Eps dua

"Jessy jaga sikap mu!" Seru Arsen memperingati adik bungsu nya.

Mendengar itu, Jessy mengerucutkan bibirnya dan segera turun dari gendongan Rakhes. Tapi, sebelum dirinya benar-benar turun, Jessy mencuri kecupan sekilas dipipi kiri sang paman.

Sontak saja, Arsen yang melihat tingkah adiknya itu melotot dan menatap Jessy dengan tajam.

"Jessy!" desis nya merasa kesal

Rakhes terkekeh gemas melihat sikap Arsen yang sangat over protektif dengan Jessy. Jangankan Arsen, dia dan Daddy nya saja juga sangat protektif jika menyangkut soal Jessy.

Jessy selain menggemaskan, dia juga banyak tingkah, yang mana tingkah nya itu kadang membuat kepala Arsen dan sang Daddy terasa ingin pecah saat memikirkan nya.

Arsen - bocah tampan yang baru saja menginjak 12 tahun, memiliki sifat yang dingin seperti Daddy dan uncle nya. Tapi, dibalik sifatnya yang dingin sebenarnya Arsen adalah orang yang penyayang.

Rakhes berjalan mendekati keponakannya itu lalu berlutut men-sejajarkan tingginya dengan tinggi badan Arsen.

"Boy, kapan kalian datang? Kenapa tidak memberitahu uncle hmm.. Uncle bisa jemput kalian". Tanya Rakhes seraya menatap wajah tampan Arsen yang mirip dengan Daddy nya.

"Dia datang bersama ku".

Terdengar suara Rayner menyahuti ucapan sang adik. Suami dari Agatha itu datang dari arah dapur sambil membawa secangkir kopi panas. Mendengar suara berat Rayner, sontak saja Rakhes dan Arsen mengalihkan pandangannya menatap pria itu.

"Arsen, kau tidak ingin bermain game bersama adik-adik mu?", Rayner bertanya sambil melirik ketiga putranya yang masih asyik memainkan game disamping ruang tamu.

"No dad, Arsen tidak tertarik". Jawab Arsen datar

"Mau belajar saja boy ? Uncle ada buku baru diruang baca". Tawar Rakhes

Arsen menoleh menatap Rakhes dengan mata yang berbinar, "Sungguh ?".

Rakhes berdehem seraya menganggukkan kepalanya, "hm.. Pergilah keruang baca dan minta Sero carikan buku nya".

Tanpa pikir panjang, Arsen bergegas melangkahkan kakinya berlari menaiki anak tangga menuju ruang baca. Putra sulung Rayner dan Agatha itu lebih suka menghabiskan waktu untuk belajar hal-hal baru daripada harus membuang-buang waktu hanya untuk sekedar bermain game atau hal yang menurut nya tidak bermanffat.

Sedari kecil, bukan hanya didikan mandiri dari Agatha, tapi Rayner dan Rakhes juga mendidiknya untuk menjadi lelaki yang tangguh dan tidak takut pada apapun. Berharap didikannya itu bisa menjadikan Arsen menjadi sosok pemimpin yang disegani sama seperti daddy dan Uncle nya.

Sepeninggalan Arsen pergi, Rakhes bergegas melangkahkan kakinya menuju ruang kerja nya. Meninggalkan Rayner yang kini duduk dikursi sofa ruang tamu sambil menikmati secangkir kopi panas nya.

"Mau kemana kau ?", ujar Rayner bertanya

"Ruang kerja". Jawab Rakhes tanpa menoleh menatap sang kakak.

"Kemarilah, ada yang ingin aku bicarakan dengan mu". Kata Rayner

Mendengar itu, Rakhes memutar bola mata nya jengah sambil mendesahkan nafas nya kasar.

"Katakan saja? Aku tidak akan mendengarkan sesuatu yang sia-sia atau konyol. Itu hanya membuang-buang waktu ku saja". Sahut Rakhes dengan ketus seraya memutar badannya menghadap Rayner.

"CK!" Rayner berdecak sebal mendengarnya. Ia lalu menaruh cangkir kopi panas itu diatas meja.

"Soal wanita itu", imbuh Rayner

"Dia punya nama!" sentak Rakhes tak terima jika ada yang menyebut wanita yang ia puja itu dengan tidak sopan.

Rayner menghela nafas panjang, "Oke. Nama nya Jelita, aku menemukan informasi tentang nya".

Rakhes menaikkan sebelah alisnya mendengar ucapan sang kakak.

"Aku sedang tidak ingin bermain-main". Tukas Rakhes seraya melipat kedua tangannya didepan dada dan menatap Rayner dengan tajam.

"Apa wajah ku terlihat seperti penipu? Aku sedang tidak bermain-main Rakhes. Aku mengatakan yang sejujur nya". Seru Rayner tak berbohong

Rakhes menghela nafas panjang, kemudian melangkahkan kakinya menghampiri Rayner lalu duduk dibersebrangan dengan lelaki itu.

"Katakan", ucap Rakhes dengan nada suara tegas nya.

Rayner tak segera menjawabnya, ia kembali meraih gelas kopi itu lalu menyeruputnya pelan. Seulas senyum tipis menyeringai tersungging diwajahnya yang tampan. "Apa yang akan aku dapatkan jika memberitahu mu informasi tentang dia".

"CK!" Rakhes berdecak kesal seraya menyandarkan punggung lebarnya disandaran sofa.

"Kau ini perhitungan sekali dengan adik sendiri". Ketusnya

"Tidak ada yang gratis didunia ini Rakhes". Sahut Rayner datar sambil menaruh cangkir kopi itu diatas meja.

"CK! Cepat katakan apa yang kau incar dariku?" ujar Rakhes bertanya

"20% saham Cyber Tech". Rayner menjawabnya tanpa basa-basi

"Apa bisnis keluarga kita kurang sampai kau meminta 20% saham perusahaan ku? Aku membangun perusahaan itu dengan hasil jerih payahku. Bukan seperti mu yang hanya tinggal meneruskan bisnis keluarga", geram Rakhes. Ia merasa jengkel sekali dengan kakaknya ini.

Mereka berdua sama-sama kaya raya, bahkan kekayaan mereka juga tidak akan habis tujuh turunan sekali pun.

Rayner yang mendengar itu tidak merasa tersinggung sama sekali. Sebenarnya, ia hanya menguji Rakhes, seberapa besar rasa cinta nya pada Jelita. Jika Rakhes, merelakan 20% saham itu untuknya berarti memang dia sangat mencintai wanita itu.

"Untuk investasi anak-anak ku tidak masalah bukan? Hanya 20% saja, bukan sepenuh nya". Rayner mengatakan itu dengan begitu santai nya.

"CK!" Rakhes kembali berdecak kesal.

"Oke, aku akan memberikan 30% saham Cyber Tech, tapi katakan informasi itu sekarang!" Desak Rakhes

"Baiklah. Jelita, wanita yang kau cari selama 7 tahun lama nya itu kini kembali lagi. Dia bekerja di Rumah Sakit Matter Hospital. Orang-orang disana bukan mengenalnya sebagai Dokter Jelita, dia memakai nama tengah nya Sephira". Ungkap Rayner memberitahu

"Sephira ?" cicit Rakhes lirih hampir tak terdengar

"Jadi benar wanita yang ku lihat tadi adalah dia?" imbuhnya bermonolog sendiri.

"Dimana kau melihatnya?" ujar Rayner bertanya

"Jalan FL". Rakhes menyahutnya dengan cepat.

"Lebih ba-"

Belum sempat Rayner menyelesaikan ucapannya, sudah terdengar suara Jessy berteriak memanggil nya.

"Daddy..." Teriak Jessy berlari kearahnya sambil menangis sesegukan.

"Ada apa princess?" tanya Rayner sembari mengangkat tubuh kecil Jessy keatas pangkuannya.

"Ada apa hm??" tanya nya lagi dengan lembut

"Jayden daddy.. Jessy mau pinjam remote game miliknya tapi tidak boleh huaaaa... " adu Jessy pada sang daddy sambil menangis meraung-raung

"No dad, Jessy berbohong. Jayden sudah meminjamkannya tapi Jessy malah menarik remote nya sampai kabel nya terputus", sangkal Jayden

Mendengar itu, Rayner langsung mengalihkan pandangannya menoleh menatap putra kedua nya.

"Jacob, katakan pada daddy apa yang sebenarnya terjadi?", tanya Rayner dengan tegas pada Jacob.

Jacob yang berdiri disamping Jayden, seketika langsung menepuk pelan bahu saudara kembar nya itu. "Yang dikatakan oleh Jay benar dad. Jessy memang meminjam remote game milik Jay. Tapi, Jay bilang nanti dulu setelah dia menyelesaikan permainan game nya. Jessy tidak sabar dad, dia langsung merebut remote game itu sampai kabel nya terputus", ungkap Jacob mengatakan yang sejujurnya.

"Tidak dad.. " elak Jessy masih mencoba membela diri dan terus menangis meraung-raung dipelukan sang daddy.

Rayner mendesahkan nafas nya kasar, putri kecilnya itu memang pintar sekali berbohong bahkan sampai membuat dia pusing tujuh keliling karena ulahnya.

"Jessy... Dengarkan daddy". Ucap Rayner sambil mengurai pelukan itu lalu menghapus air mata yang membasahi pipi chubby Jesselyn.

"Lain kali, jika Jessy ingin meminjam sesuatu entah itu milik saudara mu sendiri ataupun orang lain. Tunggu.. Tunggu dulu sampai orang itu selesai dan baru meminjamkan nya dengan mu. Jangan merebut, itu tidak baik. Mommy juga selalu bilang seperti itu bukan dengan Jessy dan yang lain ?", Rayner menasehati putri nya dengan penuh kelembutan.

Jessy menganggukkan-anggukkan kepalanya sambil mengerucutkan bibirnya. Terlihat sangat lucu dan menggemaskan.

"Good girl.. Sekarang boleh daddy minta tolong panggilkan kak Arsen diruang baca? Setelah itu kita akan pulang". Pinta Rayner dan langsung diangguki oleh putri kecilnya.

.

.

.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

reza indrayana

reza indrayana

kenapa jadi 7 Th Jelita hilng ., padahal wktu Agatha hamil jelita masih di mesipn Rakhes dn umur Arsen msih blum genap 2 Th dns sekarang Arsen ssh berumur 12 Th. kay'nya krg asyik klo si kembar 4 ssh pd besar stidaknya msih di bwab umur 5 Th agar ngeGemesin kisahnya...🥰🥰🥰

2025-06-24

0

Mursidahamien

Mursidahamien

Thor jgan buat rakhes kecewa dgn dokter jelita ya

2025-06-15

1

aleena

aleena

begitulah rakhes yg telat menyatakan cintanya pada jelita,
😃😃
jadi inget si jelita pernah dikurung berpa hari I sama rhakes

2025-06-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!