Chapter 3

"Buya kemaren lusa ketemu abahnya raudah,ngasih undangan nikahan dari anak guru majlis. Kata abahnya raudah 'mamanya ga bisa hadir'. jadi,raudah mau kah berkenan mewakili mamanya dari pihak mempelai perempuan?". tanya buya.

"Diminta abahnya raudah kemaren bilang 'kabarin buya jam 6 pas sudah siap disana". Ucap buya.

....

"Kakak..ikut..". Ucapnya pelan sambil nyenggol-nyenggol samping raudah.

"Kapan undangannya buya?". tanya raudah.

"Insya allah,di hari ahad tanggal 24 pada bulan ini".ucapnya buya.

"Buya,tanggal 24 kami semua sudah masuk liburan semester buya...". Ucap inayah dengan nada memohon.

  Buya tersenyum. "Nah,ketahuan inayah mau ikut raudah".ucap buya.

"Hehehe..". Inayah hanya nyengir.

"Bukannya..buya ada menyarankan liburan semester di sekolah aja?". Terus terang buya pada nayah.

   Nayah hanya bisa tersenyum malu-malu.

"Dan juga,buya mengumpulkan kalian agar saling kenal dan untuk mengkhitbahkan umar dan raudah..".

 "HAH!...". inayah dan raudah pun serentak kaget maupun salim pun begitu juga sama kagetnya dengan apa yg abuya beritahukan.

●●●●

"Kak odah... haaa...ga jadi ikut".inayah dan raudah duduk-duduk diteras asrama. Inayah sedari tadi merengek bak anak kecil.

Inayah mengusap air matanya yang hampir menetes.

"Yaudah,ucapin samawa ya".ujarnya naya.

"Iyaa..".ucap raudah.

"Tapi !,haa kak raudah...".lagi lagi itu tak terima.

Tanpa sadari keduanya umar dan ilham tak jauh dari sana sedang duduk dikursi panjang dan mengobrol tentang sekolah.

Ilham tanpa sengaja melihat ke arah inayah yang merengek bak anak kecil.yang merengek meminta jatahnya.

Dan ilham tanpa disadarinya,bibirnya tertarik beberapa senti.umar mengerutkan kening nya.

"DEK!" . Umar menepuk kaki ilham.

"Hah!. Apa ka?".ilham kaget dan berbalik ke arah Umar.

"Kamu liatin apa'an?". Tanya umar.

"Ga lihat apa-apa ka,lanjut aja".ujar ilham.setelah mengobrol kembali.

"Masih marah? Mau ga nih.. dikasih sesuatu?". Ucap raudah. Inayah langsung semangat.

"Mau!! Apa tuh?!".inayah penasaran.

"Pejam dulu..". Ucap raudah menyuruh inayah menutup matanya dan nayah berharap raudah memberikan secarik kertas undangan tanggal 24 itu.

"Nih!..". Raudah mengulurkan sesuatu hadiah pada nayah.

Ketika inayah membuka matanya.

"Haaa!!.. ka raudaaahhhh!!!".rengek inayah.

Umar kaget dan menengok ke arah suara dimana ia melihat raudah berjalan dengan inayah dibelakangnya yang berjalan sambil sedikit menghentak'kan kakinya.

Di tangannya terdapat permen warna-warni.

"Kak!".panggil ilham ke umar.

"Ha?". Jawab umar.

"Kakak kepicut ya?". Tanya ilham.

"Ga.., Ngejagain aja.takut calon istri kenapa-napa".jawab umar sambil tersenyum.

"Aduh.. calon suami orang sanking bucinnya lupa sama yang dibahas.yang jomblo mau juga kali kak!". Ucap ilham dengan nada mengejek.

"Hahaha,udah.udah ayo pulang,dah sore".

■■●●■■●●■■

"Dah ngomelnya?".ucap raudah. Sedari tadi inayah terus mengikutinya sambil ngomel padahal kamar mereka berbeda.

"Belum,aku belum selesai.ngo-...?".

"Dub! ". Belum selesai inayah bicara,raudah sudah menutup pintu kamarnya.

"Ya allah... jika memang takdirnya inayah ga ikut inayah terima.tapi,inayah nangis. Huhuhu...".

inayah melangkah lemas ke arah kamarnya yang bernama kamar hafisah.

Khadijah menarik tangan inayah sampai didepan kamarnya khadijah dan raudah.

"Nih !".khadijah memberikan sesuatu yaitu sebuah koran.

"Dari ukhty raudah".ucap khadijah lagi.

"He? Buang ah !".ucap inayah dengan menutup mata kanannya dan mata kirinya melirik diam-diam mancing khadijah.

"Buka aja,siapa tau barang berharga".ucap khadijah.

"Barang... berharga?".inayah mengerutkan keningnya.

Khadijah mengangguk.

"Udah ya!".ucapnya dan khadijah masuk ke kamarnya.

Inayah membuka kertas koran itu.dan inayah melotot.

"Hah?!". Kak raudah! Makasih.. !!".

Khadijah dan raudah sedari tadi menguping. langsung kompak lantas sudah membuat inayah menjadi senang karna dapat kertas undangan yg dia idam-idamkan.

(Karna inayah adalah adik kesayangan mereka ;)

●●●●●

HARI PERNIKAHAN ANAK GURU MAJLIS

Hari H undangan pada Jam 06:00 pagi. raudah sudah siap dengan abaya hitam dubai dan hijab biru dengan cadar bandana hiasan daun didekat mata kiri.

Ia bantu-bantu dibagian konsumsi.sebelum resepsi raudah termasuk menjadi salah satu orang yang megang hantaran.

Umar dan ilham pun sudah datang sedari tadi.raudah melongok kanan-kiri seperti mencari seseorang yang dia nyari inayah sama ka humai.

Umar menyadari hal itu.nyeletuk dalam hati

"{Dia cari siapa,aku kah?}".ucap umar dengan pedenya.(mana mukanya senyum-senyum lagi).

Selesainya tukar cincin diacara resepsi.umar tampak berbicara dengan ilham.

Raudah juga bicara dengan keluarganya yang lain.tanpa Sengaja umar melihat ke raudah yang memakai hijab biru.

Umar melihat gamis yang dipakainya biru juga.matanya menelusuri orang diundangan.ada sih yg biru.cuman,ga semirip biru punya mereka berdua.

Sampai akhirnya raudah dipanggil.ternyata pas didalam jilbabnya terkena tumpahan air. alhasil ia pake jilbab warna hijau army yang mirip kaya baju ilham dan jilbab inayah.

Pas keluar,ternyata umar nyari'in raudah.umar kecewa.kemudian,memanggil ilham.

"ilham,kok warna jilbab nya ganti sih?.warnanya sama lagi seperti baju koko mu". Ucap umar dengan kesal.

"Yah,saya ga tau gus". Jawab ilham.

Umar pun keliling mencari se"orang yaitu khadijah, ketemu sepupunya sendiri.

kemudian umar memanggil sepupunya itu.

"Apa?".khadijah mendekat.

"Eh,eh!.jangan deket-deket bukan mahrom!. Ana (saya) udah punya calon istri".ucap umar.

lantaran khadijah heran karna biasanya tidak terlalu dekat dengan sepupunya.dan khadijah kira ada apa dengannya ternyata umar hanya ingin memberitahukan sesuatu dan meminta tolong lewat sepupunya.

☘️☘️☘️

Terpopuler

Comments

Phone Oppo

Phone Oppo

Terpesona

2025-06-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!