Bab. 4

" Aneh masih ada gadis bodoh yang mau hidup kere. Kenapa mereka tak menerima saja tawaran juragan. Tentu hidupnya akan bahagia. Jika aku pasti tak banyak mikir ku terima tawaran juragan Marta. " gerutu Bonar sambil berlalu meninggalkan rumah juragan Marta.

***

Kiki menghubungi sahabatnya di Kota ***. Ia ingin sebelum sampai kota setidaknya ia bisa mendapat tempat tinggal sehingga ibunya tidak akan kelelahan.

" hallo assalamualaikum... Lisa, apa kabar?"

" waalaikumsalam.... Kiki senang sekali kau menghubungiku. Bagaimana kabarmu?" suara Lisa terdengar bahagia mendapat telepon dari Kiki.

" alhamdulillah Lisa aku baik. Maafkan aku, aku menghubungi karena ingin meminta bantuanmu." Kiki terdengar agak ragu, namun karena tekatnya yang kuat ia ingin segera mengutarakan maksudnya pada Lisa.

" apapun untukmu Kiki. Apa yang bisa aku bantu?"

" Aku berniat untuk mencari pekerjaan di kota. Oleh karena itu aku akan pergi ke kotamu untuk mengadu nasib. Apakah kau bisa membantuku mencarikan tempat tinggal sementara?"

" kau akan kerja apa?"

" aku belum memutuskannya Lisa. Yang penting aku pergi dulu dari desa ini." ujar Kiki.

" kau kenapa sahabatku? Apa yang terjadi padamu?"

" nanti aku ceritakan disana Lisa. Saat ini aku hanya ingin bantuanmu untuk mencarikan tempat tinggal karena aku pergi bersama ibuku."

" baik kalau begitu. Untuk tempat tinggal kau bisa tinggal dulu bersamaku. Nanti jika kau sudah dapat pekerjaan kita cari tempat tinggal yang dekat dengan tempatmu bekerja."

" terima kasih Lisa, tapi aku akan semakin merepotkanmu jika aku tinggal ditempatmu."

" sama sekali tidak Kiki. Justru aku senang karena akan ada ibu juga. Jadi kau akan pergi kapan?"

" aku berniat pergi lusa. Pagi aku berangkat dari sini."

" baiklah aku akan menunggumu."

" terima kasih Lisa. Aku akan menghubungimu lagi nanti. Assalamualaikum."

" waalaikumsalam." Kiki menghentikan pembicaraannya dengan Lisa. Ia memutuskan untuk berkemas lagi malam itu. Ia memilah apa yang harus ia bawa, adan apa yang tak perlu ia bawa. Ia juga memutuskan untuk menjual beberapa barang yang memang bisa ia jual.

" Bismillah aku bisa, akan ku buktikan bahwa aku tak sama dengan yang lain. " bisiknya dalam hati.

" Mudah-mudahan besok semua bisa ku kemas sehingga aku bisa pergi secepatnya. "

Sebelum tidur kiki menyempatkan diri melihat keadaan ibunya. Ia sebetulnya khawatir jika sang ibu jatuh sakit akibat keputusannya itu.

Setelah dilihat ibunya sudah terlelap Kiki pun segera pergi ke kamarnya dan tidur.

Malam tak terasa sudah berganti siang. Kiki nampak sudah kembali dari pasar.

" sudah pulang nak? " sang ibu bertanya melihat anaknya terlihat letih.

" minumlah sudah ibu buatkan teh hangat untukmu. " ujarnya lagi.

" terima kasih bu" Kiki pun beranjak dan segera meminum teh yang di suguhkan sang ibu.

" Alhamdulillah bu, uang hasil penjualan barang- barang kita lumayan bu. Insya alloh cukup untuk ongkos kita pergi ke kota. "

" alhamdulillah jika begitu nak. Kapan kita akan pergi?"

" insya alloh kita pergi lusa saja bu. Biar di rumah sudah beres. Bukankah juragan Marta juga memberi waktu satu minggu pada kita. "

" iya nak, aku ikut saja semua yang kau katakan. "

Pembicaraan mereka pun berlanjut. meskipun hanya perbincangan ringan namun terlihat sangat hangat.

***

Di rumah juragan Marta nampak Bonar sedang melaporkan hasil pengintai nya. Juragan Marta nampak menyimak perkataan Bonar.

" juragan, hari ini gadis itu menjual beberapa barang dirumahnya ke pasar. Menurut beberapa orang yang aku tanya katanya Kiki dan ibunya akan berangkat lusa. "

" Bagus, terus intai mereka. Laporkan semua padaku."

" baik juragan. "

" Bonar apa kau sudah mendengar mereka akan pergi kemana? "

" Sudah juragan, Kabarnya mereka akan pergi ke kota ***. Kiki berniat mencari pekerjaan disana. "

"apakah ada yang akan Kiki temui di sana? "

" setahu saya ada teman Kiki yang bernama Lisa di sana. Kiki sudah menghubunginya namun belum dapat dipastikan apakah kiki sudah mendapat pekerjaan atau belum. Hanya untuk tempat tinggal di kota *** untuk sementara Kiki akan tinggal dulu di rumah Lisa."

" Bagus, perluas jaringanmu. kau cari tahu juga tentang Lisa itu dan laporkan padaku segera"

"Baik juragan. Jika tidak ada lagi yang juragan inginkan aku pamit undur diri."

" pergilah, lakukan tugasmu dengan baik dan ingat jangan sampai ketahuan. "

" siap juragan. "Bonar pun segera undur diri dari hadapan juragan Marta.

Sementara juragan Marta nampak termenung. Sesaat kemudian ia mengambil telepon genggamnya dan menelpon seseorang.

" Hallo Jafar. Apa kau bisa membantuku? "

Episodes
1 Bab. 1
2 Bab. 2
3 Bab. 3
4 Bab. 4
5 Bab. 5
6 Bab. 6
7 Bab. 7
8 Bab. 8
9 Bab. 9
10 Bab. 10
11 Bab. 11
12 Bab. 12
13 Bab. 13
14 Bab. 14
15 Bab. 15
16 Bab. 16
17 Bab. 17
18 Bab. 18
19 Bab. 19
20 Bab. 20
21 Bab. 21
22 Bab. 22
23 Bab. 23
24 Bab. 24
25 Bab. 25
26 Bab. 26
27 Bab. 27
28 Bab. 28
29 Bab. 29
30 PENGUMUMAN
31 Bab. 31
32 Bab. 32
33 Bab. 33
34 Bab. 34
35 Bab. 35
36 Bab. 36
37 Bab. 37
38 Bab. 38
39 Bab. 39
40 Bab. 40
41 Bab. 41
42 Bab. 42
43 Bab. 43
44 Bab. 44
45 Bab. 45
46 Bab. 46 RYK
47 Bab. 47. Kembali Menyongsong Masa Depan
48 Pengumuman ( Ucapan Terima Kasih)
49 Bab. 48. Restu yang Tulus
50 Bab. 50. Kepastian
51 Bab. 51 Bangkit Melawan Musuh
52 Bab. 52. Tekanan yang kembali datang
53 Bab. 53. Rencana Kembali
54 Bab. 54.
55 Bab. 55. Bisikan Seorang Ibu
56 Bab. 56 Bakat di Balik Lumpur Sawah
57 Bab. 57. Embun Membawa Bahagia
58 Bab. 58.
59 Bab. 59. Aroma ditengah Fitnah
60 Bab. 60. Langkah Halus penuh Perhitungan
61 Bab. 61. Benih Curiga yang Tumbuh
62 Bab. 62. Jejak dibalik Senyuman
63 Bab. 63. Diam yang Berat
64 Bab. 64. Perlahan, Hati Kembali
65 Bab. 65. Sekutu dalam Dendam
66 Bab. 66. Hadiah yang membahagiakan
67 Bab. 67. Rindu Ketenangan
68 Bab. 68. Dia Kembali
69 Bab. 69. Ketakutan Kian Mengintai
70 Bab. 70. Tawa di Kegelapan
71 Bab. 71. Malam Penuh Tekad
72 Bab. 72. Harga Diri yang Terluka
73 Bab. 73. Kebencian Menolak Mati
74 Bab. 74. Janji Dibalik Ketakutan
75 Bab. 75. Ketika Rumah Menjadi Sandaran
76 Bab. 76 Ketika Kopi Menyatu Dengan Hati
77 Bab. 77. Saat Desa Menemukan Rumah
78 Bab. 78. Saat Cinta Menjadi Rumah
79 Bab. 79. Kilau Hati yang Tulus
80 Bab. 80. Pelukan Senja yang Haru
81 Bab. 81. Antara Luka dan Harapan
82 Bab. 82. Akhir dari Bayangan Jafar
83 Bab. 83. Secangkir Harapan Menyeduh Masa Depan
84 Bab. 84. Generasi Baru, Kebahagiaan Baru
85 Bab. 85. Lengkap dengan Cara-Nya
86 Bab. 86. Rumah, Cinta dan Kehidupan
87 Bab. 87. Generasi Harapan
88 Bab. 88. Akar Mimpi Bumi Rasa
89 Bab. 89. Kebahagiaan Tak Pernah Pudar
90 Bab. 90. Kala Kecemasan Menjadi Penghalang
91 Bab. 91. Keluarga yang Saling Menguatkan
92 Bab. 92. Jejak Kebahagiaan
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bab. 1
2
Bab. 2
3
Bab. 3
4
Bab. 4
5
Bab. 5
6
Bab. 6
7
Bab. 7
8
Bab. 8
9
Bab. 9
10
Bab. 10
11
Bab. 11
12
Bab. 12
13
Bab. 13
14
Bab. 14
15
Bab. 15
16
Bab. 16
17
Bab. 17
18
Bab. 18
19
Bab. 19
20
Bab. 20
21
Bab. 21
22
Bab. 22
23
Bab. 23
24
Bab. 24
25
Bab. 25
26
Bab. 26
27
Bab. 27
28
Bab. 28
29
Bab. 29
30
PENGUMUMAN
31
Bab. 31
32
Bab. 32
33
Bab. 33
34
Bab. 34
35
Bab. 35
36
Bab. 36
37
Bab. 37
38
Bab. 38
39
Bab. 39
40
Bab. 40
41
Bab. 41
42
Bab. 42
43
Bab. 43
44
Bab. 44
45
Bab. 45
46
Bab. 46 RYK
47
Bab. 47. Kembali Menyongsong Masa Depan
48
Pengumuman ( Ucapan Terima Kasih)
49
Bab. 48. Restu yang Tulus
50
Bab. 50. Kepastian
51
Bab. 51 Bangkit Melawan Musuh
52
Bab. 52. Tekanan yang kembali datang
53
Bab. 53. Rencana Kembali
54
Bab. 54.
55
Bab. 55. Bisikan Seorang Ibu
56
Bab. 56 Bakat di Balik Lumpur Sawah
57
Bab. 57. Embun Membawa Bahagia
58
Bab. 58.
59
Bab. 59. Aroma ditengah Fitnah
60
Bab. 60. Langkah Halus penuh Perhitungan
61
Bab. 61. Benih Curiga yang Tumbuh
62
Bab. 62. Jejak dibalik Senyuman
63
Bab. 63. Diam yang Berat
64
Bab. 64. Perlahan, Hati Kembali
65
Bab. 65. Sekutu dalam Dendam
66
Bab. 66. Hadiah yang membahagiakan
67
Bab. 67. Rindu Ketenangan
68
Bab. 68. Dia Kembali
69
Bab. 69. Ketakutan Kian Mengintai
70
Bab. 70. Tawa di Kegelapan
71
Bab. 71. Malam Penuh Tekad
72
Bab. 72. Harga Diri yang Terluka
73
Bab. 73. Kebencian Menolak Mati
74
Bab. 74. Janji Dibalik Ketakutan
75
Bab. 75. Ketika Rumah Menjadi Sandaran
76
Bab. 76 Ketika Kopi Menyatu Dengan Hati
77
Bab. 77. Saat Desa Menemukan Rumah
78
Bab. 78. Saat Cinta Menjadi Rumah
79
Bab. 79. Kilau Hati yang Tulus
80
Bab. 80. Pelukan Senja yang Haru
81
Bab. 81. Antara Luka dan Harapan
82
Bab. 82. Akhir dari Bayangan Jafar
83
Bab. 83. Secangkir Harapan Menyeduh Masa Depan
84
Bab. 84. Generasi Baru, Kebahagiaan Baru
85
Bab. 85. Lengkap dengan Cara-Nya
86
Bab. 86. Rumah, Cinta dan Kehidupan
87
Bab. 87. Generasi Harapan
88
Bab. 88. Akar Mimpi Bumi Rasa
89
Bab. 89. Kebahagiaan Tak Pernah Pudar
90
Bab. 90. Kala Kecemasan Menjadi Penghalang
91
Bab. 91. Keluarga yang Saling Menguatkan
92
Bab. 92. Jejak Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!