Bab 5 - Drama Darah Anjing

Setelah melihat pasangan Pangeran keempat dan sepupunya, Xiuying tersenyum penuh arti. Rong Yi yang ketakutan, mengingatnya agar tidak bertindak bodoh.

Xiuying melirik malas padanya, sejak kapan dia menjadi bodoh? dirinya di masa lalu dan masa kini adalah dua orang yang berbeda, oke!

"Xiuying..."

Pangeran keempat, Wu Huang, memanggil namanya dengan nada enggan. Dengan senyum manis yang terlihat malu-malu, Bai Lian, sepupu Xiuying juga menyapanya dengan nada lembut. "Sepupu Ying..."

Sorot mata Xiuying tajam, seolah berkata... "Ugh, aku bahkan sudah mual hanya dengan melihat wajah dua orang ini."

Rong Yi memberinya kode singkat, bahwa dia harus membalas salam kedua orang ini. Jadi dia sedikit menunduk dan membalas salam.

"Salam, pangeran keempat." ucap Xiuying dengan manis, hanya saja, kata-kata selanjutnya hampir membuat Wu Huang marah. "Kau datang kemari membawa selingkuhanmu. Apa kau tidak takut jadi bahan gosip?"

Wajah Wu Huang memerah akrena amarah, dia barusaja akan membentak Xiuying, saat Bai Lian tiba-tiba menangis. "Sepupu. Aku tahu kau selalu membenciku. Tapi aku dan A'Huang tidak memiliki hubungan apapun. Aku tidak sengaja bertemu dengannya di jalan. Dan karena tujuan kami sama-sama ingin melihatmu, kami pergi bersama." ucapnya sambil terisak.

Xiuying mengerutkan keningnya, "Oh, seorang Lotus putih? Tidak... Jalang teh hijau lebih cocok untuknya. atau mungkin keduanya."

Jika seseorang tidak tahu apa masalahnya, mungkin mereka akan menuduh Xiuying merundungnya.

"Xiuying! Kau menyakiti Lian'er lagi!" bentak Wu Huang. Dia sebenarnya enggan pergi kesini. Tapi ibunya, Permaisuri saat ini, memerintahkannya untuk melihat kondisi Xiuying.

"Jangan kira aku akan memaafkanmu! Meski ibuku terus mendesakku untuk menikahimu, aku tidak Sudi menerimamu sebagai istri "

Alih-alih marah, Xiuying hanya menganggukkan kepalanya. "Ya... ya... terserah kau saja. Kau juga bukan seleraku."

Melihat reaksi Xiuying tidak seperti biasanya, Bai Lian merasa tidak senang. Dia mendekat dan menggenggam tangan Xiuying. "Sepupu. Jangan khawatir. Posisi istri pangeran keempat akan selalu jadi milikmu. Aku tidak pernah mengharapkan apapun."

Xiuying tertawa dalam hati. "Tidak mengharapkan apapun? Tapi aku bisa melihat niat jahat diwajahnya."

"Lian'er..." keluh Wu Huang.

Xiuying mulai kesal. Dia baru saja akan melepaskan tangannya, saat Bai Lian tiba-tiba saja menjatuhkan dirinya.

Ahhh...

"Lian'er!" seru Wu Huang. Dia bergegas memeluk gadis itu, yang kini semakin terlihat rapuh. Air mata mengalir deras dari wajahnya, seolah-olah Xiuying telah merebut suaminya.

Seolah belum cukup dengan semua kehebohan ini. Tiba-tiba saja suara lantang yang tidak kalah angkuh terdengar.

"Apa-apaan ini?!"

Semua orang mengalihkan pandangannya ke arah suara, dan sesosok pria paruh baya dengan seragam militer muncul.

Bai Lian segera bangkit dan memeluk pria itu, memanggilnya ayah. "Ayah..."

"Putriku. Apa yang terjadi?" tanyanya. Bai Lian menggelengkan kepalanya seolah dia gadis baik hati, yang meski tersakiti tetap berbuat baik.

"Dia menyakitinya!" teriak Wu Huang, sambil menunjuk kearah Xiuying.

"Kau!" teriak Bai Qingshan. "Dasar putri haram tidak tahu diri!"

Xiuying mengerutkan keningnya. Awalnya dia enggan meladeni drama darah anjing keluarga ini. Tapi, kata-kata Bai Qingshan barusan menusuk tepat di bagian yang paling dia benci.

"Apa yang kau maksud putri haram!"

Bai Zen, yang sebelumnya masih berada di tengah arena latihan tiba-tiba saja muncul. Wajahnya masih penuh luka gores, tapi matanya tetap tajam. Beraninya orang-orang ini menyakiti adiknya.

"Cih! Seorang putra angkat bertindak seolah pemimpin keluarga." ejek Bai Qingshan. "Memang benar. Darah kotor dari kalian membuat Mansion ini penuh kesialan." teriaknya.

"DIAMMMM!!!" bentak Bai Zen. "Kau boleh menghinaku sepuasnya. Tapi tidak dengan Xiuying! Dia adalah putri kandung ayahku!"

"Hahahaha Putri?" Bai Qingshan tertawa kencang. "Dia adalah Putri dari seorang wanita yang berselingkuh. Bahkan gosipnya, ibunya pun tidak tahu siapa ayahnya."

"CUKUPPPP!!!"

Bai Zen tidak ingin Xiuying mendengar semua ini. Dia sudah sangat lega Xiuying kehilangan ingatannya. Tapi bajingan ini malah menyebutnya lagi!

Xiuying mulai muak. Dia hanya menyentuh lengan kakaknya seolah menenangkan. "Kakak... Jangan terbawa emosi."

"Ying'er..." ucap Bai Zen. Dia sedikit merasa bersalah. Andai saja dia sedikit lebih kuat, andai saja ayahnya masih ada. Lihat siapa yang berani menghina mereka.

Seolah ingin menambahkan bahan bakar ke api, Bai Lian seolah menghentikan ayahnya. "Ayah. Jangan marah pada sepupu."

Bai Qingshan merasa putrinya terlalu berhari lembut, jadi dia menenangkannya dan berkata. "Tenang saja. Ayah akan mengusir mereka berdua dari sini. Mansion ini, tidak seharusnya jadi milik putri haram dan anak angkat."

Xiuying melihat senyum licik Bai Lian, dia menaikkan sudut bibirnya. "Ahh benar-benar jalang."

"Maaf Paman. Kau tidak bisa mengusir aku dan kakakku." sela Xiuying.

"Kenapa tidak bisa!" teriak Bai Qingshan. “Aku paman kalian! Kakak kandung ayahmu!”

Xiuying mencondongkan tubuhnya ke depan, suaranya seperti pisau bersalut madu.

“Paman... akhirnya kau tahu posisimu? Kau hanya seorang kakak! Sejak dulu, Warisan ditentukan oleh garis darah. Dan meski Bai Zen bukan putra kandungnya, selama itu sah dalam catatan negara, dia tetap berhak menjadi Kepala Keluarga selanjutnya. Bagaimana denganku? tentu saja akupun begitu. Meski kau menyebutku anak haram, darah yang mengalir ditubuhku tetap milik ayahku. Selama Bai Zen sebagai Kepala Keluarga menerimaku, aku bahkan bisa mengganti namaku menjadi Bai." jelas Xiuying.

"Jadi paman. Berhentilah bertindak bodoh dan pulang saja. Omong kosongmu hanya akan menambah rasa malumu."

Bai Qingshan semakin marah, dan menunjuk langsung ke wajah Xiuying.

“Kau pembawa sial! Sejak kalian datang, keluarga ini tak pernah damai!”

Xiuying tersenyum, lalu menatap kakaknya dengan lembut.

“Kakak, menurutmu, siapa yang lebih sial? Aku... atau ayah kita yang memiliki saudara tidak tahu malu sepertinya?”

Para prajurit yang mendengar kata-kata Xiuying tertunduk, tak bisa menahan tawa. Bai Qingshan marah, dan ingin menyerang Xiuying yang berada tepat didepannya.

Xiuying sudah siap mengeluarkan pisau kecil dari sakunya, saat paman Zang muncul dengan tergesa-gesa.

“Tuan muda…”

Semua orang menoleh. Paman Zhang, dengan ekspresi bingung dan terengah-engah segera berkata...

“Jenderal Han Ziyu ada di Aula depan, dan ingin bertemu Tuan Muda Bai Zen.”

Semua terdiam. Han Ziyu? Serigala dingin kekaisaran. Saat semua orang mendadak ketakutan, hanya Xiuying yang memperhatikan perubahan Bai Lian.

"Heh... Gadis jalang itu tiba-tiba memerah?"

Terpopuler

Comments

Santy Susanti

Santy Susanti

Up lg pliiiiz🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻😘😘😘😘😘

2025-06-13

0

neen

neen

heh...

2025-06-13

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!