Mulut Zeline terkunci rapat mendengar itu. Aldigar langsung membawanya keatas ranjang dengan ciumannya yang brutal. Sekarang hanya derai air mata yang mampu menjelaskan itu semua. Tenaganya lebih kuat untuk menggarangi dan mengikat tubuh Zeline semaunya. Ia tidak tahu apa yang terjadi pada Tuan mudanya ini? Bahkan tangan Aldigar sudah bergerak semaunya, ia dengan cepat sudah melepaskan pengait dress itu dan membuat baju itu terbuka hingga menampakkan area dadanya sampai ke perut.
"Tuan Muda! Saya mohon jangan lakukan ini padaku! Aku mohon," Dengan penuh ketakutan dan berkaca-kaca Zeline memohon padanya.
"Tidak Zeline, aku tidak bisa menahannya lagi!"
Memang begitulah adanya, bahkan seluruh wajah Aldigar memerah tidak bisa menahan diri. Walaupun begitu tak mengurangi sedikitpun ketampanan Aldigar diwajahnya. Zeline bisa melihat wajahnya yang sempurna dari dekat. Namun perlakuan seperti ini bukanlah kemauannya, bahkan tak pernah terbayangkan sebelumnya jika hal ini akan terjadi padanya. Terdengar juga dari nafas Aldigar yang begitu berat tak bisa menahan diri. Sesuatu bahkan semakin mengeras diujung sana melihat body tubuhnya yang sungguh ahhh! Tidak bisa dijelaskan lagi oleh mata Aldigar. Ia memang sudah gelap mata, ia hanya ingin menerkamnya sekarang.
Aldigar tidak peduli lagi. Ia langsung
menyentuh kedua gunung miliknya itu yang terasa kakal dan lembut dengan paksa. Ia semakin merasakan sensasi yang luar biasa sehingga ingin meremas-remas dan bermain sesukanya disana. Ia rasa Zeline memang belom pernah disentuh oleh siapapun, terlihat jelas dari bentuk dan rasa kakalnya ia meremas. Ini memang gila, namun ia merasakan sensasi yang luar biasa dari tubuh Zeline dan membuatnya semakin menggila.
Zeline tidak tahu lagi, ia hanya bisa menggeleng untuk menolak semua perlakuan itu. Lelaki itu juga mengancamnya jika ia berteriak Aldigar akan membunuhnya. Padahal ini hanya omong kosong belaka karena tak tahan diri.
Sekarang ia larut sendiri dalam lamunan dan sentuh-sentuhan itu, tanpa sadar ia pun sudah tak berbusana hingga sampailah di pertempuran itu terjadi dan membuatnya terngiang-ngiang sampai sekarang.
Bahkan setelah semua itu terjadi Aldigar meminta maaf pada Zeline yang terus menangis. Dengan gentlenya ia juga mengenakan kembali semua pakaian Zeline dengan lembut sambil menanyakan seberapa banyak uang yang ia inginkan darinya,namun tentu saja Zeline hanya membisu dan terus menangis.
"Aku akan memberikanmu uang yang banyak nanti. Berapa uang yang kamu mau? Tidak boleh ada yang tahu tentang ini kecuali kita berdua dan mungkin Finn akan mengetahui semua ini nanti, tapi aku sangat percaya dia. Jika hal ini sampai bocor berarti kamulah penyebabnya. Selama kamu tutup mulut kamu akan baik-baik saja Zeline. Aku bisa melakukan apa saja kepadamu dan keluargamu jika sampai semua orang tahu hal ini nanti."
Bahkan bisikan itu masih terngiang-ngiang di kepala Zeline hingga membuatnya sakit kepala sekarang!
"Benci! Aku benci Anda! Seharusnya aku berteriak saja waktu itu!" Teriakan Zeline tanpa sadar ditaman itu. Ia mengingat semua itu dengan jelas. Membuat rasa kebencian semakin tumbuh pada dirinya. Hanya derai air matanya saja yang dapat menjelaskan seberapa hancurnya ia sekarang. Zeline memang belum pulang ke rumah, karena niatnya tadi ia ingin menenangkan dirinya ditaman kota ini.
"Hapus air matamu itu," Ujar salah seorang lelaki yang sudah mengulurkan sapu tangan miliknya. Ia menyadarkan Zeline yang berlinangan air mata.
"Pak Finn??? Kenapa Anda disini?"Zeline terkejut dengan kehadiran Finn tiba-tiba. Ia adalah Wakil Direktur Finn atau tangan kanannya Aldigar. Ia sedang mengulurkan sapu tangannya pada Zeline sekarang. Ia adalah seseorang yang sangat disegani di kantornya juga.
"Kau memarkirkan mobil kantor sembarangan. Kita berdua melihat itu, tentu saja Tuan muda menyuruhku untuk mencarimu dan ternyata kamu ada disini."
Zeline masih terdiam, bahkan ia hanya menatap sapu tangan itu.
Kenapa bukan dia yang menghampiriku? Kenapa harus menyuruh orang lain? Memang lelaki brengsek itu benar-benar tidak akan bertanggungjawab!
"Keringkan air matamu dulu, setelah ini aku akan mengantarmu pulang. Mana kunci mobilnya?"
"Tidak usah. Aku bisa pulang sendiri."
"Aku akan tetap mengantarmu. Ini perintah!" Ketegasan Finn membuat Zeline terdiam, lelaki ini juga sama menyebalkannya seperti bosnya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments