyarakat. Namun, rasa penasaranmu mengalahkan rasa takut.
Velora Thalassa
//Mendorong gerbang
Gerbang besi berukir itu tampak berat, seolah enggan membuka jalannya.
Derit berkarat memenuhi udara, mengundangmu masuk ke dalam kegelapan.
Suaranya dalam, seperti gesekan belati di atas batu, memecah keheningan malam.
Velora Thalassa
//Terkejut; menoleh
Kau melihat sosok itu, berdiri membelakangimu di tengah taman.
Velora Thalassa
Kau.. siapa..
Ia memperlihatkan wajah tampan yang dihiasi tatapan mata tajam. Rambut hitamnya yang legam menari-nari ditiup angin, menyembunyikan sebagian wajahnya.
Velora Thalassa
siapa kau..
//Suaramu bergetar
Valtheron Alarion
Aku Valtheron dan yang penting adalah kau ada di sini, di taman ini, bersamaku.
//Senyum tipis tersungging di bibirnya, namun tidak mencapai matanya.
Velora Thalassa
//Terpesona
Valtheron Alarion
Kau mencari sesuatu, bukan? Sesuatu yang tak bisa kau temukan di dunia luar.
Ia mendekatimu, langkahnya anggun dan mematikan.
Kau terdiam, terpesona oleh karismanya.
Valtheron Alarion
Aku menawarkanmu malam. Malam yang penuh rahasia, keinginan, dan keindahan yang gelap.
Suaranya membelai telingamu, membangkitkan gairah yang tak pernah kau rasakan sebelumnya.
Kau mengikuti langkahnya, memasuki kegelapan yang mempesona.
Valtheron menunjukkan keindahan yang tersembunyi di balik kegelapan
Valtheron Alarion
//Membawamu ke gazebo tua, di bawah naungan pohon ek tua yang menjulang.*
Valtheron Alarion
Minumlah. Biarkan malam ini menjadi milik kita.
Ia menyiapkan segelas anggur merah pekat.
Velora Thalassa
//Meminumnya
Kau merasakan kehangatan menjalar di tubuhmu.
Valtheron Alarion
//Menyentuh pipimu
Sentuhannya membakar, membangkitkan gairah yang tak pernah kau rasakan sebelumnya.
Valtheron Alarion
Aku bukan manusia.
Ia berbisik di telingamu.
Velora Thalassa
//Ketakutan, namun tertarik
Ketakutan melintas di benakmu, namun rasa tertarikmu padanya jauh lebih kuat.
Valtheron Alarion
Aku adalah penjaga malam, pelindung kegelapan.
Velora Thalassa
//Terkejut
Valtheron Alarion
Kau tidak perlu takut. Aku tidak akan menyakitimu. Aku hanya ingin berbagi malam ini denganmu.
Valtheron Alarion
//Menarik tengkuk lalu mencium mu
Ciumannya dalam, penuh gairah, dan sedikit berbahaya.
Velora Thalassa
//Membalas ciumannya
Kau menyerahkan dirimu sepenuhnya pada malam dan pria di hadapanmu.
Di bawah cahaya bulan, kau menemukan cinta yang tak terduga.
Kau terbangun sendirian di gazebo.
Velora Thalassa
//Merasakan sisa-sisa kehangatan
Kenangan malam itu membekas di hati dan pikiranmu.
Velora Thalassa
Apakah semua itu nyata, atau hanya mimpi indah di bawah malam berbintang?
Kau tidak sabar untuk bertemu dengannya lagi.
Comments