Bab. 2

" insya alloh kita akan baik- baik saja bu. Besok kita temui juragan Marta supaya kita bisa segera pergi dari sini bu. Sejujurnya aku tak sudi jika harus menjadi istri juragan Marta. "

Malam itu Kiki masuk kamar dan langsung memasukan baju-bajunya ke dalam tas. Tekadnya sudah bulat besok ia akan pergi menemui juragan Marta dan langsung pergi meninggalkan desa bersama ibunya.

***

Mentari pagi menyapa dengan hangat. Kiki dan ibunya sudah selesai membereskan rumah mereka. Selanjutnya mereka menikmati sarapan sambil berbincang di dapur rumah mereka.

" Nak, apakah kau sudah yakin dengan rencanamu kemarin. "

" Tentu saja bu, aku sudah memikirkan semuanya. Insya alloh kita akan baik-baik saja bu. "

" tapi nak, kau tau kan juragan Marta seperti apa. Tak mungkin ia bisa dengan mudah melepaskan kita. Ibu takut sesuatu terjadi padamu nak. "

" tenang saja bu, insya alloh tak akan terjadi apapun. Ibu doakan saja aku berhasil. " Kiki terus meyakinkan sang ibu.

Ibunya mengangguk. Ia pasrah pada keputusan sang anak. Ia mendoakan yang terbaik untuk putrinya itu.

" kapan kau akan menemui juragan marta? "

" nanti agak siang bu. Aku yakin jika juragan Marta masih dirumahnya jika belum terlalu siang. " ujar kiki sambil tetap mengunyah makanannya.

Kiki memang sudah menjelma menjadi seorang gadis yang kuat semenjak ayahnya meninggal. Jalan kehidupan yang dilaluinya mengharuskan ia berpikir lebih keras dibandingkan dengan gadis seusianya.

" ibu siapkan saja sertifikat kita bu. Supaya semua cepat selesai, aku sudah tak mau berurusan dengan juragan Marta. "

" baiklah nak. "

Setelah selesai makan mereka membereskan makanan dan bersiap untuk pergi ke rumah juragan Marta.

***

Kiki berjalan bersama ibunya menuju rumah juragan Marta. Nampak didepan mereka berdiri rumah megah yang mencolok jika dibandingkan dengan rumah lain disekitarnya.

Kiki menarik nafas dengan kasar. Ia berusaha menenangkan hatinya yang tak karuan. Diliriknya sang ibu disampingnya. Melihat wajah sang ibu ia segera tersenyum. Kiki tak mau kegugupannya terlihat oleh sang ibu.

" Bismillah ya bu. Insya alloh Tuhan menyertai langkah kita. "

ibunya mengangguk. Mereka lekas menuju rumah itu. Tak sabar segera menyelesaikan semua dengan juragan Marta.

" assalamualaikum.... Apakah juaragan Marta ada dirumah? " Kiki segera bertanya pada seorang yang nampaknya sedang berjaga dirumah juragan Marta.

" waalikumsalam... Juragan ada. Sebentar tunggulah disini. Aku akan memberitahukan kedatanganmu pada Juragan. "

" terima kasih pak. " Kiki tetap mencoba ramah pada anak buah juragan Marta.

Sang anak buah segera beegegas masuk. Mencari keberadaan sang juragan.

" Maaf mengganggu juragan. Didepan ada Kiki beserta ibunya. "

" hmm... Besar juga nyali anak itu. Padahal aku akan ke rumahnya. Tapi dia berusaha datang sendiri kesini. Aku semakin suka akan keberaniannya. " senyum juragan Marta tampak semrungah namun menakutkan bagi yang melihatnya.

" persilahkan mereka masuk. Bawa mereka ke ruang tamu. Aku ingin tau apa yang akan anak itu lakukan."

" Baik juragan. "

Tak butuh waktu lama, Kiki dan ibunya sudab duduk d ruang tamu rumah juragan Marta. Juragan Marta segera menghampiri mereka.

" Berani sekali kau datang kemari. Apa kau sudah menyiapkan uangnya atau kau memilih bersedia menjadi istriku. " juragan Marta berdiri dengan angkuh begitu sampai diruangan tersebut. Kiki mengangkat wajahnya. Dia menatap wajah juragan Marta dengan pandangan yang tak dapat diartikan

Wajah juragan Marta nampak tidak bersahabat. Matanya terlihat menatap tajam kedua tamunya. Ia melangkah duduk disofa.

"Kenapa kau tak menjawab pertanyaanku? "

" Maaf tuan aku.... Aku memang tak membawa uang untuk juragan. Kedatangan kami kesini untuk menyerahkan semua harta kami. Ada sebidang sawah, ladang dan lahan rumah kami. Ini kami membawa sertifikatnya. Semua bisa juragan miliki. Apakah itu semua bisa melunasi hutang kami? " Kiki langsung mengjelaskan maksud kedatangannya tanpa mau berlama-lama dirumah juragan Marta.

" Apa? Kau tak salah menyerahkan semua yang kau miliki padaku. Lalu kalian akan tinggal dimana. Kau yakin bisa tinggal didesa ini lagi padahal kau tak memiliki tempat tinggal? " juragan Marta nampak menjadi semakin serius.

" Tidak apa juragan. Insya alloh kami masih bisa hidup. Asalkan hutang kami kepada juragan lunas. "

Juragan Marta nampak membuka satu persatu sertifikat yang diserahkan oleh Kiki. Matanya menyiratkan bahwa ia sedang memikirkan sesuatu. Namun Kiki tak peduli. Dalam hatinya hanya ingin segera terlepas dari cengkraman juragan Marta.

Terpopuler

Comments

_Sebx_

_Sebx_

Keren thor, semoga bisa lanjut sampai ke akhir cerita!

2025-06-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1
2 Bab. 2
3 Bab. 3
4 Bab. 4
5 Bab. 5
6 Bab. 6
7 Bab. 7
8 Bab. 8
9 Bab. 9
10 Bab. 10
11 Bab. 11
12 Bab. 12
13 Bab. 13
14 Bab. 14
15 Bab. 15
16 Bab. 16
17 Bab. 17
18 Bab. 18
19 Bab. 19
20 Bab. 20
21 Bab. 21
22 Bab. 22
23 Bab. 23
24 Bab. 24
25 Bab. 25
26 Bab. 26
27 Bab. 27
28 Bab. 28
29 Bab. 29
30 PENGUMUMAN
31 Bab. 31
32 Bab. 32
33 Bab. 33
34 Bab. 34
35 Bab. 35
36 Bab. 36
37 Bab. 37
38 Bab. 38
39 Bab. 39
40 Bab. 40
41 Bab. 41
42 Bab. 42
43 Bab. 43
44 Bab. 44
45 Bab. 45
46 Bab. 46 RYK
47 Bab. 47. Kembali Menyongsong Masa Depan
48 Pengumuman ( Ucapan Terima Kasih)
49 Bab. 48. Restu yang Tulus
50 Bab. 50. Kepastian
51 Bab. 51 Bangkit Melawan Musuh
52 Bab. 52. Tekanan yang kembali datang
53 Bab. 53. Rencana Kembali
54 Bab. 54.
55 Bab. 55. Bisikan Seorang Ibu
56 Bab. 56 Bakat di Balik Lumpur Sawah
57 Bab. 57. Embun Membawa Bahagia
58 Bab. 58.
59 Bab. 59. Aroma ditengah Fitnah
60 Bab. 60. Langkah Halus penuh Perhitungan
61 Bab. 61. Benih Curiga yang Tumbuh
62 Bab. 62. Jejak dibalik Senyuman
63 Bab. 63. Diam yang Berat
64 Bab. 64. Perlahan, Hati Kembali
65 Bab. 65. Sekutu dalam Dendam
66 Bab. 66. Hadiah yang membahagiakan
67 Bab. 67. Rindu Ketenangan
68 Bab. 68. Dia Kembali
69 Bab. 69. Ketakutan Kian Mengintai
70 Bab. 70. Tawa di Kegelapan
71 Bab. 71. Malam Penuh Tekad
72 Bab. 72. Harga Diri yang Terluka
73 Bab. 73. Kebencian Menolak Mati
74 Bab. 74. Janji Dibalik Ketakutan
75 Bab. 75. Ketika Rumah Menjadi Sandaran
76 Bab. 76 Ketika Kopi Menyatu Dengan Hati
77 Bab. 77. Saat Desa Menemukan Rumah
78 Bab. 78. Saat Cinta Menjadi Rumah
79 Bab. 79. Kilau Hati yang Tulus
80 Bab. 80. Pelukan Senja yang Haru
81 Bab. 81. Antara Luka dan Harapan
82 Bab. 82. Akhir dari Bayangan Jafar
83 Bab. 83. Secangkir Harapan Menyeduh Masa Depan
84 Bab. 84. Generasi Baru, Kebahagiaan Baru
85 Bab. 85. Lengkap dengan Cara-Nya
86 Bab. 86. Rumah, Cinta dan Kehidupan
87 Bab. 87. Generasi Harapan
88 Bab. 88. Akar Mimpi Bumi Rasa
89 Bab. 89. Kebahagiaan Tak Pernah Pudar
90 Bab. 90. Kala Kecemasan Menjadi Penghalang
91 Bab. 91. Keluarga yang Saling Menguatkan
92 Bab. 92. Jejak Kebahagiaan
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bab. 1
2
Bab. 2
3
Bab. 3
4
Bab. 4
5
Bab. 5
6
Bab. 6
7
Bab. 7
8
Bab. 8
9
Bab. 9
10
Bab. 10
11
Bab. 11
12
Bab. 12
13
Bab. 13
14
Bab. 14
15
Bab. 15
16
Bab. 16
17
Bab. 17
18
Bab. 18
19
Bab. 19
20
Bab. 20
21
Bab. 21
22
Bab. 22
23
Bab. 23
24
Bab. 24
25
Bab. 25
26
Bab. 26
27
Bab. 27
28
Bab. 28
29
Bab. 29
30
PENGUMUMAN
31
Bab. 31
32
Bab. 32
33
Bab. 33
34
Bab. 34
35
Bab. 35
36
Bab. 36
37
Bab. 37
38
Bab. 38
39
Bab. 39
40
Bab. 40
41
Bab. 41
42
Bab. 42
43
Bab. 43
44
Bab. 44
45
Bab. 45
46
Bab. 46 RYK
47
Bab. 47. Kembali Menyongsong Masa Depan
48
Pengumuman ( Ucapan Terima Kasih)
49
Bab. 48. Restu yang Tulus
50
Bab. 50. Kepastian
51
Bab. 51 Bangkit Melawan Musuh
52
Bab. 52. Tekanan yang kembali datang
53
Bab. 53. Rencana Kembali
54
Bab. 54.
55
Bab. 55. Bisikan Seorang Ibu
56
Bab. 56 Bakat di Balik Lumpur Sawah
57
Bab. 57. Embun Membawa Bahagia
58
Bab. 58.
59
Bab. 59. Aroma ditengah Fitnah
60
Bab. 60. Langkah Halus penuh Perhitungan
61
Bab. 61. Benih Curiga yang Tumbuh
62
Bab. 62. Jejak dibalik Senyuman
63
Bab. 63. Diam yang Berat
64
Bab. 64. Perlahan, Hati Kembali
65
Bab. 65. Sekutu dalam Dendam
66
Bab. 66. Hadiah yang membahagiakan
67
Bab. 67. Rindu Ketenangan
68
Bab. 68. Dia Kembali
69
Bab. 69. Ketakutan Kian Mengintai
70
Bab. 70. Tawa di Kegelapan
71
Bab. 71. Malam Penuh Tekad
72
Bab. 72. Harga Diri yang Terluka
73
Bab. 73. Kebencian Menolak Mati
74
Bab. 74. Janji Dibalik Ketakutan
75
Bab. 75. Ketika Rumah Menjadi Sandaran
76
Bab. 76 Ketika Kopi Menyatu Dengan Hati
77
Bab. 77. Saat Desa Menemukan Rumah
78
Bab. 78. Saat Cinta Menjadi Rumah
79
Bab. 79. Kilau Hati yang Tulus
80
Bab. 80. Pelukan Senja yang Haru
81
Bab. 81. Antara Luka dan Harapan
82
Bab. 82. Akhir dari Bayangan Jafar
83
Bab. 83. Secangkir Harapan Menyeduh Masa Depan
84
Bab. 84. Generasi Baru, Kebahagiaan Baru
85
Bab. 85. Lengkap dengan Cara-Nya
86
Bab. 86. Rumah, Cinta dan Kehidupan
87
Bab. 87. Generasi Harapan
88
Bab. 88. Akar Mimpi Bumi Rasa
89
Bab. 89. Kebahagiaan Tak Pernah Pudar
90
Bab. 90. Kala Kecemasan Menjadi Penghalang
91
Bab. 91. Keluarga yang Saling Menguatkan
92
Bab. 92. Jejak Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!