bab 5 bekerja sehabis sekolah ! tawaran menjaga padi

" ibu Farrel berangkat dulu ya !"

" hati hati nak ! Jangan terlalu malam ,bila sudah lelah, berhenti dan pulang !" Sang ibu mengingatkan Farrel untuk tidak terlalu malam .

" tenang bu ,mungkin jam 3 sudah pulang ,karena aku berencana untuk mencari beberapa rumput kering juga kayu dan bambu !" Ujarnya berpamitan dengan ibunya.

Meninggalkan rumah, Farrel berjalan menuju ke arah utara ,di sana ada pasar tradisional yang sangat ramai, dan memiliki daya saing yang tinggi dengan pasar modern atau swalayan .

" adik muda ,kamu sudah datang ,tumben siang ,biasanya jam 2 baru datang ?" Seorang pria paruh baya menghampiri Farrel dengan senyum khas orang tua berkepala tiga.

" hahahaha tadi di sekolah hanya gosip dan bermain bola ,tidak ada pelajaran " ucap Farrel tersenyum simpul.

" kamu anak lelaki ikut gosip, sungguh anak jaman sekarang, tapi itu juga bagus, bisa mengenali dan mendapatkan informasi dari gosip tersebut !" Kata pria itu dengan menggelengkan kepalanya.

" kalau begitu saya akan mulai bekerja ya pak !"

" oke ,hati hati ,jangan terburu buru,! Pelan pelan saja!"

" umm !"

Farrel tanpa berkata kata lagi, segera melakukan pekerjaan siangnya ,ia membawa kardus berisi barang makanan, baik itu tepung ,mie ,maupun besi yang biasa para pengrajin bawa ke pasar.

Dengan semangat, walaupun masih ada luka di tangan kirinya, Farrel terus membawa dan mengangkut barang ke tempat tujuan dan itu pula tergantung lokasi, bila dekat akan cepat, bila jauh terasa seperti mengeluh namun sadar hanya peluh yang bisa menetes keruh.

Tepat jam 3 sore dan bertepatan dengan Adzan Ashar, Farrel berhenti dan istirahat, di dekatnya sudah ada satu kantong plastik besar berisi sayuran yang tidak laku ,atau juga kadang pisang setengah mati. ( arti dari pisang setengah mati adalah sudah matang namun warnanya kuning kecoklatan ,tapi masih bisa di makan.)

" pak Yasir ,saya telah selesai mengangkut barangnya " ucap Farrel mendatangi mandor pasar yang ada di dalam pos yang cukup besar.

" sebentar!"

Sang mandor ,melihat ke arah catatan para pedagang dan juga berapa banyak barang yang dibawa oleh Farrel. " adik kamu telah membawa sebanyak 128 barang dalam jarak dekat menengah ,jadi aku akan memberikan upah 12.800,!" Ujar pak Yasir memberikan uang 1 lembar 10 ribu ,dan 3 lembar 1000 an .

Farrel kebingungan, ia tidak membawa kembaliannya ,matanya menatap ke arah mandor tersebut seraya bertanya " pak Yasir saya tidak membawa kembaliannya, bagaimana ini ?"

" umhh 200 perak ambil saja, hitung hitung hadiah karena telah membantu ibumu bekerja!"

" terimakasih pak Yasir!"

" sama sama!"

Setelah menerima upah dari mengangkut barang ,Farrel bergegas membawa kantong plastik dan juga pisang semi mati ,ia melihat jam di dinding gerbang pasar sudah menunjukan pukul 4 .30 .dan ia teringat dengan kontes cosplayer yang akan diadakan di sekolah besok .

" aku harus cari perekat dulu ,tapi apa ya yang paling aman ?"

" ahhh nanti saja, aku harus mencari bahan yang lain ,juga waktu sudah menunjukkan waktu sore ,pulang dulu.!"

Farrel meninggalkan pasar dengan beban di tangan kirinya, berjalan ringan ,ia bersenandung dengan pelan ,melewati area persawahan yang dalam waktu dekat bisa di panen ,juga banyak kincir angin berputar pelan di tiup angin.

Suasana sore itu membuat Farrel merasa nyaman dan ia terus berjalan melewati area pematang sawah .

" aku harus mencari rumput kering dan juga aman untuk tubuh " Farrel melihat di sekitar banyak rumput kering yang sangat banyak, terutama musim kemarau mulai datang dengan cuaca cerah selama beberapa hari yang lalu.

Karena dari rumah ia membawa karung, dengan cepat tangannya mencabut rumput kering itu menggunakan sabit yang ada di dalam karung.

Jrashhhh ...!!

Jrashhh....!!

sepuluh menit kemudian, Farrel berhasil mengumpulkan satu karung penuh rumput kering, para petani yang melewati pematang sawah di atasnya keheranan melihat Farrel mengambil rumput kering dan bukan rumput segar yang masih hijau.

" buat apa nak ? " tanya salah satu petani yang merasa penasaran dengan apa yang dilakukan oleh Farrel .

Farrel menoleh dan dilihatnya seorang petani dengan tudung anyaman kerajinan bambu menatap ke arahnya.

" ohh pak Kasim ,selamat sore ,ini buat kerajinan tangan " Jawab Farrel dengan senyum khasnya .

" ohh di kira saya untuk membuat sarang !" Ujar pak Kasim meletakan cangkul di pundaknya.

" ohh iya nak ! Besok sore bisa tidak untuk menjaga padi bapak di ladang, masalah upah tenang saja ,satu malam 50.000 ,bagaimana" kata pak Kasim duduk di samping Farrel.

Mata Farrel berbinar ," ummmhh di ladang mana ya pak ? Apa di Ciherang atau di Cinangka.!" Farrel menatap ke arah pak Kasim di sampingnya.

" di Cinangka ,di sana padinya sudah mau panen ,hanya saja setiap malam banyak babi hutan berkeliaran, bila bapak sendiri yang menjaganya ,takutnya padi di Ciherang di gasak maling padi ," ujar pak Kasim dengan wajah serius.

" maling padi?"

" ya ,beberapa hari yang lalu, padi pak Sukiran setengahnya habis di panen oleh maling, dan tersisa setengah dari total satu hektar padi miliknya." Cerita pak Kasim .

Farrel berfikir sejenak, ia memikirkan tentang apa ada kegiatan penting di sekolahnya atau tidak ," baik pak Kasim ,dan berapa lama saya harus menjaganya ?" tanya Farrel seraya memasukan rumput kering ke karungnya.

" satu minggu, sampai padi di Ciherang selesai di panen !" Jawab pak Kasim.

" um ,bagaimana kalau dari malam ini ,kebetulan aku tidak ada kegiatan yang penting ,dan sekalian mencari bambu juga kayu ." Kata Farrel menyetujui penawaran Pak Kasim.

" itu lebih baik ,! Isya kamu datang ke rumah bapak ,juga bila ada teman itu lebih baik !" Ujar pak Kasim tersenyum senang.

" baik pak Kasim, kalau begitu saya permisi dulu ,mau memberitahu ibu saya dan juga sekalian mengambil parang dan juga jaket. " kata Farrel antusias.

" ya hati hati di jalan !"

Farrel dan pak Kasim berpisah, dengan cepat Farrel membawa barang bawaannya yang bertambah satu karung rumput kering.

Tak...tak..tak...!!

Farrel sampai di rumahnya satu jam kemudian, ia mengetuk pintunya terlebih dahulu sebelum masuk.

Tok Tok Tok ...!!

" assalamualaikum!"

Kali ini bukan adiknya yang membuka pintu melainkan sang ibu yang membawa pisau di tangan.

" nak kamu sudah pulang! Apa yang di bawa itu di dalam karung?"

" ini rumput kering bu ! Buat kerajinan tangan !"

" ya sudah, mandi dulu sana, dan setelah itu makan.!"

" baik Bu !".

Farrel meletakan karung berisi rumput kering, ia segera masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan badannya yang penuh keringat dan juga debu.

Tak lama kemudian, Farrel keluar dari dalam kamar mandi ,wajahnya terlihat segar dan bersemangat.

" kakak ,kata ibu ,nasi dan lauknya ada di lemari !" Suara adiknya terdengar nyaring di dalam kamar .

" oke !"

Farrel mengambil nasi dan lauknya di dalam lemari seperti yang dikatakan oleh adiknya ,ia makan dengan lahap ,selang beberapa menit ,ia selesai makan sore, dan membersihkan piring serta merapikan kembali nasi yang yang ada di wadah .

Farrel berjalan menuju ruang perkakas ,di sana ada parang juga berbagai macam peralatan untuk mengelola pertanian, mulai dari cangkul ,sabit ,hingga besi panjang runcing ujungnya juga gergaji, alat alat tersebut di beli oleh Farrel sewaktu masih SMP dan terawat dengan baik.

" ibu Farrel berangkat dulu ya !"

Sang ibu terheran ,dan menatap ke arah putra pertamanya itu dengan bingung. " mau kemana nak ,malam malam begini ?" Tanyanya .

" ahh iya aku lupa memberitahu ibu ,tadi saya bertemu pak Kasim dan menawarkan Farrel untuk menjaga padi di Cinangka, upahnya juga lumayan bu ,satu malam sama dengan Farrel bekerja mengangkut barang selama seminggu.!"

" uhh nak ,apa tidak lelah sehari semalam bekerja terus ,kenapa tidak istirahat saja di rumah !"

" tidak apa apa bu ,lagipula, uang dari pak Kasim berencana untuk di gunakan membeli ponsel , ibu juga tahu bahwa ponsel yang lama sudah inalillahi tidak bisa dihidupkan kembali ." Kata Farrel tersenyum.

Sang ibu hanya bisa mengehela nafas pelan ." Baik nak ,tapi hati hati ,jangan kemana mana ,bila ada bahaya segera lari ,dan meminta tolong kepada pak Kasim " ucap ibunya dengan wajah sedih.

" iya ,bu tenang saja ,masalah itu !" Kata Farrel mencium telapak tangan ibunya dan setelah itu berpamitan dengan ibu juga adiknya.

" assalamualaikum. !"

" waalaikum salam !"

Episodes
1 bab 1 siswa yang sederhana
2 bab 2 pertandingan sepak bola di jam istirahat
3 bab 3 kecantikan kelas dalam bahaya
4 bab 4 hanya begitu! kegiatan sehabis sekolah
5 bab 5 bekerja sehabis sekolah ! tawaran menjaga padi
6 bab 6 menjaga padi pak Kasim
7 bab 7 langsung berangkat ke sekolah
8 bab 8 kejahatan mengintai
9 bab 9 penyelamatan Kayla !
10 bab 10 ,ucapan terimakasih! laporan kepolisian
11 bab 11 rencana jahat teman sekolah
12 bab 12 untung tidak terlambat
13 bab 13 balasan untuk para penjahat moral
14 bab 14 Barbeque di pondok pak Kasim
15 bab 15 sembahyang pertama Kayla
16 bab 16 pulang ke rumah ! bercerita di siang hari
17 bab 17 bermain di sore hari
18 bab 18 pengaruh besar sang ayah
19 bab 19 malam horor
20 bab 20 pagi , sebelum kegiatan ke desa Cirame
21 bab 21 membantu panen padi keluarga petani
22 bab 22 momen yang canggung
23 bab 23 setelah kegiatan di desa Cirame
24 bab 24 pendapat para polisi
25 bab 25 mendapatkan harga karun
26 bab 26 masalah akan datang lagi
27 bab 27 cerita kegiatan di desa Cirame
28 bab 28 Farrel yang gelisah
29 bab 29 pesan surat sang ibu
30 bab 30 rencana menjual emas
31 bab 31 merasa rendah diri
32 bab 31 malam yang akan terjadi
33 bab 33 rencana jahat sudah diketahui
34 bab 34 membeli laptop
35 bab 35 belanja sembako dalam jumlah besar
36 bab 36 pencurian terjadi di mana mana
37 bab 37. sore penuh dengan pikiran
38 bab 38 Ronda malam bersama warga
39 bab 39 rumah yang terbakar
40 bab 40 dalang
41 bab 41 sebab kebakaran
42 bab 42 cerita SD yang sama
Episodes

Updated 42 Episodes

1
bab 1 siswa yang sederhana
2
bab 2 pertandingan sepak bola di jam istirahat
3
bab 3 kecantikan kelas dalam bahaya
4
bab 4 hanya begitu! kegiatan sehabis sekolah
5
bab 5 bekerja sehabis sekolah ! tawaran menjaga padi
6
bab 6 menjaga padi pak Kasim
7
bab 7 langsung berangkat ke sekolah
8
bab 8 kejahatan mengintai
9
bab 9 penyelamatan Kayla !
10
bab 10 ,ucapan terimakasih! laporan kepolisian
11
bab 11 rencana jahat teman sekolah
12
bab 12 untung tidak terlambat
13
bab 13 balasan untuk para penjahat moral
14
bab 14 Barbeque di pondok pak Kasim
15
bab 15 sembahyang pertama Kayla
16
bab 16 pulang ke rumah ! bercerita di siang hari
17
bab 17 bermain di sore hari
18
bab 18 pengaruh besar sang ayah
19
bab 19 malam horor
20
bab 20 pagi , sebelum kegiatan ke desa Cirame
21
bab 21 membantu panen padi keluarga petani
22
bab 22 momen yang canggung
23
bab 23 setelah kegiatan di desa Cirame
24
bab 24 pendapat para polisi
25
bab 25 mendapatkan harga karun
26
bab 26 masalah akan datang lagi
27
bab 27 cerita kegiatan di desa Cirame
28
bab 28 Farrel yang gelisah
29
bab 29 pesan surat sang ibu
30
bab 30 rencana menjual emas
31
bab 31 merasa rendah diri
32
bab 31 malam yang akan terjadi
33
bab 33 rencana jahat sudah diketahui
34
bab 34 membeli laptop
35
bab 35 belanja sembako dalam jumlah besar
36
bab 36 pencurian terjadi di mana mana
37
bab 37. sore penuh dengan pikiran
38
bab 38 Ronda malam bersama warga
39
bab 39 rumah yang terbakar
40
bab 40 dalang
41
bab 41 sebab kebakaran
42
bab 42 cerita SD yang sama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!