BAB 5

"Larilah Khal.." Suara Fai sangat sangat pelan, dan hampir berbisik.Ini adalah kode untuk Khal.Agar Maks tidak mengetahuinya.

"Fond...." Dengan suara cemas dan khawatir, namun bercampur dengan rasa takjub, melihat Fai begitu berani menghadapi Maks yang bahkan Xans pun belum bisa mengalahkannya.

Dengan rasa berat hati, Khal pergi.Namun itulah mau Fai.Sebenarnya Fai juga tahu ia pasti akan mati juga pada akhir akhirnya, namun ia tak ingin menjadi beban, minimal adalah membuat bantuan, walau hanya sedikit, itulah pikir Fai.

"Seperti nya kau mintak di hajar..." Maks mulai bersiap siap menggunakan tehnik nya.Ia mulai memegang sarung pedangnya.Namun dalam posisi ini pun Fai tidak merasa gentar sedikit pun, ia tak mau terlihat lemah di depan lawannya.

Dan sebenarnya, bisa saja pengorbanan Fai sia sia, kalau kalau Maks berpikir untuk mengejar Khal, dan mengabaikan Fai.Namun jika Maks mengambil keputusan untuk menyerang Fai, artinya ia memiliki sifat yang egois dan tidak mementingkan teman setimnya.Jadi, bisa saja rencana Fai gagal untuk mencegat Maks.

"Baiklah.." Ujar Maks mulai membungkukkan badannya, dengan sikap kuda kuda awal untuk memulai sebuah tehnik Swordmanship.Tentu saja itu tehnik dasar.Dengan penuh percaya diri Maks benar benar berpikir bahwa ia akan menang.

'Aku tahu aku belum mempelajari tehnik Swordmanship...' Walau begitu, Fai tetap saja merasa dirinya akan kalah, walau memiliki tekad yang kuat.Namun ia tidak menyerah, ia tetap bersiap siap, dengan memegang sarung pedangnya dan mengikuti kuda kuda Maks, namun sepertinya salah.Ia tetap manatap Maks dengan tatapan yang sangat sangat fokus, menunggu langkah Maks, melihat bagai mana ia akan memulai nya..-"MAGMA SLASH" Terdengar Maks mengeluarkan tekniknya."SING!!" Suara tebasan pedang.

Dalam sekejap Maks sudah ada di belakang Fai.Dengan auranya yang berwarna abu abu, dan sepertinya Trait nya bayangan.Dengan gerakan yang secepat kilat tidak, secepat bayangan seperti itu, tentu Fai tak bisa menghindarinya, walau pakai mata elang sekalipun.

'Apa itu, cepat sekali...' Dengan penuh kekagetan, Fai ter belalak, sampai sampai lupa, bahwa tangannya sudah mengeluarkan darah, yang sepertinya tebasan Maks mengenai bahunya."Kau kalah.., itu peraturannya" Kata Maks.Ya, aturannya adalah, di nyatakan menang bila pedang lawan terjatuh, bila pedang kita mengenai lawan.Namun Fai sampai berdarah, walau hanya sedikit, tapi pasti Fai baru merasakan sakit yang berdarah seperti itu.Pasti sangat sakit baginya.

'Gerakan macam apa itu.. ?' Tanya tak percaya Fai, melihat yang lebih cepat dari kilat, itulah pikirnya.Tentusaja ia ingin menjadi seperti itu."Selanjutnya kau Khal.." Ujar Maks dengan posisi kuda kuda, yang sedang siap siap ingin menggunakan Tehniknya lagi, namun kali ini bukan Tehnik Swordmanship, tapi tehnik untuk kecepatan nya."MAGMA FLASH!!" Itulah nama nya.Sembari berlari, mengejar jejak Khal.Dengan tubuh di penuhi dengan aura aura yang berwarna abu abu.

'Tak kusangka aku kalah lebih awal..' Ujar batin Fai tidak percaya dengan kekalahan yang sangat membagongkan ini.Dengan muka murung dan sedih, hanya tetap memandangi tanah.Merasakan rasa sakit yang semakin menjadi jadi di pundaknya,itu saja sudah membuat Fai hampir menangis, apa lagi ketika merasakan kekalahan pertama nya.

"Tes Tes" Terdengar tetesan air yang jatuh ke tanah satu per satu.Dalam sekejap mata Fai sudah di penuhi dengan air mata yang bertetesan.'Kenapa aku menangis..?' Batin Fai.Tak percaya dengan hatinya sendiri, yang padahal sebenarnya sakit bagi hatinya,yang lagi semangat semangatnya ingin menghadapi rintangan, tapi malah mendapat lawan yang begini.

Namun masih bisa tersenyum di balik tangis nya itu.Tersenyum di karena kan bangga, bangga mengetahui lawannya akan sehebat ini, menanti rasa senang mengalahkan lawan yang se tangguh itu.

Di sisi lain.'Aku harus mencari mereka..' Batin Amillune yang sepertinya sudah selesai membantai mereka ber dua.'Aku juga dapat kertas...' Lanjut batin Amillune.Dengan rasa senang ingin melihat ekspresi rekan setimnya yang melihat tulisan dari kertas itu nanti,pikir Amillune.

Namun tak lama kemudian,Khal menghampiri Amillune, yang secara kebetulan bertemu."Hei, ada apa Khal..?" Tanya Amillune.Melihat Khal ter engah engah begitu, tentu saja Amillune heran.Di kejar lawan lain, itulah pikir nya."Aku menemukan..-" Lanjut Amillune memberi tahu bahwa ia mendapat kertas lagi, namun sepertinya omongannya di potong oleh Khal.

"...-Bukan itu saatnya" Potong Khal dengan suara yang sangat terengah engah."Fond dalam bahaya!" Lanjut Khal memaksakan suaranya untuk tidak terengah engah."Dalam bahaya..?" Tanya Amillune."Iya! Maks mengejar ku!" Kata Khal dengan suara yang tidak ngos ngos an lagi seutuhnya."Memgejarmu..?" Tanya Amillune.

"Baiklah kalau begitu.." Lanjut Amillune.Lalu siap siap memegang sarung pedang nya, seakan menerima tantangan."Temuilah Zar dan Xans, cari petinya.." Dengan secepat kilat Amillune sudah hilang dari pandangan Khal."Baiklah.." Gumam Khal yang juga shok melihat itu.

'Di mana dia..?' Batin Maks. Terlihat Maks sedang mencari cari Khal yang mungkin kehilangan jejak Khal.Namun dari kejauhan sudah tampak Amillune yang akan menghampirinya."Mana Fond..?" Tanya Amillune dengan santai nya, namun tetap berjaga jaga dengan terus memegang sarung pedangnya.

"Amillune.., dia ku kalahkan.." Dengan seringaian yang seakan akan mengejek Fai, dan bagai mengatakan 'Lemah!' Pada Fai. " Kalau begitu.." Mendengar itu, tentu saja Amillune tidak akan membiarkan Maks tetap melanjutkan permainannya.

Maks hanya bisa fokus, dan tahu apa maksud Amillune setelah ini."VANTICAN OF THE DASH!!" Maks yang memulai menyerang nya, dengan tehnik Swordmanship yang ia miliki, langsung men dash kedepan dan menujukan serangannya ke kepala Amillune.

Tentu saja Amillune tidak akan diam.Bahkan baginya itu sangat lambat.Walau Amillune dan Maks sama sama Tustar."SING!!" Suara tangkisan terdengar.'Dia menangkis nya..' Kata Maks.Terlihat mukanya menunjukkan ekspresi yang sedang kepanikan."Kau berniat menyerangku.." Dengan tatapan sinis.Dan tetap mempertahankan pedang mereka saling ber hantukan.

"FORTUNE BREAK, CHAPTER 1!!" Dengan senyuman yang memperlihatkan giginya, sembari menarik pedangnya ke belakang.Dan...., langsung saja di tebaskan kembali ke pedang nya Maks.Dengan begitu, pasti incaran Amillune adalah, mengalahkan lawan dengan menjatuhkan pedangnya.Terlihat aura nya yang berwarna ungu."SING!!" Suara bentrokan pedang antara pedang

'Berat sekali..' Batin Maks.Tampak Maks keberatan manahan pedang Amillune yang jika Maks melemaskan kekuatannya, pastilah pedangnya akan ter campak.

"Aghh..!!" Teriaknya dengan suara penuh tenaga.Namun itu semua tidak seberapa bagi Amillune."TAGH!!" Suara pedang yang terjatuh ke tanah.'Itu hampir saja mengenai leher ku..' Batin Maks.Dan benar saja, itu sangat hampir mengenai leher Maks.Tapi pastinya Amillune sudah merencanakan itu.Tidak mungkin ia sengaja ingin mengenai leher Maks.

"Kau kalah..." Kata Amillune, melihat Maks dengan santai nya."Ak... Ak..." Tak sangka ia kalah dari Amillune, pikir Maks.Terlihat muka nya yang meng ekspresikan ke shok an.

Tanpa basa basi Amillune langsung menyusul Zar, Xans, dan Khal.

Di sisi lain."Mana Fond...?" Tanya Zar melihat Khal berlari sendiri tanpa Fai,pasti ada sesuatu,itulah pikir Zar."Bertarung.., namun aku tidak yakin.., pasti ia kalah.." Jawab Khal dengan se jujur nya."Amillune..?" Lanjut tanya, namun kali ini Xans yang bertanya." Bertarung, mungkin niatnya ingin membantu Fai.Tapi pasti ia bisa mengurus Maks.." Jawab Khal dengan tergesah gesah ingin cepat cepat langsung ke intinya.

"Tapi, aku punya dua kertas.." Ujar Khal, sembari menunjukkan tulisan kertas itu.Yang bertuliskan 'Carilah di atas pohon untuk kertas selanjutnya, siapa cepat ia dapat!' Itu lah tulisan di antara salah satu kertas, dan yang satunya bertuliskan.. 'Carilah di belakang P.L.M untuk dapat peti..' Itu tulisan yang satunya.

"Kita harus ke belakang P.L.M tuk dapat peti!" Ujar Khal,dengan semangat."Iyakah!?" Ujar Xans juga ikutan senang."Sepertinya di menangkan oleh kita.." Kata Zar, lagi lagi, ia meletakkan tangannya di belakang kepala."Belum tentu.." Respons Khal.

Mereka langsung bergegas ke belakang P.L.M, dan di susul oleh Amillune di belakang mereka.Dan benar saja, petinya di belakang P.L.M.Lalu mereka bergegas kembali, dan sebisa mungkin tidak ketahuan oleh tim yang lain, karena bisa saja di rampas.

Karena Fai sudah kalah, jadi mereka hanya kembali dengan tim 4 orang dan bersama petinya.

Selesailah mereka.., para Guru P.L.M memanggil Murid Murid yang tersisa di dalam hutan.

"Oke.., pemenangnya tim Amillune.." Kata Sensei Hunter."Kalian boleh pulang sekarang.." Lanjut Hunter."Baik Sensei!!" Jawab Murid Murid.Nama nya juga masih hari pertama untuk kedatangan anak baru, masih perkenalan Murid Murid agar kenal dengan anak baru.

Terpopuler

Comments

Murnila Wati

Murnila Wati

lanjut baca .... makin penasaran ..

2025-06-15

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!