Chapter 2

Raudah & inayah,aisyah (salah satu pelajar juga). sedang asik mengemil keripik singkong yang dibeli raudah tadi siang.

ditengah mereka mengobrol.tiba tiba,datang salah seorang teman sekelas yang berkulit hitam manis mendatangi mereka.

"Raudah,dipanggil tuh disuruh ke kantor".ucapnya sambil ikut duduk disamping aisyah.

"Ngapain ka naila?".tanya inayah bingung.

"Udah,datangin aja dulu gih,cepet!".ucap naila lagi.

"Yaudah,ana (saya) duluan yaa!".ucap raudah sambil berdiri.

"Labbaik.. (iya)".jawabnya aisyah dan naila serentak.

"Inayah,temenin ya!".muka melas raudah.

"Iya kakak...". Jawab nayah.

Inayah dan raudah Menuju ke kantor sambil menebak-nebak apa yang akan terjadi nanti sesampainya dikantor.Sesampai dipintu berwarna coklat itu,

"Tafadhol..(silahkan masuk!)".

Raudah dan inayah Saling Bertatapan dan didalam hati mereka terbesit.

"[Tunggu!,kenapa mirip suaranya abuya muhammad?]".

Karena beliau tidak mau ditunggu lama.mereka pun langsung masuk.dan telah terlihat seorang sepuh yang menggunakan baju kokoh putih,yaitu Abuya muhammad rahman alaydrus.

"BUYA?!".ucap raudah kaget.

Buya muhammad hanya tersenyum,tangan beliau yang sudah berkeriput mengisyaratkan untuk duduk.raudah dan inayah duduk dihadapan buya muhammad.

"Ustadz ilham,tolong siapkan makanannya".ucap buya muhammad.

Lalu,muncul laki-laki bertubuh tinggi tegap dan kacamata yg simetris dengan hidung yg mancung,kulit sawo matang yang semakin membuatnya terlihat tampan.

Tanpa disengaja,inayah melihat laki-laki itu dan laki-laki itu pun melihat gadis yg berumuran 14 tahun itu.

"Deg!!". Reflek langsung mengalihkan pandangan inaya dan ilham.

"Itu kan?". tapi masa sih?". bukan,pasti bukan! ya allah.. itu dia?". Batin inaya bingung.

Raudah yang menyadari keada'an keduanya, berbisik Pada inayah.

"Kamu suka sama dia ciee..". bisik raudah pelan.

*Nayah terlihat kaget.

"Apasih ka?, ngga ya". inayah balas berbisik.

"Mana ada.. dia loh liat ke aku..". goda raudah.

"ih! Kaka nii.. !".bisik inayah kesal.

"Masya allah,Raudah sama Inayah udah jadi gadis, abuya jadi ingat waktu pertama kali buya ketemu Raudah dulu". Buya tertawa kecil.

*Raudah tersenyum malu-malu.

"Oh ya,sebentar,buya panggilkan umar dulu". Abuya masuk ke baytnya dan masuk ke kamar umar.umar yang sedang muthola'ah (mengulangi pelajaran yg sebelumnya sudah dipelajari lalu, diulang lagi untuk mengingat kembali).

umar muthola'ah kitab tafsir.

lalu ia,menutup kitabnya begitu mendengar sang abuya (ayah) memanggil.

"Kenapa buya?".tanya umar anaknya yg pertama dari buya muhammad.

"Siap-siap,ada tamu istimewa". Kata abuya.

"Siapa buya?". Umar kembali bertanya.

"Kesayangannya buya".ucap buya kembali.umar kaget,ia langsung menaruh meja lipatnya dan kitabnya diatas lemari.umar berjalan ke arah cermin memperbaiki kopyah nya.

"Tumben,biasanya paling malas disuruh siap-siap.kan biasanya juga malah milih muthola'ah terus". buya heran dengan anaknya yg tidak seperti biasanya terlihat seperti berbeda dari sebelumnya.

Umar hanya nyengir entah kenapa hatinya begitu senang teringat kejadian itu (si pipi chubby).

"Astagfirullah!".umar menggeleng-gelengkan kepalanya.

Umar teringat dengan gadis itu si pipi chubby langsung ia menepis dengan berucap.

"Astagfirullah!".umar tersadar dari bayangan yg ada dipikirannya tentang gadis itu lagi dan lagi.

Buya dan umar pun keluar menuju kantor.Sampainya...

"Hah?".

"dia lagi?!".batin raudah,sambil menatap sinis ke arah sosok yg baru saja membuatnya greget.

*Di posisi umar hanya kaget.

"Buya pernah ketemu dia ini kapan buya?".tanya gus umar,buya hanya tersenyum.lalu,buya menepuk pundak umar.

"Gini....". Buya menjelaskan awal bertemu dengan anak gadis tersebut.

Flashback dari 15 tahun yang lalu...

tampak gadis kecil dengan lumpur ditangan,kaki,juga wajahnya. Tiba-tiba,sinar flash mobil menyilaukan matanya,matanya menyipit.dan keluar laki-laki dewasa dengan koko putih dan memakai sarung hitam. laki-laki itu berjalan sembari tersenyum ke arah gadis mungil itu,ia berlutut.

"Kok main lumpur sih?". Tanya lelaki itu lembut.

Sedangkan gadis berambut ikat cantik itu hanya tersenyum malu-malu kucing.

"Siapa namanya?".tanya lelaki itu lagi.

"Raudah".ucapnya dengan menyebut R yg terdengar laudah namun ia berusaha menyebut kata diawalan (R) supaya tidak diolok karna ilatnya ga sampai bilang R yg sempurna.

"Cantik namanya kaya orangnya,biar makin cantik buya bersihkan ya wajahnya". Ucap laki-laki itu sembari membersihkan wajahnya bocah kecil itu.

"Yah,kotor deh". Ucap lelaki itu sambil memperlihatkan telapak tangannya juga.

Raudah kecil memamerkan gigi putihnya,dan ia tertawa lepas.

"Buya... ayo pulang...". Tiba-tiba terdengar suara anak laki-laki kecil.

Raudah memiringkan kepalanya melihat dibalik belakang punggung lelaki itu. seorang anak kecil laki-laki berwajah tampan nan imut.mata anak kecil itu melotot tajam ke sorot mata raudah kecil.

"Sini salim,kenalan dulu sama ade raudah". Ucap buya.

"Nyau buya... [ga mau buya], badannya kotor!".ucap salim dengan kesal dan menjauh.

Raudah kecil tersenyum kecil,tangan mungilnya diam-diam mengumpulkan lumpur yg di genggam lalu disembunyikan dibalik belakang tubuhnya.

"Ayo kenalan...ni namanya ade raudah". Ucap buya sambil mendekatkan mereka berdua dan salim mengulurkan tangan.

Raudah menyambutnya,sembari tersenyum licik.Dan Salim melepaskan genggaman tangan mereka.

"Buya...". Salim miris melihat telapak tangan mungilnya yang penuh dengan lumpur.

"Ga apa-apa,buya juga kok sama". Buya mengusap lumpur di kedua jari beliau di pipi kanan-kiri salim. Ceritanya,salim adalah tentara yang bertempur berani dihutan.

"Hahaha!". Raudah kecil tertawa dan terlihat sangat menggemaskan.perlahan bibir salim tertarik beberapa senti ke samping,mengukir senyum manis di wajah imut nya salim.

"Kamu...".belum sempat salim melemparkan lumpur ke raudah malah sudah lari duluan dan salim pun seketika itu mengejarnya. Keduanya pun berkejaran sambil tertawa dan bermain bersama

☆☆☆☆☆

"Oooh... jadi gitu emang ya,ka raudah dari kecil sampe sekarang suka jailin anak orang". sahut nayah di tangannya terdapat toples berisi kue coklat.jadi,sedari tadi mereka mendengarkan sambil makan.

"Jadii....". Umar menatap lekat-lekat raudah,banyak yang berubah kecuali pipi tembam nan menggemaskan dan mata yang membuat terlihat cantik.

"Maaf,buya.jadi..salim itu siapa?". Tanya inayah,buya tersenyum kemudian menepuk pundaknya umar.

"Tau kan,umar gimana orangnya?".ucap buya menerangkan kalau nama itu sama dengan sosok umar tersendiri seperti didalam cerita tersebut.

"Eeee.....". Inayah & raudah hanya bergumam sambil bertatapan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!