MBM

Sancha menggenggam cek itu erat, matanya merah membara. Rasa sakit di tubuhnya kalah dibanding luka yang mengoyak harga dirinya. 6.145 dolar—jumlah uang yang mungkin bisa menyelamatkan ayahnya, tapi juga simbol penghinaan yang tak bisa ia lupakan.

Ia melangkah ke arah pintu, tapi sebelum benar-benar keluar, ia menoleh sebentar.

“Untuk itu…” katanya dengan suara bergetar namun tegas,

“kau tak perlu mengaturku, Tuan Alaska yang terhormat. Uang ini akan aku gunakan untuk menyelamatkan nyawa. Tapi kehormatanku… tidak bisa kau beli.”

Pintu tertutup di belakangnya dengan bunyi klik yang dingin.

Gedung Mahkota.

Sancha keluar dengan langkah cepat. Rambutnya acak-acakan, pipinya masih basah, dan napasnya memburu. Beberapa karyawan melirik—ada yang kasihan, ada yang pura-pura tak melihat.

Tapi Sancha tak peduli.

Ia menaiki taksi tua di luar gedung, memegang cek itu seperti benda beracun. Tangannya gemetar, namun di mata Sancha, tampak ada sesuatu yang berbeda sekarang: nyala perlawanan.

Ruangan Kerja Alaska Alchui Mahendra.

Alaska berdiri di balik jendela tinggi. Tatapannya kosong, rahangnya mengeras. Tangannya mengepal, tubuhnya tegap—tapi batinnya… kacau.

“apa yang telah aku lakukan kepada wanita itu,tapi itu adalah hukuman untuk nya,karena telah berani mencoba menjebak seorang Alaska.”

Alaska menarik napas dalam, tapi hanya menemukan kekosongan. Tangannya meraih gelas wiski yang belum disentuh, lalu melemparkannya ke dinding.

BRAKKK!

Pecahan kaca berhamburan.

Ali, tangan kanan Alaska, masuk terburu-buru dengan laporan.

“Tuan, saya baru dapat info dari jaringan kita obat yang tadi… itu bukan milik kita. Ada pihak luar yang menyelundupkannya ke minuman Anda.”

Alaska menoleh cepat.

“Selidiki,bawa dia ke ruangan bawah tanah…!”

Ali mengangguk serius.”siap tuan,saya akan mendapatkan siapa yang berani bermain dengan anda.”

Mata Alaska memicing. Namun bukan karena marah—melainkan karena bingung. Ia membayangkan mata Sancha… air matanya… suaranya yang memohon… dan caranya pergi dengan kepala tegak.

Dan kini… Alaska tak tahu lagi siapa yang patut ia percayai.

kamar Kecil Sancha..(Malam Hari setelah kejadian yang menimpa dirinya.)

Sancha duduk di lantai sempit. Ia menatap cek yang kini terlipat dan basah oleh air mata. Di sebelahnya, sebuah foto ayahnya—terbaring di rumah sakit dengan selang infus.

“Aku membayar harga terlalu mahal untuk bertahan…” bisiknya.

Ia memeluk lututnya, lalu bertekad.

“Tapi aku akan hidup. Aku akan selamat. Dan suatu hari nanti… pria itu akan melihat siapa sebenarnya aku.”

malam itu,Sancha berencana pergi meninggalkan Canada dan akan pergi ke pelosok yang tidak ada jaringan mencari dirinya,dan ia sudah berdiskusi dengan sahabat karib nya Meka.

Meka memiliki rumah tua namun masih bagus di luar kota Canada,New York,Sancha akan tinggal disana,ia bertekad tidak akan kembali,setalah ia menyelesaikan semua nya di Canada,mencukupi masalah ayah nya,memindahkan ayah nya ke panti orang tua untuk sementara waktu,supaya sinta tidak mengetahui nya dan berbuat jahat lagi.

MALAM TERAKHIR DI CANADA – APARTEMEN SEDERHANA

Sancha menatap koper kecil di hadapannya. Isinya hanya pakaian secukupnya, beberapa dokumen penting, dan foto ayahnya yang selalu ia simpan di dompet. Ia menghela napas panjang, seolah sedang mengucapkan selamat tinggal pada versi dirinya yang lama—gadis yang pernah menangis diam-diam, yang pernah dijatuhkan, tapi tak pernah dibiarkan hancur sepenuhnya.

Di sampingnya, Meka, sahabat karibnya, memasukkan alamat dan nama samaran ke tiket bus antarkota yang akan membawa Sancha ke New York.

“Semua sudah kuatur. Di sana, kau bisa mulai lagi. Tak ada yang akan mencarimu di rumah tua itu.”

Sancha menatap Meka, matanya merah. “Terima kasih… aku nggak tahu bagaimana hidupku kalau nggak ada kamu.”

Meka tersenyum pahit. “Aku cuma melakukan apa yang sahabat sejati lakukan. Kau pantas punya kesempatan kedua.”

rumah sakit,malam yang sama.

Sancha berdiri di samping tempat tidur ayahnya yang sedang tertidur tenang. Selang infus masih terpasang, tapi wajahnya tampak lebih baik dari sebelumnya. Ia baru saja menyelesaikan proses administrasi untuk memindahkan ayahnya ke panti perawatan lansia yang aman dan bersertifikasi.

“Aku titipkan Papa dulu ya… di tempat yang tak bisa dijangkau Sinta.” bisiknya sambil membelai tangan ayahnya dengan lembut.

Ia menatap ayahnya dengan senyum getir, lalu menambahkan dalam hati:

“Aku akan kembali saat aku sudah cukup kuat untuk membawamu pergi dari semua ini selamanya.”

Stasiun Antar Kota.

Angin malam menusuk kulit. Sancha mengenakan hoodie gelap dan topi untuk menyembunyikan wajahnya. Ia memeluk koper kecilnya erat-erat, berdiri di antara penumpang lain yang tak mengenalnya.

Meka berdiri di kejauhan, mengawasi sambil menahan air mata.

Sebuah bus dengan tujuan “New York – Utara” tiba perlahan. Lampu remnya menyinari wajah Sancha.

Sebelum naik, Sancha menoleh sekali lagi pada Meka. Tak ada kata perpisahan. Hanya anggukan singkat… dan senyuman kecil penuh makna.

Pagi Indah Di New York.

Sebuah rumah kayu tua berdiri tenang di antara pepohonan. Kabut pagi menggantung rendah. Tak ada suara kendaraan. Hanya burung dan desir angin.

Pintu terbuka perlahan.

Sancha masuk ke rumah itu. Sunyi. Aman. Jauh dari dosa dan luka.

Ia berdiri di tengah ruang tamu. Lalu tersenyum kecil.

“aku masih hidup…” bisiknya. “Dan Ini Awal Baru untuk seorang Sancha Mawalni Argarit.”

Rumah Sinta – MALAM HARI

Braaakk!!

Vas bunga antik pecah menghantam dinding.

Sinta, dengan gaun mewah dan rambut acak-acakan, berdiri di tengah ruang tamu yang porak-poranda. Napasnya memburu. Matanya membara. Tangan kanannya memegang secarik kertas—salinan bukti transaksi bahwa Sancha mencairkan cek dari Alaska.

“Berani sekali anak jalang itu membawa kabur uangku!!” raungnya.

Asisten rumah tangga hanya bisa berdiri membeku di sudut ruangan, takut jika menjadi sasaran berikutnya.

“Sudah kubentuk dia seperti boneka, dan sekarang dia melawan?! Meninggalkan negara ini?!”

Sinta menghempaskan semua dokumen ke lantai. Ia menghampiri meja kaca dan membuka laci tersembunyi. Di dalamnya ada satu benda kecil: ponsel khusus dengan satu kontak rahasia.

Ia menekan nomor itu. Suaranya berubah dingin, seperti es yang melelehkan kesabaran.

“Cari dia. Gadis bernama Sancha. Terakhir terlihat di Canada. Gunakan semua sumber daya kita. Periksa semua rumah sakit, bandara, bahkan penginapan kecil. Aku tak peduli berapa biayanya—aku ingin dia kembali padaku. Hidup… atau remuk.”

Telepon ditutup.

Sinta duduk di kursi tinggi, menyalakan rokok dengan tangan yang masih gemetar.

“Kalau aku tak bisa menjualnya ke Alaska… maka aku akan menjual dendamku.”

Senyumnya perlahan muncul… senyum mengerikan dari seorang wanita yang merasa kehilangan kendali atas boneka yang dulu ia atur seperti mainan.

AGEN RAHASIA SINTA BERGERAK

Beberapa pria berpakaian hitam mulai menyebar ke berbagai sudut kota. Mereka membawa foto Sancha, berpura-pura menjadi turis, sopir taksi, teknisi, bahkan penjaga hotel.

Mereka menanyakan satu pertanyaan:

“Apakah kalian pernah melihat gadis ini?”

Episodes
1 MBM
2 MBM
3 MBM
4 MBM
5 MBM
6 MBM
7 MBM
8 MBM
9 MBM
10 MBM
11 MBM
12 MBM
13 MBM
14 MBM
15 MBM
16 MBM
17 MBM
18 MBM
19 MBM
20 MBM
21 MBM
22 MBM
23 MBM
24 MBM
25 MBM
26 MBM
27 MBM
28 MBM
29 MBM
30 MBM
31 MBM
32 MBM
33 MBM
34 MBM
35 MBM
36 MBM
37 MBM
38 MBM
39 MBM
40 MBM
41 MBM
42 MBM
43 MBM
44 MBM
45 MBM
46 MBM
47 MBM
48 MBM
49 MBM
50 MBM
51 MBM
52 MBM
53 MBM
54 MBM
55 MBM
56 MBM
57 MBM
58 MBM
59 MBM
60 MBM
61 MBM
62 MBM
63 MBM
64 MBM PENGUMUMAN
65 MBM
66 MBM
67 MBM
68 MBM
69 MBM
70 MBM
71 MBM
72 MBM
73 MBM
74 MBM
75 MBM
76 MBM
77 MBM
78 Pewaris Dalam Senyap
79 Pewaris Dalam Senyap
80 Pewaris Dalam Senyap
81 Pewaris Dalam Senyap
82 Pewaris Dalam Senyap
83 Pewaris Dalam Senyap
84 Pewaris Dalam Senyap
85 Pewaris Dalam Senyap
86 Pewaris Dalam Senyap
87 Pewaris Dalam Senyap
88 Pewaris Dalam Senyap
89 Pewaris Dalam Senyap
90 Pewaris Dalam Senyap
91 Pewaris Dalam Senyap
92 Pewaris Dalam Senyap
93 Pewaris Dalam Senyap
94 Pewaris Dalam Senyap
95 Pewaris Dalam Senyap
96 Pewaris Dalam Senyap
97 Pewaris Dalam Senyap
98 Pewaris Dalam Senyap
99 Pewaris Dalam Senyap
100 Pewaris Dalam Senyap
101 Pewaris Dalam Senyap
102 Pewaris Dalam Senyap
103 Pewaris Dalam Senyap
104 Pewaris Dalam Senyap
105 Pewaris Dalam Diam
106 Pewaris Dalam Senyap
107 Pewaris Dalam Senyap
108 Pewaris Dalam Senyap
109 Pewaris Dalam Senyap
110 Pewaris Dalam Senyap
111 Pewaris Dalam Senyap
112 Pewaris Dalam Senyap
113 Pewaris Dalam Senyap
114 Pewaris Dalam Senyap
115 Pewaris Dalam Senyap
116 Pewaris Dalam Senyap
117 Pewaris Dalam Senyap
118 Pewaris Dalam Senyap
119 Pewaris Dalam Senyap
120 Pewaris Dalam Senyap
121 Pewaris Dalam Senyap
122 Pewaris Dalam Senyap
123 Pewaris Dalam Senyap
124 Pewaris Dalam Senyap
Episodes

Updated 124 Episodes

1
MBM
2
MBM
3
MBM
4
MBM
5
MBM
6
MBM
7
MBM
8
MBM
9
MBM
10
MBM
11
MBM
12
MBM
13
MBM
14
MBM
15
MBM
16
MBM
17
MBM
18
MBM
19
MBM
20
MBM
21
MBM
22
MBM
23
MBM
24
MBM
25
MBM
26
MBM
27
MBM
28
MBM
29
MBM
30
MBM
31
MBM
32
MBM
33
MBM
34
MBM
35
MBM
36
MBM
37
MBM
38
MBM
39
MBM
40
MBM
41
MBM
42
MBM
43
MBM
44
MBM
45
MBM
46
MBM
47
MBM
48
MBM
49
MBM
50
MBM
51
MBM
52
MBM
53
MBM
54
MBM
55
MBM
56
MBM
57
MBM
58
MBM
59
MBM
60
MBM
61
MBM
62
MBM
63
MBM
64
MBM PENGUMUMAN
65
MBM
66
MBM
67
MBM
68
MBM
69
MBM
70
MBM
71
MBM
72
MBM
73
MBM
74
MBM
75
MBM
76
MBM
77
MBM
78
Pewaris Dalam Senyap
79
Pewaris Dalam Senyap
80
Pewaris Dalam Senyap
81
Pewaris Dalam Senyap
82
Pewaris Dalam Senyap
83
Pewaris Dalam Senyap
84
Pewaris Dalam Senyap
85
Pewaris Dalam Senyap
86
Pewaris Dalam Senyap
87
Pewaris Dalam Senyap
88
Pewaris Dalam Senyap
89
Pewaris Dalam Senyap
90
Pewaris Dalam Senyap
91
Pewaris Dalam Senyap
92
Pewaris Dalam Senyap
93
Pewaris Dalam Senyap
94
Pewaris Dalam Senyap
95
Pewaris Dalam Senyap
96
Pewaris Dalam Senyap
97
Pewaris Dalam Senyap
98
Pewaris Dalam Senyap
99
Pewaris Dalam Senyap
100
Pewaris Dalam Senyap
101
Pewaris Dalam Senyap
102
Pewaris Dalam Senyap
103
Pewaris Dalam Senyap
104
Pewaris Dalam Senyap
105
Pewaris Dalam Diam
106
Pewaris Dalam Senyap
107
Pewaris Dalam Senyap
108
Pewaris Dalam Senyap
109
Pewaris Dalam Senyap
110
Pewaris Dalam Senyap
111
Pewaris Dalam Senyap
112
Pewaris Dalam Senyap
113
Pewaris Dalam Senyap
114
Pewaris Dalam Senyap
115
Pewaris Dalam Senyap
116
Pewaris Dalam Senyap
117
Pewaris Dalam Senyap
118
Pewaris Dalam Senyap
119
Pewaris Dalam Senyap
120
Pewaris Dalam Senyap
121
Pewaris Dalam Senyap
122
Pewaris Dalam Senyap
123
Pewaris Dalam Senyap
124
Pewaris Dalam Senyap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!