Bab 4 : Menyusun Strategi

Saat tiba di kelas, Ralfa ditanya oleh ketua kelas dan beberapa teman tentang apa yang terjadi. "Jadi, Ralfa, apa yang terjadi? apa kamu di beri hukuman ?" tanya Dika, penasaran.

"Ya, Aku di beri hukuman skors selama seminggu, tetapi itu hanya agar aku punya cukup waktu untuk menyelidiki kasus ini," jawab Ralfa, berusaha menjelaskan dengan tenang.

Ketua kelas, Rina, mengangguk. "Kami akan membantumu, Ralfa. Apa yang bisa kami lakukan?"

Ralfa merasa bersyukur. "Aku butuh kalian untuk bertanya tentang kak Aulia dan pacarnya yang telah mencemarkan namaku di sekolah. Kita harus mencari tahu pada teman satu klub mereka siapa yang menyebarkan rumor ini," ujarnya, matanya berbinar dengan semangat.

"Baik, kami akan membantu. Tapi bagaimana jika mereka tahu kita menyelidiki?" tanya Dika, khawatir.

"Jangan khawatir, kita lakukan ini secara rahasia. Aku akan mencari bukti foto atau rekaman kak Aulia dan pacarnya yang berada di hotel. Setelah itu, kita bisa membuktikan bahwa mereka yang bersalah," jawab Ralfa dengan penuh keyakinan.

Teman-temannya setuju untuk membantunya, dan mereka mulai merencanakan langkah-langkah yang akan diambil. Ralfa merasa semangatnya kembali membara. "Kita harus bergerak cepat. Setiap detik berharga," katanya, bertekad untuk membersihkan namanya.

Saat waktunya pulang, Ralfa menghampiri Pak Mul, sopir keluarganya, dan memintanya mengantarkannya pulang. "Pak Mul, antarkan aku pulang? Aku juga butuh bantuan bapak besok pagi," pintanya, berharap Pak Mul bisa membantunya.

"Baik, Tuan Ralfa. Apa yang bisa saya bantu?" tanya Pak Mul, penasaran.

"Besok, aku ingin kita mengunjungi beberapa tempat. Aku butuh informasi tentang kak Aulia dan pacarnya," jawab Ralfa, merencanakan langkah-langkah selanjutnya.

Setelah sampai di rumah, Ralfa menyuruh Viona pelayan pribadinya untuk menghubungi Rei. "Viona, tolong hubungi Rei dan minta dia memberitahu tim siber perusahaan ayahku untuk mencari data seseorang yang bernama Aulia Wijayati dan Hadi Surya yang bersekolah di SMA Harapan Baru," pintanya, merasa bahwa ini adalah langkah penting.

Viona mengangguk. "Baik,Tuan Ralfa. Aku akan segera menghubungi Rei."

Saat di kamar dia berpikir kenapa ini bisa terjadi "Seingatku ini tidak pernah terjadi di kehidupanku yang sebelumnya".

Setelah beberapa waktu, Viona kembali dengan informasi. "Ralfa, tim siber menemukan bahwa kak Aulia adalah anak orang yang menyebabkan pemberontakan di perusahaan ayahmu. Ayahnya sekarang berada di penjara," jelas Viona, wajahnya menunjukkan kekhawatiran.

Ralfa merasa terkejut, tetapi dia juga merasa bahwa ini adalah kesempatan untuk membalas dendam. "Jadi, dia ingin membalas dendam padaku? Kita harus berhati-hati," ujarnya, merencanakan langkah selanjutnya dengan serius.

Sementara itu, Ralfa dan Pak Mul mengunjungi hotel tempat dia melihat kak Aulia dan pacarnya hari tu. Mereka menanyai resepsionis untuk memeriksa daftar nama pengunjung pada hari itu. Meskipun awalnya mereka tidak mau, setelah Pak Mul menjelaskan situasinya dan memberinya beberapa imbalan uang, resepsionis setuju untuk menunjukkan daftar pengunjung yang bernama Aulia Wijayati dan Hadi Surya.

"Terima kasih, Pak. Ini sangat membantu," kata Ralfa, merasa lega dan bersyukur atas bantuan yang diberikan.

Setelah mendapatkan informasi tersebut, Ralfa dan Pak Mul pergi mengunjungi beberapa hotel yang kemungkinan pernah dikunjungi kak Aulia dan pacarnya. Mereka menemukan ada tiga hotel yang pernah mereka kunjungi dan mendapatkan datanya yang akan dia serahkan ke guru BK.

Seminggu sudah berlalu, dan Ralfa kembali ke sekolah. Dia berangkat pagi untuk menemui guru BK dan kepala sekolah untuk menyerahkan data yang dia temukan bersama Pak Mul dan tim siber perusahaan ayahnya. Ternyata, tim siber juga menemukan kejahatan lain yang dilakukan kak Aulia dan pacarnya, seperti penipuan dan pembegalan yang dilakukan pacar kak Aulia.

Akhirnya, kak Aulia dan pacarnya dikeluarkan dari sekolah dan dijebloskan ke penjara. Ralfa dan Adelia menjalani hidup sekolah yang normal kembali. Saat Ralfa masuk ke dalam kelas, dia disambut dengan senyuman teman sekelasnya. Ketua kelas berkata padanya, "Selamat datang kembali!"

Ralfa menjawab, "Iya, senang bisa melihat kalian lagi." Temannya yang bernama Devina bertanya, "Apa yang akan kamu lakukan dengan Adelia, Ralfa? Apa kamu akan mendekatinya dan menjadikannya pacarmu? Menurutku dia juga cantik," dengan nada jahil.

Ralfa menjawab, "Bodoh, aku tidak semudah itu tertarik pada seorang perempuan. Yang lebih penting, untuk kalian yang sudah membantuku, aku akan mentraktir kalian hari ini makan siang satu porsi di kantin saat istirahat."

Mereka semua menyetujui dengan nada gembira. Ralfa merasa bahagia bisa kembali ke kehidupan normalnya dan berterima kasih kepada teman-temannya yang telah membantunya melalui masa-masa sulit.

Dan saat dia sudah tiba di rumah di masuk ke dalam kamar untuk memeriksa apakah ada yang berubah Setelah kejadian itu ,dan saat dia membuka buku nya ralfa terkejut karena tiba-tiba bukunya jadi bercahaya dan menghilang menjadi butiran cahaya ,Ralfa yang kaget bergumam "ada apa ini ?,apa yang terjadi?,kenapa bukunya menghilang? ".

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!