Bab 04 : Malam Panas

Saka mendekatkan wajahnya ke wajah Berlian. Namun, dengan tidak sabaran Berlian langsung membalik posisi tubuh mereka. Berlian kini berada diatas Saka.

"Nona, kamu ganas sekali. Seperti harimau," ucap Saka. Saka tidak menyangka wanita sepolos Berlian sangat ganas diatas ranjang.

"Tuan, aku menginginkanmu," ucap Berlian dengan berbisik manja di telinga Saka. Berlian kemudian menggigit telinga Saka, membuat mata Saka terpejam lalu terbuka kembali.

Berlian buru-buru melepas kancing jas Saka. Jas itu dia lepas dan lempar sembarang tempat. Kemudian baju Saka, dan dia lempar kembali ke sembarang tempat. Saka seakan pasrah berada dibawah kendali Berlian.

"Wah, bagus sekali," puji Berlian pada tubuh Saka. Meskipun dia berada diantara sadar dan tidak sadar, tapi Berlian sempat-sempatnya mengangumi keindahan tubuh Saka. Berlian terlena, terbuai dan tergoda dengan tubuh berotot itu.

"Mulai sekarang, kamu milikku," ucap Berlian.

Berlian langsung beraksi, dia menggesekkan miliknya diatas celana Saka. Saka bagai tersengat listrik merasakan miliknya bersentuhan secara tidak langsung dengan mahkota Berlian dibawah sana. Gairah Saka naik perlahan, hingga ke ubun-ubun.

"Gadis ini seperti rubah. Dia pandai menggoda. Dia licik. Dia berhasil membangkitkan gairahku," batin Saka. Saka tidak menyangka, dirinya yang selalu menjaga jarak dengan wanita, bahkan tidak mengizinkan orang lain menyentuh tubuhnya, malam ini malah merelakan tubuhnya dimainkan oleh gadis seperti Belian. Bahkan mereka tidak pernah akrab sebelumnya.

Saka menikmati setiap sentuhan yang dilakukan Berlian. Baru kali ini Saka merasakan kenikmatan yang tiada tara.

Saka merasakan tangan Berlian membuka resleting celananya. Bahkan tangan mungil itu berani memegang pusaka milik Saka yang tengah tegak dan sekeras batu. Entah apa yang dilakukan Berlian dibawah sana, mata Saka tak mampu terbuka karena sentuhan itu membuat Saka menyerah kalah. Saka pasrah dan membiarkan seluruh tubuhnya dimainkan oleh Berlian.

"Aargh ..." Berlian menjerit kesakitan. Mendengar jeritan Berlian, Saka langsung membuka matanya.

"Mungkinkah ..." Saka tampaknya tau apa yang sedang terjadi. Saka pun membalik tubuh mereka. Sekarang Saka yang berada diatas.

"Ayo cepat!" pinta Berlian. Saka baru sadar kalau Berlian sudah melepas celananya. Ternyata benar dugaan Saka, tadi Berlian berusaha memasukan milik Saka, tapi tidak berhasil.

Saka tersenyum puas. "Apa ini pertama kalinya bagimu?" tanya Saka.

Berlian tidak menjawab. Tapi Saka sudah mendapat jawabannya. Saka pun dengan semangat kembali bermain. Saka memposisikan miliknya untuk memasuki milik Berlian.

"Aarg ..." Berlian kembali menjerit kesakitan. Saka tidak menyerah. Saka memaksa masuk dengan perlahan.

"Aarg ..." Jeritan Berlian semakin nyaring. Saka membungkam mulut Berlian dengan bibirnya.

Akhirnya ... setelah bersusah payah, milik Saka berhasil masuk sepenuhnya.

Saka mulai bergerak, semakin lama gerakan Saka semakin cepat. Tubuh Berlian menggelinjang dan bergetar. Tak henti-hentinya suara dua insan ini bersahutan memenuhi kamar. Setiap inci tubuh mereka yang tak berjarak semakin bersemangat beradu. Bahkan mereka tanpa sadar telah merubah gaya.

Jam dinding berdetak lambat. Tapi lamanya waktu terasa cepat bagi mereka. Detik demi detik, menit demi menit, keduanya masih belum menunjukan tanda-tanda menyelesaikan permainan. Mulai dari berpelukan, mengeksplore lewat belakang, bahkan sampai kembali ke gaya tradisional, tetap saja tenaga keduanya masih membara.

Saka merasa hampir sampai puncaknya. Sementara Berlian sudah berkali-kali berada di ujung tanduk.

"Aahh ..." Akhirnya ... Saka tumbang diatas tubuh Berlian.

Malam ini adalah malam yang sangat indah bagi Saka. Malam yang baru Saka rasakan diusianya yang sudah 30 tahun. Dia yang tidak pernah berkencan sekalipun, bahkan tidak pernah melirik wanita manapun, malam ini secara mendadak dia mengukir cinta yang panas dengan mantan tunangan adik tirinya. Sungguh hidup sangat ironi, takdir tidak mudah ditebak. Hati Saka tertawan oleh sosok Berlian.

Saka tersenyum lepas setelah selesai mencumbui tubuh Berlian. Baru kali ini Saka tersenyum setelah belasan tahun hanya berwajah dingin. Saka menatap wajah Berlian yang tertidur karena kelelahan. Dia pun mencium bibir Belian dengan penuh cinta.

"Kamu sudah menjadi milikku. Tidak akan ada orang lain yang mampu mengambilmu dariku. Mulai sekarang kamu adalah wanitaku," ucap Saka.

.

.

.

Keesokan harinya, mentari pagi terbit dari ufuk timur dengan memancarkan sinarnya yang paling cerah. Jam dinding sudah menunjukan pukul tujuh, tapi dua insan yang sedang berpelukan dibalik selimut itu belum kunjung bangun. Mereka masih berlayar dialam mimpi.

Tiba-tiba ponsel milik Berlian berdering nyaring. Berlian terkejut dan langsung membuka matanya. Ponsel itu pun berhenti berdering.

Berlian merasa ada sebuah tangan diatas dua benda kenyal miliknya. Berlian pun melihat ke sebelah. Mata Berlian seketika bercahaya dan terpesona melihat wajah tampan yang tertidur pulas di sampingnya.

Setelah beberapa saat tak sadar, akhirnya Berlian sadar akan situasi yang terjadi.

"Gigolo ini tampan sekali," puji Berlian dalam hati.

"Untung aku tidur dengannya, bukan dengan pria yang bernama Nino. Bisa-bisa rencana Raima untuk menyakitiku berhasil," batin Berlian lagi.

Berlian ingat tadi malam saat dirinya bertemu Saka di depan lift. Dia meminta bantuan Saka dan Saka membantunya.

"Aku harus membayar pria ini," kata Berlian dengan pelan. Berlian pun perlahan memindahkan tangan Saka. Dia bangun dari tempat tidur.

"Aduh, bagian intiku sakit sekali, orang ini kuat sekali," rintih Berlian.

Berlian memasang pakaiannya. Dia mengambil tasnya. Kemudian dia melihat ponselnya. Ternyata tadi ponselnya berdering adalah alarm pagi. Berlian juga melihat banyak pesan masuk dari ketiga kakaknya maupun Raima.

Berlian mengabaikan pesan itu. Nanti saja dia berikan alasan pada mereka atas apa yang terjadi padanya tadi malam.

"Uang di dompetku cuma ada 1 juta. Apa tidak terlalu murah kalau aku berikan padanya cuma ini?" pikir Belian.

Namun dia tidak punya uang tunai lagi. Terpaksa Berlian hanya memberikan 1 juta untuk Saka.

"Tuan, terima kasih atas bantuannya," ucap Berlian dengan pelan, lalu meletakan uang 1 juta sebagai bayaran diatas nakas. Berlian pun pergi dari kamar itu.

10 menit setelah Berlian pergi, Saka terbangun. Saka merasakan kekosongan di sebelahnya. Saka langsung membuka mata dan terkejut melihat Berlian sudah tidak ada di sampingnya.

"Wanita itu, berani sekali dia kabur," ucap Saka.

Saka sangat kesal, kemudian melempar selimutnya dengan kasar.

Saka melihat noda darah di sprei ranjang itu, sebagai tanda bahwa Saka adalah orang pertama bagi Berlian.

Saka juga melihat uang 1 juta diatas nakas.

"Nona Berlian, kamu harus bayar mahal untukku," ucap Saka. Saka kemudian turun dari ranjang. Dia mengambil ponselnya di saku kemejanya. Saka menelepon Juan sang sekretaris.

"Juan, bawa Berlian Puspa Lingga kehadapanku. Aku tunggu siang ini jam 1 di kediamanku!" titah Saka.

"Siapa, Presdir?" Juan terkejut. Baru kali ini dia mendapat perintah dari Saka untuk membawa seorang gadis ke kediamannya.

"Tidak biasanya kamu bertanya," jawab Saka.

"Ba-baik Presdir. Akan saya laksanakan," jawab Juan, dia menyesal karena tadi keceplosan dan terlihat ingin tahu. Padahal Juan tau, Saka tidak suka dengan orang yang banyak bertanya padanya.

Telepon pun di akhiri.

"Nona Berlian, kamu tidak bisa kabur dariku." Saka kemudian pergi ke kamar mandi, untuk membersihkan badannya.

Terpopuler

Comments

Ila Lee

Ila Lee

biar berlian nikah sama saka itu lebih baik dari Nino kaki selingkuh

2025-07-03

0

Felycia R. Fernandez

Felycia R. Fernandez

seperti mendapatkan durian runtuh ya Saka...
jackpot 💖💗💓

2025-07-02

0

Felycia R. Fernandez

Felycia R. Fernandez

jiaaaah...
seorang Saka di hargai 1jt semalam
🤣🤣🤣🤣🤣

2025-07-02

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01 : Bunuh Diri
2 Bab 02 : Pasangan Selingkuh
3 Bab 03 : Amnesia
4 Bab 04 : Malam Panas
5 Bab 05 : Kasih Sayang Salah Alamat
6 Bab 06 : Nikahi Aku!
7 Bab 07 : Pengalaman Kedua
8 Bab 08 : Kisah Saka 1
9 Bab 09 : Kisah Saka 2
10 Bab 10 : Korupsi
11 Bab 11 : Kontrak Perjanjian
12 Bab 12 : Ingin Cepat Menikah
13 Bab 13 : Mangsa Masuk Perangkap
14 Bab 14 : Selalu Salah Paham
15 Bab 15 : Sudah Move On
16 Bab 16 : Meminta Restu
17 Bab 17 : Bertemu Mantan
18 Bab 18 : Kekejaman Saka
19 Bab 19 : Ketakutan
20 Bab 20 : Cinta Bersambut
21 Bab 21 : Bekas Kecupan
22 Bab 22 : Rencana Saka Berjalan Lancar
23 Bab 23 : Menikah
24 Bab 24 : Tawanan Kabur
25 Bab 25 : Bulan Madu
26 Bab 26 : Sekali Cinta Akan Tetap Cinta
27 Bab 27 : Kehamilan Tak Terduga Raima
28 Bab 28 : Hamil
29 Bab 29 : Skenario Jahat
30 Episode 30 : Ngidam
31 Bab 31 : Kisah Miko dan Intan
32 Bab 32 : Memecat Karyawan Centil
33 Bab 33 : Terpeleset
34 Bab 34 : Pertemuan Tak Terduga
35 Bab 35 : Pengakuan Cinta Berlian
36 Bab 36 : Kisah Vito dan Kalista
37 Bab 37 : Putri Kecil Yang Dinantikan
38 Bab 38 : Melahirkan
39 Bab 39 : Konspirasi Yang Terus Berlanjut
40 Bab 40 : Nino Yang Licik
41 Bab 41 : Kesedihan dan Pencarian
42 Bab 42 : Kejahatan Nino Terungkap
43 Bab 43 : Berlian dan Ibunya Berbaikan
44 Bab 44 : Kematian Nino
45 Bab 45 : Terpuruk
46 Bab 46 : Gadis Kecil Pintar
47 Bab 47 : Acara Amal
48 Bab 48 : Menemukan Putri Raima
49 Bab 49 : Harapan Baru
50 Bab 50 : Kelemahan Raima
51 Bab 51 : Pengakuan Raima
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80 - Tamat
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 01 : Bunuh Diri
2
Bab 02 : Pasangan Selingkuh
3
Bab 03 : Amnesia
4
Bab 04 : Malam Panas
5
Bab 05 : Kasih Sayang Salah Alamat
6
Bab 06 : Nikahi Aku!
7
Bab 07 : Pengalaman Kedua
8
Bab 08 : Kisah Saka 1
9
Bab 09 : Kisah Saka 2
10
Bab 10 : Korupsi
11
Bab 11 : Kontrak Perjanjian
12
Bab 12 : Ingin Cepat Menikah
13
Bab 13 : Mangsa Masuk Perangkap
14
Bab 14 : Selalu Salah Paham
15
Bab 15 : Sudah Move On
16
Bab 16 : Meminta Restu
17
Bab 17 : Bertemu Mantan
18
Bab 18 : Kekejaman Saka
19
Bab 19 : Ketakutan
20
Bab 20 : Cinta Bersambut
21
Bab 21 : Bekas Kecupan
22
Bab 22 : Rencana Saka Berjalan Lancar
23
Bab 23 : Menikah
24
Bab 24 : Tawanan Kabur
25
Bab 25 : Bulan Madu
26
Bab 26 : Sekali Cinta Akan Tetap Cinta
27
Bab 27 : Kehamilan Tak Terduga Raima
28
Bab 28 : Hamil
29
Bab 29 : Skenario Jahat
30
Episode 30 : Ngidam
31
Bab 31 : Kisah Miko dan Intan
32
Bab 32 : Memecat Karyawan Centil
33
Bab 33 : Terpeleset
34
Bab 34 : Pertemuan Tak Terduga
35
Bab 35 : Pengakuan Cinta Berlian
36
Bab 36 : Kisah Vito dan Kalista
37
Bab 37 : Putri Kecil Yang Dinantikan
38
Bab 38 : Melahirkan
39
Bab 39 : Konspirasi Yang Terus Berlanjut
40
Bab 40 : Nino Yang Licik
41
Bab 41 : Kesedihan dan Pencarian
42
Bab 42 : Kejahatan Nino Terungkap
43
Bab 43 : Berlian dan Ibunya Berbaikan
44
Bab 44 : Kematian Nino
45
Bab 45 : Terpuruk
46
Bab 46 : Gadis Kecil Pintar
47
Bab 47 : Acara Amal
48
Bab 48 : Menemukan Putri Raima
49
Bab 49 : Harapan Baru
50
Bab 50 : Kelemahan Raima
51
Bab 51 : Pengakuan Raima
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80 - Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!