" dasar anak pembawa sial " gerutu fahmi, hingga terdengar oleh Alia yang ada di hadapan nya.
" TUNGGU APA LAGI PERGI " bentak fahmi, menyuruh Alia pergi dari ruangan nya.
Alia tidak menjawab dan langsung pergi dari ruangan itu, dengan isak tangis sakit dan perih yang ada di tangan nya.
Cek lek_
Alia masuk ke kamar bibi arum ia menghapus air matanya agar bibi arum tidak merasa khawatir terhadap dirinya.
" loh nak lia " ucap bibi arum yang baru keluar dari kamar mandi.Melihat Alia yang wajahnya sebab bibi mengerti apa yang yang terjadi pada anak yang ada di hadapan nya.
"nak lia tidak apa-apa? " tanya bibi arum ia duduk di samping Alia dan merengkuh pundak kecil itu ke pelukan nya.
" apa ada yang sakit? " tanya bibi arum, namun Alia hanya diam dan menyembunyikan tangannya.Bibi arum yang melihat itu langsung meraih tangan Alia, betapa kagetnya bibi arum melihat luka bakar di tangan Alia.
Bibi arum langsung bangun dari duduk nya dan segera mengambil kotak p3K yang ia simpan di dalam lemari.
Dengan telaten bibi arum membersihkan sisa-sisa remahan rokok yang ada di tangan Alia, ia sesekali meniup nya dengan lembut agar Alia tidak merasa terlalu sakit.
" padahal Alia gak apa-apa bi " celetuk Alia, bibi arum pun menatap mata sebiru kristal itu, ia tahun bahwa Alia berbohong.
" iya... tapi luka harus segera di obati jika tidak luka ini akan infeksi nak lia mau terus merasa sakit? " tanya bibi arum.
" Alia tidak mau, Alia tidak suka sakit" jawab Alia dengan polos gadis cantik itu tersenyum pada bibi arum.
" hmm kenapa nak Alia tersenyum seperti itu? " tanya bibi arum.
" bibi Alia boleh minta uang? " pinta Alia.
" untuk apa hmm... ? " tanya bibi arum, ia menyimpan kebali p3k yang di gunakan tadi.
" Alia mau beli roti yang di dekat supermarket tadi siang " jawab Alia.
" nanti kita kesana bibi akan belikan besok " ucap bibi arum, ia bersiap-siap untuk tidur bibi arum sudah berbaring di ranjang.
" tapi Alia mau pergi sendiri bi " ucap Alia, bibi arum yang mendengar permintaan Alia membuat nya heran tak bisanya Alia ingin pergi sendiri.
" apa tidak apa-apa pergi sendiri? " tanya bibi arum.
" iya bi lia janji untuk pergi sebentar dan kembali lagi ke rumah " ucap Alia dengan antusias.
" yang benar bibi takut nak lia ke sasar di jalan nanti tidak bisa pulang " ucap bibi arum.
" gak bi lia ingat kok jalan pulang nya " ucap Alia, berusaha untuk membujuk sang bibi, ini pertama kali nya Alia ingin pergi sendiri tanpa di temani bibi arum.
" ya udah kalau gitu tapi nak lia harus janji setelah beli roti nak lia harus cepat pulang " ucap bibi arum.
" iya bi lia janji " jawab lia ia tersenyum lebar hingga memamerkan deretan giginya, Alia begitu senang setelah mendapatkan izin dari sang bibi.
_
Keesokan pagi nya Alia begitu antusias, pagi-pagi sekali dia bangun dan mandi, dengan wajah semringah Alia melangkah pergi menuju kafe yang ia kunjungi kemarin.
Sesampainya di kafe Alia duduk di kursi kemarin, berharap pria yang ia temui waktu itu datang kembali.
Setelah beberapa saat Alia menunggu akhirnya pria itu datang namun kali ini dia tidak sendirian Zean mengajak temannya untuk datang.saat Zean memasuki kafe Alia langsung bangkit dari duduknya dan menyapa pria itu.
" pagi om " sapa Alia, dengan senyum polos nya dia menghadiri Zean.
" kenapa kamu ada di sini lagi? " tanya Zean heran.
" Alia juga mau beli roti kemarin, " jawab Alia.
" lihat Alia bawa uang " ucap Alia ia memperlihatkan uang yang ada di tangan nya.
" hanya 20ribu, itu tidak cukup untuk sepotong roti " ucap Zean memberitahu Alia bahwa uang yang dia bawah sangatlah kurang.
" yah... padahal Alia mau roti " ucap Alia, bibir mengerucut.
" ya udah deh lia mau pulang aja " ucap Alia dengan nada sedih ia tidak tahu berapa yang dia bawa, karena Alia tidak tahu uang dan berhitung.
" aku akan membelikan nya duduk kembali " ucap Zean, ia pun memanggil pelayan dan memesan roti dan kopi.
Setelah beberapa saat pesanan pun datang, wajah polos itu langsung bahagia saat roti yang dia inginkan telah datang. Zean yang melihat senyum bahagia dari Alia dia juga mengulum senyum.
" wanita aneh " batin Zean, ia hanya diam-diam senyum.asisten nya yang menyaksikan tuan muda nya tersenyum seperti itu membuat dia takut.
"baru kali ini tuan tersenyum seperti itu " batin Dylan, karena tuan muda yang dia ikuti tak sekalipun menujukan keramahan nya atau tersenyum kepada orang lain, yang dia tahu tuan muda nya adalah orang yang dingin bagaikan kulkas tujuh pintu.
" apa kamu suka? " tanya Zean pada Alia.
" Alia suka roti nya enak " jawab Alia dia kembali menyantap rotinya.
" mau roti yang lain? " tanya Zean, melihat Alia makan begitu lahap membuat Zean menyukai nya, Zean berfikir dia mendapatkan mainan baru.
" mau om, apa Alia boleh bawa pulang juga? " tanya Alia dengan wajah polos nya.
" ya tentu aku akan membelikan nya untukmu" ucap Zean, ia menikmati kopinya.
" om ayo menikah dengan Alia" ajak Alia, wajahnya yang polos mata yang berbinar seakan-akan menginginkan jawaban yang berbeda dari Zean.
Dylan yang duduk diam di antara mereka tercengang dengan pengakuan gadis kecil yang ada di samping nya bahkan dia hampir menyemburkan kopi yang dia minum.
Tatapan nya seperti meminta penjelasan dari tuan muda nya, namun Zean tetap diam dan malah tersenyum. Membuat Dylan mersa merinding di sekujur tubuh nya.
" aku tidak mau " jawab Zean singkat, berharap gadis itu diam dan tidak menayangkan pertanyaan yang sama.
" kenapa? " tanya Alia dengan polos, dan penuh harapan.
" kamu tidak terlalu cantik untuk menjadi istri ku " ucap Zean, dia berbohong pada dirinya sendiri kenyataan nya Alia sangat lah cantik ia hampir memenuhi kriteria wanita idaman Zean.Dylan yang ada di antara mereka hanya menjadi obat nyamuk saja, tidak bisa berkutik dan hanya bisa diam.
" Alia tidak cantik tapi bibi bilang Alia sangat cantik " ucap Alia, wajahnya terlihat suram, membuat Zean semakin ingin mengejek nya.
" itu menurut bibi mu tapi di mata ku kamu sangat-sangat jelek " ejek Zean, melihat reaksi Alia membuat Zean ingin tertawa, namun ia berusaha untuk menahan tawa nya.
" om jahat bilang lia jelek " pekik Alia, dia terlihat marah wajah cantik nya menjadi suram seperti awan mendung.Tak lama terdengar isak tangis Alia.
hikss...hikss
Membuat Zean tercengang ia tidak menyangka Alia akan tersinggung dengan ucapan nya. orang-orang yang ada di kafe menatap kearah Zean dan Alia, membuat Zean panik.
_
_
_
_JANGAN LUPA KASIH MIMIN HADIAH🎁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments