Ada Yang Aneh

"Hari ini pak Andreas terlihat banyak melamun, ya?" Ucap salah seorang karyawan melihat perubahan bosnya itu.

"Iya benar, beliau tidak fokus seperti biasanya" Jawab yang lainnya.

"Kira-kira ada apa, ya?"

Mereka bertanya-tanya tentang apa yang terjadi pada atasannya itu. Mengingat atasannya itu terlihat menjadi sedikit pendiam dan banyak melamun.

"Apa jangan-jangan lagi berantem sama istrinya, ya?" Tebak lainnya.

"Masa sih mereka bertengkar? Kan mereka terlihat serasi gitu?" Timpal yang lainnya sedikit tak percaya.

"Namanya juga hubungan suami istri, hal itu kan bisa aja itu terjadi"

"Iya juga sih"

"Eh, kita kok malah mengurusi kehidupan pribadi atasan kita sih, sudahlah kita kembali kerja saja nanti ada yang dengar lagi" Ujar salah satu dari tiga orang itu untuk berhenti membicarakan urusan pribadi atasannya sendiri.

"Iya, ayo kita kembali, jam makan siang juga udah hampir habis" Timpal lainnya.

Ketiganya bubar, keluar dari toilet tempat mereka bergosip dan kembali ke tempatnya untuk kembali bekerja. Namun, tanpa ketiganya sadari ada seorang perempuan yang baru keluar dari arah bilik toilet dan mendengar gosip mereka. Ia berjalan ke arah wastafel dan mulai membasuh tanganyanya sembari menatap ke arah cermin dengan ekspresi sedikit menyeringai.

....

Disamping itu, orang yang sedang mereka bicarakan masih fokus pada pekerjaanya seperti biasanya, masih memasang ekspresi cueknya, walau perubahan kecil itu nyatanya juga bisa dirasakan oleh sekretarisnya yang juga asistennya, Rendy. Melihat atasanya sedikit tak seperti biasanya tentu membuat Rendy penasaran, namun ia tak berani untuk bertanya dan hanya bisa mengamati.

"Bapak tidak makan siang?" Ucap Rendy mengingatkan pada Andreas untuk makan siang, mengingat jam makan siang sudah hampir habis.

"Kamu duluan saja, aku lagi tidak selera." Balas Andreas yang kembali bekerja menatap layar komputernya.

"Baik, kalau begitu saya permisi dulu"

Rendy pun keluar dari ruangan Andreas dan barulah Andreas menghentikan aktifitasnya. Ia mengendurkan posisi duduknya dan membuat helaan nafas yang sedikit terdengar berat di dengar, seolah banyak yang sedang ia pikirkan sekarang ini.

Ekspresinya terlihat tak baik, entah apa yang akhirnya sampai membuatnya sedilema ini. Mungkinkah soal ia yang harus terpaksa bekerja sama dengan mantannya karena suatu urusan bisnis atau justru pada perubahan sikap istrinya akhir-akhir ini.

Ia kembali menghela nafas tanda frustasi. Terlihat jelas bahwa ia sangat kepikiran soal perubahan sikap istrinya, walau ia mencoba bersikap cuek seperti biasanya. Namun, ia tak berani untuk bertanya pada sang istri dan itu sedikit membuatnya frustasi.

Suara dering ponsel membuyarkan lamunannya, tertera dalam layar ada nama oma.

"Halo" Ucapnya begitu mengangkat telfon.

"Kamu lagi sibuk nggak sekarang?"

"Nggak, aku lagi istirahat, kenapa?" Jawab Andreas singkat.

"Oma cuma mau bilang, nanti malam kamu ajak istri kamu ke rumah oma, ya. Kita makan malam bersama" Ucap oma dari seberang telfon.

"Kenapa oma tidak mengajak istriku sendiri dan malah menelfonku?"

"Oma sudah mencoba menghubungi istrimu tapi telfon oma tidak di angkat" Jawab oma.

Andreas terdiam mendengar hal itu. Tidak biasanya istrinya itu tidak mengangkat telfon dari oma.

"Apa istrimu baik-baik saja?"

"Kenapa oma tiba-tiba bertanya seperti itu?"

"Masa tanya kabarnya tidak boleh, oma kan hanya penasaran sama keadaanya Rania" Omel oma.

"Dia baik-baik saja, mung..kin" Andreas menjawabnya tak yakin dan sedikit pelan.

"Apa kamu bilang, oma tidak dengar"

Jawabannya yang pelan itu tak terdengar oleh oma.

"Dia baik-baik saja, oma tidak usah khawatir"

"Yasudah kalau gitu, oma tutup telfonnya."

Tut...

Suara telfon tertutup, namun perasaan Andreas kembali tidak tenang. Ia mengetuk-ngetukan jarinya di atas meja sembari berfikir.

Episodes
1 Harapan Ideal Dari Sebuah Pernikahan
2 Keputusan Yang Berat
3 Perubahan Sikap
4 Ada Yang Aneh
5 Banyak Pikiran
6 Masa Lalu Datang Tiba-tiba
7 Kacau
8 Kembali Pulang
9 Usaha Yang Sia-sia
10 Seperti Apa Masa Lalunya?
11 Tugas Akhir
12 Salam Terakhir
13 Salam Perpisahan
14 Saat-saat Terakhir Bersama Ibu
15 Alasan Bertahan Tak Lagi Ada
16 Ayo Kita Cerai
17 Tak Mau Berpisah
18 Kegelisahan Andreas
19 Mencoba Memperbaiki Yang Rusak
20 Surat Cerai
21 Memohon Maaf
22 Kesempatan Kedua?
23 Meluruskan Kesalahfahaman
24 Negoisasi
25 Berdamai?
26 Mencoba Menerima Keadaan
27 Perasaan Takut Untuk Ditinggal Lagi
28 Menginap Bersama
29 Permulaan Menuju Lebih Dekat
30 Menata Hati Yang Terlanjur Kecewa
31 Ketulusan Andreas Yang Ingin Berubah
32 Perasaan Serba Salah
33 Berdamai Demi Kebahagiaan Bersama
34 Mencoba Mengartikan Perasaan
35 Menyadari Perasaan
36 Memahami
37 Saling Berusaha
38 Ruang Untuk Berfikir
39 Haruskah Memiliki Anak?
40 Akan Terus Menunggu
41 Ketika Hati Mulai Cair
42 Babak Baru Dari Hubungan Rania dan Andreas
43 Langkah Perubahan dari Rania
44 Curhat Pada Teman
45 Butuh Pencerahan
46 Perasaan Cemas
47 Merubah Cara Berkomunikasi
48 Move On?
49 Cara Mengungkapkan Perasaan Dengan Benar
50 Hadiah
51 Rencana Liburan
52 Berproses Diri
53 Tidak Boleh Mendekat
54 Menuju Jalan Yang Sama
55 Mengeratkan Kembali Tali Persahabatan
56 Couple R
57 Cemburu?
58 Pastikan Bahagia
59 Jawaban Dari Dalam Hati
60 Karena Perlakuan Hangatnya
61 Masalah Selesai?
62 Bulan Madu
63 Malam Pertama
64 Kedewasaan
65 Rasa Khawatir
66 Sudah Baik-baik Saja
67 Memulai Hal Baru
68 Terjebak Bersama
69 Terimakasih Sudah Mau Bertahan
70 Titik Tengah
71 Secercah Harapan
72 Cerita Baru
73 Kabar Buruk
74 Sebuah Peringatan
75 Pesan Terkahir
76 Jangan Dulu Pergi
77 Hanya Tinggal Berdua
78 Hidup Baru
79 Terpuruk
80 Jadi Penurut
81 Dinner Berdua
82 Bermalam Di Hotel
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Harapan Ideal Dari Sebuah Pernikahan
2
Keputusan Yang Berat
3
Perubahan Sikap
4
Ada Yang Aneh
5
Banyak Pikiran
6
Masa Lalu Datang Tiba-tiba
7
Kacau
8
Kembali Pulang
9
Usaha Yang Sia-sia
10
Seperti Apa Masa Lalunya?
11
Tugas Akhir
12
Salam Terakhir
13
Salam Perpisahan
14
Saat-saat Terakhir Bersama Ibu
15
Alasan Bertahan Tak Lagi Ada
16
Ayo Kita Cerai
17
Tak Mau Berpisah
18
Kegelisahan Andreas
19
Mencoba Memperbaiki Yang Rusak
20
Surat Cerai
21
Memohon Maaf
22
Kesempatan Kedua?
23
Meluruskan Kesalahfahaman
24
Negoisasi
25
Berdamai?
26
Mencoba Menerima Keadaan
27
Perasaan Takut Untuk Ditinggal Lagi
28
Menginap Bersama
29
Permulaan Menuju Lebih Dekat
30
Menata Hati Yang Terlanjur Kecewa
31
Ketulusan Andreas Yang Ingin Berubah
32
Perasaan Serba Salah
33
Berdamai Demi Kebahagiaan Bersama
34
Mencoba Mengartikan Perasaan
35
Menyadari Perasaan
36
Memahami
37
Saling Berusaha
38
Ruang Untuk Berfikir
39
Haruskah Memiliki Anak?
40
Akan Terus Menunggu
41
Ketika Hati Mulai Cair
42
Babak Baru Dari Hubungan Rania dan Andreas
43
Langkah Perubahan dari Rania
44
Curhat Pada Teman
45
Butuh Pencerahan
46
Perasaan Cemas
47
Merubah Cara Berkomunikasi
48
Move On?
49
Cara Mengungkapkan Perasaan Dengan Benar
50
Hadiah
51
Rencana Liburan
52
Berproses Diri
53
Tidak Boleh Mendekat
54
Menuju Jalan Yang Sama
55
Mengeratkan Kembali Tali Persahabatan
56
Couple R
57
Cemburu?
58
Pastikan Bahagia
59
Jawaban Dari Dalam Hati
60
Karena Perlakuan Hangatnya
61
Masalah Selesai?
62
Bulan Madu
63
Malam Pertama
64
Kedewasaan
65
Rasa Khawatir
66
Sudah Baik-baik Saja
67
Memulai Hal Baru
68
Terjebak Bersama
69
Terimakasih Sudah Mau Bertahan
70
Titik Tengah
71
Secercah Harapan
72
Cerita Baru
73
Kabar Buruk
74
Sebuah Peringatan
75
Pesan Terkahir
76
Jangan Dulu Pergi
77
Hanya Tinggal Berdua
78
Hidup Baru
79
Terpuruk
80
Jadi Penurut
81
Dinner Berdua
82
Bermalam Di Hotel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!