*Sesampainya Murid Murid di hutan*
Mereka berlima terlihat tidak melakukan apa pun selain berjalan menjelajahi hutan, sembari melihat ke kanan dan ke kiri.
Selama perjalanan hanya pepohonan dan rerumputan saja yang terlihat, seperti hutan pada umumnya, kehijauan di mana mana.Dan lagi banyak semak semak.
"Bosannya..." Sembari tangan di belakang kepala, dengan suara yang seakan ingin tantangan lebih, itulah Zar, di penuhi dengan candaan dan asik orangnya, mirip mirip seperti Khal, namun Khal lebih seperti kekanak kanaan kali.
"Pertama kita harus carik pita merah itu dulu..." Kali ini Khal yang berbicara, dan sepertinya ia ingin serius kali ini."Apa kah kita harus berpencar?" Xans sepertinya memberi usulan dengan pertanyaan.Dan yang satu ini orang nya cool, agak agak pendiam, namun tidak canggung atau semacamnya, memang karena sifatnya aja yang cool.
"Ku rasa tidak perlu.." Kali ini MC kita yang menjawab.Jika dilihat lihat.., memang..., lebih aman untuk tidak berpencar, apa lagi syarat pemenang harus kembali dengan semua rekan tim nya.
Hanya ada 1 orang lagi yang tidak berbicara, yaitu Amillune, orangnya cool, namun tidak se cool Xans, hanya cool nya cool ala ala Senior, dan menunjukkan aura Senior.
Dan jangan lupa, setiap orang memiliki Elemental nya masing masing, seperti Fai,MC kita, Trait nya Api.Dan disini, istilah Elemental bisa di ganti Trait (Trait itu juga di sebut Elemental)
*Agak lama kemudian*
Mereka sudah cukup lama berjalan dengan pemandangan yang gitu gitu aja, karena, ya memang itu ciri khas hutan."Itu!,pita merahnya..!" Teriak Amillune dengan tetap menjaga suara khas nya, yaitu suara khas senior.Sembari menunjuk ke sesuatu daun yang di batangnya ada terikat pita merah.
Mendengar itu, mereka langsung bergegas mencari cari di sekitar pita merah itu. "Kita harus mencari di sekitar sini!" Kali ini Zar terlihat bersemangat.Sembari jongkok jongkok mencari di semak semak.Begitu juga dengan yang lain.
"Ketemu!!" Sepertinya Xans menemukannya."Coba lihat tulisannya.." Kata Fai sembari mendekati Xans. "Oke" Jawab Xans.Di lihatnya tulisannya, dan terlihat lah ada tulisan yang berbunyi 'Pergilah ke sungai, setelah kalian kesana, carilah pita merah, lalu cari kertas lagi, Siapa cepat dia dapat!' Itulah yang tertulis di kertas itu.
"Katanya kita harus ke sungai.." Kata Xans setelah membaca teks itu. " Bagus! Kita harus kesana" Kata Amillune dengan suara tegas nya sebagai yang paling hebat di antara mereka, karena memiliki 2 Bintang.
"Katanya siapa cepat dia dapat.." Lanjut Xans membacakan tulisan itu."Berarti kita harus cepat ke sana.." Respons Zar kepada Xans.Lagi lagi Zar meletakkan tangannya di belakang kepala, yang berarti menandakan ia sedang bosan atau menganggap remeh suatu tantangan.
Dan mereka pun bergegas ke sungai, dengan berlari.Dan sebisa mungkin menghindari pertarungan, karena mereka ingin mengakhiri permainan ini dengan cepat.Apalagi karena adanya anak baru di tim mereka, yaitu Fai, tentu saja ia masih di anggap lemah oleh semuanya, seperti pendapat orang kepada anak baru pada umumnya.
Sampailah mereka di sungai.Dan buruknya, terlihat 2 orang yang saling bertarung, yang berarti sudah kedapatan oleh tim lain.Namun mereka hanya ber dua, sepertinya mereka pencar dengan tim mereka.
"Sepertinya kita sudah telat.." Ujar panik Fai, kali ini ia merasakan bagai mana aura di medan perang."Mereka bertarung.. " Ujar Amillune yang sepertinya sedang memikirkan rencana."Tapi mereka cuma berdua.." Kata Zar, terlihat mukanya panik sekarang, tidak muka bosan lagi."Kita bisa jadi orang ketiga" Usul bijak Fai.Dan mereka bisa saja sebenarnya menyerang sekaligus, tapi pasti bisa saja di antara anggota dari 2 tim itu memanggil temannya.
Tampaknya mereka sedang berdiskusi, dan sebisa mungkin agar tidak kelihatan oleh mereka, karena mereka hanya sembunyi di balik semak semak.
"Aku yang akan menjadi orang ke 3, kalian cari pitanya..." Amillune mengajukan diri dengan gagah berani, dengan suara khas nya, suara tegas seakan Senior.Mendengar itu, mereka langsung mempercayakan tugas itu kepada Amillune"Oke lah.., semoga berhasil.." Semangati Fai kepada Amillune, yang sepertinya tidak tahu kehebatan Fai.
Tinggallah Amillune sendiri di balik semak semak itu.Sempat menyeringai sebelum ia melompat dari jongkok nya, dan menuju ke belakang lawan salah seorang dari dua orang itu."Menyerahlah.." Kata lawan dari salah seorang dua orang itu."Agh.., aku tidak akan kalah..." Kata yang satunya lagi.
Namun tiba tiba terkejuti oleh Amillune yang sudah ada di belakang, tepat di atas belakang mereka, yang Amillune sedang melayang, dan mengatakan "SWORD SIDE" Dengan santai nya ia mengatakan nama tehnik nya dengan seringaian sang pemenang,sebelum akhirnya ia menerjang mereka ber dua.
Kembali ke mereka ber empat."Bisa gak ya Amillune mengatasinya..." Tanya ragu Fai, yang sepertinya benar benar meragukan kehebatan Amillune."Tentu saja ia bisa, ia kan Tustar.." Sahut Xans menjawab dengan santai nya seakan itu sudah biasa terjadi.Biasa bagi mereka untuk Amillune, apa lagi mengatasi dua orang saja, itu pasti hal yang mudah..
"Apa itu Tustar...?" Tanya Fai, yang menerima kosakata baru."Sudah punya 2 bintang" Jawab Xans singkat.Yang artinya tinggal 1 bintang lagi Amillune akan naik ke peringkat selanjutnya, yaitu Menengah.
"Sepertinya kau baru menyadarinya ya Fond..." Respons Zar.Lagi lagi ia menaruh tangannya di belakang kepalanya lagi.Yang seolah olah semua tingkat Murid sudah tahu kehebatan Amillune.Yang pastinya membuat Fai ingin mengenalinya lebih lanjut.'Apakah Amillune sehebat itu..?' Tanya Fai di batinnya.Seakan tersadar bahwa Amillune memang hebat.
Saat saat beginilah Fai sangat bersemangat, saat saat mendapat tantangan yang menantang nyali nya, kekuatan nya, tekad nya, dan skillnya.Seakan sensasi menemukan buku yang menarik ketika sedang mencari cari buku di perpustakaan.
"Itu ada pita!!" Teriak Khal tak lama setelah itu.Namun suaranya agak tertahan, karena ia berpencar dari mereka ber tiga,Khal sama Fai ber dua."Tumben mudah menemukannya.." Gumam heran Khal.'Mencurigakan..' Batinnya mulai menyadari sesuatu.Ya.., pastinya itu benar.'Ada seseorang!' Batin Khal mulai mengaktifkan insting buas nya.Walau kekanak kanakan namun, tetap memiliki jiwa Swordman.
Khal mulai memegang sarung pedangnya, seakan bersiap siaga saat ingin memukul bola bisbol , dan benar saja, ada orang yang menerjang nya dari belakang, namun.., dari belakang pun di hadang Khal.'Sudah ku duga..' Kata batin Khal.
Untungnya Khal sempat menghindarinya..,karena bisa saja, insting nya kuat, namun refleks nya lembek.Ya.., walaupun cara menghindarinya seperti orang terdesak.., terdorong kebelakang."Kau menghindarinya..." Kata seseorang yang menerjang Khal tadi."Maks.." Tentu saja Khal kenal.., mereka adalah anak anak P.L.M old, sudah lama, jadi sudah kenal dari dulu.'Hoki!' Kata Maks dalam hatinya, seolah tidak terima Khal, orang yang mereka hanggap paling lemah sebelum kemunculan Fai, menangkis serangannya, tidak, lebih tepatnya menghindari nya.
Namun walau dalam kondisi gawat.., Khal tetap menggenggam kertas yang ia dapat kan sebagai jebakan tadi.Tapi kalau di pikir pikir, itu sangat buang buang waktu, dan itu adalah tindakan yang egois.Karena,ngapain membuat jebakan, bila tujuannya bukan banyak banyak an menghabisi lawan, namun mengambil peti,itu membutuhkan kerjasama.
"Menyerah lah.." Sembari maju dan maju.'Apa yang harus aku lakukan..?!' Sebenarnya Khal itu hebat, tapi mental dan nyali nya aja yang kurang di latih.Jadi sekarang ia bingung, padahal ia memiliki tehnik.
"Sebelum aku menggunakan tehnik ku.." Ancam Maks, dengan terus menyogok Khal, dengan maju dan maju.
"Hei!!" Teriak Fai dari belakang Khal."Akulah lawan mu..!!" Dengan suara yang seolah olah pahlawan,dan maju ke depan Khal.Sembari menodorkan pedang nya ke Maks.Walaupun sebenarnya Fai tidak tahu bagai mana ia harus memukul Maks, apalagi ia belum belajar tentang tehnik Swordmanship.
Yang bisa ia lakukan hanyalah berpura pura tidak takut dan panik, ketika sudah terlanjur begini.Ini adalah posisi di mana terbalik an dari Khal, dimana Khal sebenarnya memiliki banyak tehnik Swordmanship, namun ia gugup dan bingung di saat di lapangan, itulah ketika memiliki mental dan nyali yang lemah, namun, kalau Fai memiliki nyali dan mental yang kuat, namun ia belum tahu sedikit pun tentang Swordmanship, jangankan Swordmanship, cara bermain pedang saja ia belum tahu.Bagai bayi yang baru di lahirka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
LION QUEEN
SEMANGAT!
2025-06-19
0