Adrian kesal

Adrian masuk ke kelas dengan penuh kemarahan, bahkan semua murid di buat diam seketika karena melihat ekspresi Adrian

"Si Rian kenapa?" Tanya Saraswati menghampiri Hendra dan Samuel yang duduk sebangku

"Dia ketemu kembaran Lo Saras" jawab Samuel terkekeh

"Iya kelakuannya mirip sama Lo" jawab Hendra menambahkan

"Gue ini kalem ya" sinis Saraswati yang duduk sebangku dengan Irsyad

"Kalem kalau dekat Mahesa doang" ledek Irsyad tersenyum

"Syad, cewek yang sama musuh si Rian tadi sodara Lo?" Tanya Hendra tersenyum mencurigakan

"Bukan, dia namanya Vania, dulu sekolahnya di bandung di tempat kakeknya dan SMA baru dia ikut orang tuanya kesini" jawab Irsyad serius

"Kekeknya tetangga gue di bandung, jadi kita sering ketemu kalau gue libur sekolah dulu" jawab Irsyad lagi

"Oh pantesan Lo kenal dekat ternyata tetangga Lo" jawab Samuel mengangguk

"Kalau Lo kesepian di kos kosan Lo, Lo bisa nginep di rumah kita syad" ucap Hendra serius

"Iya lain kali gue pasti nginap di rumah kalian satu persatu" jawab Irsyad tersenyum

"Gue salut sama Lo syad, di usia Lo sekarang Lo harus ngurusin usaha almarhum orang tua Lo, padahal disini Lo juga sibuk sekolah" ucap Sandi kagum, dia sebangku dengan Angga di barisan belakang

"Gue harus kuat San, karena gue cuma sendirian semenjak orang tua gue meninggal dan gue harus ngurus usaha kontrakannya yang di Bandung, Alhamdulillah buat bekal masa depan gue" jawab Irsyad lembut

"Gue kagum banget sama Lo syad" ucap Saraswati memeluk Irsyad

"Kalian serius banget, kita kan harus bantu hias aula buat nyambut para murid baru" ucap Mandala menghampiri mereka. Mandala duduk sebangku dengan Adrian di barisan depan dan Mahesa sebangku dengan Septian Waluyo

"Iya ayo kita kesana, kan kita juga nggak belajar hari ini" ajak Angga yang sudah berdiri diikuti yang lain

"Ayo Rian, kali aja kesal Lo ilang kalau bantuin hias aula sekolah" bujuk Septian menepuk bahu Adrian

"Iya Lo emang selalu bisa hibur gue Waluyo" jawab Adrian terkekeh

"Kebiasaan banget Lo dari kelas sepuluh manggil gue Waluyo mulu, Lo punya dendam ya sama keluarga gue?" Sinis Septian ketus

"Gue lebih seneng manggil Lo Waluyo, anggap itu panggilan sayang dari gue" ucap Adrian yang akhirnya berdiri

"Panggilan sayang moyang Lo!" Pekik Septian cemberut dan membuat semuanya tertawa

"Yok lah kita ke aula" ajak sandi semangat

Merekapun pergi ke aula sekolah yang ternyata sudah ramai oleh para siswa yang ikut membantu menghias aula yang cukup luas itu

"Kita bantuin apa nih kak?" Tanya Saraswati pada ketua OSIS yang bernama panji

"Karena kalian tinggi, kalian bantu pasang hiasan ini di atas langit langit aula di bantu yang lain juga" jawab panji

"Terus gue" ucap Saraswati bengong

"Kamu disini aja sama para siswi yang lain dan buat hiasan bunga" jawab panji lembut

"Gue bantu mereka aja lah kak, malas kalau harus bikin bunga" ucap Saraswati ketus

"Yang perempuan sama perempuan, biarkan para lelaki yang kerjanya berat" bujuk panji lembut

"Ogah, gue pokoknya mau sama mereka" ucap Saraswati keukeuh

"Biarin aja kak, dia emang laki laki ko, lihat aja kelakuannya nggak ada manis manisnya" ucap Angga meledek

"Iya kak, dia ini bagian dari kami, jadi akan bersama kami juga" ucap sandi tertawa

"Kamu nggak mau lebih kalem dikit Saras?" Tanya panji serius

"Lain kali aja lah kalau gue lagi khilaf" jawab Saraswati santai

"Ya udah kamu sama mereka aja" ucap panji yang akhirnya menyerah dengan Saraswati yang di kenal tomboy dan pecicilan di sekolah mereka

"Gue yang naik ya, Lo semua pada pegangin tangganya" ucap Saraswati menunjuk mereka satu persatu

"Kamu mau naik pake rok?" Tanya Mahesa datar

"Iya, Lo mau jualan Saraswati Wihardja!" Pekik Samuel melotot

"Kebiasaan banget nggak bisa dengar kata naik, Lo langsung aja semangat nggak lihat kondisi" gerutu Hendra mendelik dan membuat Saraswati tertunduk dan cemberut

"Ya maaf, gue nggak sadar" jawab Saraswati ketus

"Udah Lo pegangin tangga aja, nanti yang naik cukup gue, Hendra, Mandala sama Mahesa" perintah Adrian tegas

"Gue yang pegangin tangga Mahesa aja" ucap Saraswati semangat dan membuat teman temannya menggelengkan kepalanya

Merekapun sibuk menempelkan hiasan yang di buat para murid perempuan di atas plafon aula dan di setiap sisi gedung

"Ini lebih mirip buat pesta ulang tahun di banding pesta penyambutan murid baru" cibir Mandala datar

"Lakuin aja lah, yang penting kita ada kontribusinya" jawab Septian terkekeh

"Ini kalau gue yang ngatur pasti lebih bagus" jawab Angga serius

"Kalau Lo yang atur nanti malah berantakan Ngga" ucap Samuel sinis

"Sstt..." Ucap sandi menarik tangan Hendra pelan

"Apa?" Tanya Hendra serius

"Itu bukannya, murid baru yang udah bikin Adrian marah" bisik sandi menunjuk Puspita Sari yang sedang duduk bersama beberapa murid baru perempuan

"Jangan sampai si Adrian lihat dia, ajak dia ke sisi lain Aula" ucap Hendra dan diangguki Sandi

"Kenapa?" tanya Irsyad penasaran

"Itu, gadis yang bikin Adrian kesal lagi duduk di dekat lapangan" jawab Hendra sambil menunjuk keluar aula sekolah yang berhadapan dengan lapangan sekolah

"Oh gue pikir ada apa, apa menurut Lo Adrian nggak berlebihan?" Tanya Irsyad serius

"Adrian kan memang keras wataknya dan dia paling nggak suka kalau dipermalukan orang" jawab Hendra menepuk bahu Irsyad

..................

"Sebut nama kalian satu per satu biar gue hafalin nanti di rumah" pinta Saraswati sambil memegang buku dan pensil

"Masa kamu nggak ingat sekali ketemu Sari" ucap Vania terkekeh

"Gue ini punya daya ingat yang bagus cuma sering lupa aja" jawab Puspita Sari polos

" Sama aja Sari" ucap siswi bernama Sintia " namaku Sintia Rahayu yang ini Dela Aprilia dan yang satu lagi Kirana Dewi, kamu catat yang benar jangan sampai kamu salah nyebut nama kami" ucap Sintia tertawa

"Yah gue juga kadang suka lupa wajah orang" keluh Puspita Sari lesu

"Hahaha... Kamu kan nanti bisa lihat nama di seragam kita Sari" ucap Dela tertawa gemas

"Kamu tuh tomboy tapi juga ngegemesin" ucap Kirana mencubit pipi Puspita Sari

"Kita ke kantin yuk, gue lapar nih tadi cuma sarapan sepiring doang" ucap Puspita Sari memelas

"Aku pikir kamu belum sarapan makanya lapar" jawab Vania terkekeh

"Emang beda si Sari ini" ucap Dela tertawa

"Kalau ada yang sama, sama gue berarti gue punya kembaran dong" ucap Puspita Sari asal

"Terserah lah, ayo kalau mau ke kantin, aku juga mau beli minum" ajak Sintia yang sudah berjalan menuju Kantin

Mereka berlima akhirnya sampai di kantin dan memesan apa yang mereka inginkan, bahkan Sari membeli bakso dan banyak camilan

"Kamu nggak takut gemuk Sari?" Tanya Kirana serius

"Gue makan sebanyak apapun, badan gue tetep nggak tinggi dan nggak gemuk" jawab Sari yang sibuk memakan baksonya

"Iya juga kamu paling pendek diantara kita" ucap Dela terkekeh

"Makanya gue sering di kira anak SD sama orang kerena gue pendek dan kecil" jawab Sari cuek

"Kecil tapi sekalinya ngomong pedas banget" ucap Sintia tertawa

Episodes
1 Adrian Wijaya
2 Bertemu dia
3 Adrian kesal
4 maaf yang gagal
5 Traktiran Adrian
6 Hendra mendekat
7 waspada bahaya
8 Adrian galau
9 mulai ada rasa
10 Minta tanggung jawab
11 Bertamu ke rumah Adrian
12 Harus tanggung jawab
13 Siap menikah
14 Ijab kabul dan rencana penyerangan
15 serangan
16 Berubah
17 Hari pertama Suami istri
18 Hari pertama Suami istri 2
19 Bentrokan di kantin
20 Cemburu
21 Ke bidan
22 Bu ketua Ke markas
23 Niat jahat Ferdinand
24 modus pak ketua
25 Jujur
26 Begal
27 Begal 2
28 Kondisi Hendra dan Samuel
29 Septian dan Hesti
30 Samuel sadar
31 Pembicaraan Random
32 Di jenguk
33 Ferdinand mendekat
34 Hadiah meresahkan Saraswati
35 Datangnya masalah
36 Pelajaran untuk ulat bulu
37 Restu Ranti
38 Pembalasan dari Dark Dragon
39 Rengekan Sari
40 Keputusan Sofyan untuk pesantren
41 Masalah Adrian
42 Bujukan Hendra
43 Hak Adrian
44 Keinginan Samuel
45 Setelah minta hak
46 Hendra dan Samuel sampai di pesantren
47 Menantang Abraham
48 Menarik dukungan para murid
49 Balasan untuk Marina
50 Obrolan santai
51 Bertemu Ferdinand lagi
52 Sunat
53 Aslinya Mahesa
54 Balapan dan rencana menjenguk Samuel
55 Cincin pernikahan
56 Di antar Irsyad
57 Sampai di pesantren
58 Pengumuman
59 Pesona Bu ketua
60 Kekesalan Adrian dan Kemarahan Mahesa
61 Rangking satu dari belakang
62 Sampai di jakarta
63 Kebiasaan tidur Dark Dragon
64 Awal cinta Saraswati
65 Mandala nekat Mahesa lebih nekat
66 Luluh
67 Restu
68 Sakit hati Saraswati
69 Waspada serangan
70 Minta celengan
71 Membantu Kalain
72 Pertengkaran kecil
73 kehidupan teman Adrian
74 Gosip hot Hendra Vania
75 Kesiangan
76 cerita Septian dan Hesti
77 Angga Dela
78 Samuel sakit
79 Kepergian Saraswati
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Adrian Wijaya
2
Bertemu dia
3
Adrian kesal
4
maaf yang gagal
5
Traktiran Adrian
6
Hendra mendekat
7
waspada bahaya
8
Adrian galau
9
mulai ada rasa
10
Minta tanggung jawab
11
Bertamu ke rumah Adrian
12
Harus tanggung jawab
13
Siap menikah
14
Ijab kabul dan rencana penyerangan
15
serangan
16
Berubah
17
Hari pertama Suami istri
18
Hari pertama Suami istri 2
19
Bentrokan di kantin
20
Cemburu
21
Ke bidan
22
Bu ketua Ke markas
23
Niat jahat Ferdinand
24
modus pak ketua
25
Jujur
26
Begal
27
Begal 2
28
Kondisi Hendra dan Samuel
29
Septian dan Hesti
30
Samuel sadar
31
Pembicaraan Random
32
Di jenguk
33
Ferdinand mendekat
34
Hadiah meresahkan Saraswati
35
Datangnya masalah
36
Pelajaran untuk ulat bulu
37
Restu Ranti
38
Pembalasan dari Dark Dragon
39
Rengekan Sari
40
Keputusan Sofyan untuk pesantren
41
Masalah Adrian
42
Bujukan Hendra
43
Hak Adrian
44
Keinginan Samuel
45
Setelah minta hak
46
Hendra dan Samuel sampai di pesantren
47
Menantang Abraham
48
Menarik dukungan para murid
49
Balasan untuk Marina
50
Obrolan santai
51
Bertemu Ferdinand lagi
52
Sunat
53
Aslinya Mahesa
54
Balapan dan rencana menjenguk Samuel
55
Cincin pernikahan
56
Di antar Irsyad
57
Sampai di pesantren
58
Pengumuman
59
Pesona Bu ketua
60
Kekesalan Adrian dan Kemarahan Mahesa
61
Rangking satu dari belakang
62
Sampai di jakarta
63
Kebiasaan tidur Dark Dragon
64
Awal cinta Saraswati
65
Mandala nekat Mahesa lebih nekat
66
Luluh
67
Restu
68
Sakit hati Saraswati
69
Waspada serangan
70
Minta celengan
71
Membantu Kalain
72
Pertengkaran kecil
73
kehidupan teman Adrian
74
Gosip hot Hendra Vania
75
Kesiangan
76
cerita Septian dan Hesti
77
Angga Dela
78
Samuel sakit
79
Kepergian Saraswati

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!