Other Storyline Zero (Infinity Room)

Other Storyline Zero (Infinity Room)

Infinity Room

Terlihat seorang laki-laki sangat tampan dengan rambut panjang hitam terurai tersadar bahwa dirinya tengah duduk di sebuah kursi, dalam ruangan remang-remang yang sunyi.

Ia mengenakan pakaian serba hitam: mantel panjang dan kemeja kancing atas terbuka memberikan aura misterius sekaligus elegan.

“Huh?” gumamnya pelan, menoleh ke sekeliling.

Nama pria itu- tak lain adalah Rian Andromeda. Sejauh mata memandang, yang terlihat hanyalah empat dinding bata, satu meja tua, kursi tempatnya duduk, dan sebuah pintu kayu merah berbentuk persegi tepat di depannya.

Tiba-tiba, ingatan tentang kejadian terakhir sebelum kegelapan menyergap kembali dengan tajam ke benak Rian.

“Aku… mati?” bisiknya, ekspresinya sulit dipercaya.

Namun tak butuh waktu lama sebelum fokusnya berpindah ke hal yang jauh lebih penting.

“Tunggu… wajahku! Bagaimana dengan wajahku!?”

Nada panik itu terdengar tulus, bagi Rian, kehilangan hidup mungkin bisa diterima... tapi kehilangan ketampanan? Itu mimpi buruk.

Karena itu, Rian segera menggeledah setiap saku pakaiannya, panik mencari satu hal paling berharga dalam hidupnya- cermin.

Namun, semua saku kosong.

Tak ada dompet, tak ada permen, dan yang paling penting... tak ada cermin saku. Seolah seluruh benda pribadinya menguap begitu saja.

“Tidak mungkin…” bisiknya, ngeri.

Namun Rian bukan tipe pria yang mudah menyerah, terutama jika menyangkut wajahnya. Ia langsung turun dari kursi, merangkak ke lantai, mengais-ngais dengan harapan menemukan cermin yang mungkin jatuh.

Dan saat itu juga—

[Selamat! Anda terpilih sebagai Envoy dengan nomor seri 90.000 untuk memasuki Infinity Room!]

[Memulai instalasi untuk pemula!]

[Selesai!]

Duk!

Suara mekanis tiba-tiba menggema di kepalanya, mengejutkan Rian hingga kepalanya terbentur keras ke bagian bawah meja.

“Aduh...” rintihnya, meringis sambil memegang kepala.

“Instalasi? Apa maksudnya semua ini?!” serunya, setengah kesal, setengah bingung.

Lalu dengan nada lebih serius, atau lebih tepatnya, dramatis, Rian bergumam,

“Wajahku ini jauh lebih penting dari instalasi aneh-aneh…”

[Infinity Room, dunia yang diciptakan oleh dewa utama Infinity Room]

[Dunia ini terhubung dengan berbagai dunia lain, atau mungkin yang Anda sebut multiverse]

[Di sini Anda bisa mendapatkan kekuatan, kekayaan dan kekuasaan yang Anda impikan]

[Namun, semuanya harus diperoleh dengan tangan Anda sendiri. Infinity Room hanya menyediakan kesempatan bagi Envoy]

[Envoy dengan nomor seri 90.000 dipilih saat setelah kematian menghampiri Anda. Oleh karena itu, Anda mendapat kesempatan untuk hidup kembali dan memasuki Infinity Room]

[Mulai hari ini, kamu adalah Envoy dari Infinity Room. Kamu akan datang dan pergi ke dunia yang berbeda. Dan mendapatkan sesuatu yang tidak pernah didapatkan orang biasa]

[Tentu saja, Anda bisa mendapatkan semua itu dengan menukarkan poin yang Anda miliki]

[Setiap Envoy yang baru bergabung akan mendapatkan 1 kemampuan khusus secara acak, 1000 poin, dan 5 atribut gratis. Harap gunakan dengan bijak. Karena nantinya akan memengaruhi misi pertama yang Anda lakukan]

[Beberapa informasi dasar mengenai Infinity Room dan Envoy telah dikirim langsung ke otak Anda]

[Dalam 20 menit, Anda akan dikirim ke dunia pertama. Untuk tes kelayakan, Anda akan diuji di dunia tersebut]

[Untuk saat ini, Anda tidak dapat meninggalkan ruang pribadi Anda. Hanya jika Anda lulus ujian kelayakan kami, Anda menjadi Envoy sejati. Anda diberikan waktu 20 menit untuk memahami.]

[Dengan menjadi Envoy sejati, Anda dapat membuka berbagai dunia dan juga mendapatkan beberapa kemungkinan]

Duk!

“Aduh!”

Kepala Rian kembali terbentur bagian bawah meja lagi. Kali ini saat mencoba berdiri, tepat setelah suara mekanis aneh itu berhenti.

“Eh…” gumamnya pelan, ekspresinya campuran antara syok dan ketidakpercayaan. Ia keluar dari bawah meja dengan gerakan kikuk, keringat dingin mulai membasahi pelipisnya. “Serius?”

Baru saja kata itu keluar, tiba-tiba gelombang informasi asing membanjiri pikirannya.

Tanpa peringatan, data tentang tempat ini—Infinity Room—langsung ditanamkan dalam otaknya. Seperti update paksa versi otak.

Dengan sangat berat hati, Rian terpaksa menyingkirkan pikirannya tentang cermin dan wajah tampannya. Rian menghela napas panjang, mencoba memahami tumpukan informasi rumit yang baru saja dilemparkan ke dalam pikirannya.

“Jadi… ini bukan alam akhirat khusus laki-laki tampan?” katanya dengan nada kecewa. Ia mendongak sedikit, pasrah, lalu bergumam,

“Status.”

Di hadapan Rian, sebuah jendela hologram tiba-tiba muncul dari udara kosong, melayang di depan wajahnya dengan efek cahaya futuristik.

Ding!

____________________

Nama: Rian Andromeda

Title: tidak memiliki

Pekerjaan: tidak memiliki

Level Authority: 5

***

STR : 3

VIT : 4

AGI : 3

INT : 1

____________________

“Konsepnya mirip game, ya?” gumam Rian sambil tersenyum simpul. “Menarik juga…”

Rian mulai merenungkan informasi yang tadi ditanamkan langsung ke dalam otaknya.

“Menurut data yang disalurkan ke otak laki-laki tampan ini,” katanya, menunjuk dirinya sendiri tanpa malu, “kekuatan seorang Envoy terbagi dalam tiga pilar utama: Atribut, Kemampuan, dan Perlengkapan. Seperti armor, senjata, aksesori... pokoknya mirip game banget.”

Rian menyipitkan mata, membaca status kosong di hadapannya.

“Title dan Pekerjaan… kosong. Pasti karena aku masih pemula. Ya, wajar. Laki-laki tampan juga butuh waktu untuk jadi legenda,” ujar Rian dengan percaya diri berlebihan.

Ia lalu mulai meresapi lebih dalam tentang pilar pertama "Atribut" yang disebut sebagai representasi kekuatan fisik seorang Envoy.

Dimulai dari STR (Strength) merupakan kekuatan fisik berupa daya serangan dan ketahanan. VIT (Vitalitas) merupakan daya hidup, stamina dan regenerasi. AGi (Agility) merupakan tolak ukur kecepatan, lompatan dan stamina. Dan terakhir adalah INT (Inteligen) merupakan representasi dari keajaiban.

Namun ketika sampai pada INT, alis Rian sedikit mengernyit.

“INT, ya… keajaiban? Maksudnya Sihir? Mana? Qi? Atau semacam itu?” pikir Rian dengan keras.

Bagi Rian, konsep ‘keajaiban’ masih terasa kabur. Tapi Rian menduga, INT mungkin adalah parameter yang menyatukan berbagai bentuk energi spiritual di tiap dunia: baik itu mana, qi, ataupun kekuatan batin.

Selesai mencerna informasi tentang Atribut, Rian mengalihkan perhatiannya kembali pada Layar Hologram.

Di layar, jelas terlihat tiga tab utama yang mewakili pilar kekuatan seorang Envoy: Atribut, Kemampuan, dan Perlengkapan.

Rian menyentuh layar status virtual di depannya, dan dengan gerakan ringan, mengklik tab ‘Kemampuan’.

Ding!

____________________

Kemampuan Khusus:

> Peti Acak (buka)

Kemampuan Pasif:

Kemampuan Aktif:

____________________

"Oke, mari kita buka saja."

Rian menekan sembarang kata di layar hologram itu.

Ding!

Seketika, cahaya biru terang sebesar mutiara muncul, dikelilingi tiga partikel mungil berwarna biru, merah, dan ungu, mengelilinginya seperti orbit planet. Cahaya itu perlahan masuk ke dalam tubuh Rian.

Beberapa detik kemudian, saat cahaya memudar, mata Rian yang semula hitam kecokelatan berubah menjadi biru terang berkilau, seolah terbuat dari permata.

Ruang remang-remang di sekitar Rian kini terlihat begitu terang dan jelas.

Tanpa perlu bergerak, Rian bahkan bisa menangkap detail-detail halus, dari bayangan samar di bawah meja dan kursi tempatnya duduk, hingga suhu udara dan bahkan detail terkecil di sela-sela dinding.

Di saat yang sama, layar hologram di depannya mulai berubah, menampilkan data baru.

____________________

Kemampuan Khusus:

> Six Eyes

Jenis: Khusus

Keterangan:

Mata ini memberikan pemiliknya persepsi yang sangat luar biasa dan kendali yang tepat atas energi khusus. Bahkan ketika mata itu sepenuhnya tertutup, Six Eyes berfungsi seperti penglihatan inframerah dengan resolusi tinggi, yang memungkinkan pengguna untuk melihat lingkungan sekitar.

Catatan: Karena tidak terlahir dengan cursed energy sedikit pun, Heavenly Restriction diterapkan. Akibatnya, Six Eyes (Rikugan) pengguna tidak terikat oleh hukum energi kutukan.

Kemampuan Pasif:

Kemampuan Aktif:

____________________

"Hah?" Rian berkedip kaget saat mendengar berita itu. "Tunggu, serius nih? Enam Mata? Kayak Gojo Satoru dari Jujutsu Kaisen karya Gege Akutami?"

"Yah... iya. Kayaknya aku bisa lihat remah-remah di bawah meja deh kalau ada." Jawab Rian sambil menundukkan kepala dan memukul meja pelan, "Tapi apa gunanya kalau aku nggak bisa lihat mukaku sendiri!?"

Ding!

Suara mekanis yang sama bergema lagi di dalam pikiran Rian.

[Cermin biasa, harga 10 Poin Sistem]

“Kenapa nggak bilang dari tadi?!” Rian sedikit kesal sambil melirik ke pojok kanan atas Status, di mana tertera informasi Poin Sistem.

Di pojok kanan atas itu, jelas terlihat angka 1000 Poin Sistem, sesuai yang ditampilkan Infinity Room.

“Beli cermin itu sekarang juga,” ujar Rian tanpa ragu.

“Aku pingin mengajukan keluhan, pelayanan Sistem buruk banget buat laki-laki tampan ini. Sungguh mengecewakan!” gumam Rian dengan kesal.

Tiba-tiba, cahaya putih muncul di depan Rian. Cahaya itu mendarat di tangan kanannya yang terulur, lalu berubah menjadi sebuah cermin saku kecil.

Dari cermin itu, Rian bisa melihat wajahnya, sangat tampan. Rambutnya panjang dan hitam, khas orang Asia Tenggara. Kulitnya putih cerah hasil perawatan rutin, dipadukan dengan mata agak sipit yang menambah pesona.

Namun, iris mata Rian sangat berbeda dari sebelumnya. Jika sebelumnya berwarna hitam kecoklatan, kini berubah menjadi biru cerah, seindah permata yang memancarkan pesona memukau.

Dengan mata biru ini, penampilan Rian semakin memikat.

Rian terkejut, lalu menyentuh pipinya dengan dramatis. “Aah… siapa pria ini…? Siapa pemilik wajah penuh pesona ini? Ya Tuhan… oh tidak, itu aku… Astaga, aku… tampan sekali hari ini…"

Episodes
1 Infinity Room
2 Dunia Pertama
3 Membunuh Ganado
4 Bertemu Ada Wong dan Luis Sera
5 Kesepakatan
6 Bertemu Merchant
7 Mutasi Ganado
8 Leon & Ashley
9 Kepungan Ganado
10 Melawan Bitorez Mendez
11 Kastil Salazar
12 Mendapatkan Tittle
13 Menolong Ada Wong
14 Melawan Pesanta (l)
15 Melawan Pesanta (ll)
16 Menyelamatkan Luis
17 Skip Boss Battle
18 Pulau Pabrik Sadler
19 Misteri Rian
20 Melenyapkan Plaga
21 Rencana Rian
22 Menolong Ada, Lagi!
23 Last Boss (l)
24 Last Boss (ll)
25 Last Boss (lll)
26 Evaluasi (Dunia Pertama)
27 Mencari Informasi Dunia
28 Berkencan Dengan Ashley
29 Makan Malam
30 S-Virus
31 Merekrut Luis Sera
32 Pemandangan Infinity Room
33 Area Perdagangan
34 Perlengkapan
35 Berlatih Dengan Gojo Satoru
36 Dunia Kedua
37 Kuoh Akademi
38 Kuoh Academy, Kelas 2-B
39 Mendapatkan Limitless
40 Menjahili Koneko
41 Madona Kuoh Akademy
42 Klub Occult
43 Di Banting!
44 Menjelaskan Infinity
45 Dragon God of Infinity
46 Stray Devil
47 Infinity Fragment
48 Simbol Pengakuan
49 Melatih Gesper Vladi
50 Karokean
51 Evil Piece
52 Membunuh Fallen Angel
53 Selesaikan Dengan Mudah
54 Sparing Aneh
55 Mirip Pacar Kecil?
56 Hari Cepat Berlalu
57 Tunduk Dengan Mudah
58 Misi Rating Game
59 Membeberkan Rahasia
60 Membujuk Koneko
61 Lihat? Aku Berhasil, kan?
62 Itu... Tidak Pantas!
63 Meminta Izin
64 Masa Lalu Akeno!
65 Bukan Laki-laki Biasa...
66 Sisi Dirinya
67 Latihan 10 Hari, Dimulai!
68 Melatih Senjutsu
69 Membentuk Hubungan
70 Bonus Untuk Issei
71 Pencerahan!
72 Purple Pertama
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Infinity Room
2
Dunia Pertama
3
Membunuh Ganado
4
Bertemu Ada Wong dan Luis Sera
5
Kesepakatan
6
Bertemu Merchant
7
Mutasi Ganado
8
Leon & Ashley
9
Kepungan Ganado
10
Melawan Bitorez Mendez
11
Kastil Salazar
12
Mendapatkan Tittle
13
Menolong Ada Wong
14
Melawan Pesanta (l)
15
Melawan Pesanta (ll)
16
Menyelamatkan Luis
17
Skip Boss Battle
18
Pulau Pabrik Sadler
19
Misteri Rian
20
Melenyapkan Plaga
21
Rencana Rian
22
Menolong Ada, Lagi!
23
Last Boss (l)
24
Last Boss (ll)
25
Last Boss (lll)
26
Evaluasi (Dunia Pertama)
27
Mencari Informasi Dunia
28
Berkencan Dengan Ashley
29
Makan Malam
30
S-Virus
31
Merekrut Luis Sera
32
Pemandangan Infinity Room
33
Area Perdagangan
34
Perlengkapan
35
Berlatih Dengan Gojo Satoru
36
Dunia Kedua
37
Kuoh Akademi
38
Kuoh Academy, Kelas 2-B
39
Mendapatkan Limitless
40
Menjahili Koneko
41
Madona Kuoh Akademy
42
Klub Occult
43
Di Banting!
44
Menjelaskan Infinity
45
Dragon God of Infinity
46
Stray Devil
47
Infinity Fragment
48
Simbol Pengakuan
49
Melatih Gesper Vladi
50
Karokean
51
Evil Piece
52
Membunuh Fallen Angel
53
Selesaikan Dengan Mudah
54
Sparing Aneh
55
Mirip Pacar Kecil?
56
Hari Cepat Berlalu
57
Tunduk Dengan Mudah
58
Misi Rating Game
59
Membeberkan Rahasia
60
Membujuk Koneko
61
Lihat? Aku Berhasil, kan?
62
Itu... Tidak Pantas!
63
Meminta Izin
64
Masa Lalu Akeno!
65
Bukan Laki-laki Biasa...
66
Sisi Dirinya
67
Latihan 10 Hari, Dimulai!
68
Melatih Senjutsu
69
Membentuk Hubungan
70
Bonus Untuk Issei
71
Pencerahan!
72
Purple Pertama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!