"Salam tetua , aku datang ke sini untuk melihat lihat kitab yang ingin ku pelajari, aku Tang San , ayahku patriak klan Tang ,aku datang bersamanya , tapi ia ada di depan bersama tetua yang menjaga perpustakaan ini." Tang San sengaja menggunakan orang tuanya agar di permudah masuk keruangan kitab .
Mendengar ucapan Tang San, Ia langsung memindai tubuhnya , melihat sudah bisa berkultivasi dan berada di ranah pembentukan tubuh akhir ia memperbolehkan Tang San untuk memasuki ruang kitab.
"Masuklah kau hanya bisa membawa satu kitab untuk di bawa pulang, itu sudah menjadi aturan perpustakaan, kau bisa membawa lebih tapi akan di kenakan bea sewa kau hanya punya waktu selama dua jam , setelah itu kau bisa keluar dari ruangan kitab ."
"Baik tetua." Ucap Tang San dengan hormat , ia berangkat meninggalkan tetua itu menuju rak rak yang memajang berbagai jenis kitab , ia bersyukur karena kitab itu tak terkunci dan di biarkan tersusun begitu saja , dengan begitu ya bisa membukanya untuk di pelajari , Tang San tampak senang .
Setelah Tang San pergi tetua itu tampak mengabaikannya, ia memberi kebebasan anak itu untuk memilih, membaca agar bisa menemukan kitab yang cocok untuk dirinya , sekalipun ia membacanya hingga selesai, ia masih membutuhkan waktu yang lama untuk menghapal nya , mungkin itu bisa melebihi waktu yang sudah di tentukan.
Tetua itu percaya belum ada orang yang bisa menghafal kitab dalam tempo waktu yang sangat singkat jadi ia membiarkannya saja apa yang ingin di lakukan Tang san , anak yang baru berada di ranah pembentukan tubuh tingkat akhir itu pasti tak akan bisa berbuat macam macam terhadap kitab yang ada.
Tang San mengambil sebuah kitab tehnik kecepatan yang berjudul Langkah awan. Ia melihatnya apakah kitab itu cocok dengan nya . Sepertinya kitab itu cocok dengan elemen angin, sementara itu ia belum tahu elemennya apa .
Ia membuka buku itu di dalamnya terdapat keterangan, ternyata kitab itu di gunakan untuk pertahanan dari serangan, ia langsung mempelajarinya dengan cepat dengan membuka lembar demi lembar , matanya tampak seperti sedang melihat seperti Avatar yang tengah memperagakan kitab itu, hanya sekali lewat saja ia langsung hapalnya .
Ia mengembalikan kitab itu, lalu memilih kitab lainnya, ia tertarik dengan sebuah kitab keemasan yang ada di bagian rak atas , kitab itu yang terletak agak tinggi dan sedikit tersembunyi, ia tampak penasaran untuk mendapatkannya, apa lagi matanya selalu menoleh kearah kitab itu, ia berjinjit untuk bisa mendapatkannya.
"Aaaaa....!!!" Teriaknya tertahan ketika ia dapat menggapai buku itu , tangannya telapak tangannya terluka hingga , tak sadar kitab itu jatuh ke lantai , alam terhenti sesaat , yang ada kesunyian darahnya langsung menetes ke atas sampul buku keemasan itu,Tampa ia sadari darahnya diserap oleh kitab itu,
Gerrhhh...!!! Bunyi raungan naga menggema , namun tak ada satupun yang mendengar.
"ha ha ha... Akhirnya aku bisa terbebas dari buku ini , ucap naga itu senang, namun wajahnya tampak masam setelah melihat Tang San." Apakah itu tuanku yang baru , kenapa lemah sekali pikirnya dalam hati kecewa, di tambah lagi lautan roh nya belum terbuka, hal itu membuat badan itu pusing memikirkannya . Terpaksa ia tetap tinggal di dalam kitab emas itu kembali sebelum Tang San kuat baru ia bisa pindah tempat .
Tak lama kemudian buku itu menghilang, naga putih dalam ukuran mini itu terbang berputar putar mengelilingi tubuhnya lalu berubah menjadi cahaya putih memasuki kening Tan San.
Bocah itu tampak kesakitan sambil memegang kepalanya, sangking tak kuatnya ia berguling guling di lantai perpustakaan dengan teriakan yang kuat , namun tak seorangpun yang dapat mendengar suaranya , setelah satu batang dupa barulah ia berhenti menjerit , kitab itu sudah terjalin di ingatannya .
Buummm!!!
Bunyi teredam di dalam tubuhnya , bertubi tubi .
Ia mengalami naik ranah pemurnian Qi dari satu berturut turut hingga mencapai tingkat sembilan akhir berhenti di ranah pendekar tingkat awal yaitu tingkat satu .
"Tang San tampak gembira , ia langsung menstabilkan pondasinya, setelah selesai waktu kembali berjalan normal namun waktu yang di alaminya tak berjalan sedikitpun , membuatnya banyak waktu untuk melihat kitab lainnya.
"Ia berharap bisa ketemu lagi kitab yang seperti itu, bisa menaikan ranahnya .
"Jangan bermimpi , disini kitab sampah semua , kalau takdir yang tak mempertemukan kita , kau tak Akan ketemu ucap naga putih di dalam tubuhnya , karna sudah terikat jadi ia dapat mendengar pikiran Tang San .
"Mendengar ada yang bicara dalam benaknya , membuat Tang San tampak ketakutan . Hei .apakah aku sudah gila , kenapa ada suara di benakku , pikir Tang San dalam hati. Ia menghentikan ketik kepalanya .
"Hei .. hentikan apakah kau memang benar gila." Ucap naga itu kesal.
"Wah . Ternyata aku memang sudah gila , suara itu tak mau hilang, pikir Tang San panik , ia ingin menjerit sekeras kerasnya , Naga putih yang mengetahui itu langsung berteriak .
"Hentikan , apakah kau ingin dipukul orang orang dengan menjerit disini , terutama tetua itu... Kau bikin malu saja. " Mendengar itu akhirnya Tang San hanya bisa terdiam .
"Hei.. jangan diam saja , apa kau mau menunggu saja disini . Waktumu tinggal sedikit lagi , gunakan keistimewaan matamu , aku akan membantumu untuk memilih kitab sampah yang ada disini, setidaknya ada yang bisa kau pelajari, kitab yang ada di pikiranmu sekarang belum bisa kau pelajari , setidaknya kau berada di alam raja , itu juga kau tak bisa maksimal, karena banyak menggunakan Qi , cepat bangkit, maju lima belas langkah dari tempatmu , ada lorong sebelah kiri kau belok maju tiga langkah kau akan ketemu kitab yang bisa kau andalkan di ranah mu sekarang."
Tang San mengikuti apa yang di katakan di dalam benaknya , ia penasaran dan ingin bertanya , setan apa yang ada di benaknya .
Setelah sampai ketempat tujuan , Ia mendapatkan sebuah kitab bersampul putih, yang berjudul kitab Cakar Naga.
"Bacalah, gunakan matamu itu, waktumu tak banyak."
Tang San mengikuti apa yang suara itu katakan . Ia membuka lembar demi lembar buku itu, dengan kekuatan matanya ia mampu mengingat apa yang Avatar peragakan setiap bait kitab itu , setelah selesai ia mengembalikan buku itu .
"Terus putar balik lima langkah di kiri mu ada kitab bersampul merah, pelajarilah ." Menuruti ucapan itu Tang San kembali mengambil kitab yang bewarna merah , Kitab kemarahan naga, merupakan kitab penyerangan menggunakan pedang . Ia kembali membuka kitab itu , lalu kembali menghapal nya setelah habis lembarannya ia mengembalikan kitab itu.
Terus berjalanlah ke arah timur di sana ada satu kitab yang cukup bagus , kita bersampul emas, kau ambil saja kitab itu , untuk kau pelajari di rumah, biar orang tua itu tak curiga dan berpikir kau hanya tidur atau main main di sini.
Tang San menurutinya , ia tak membaca judul kitab bersampul emas itu , ia langsung membawanya untuk di tunjukan ke tetua yang menjaga ruangan kitab itu .
Sesampainya di tempat itu tetua itu tampak tersenyum .
"Bagus sekali nak kau datang tepat waktu , hampir saja kau kehabisan waktu , bawalah... Nanti kau daftarkan kitab ini ke tetua Jun yang menjaga di depan ." ia memperhatikan kitab itu sesaat . Kitab itu berjudul Naga penghancur merupakan serangan jarak jauh, tetua itu tampak tertawa dalam hati , dasar anak bodoh .. tak ada yang bisa mempelajari kitab itu selama ini, ia malah mengambilnya, biarkan sajalah bukan urusanku .ucapnya dalam hati , ia memperhatikan Tang San berjalan pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
Arie Chaniago70
👍👍👍👍💪💪💪💪⭐⭐⭐
2025-07-03
0
y@y@
⭐👍🏾💥👍🏾⭐
2025-06-16
0
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Tooooooops
2025-06-14
0