CINTA DI NEGERI FANTASI

CINTA DI NEGERI FANTASI

Bab 01 - Bukan pemeran utama

Senja menyelimuti. Mei Yi berendam di bathtub, tubuhnya bersandar nyaman di pinggir bak, aroma terapi lavender memenuhi ruangan. Cahaya lilin berdansa lembut di permukaan air, menemani drama Wattpad favoritnya. Jari-jarinya bergerak cepat, men-skip adegan-adegan menegangkan, matanya hanya tertuju pada interaksi romantis sang aktris dan pangeran tampan di layar.

Senyum tipis mengembang di wajahnya.Ia menatap layar iPad, bayangan pangeran tampan itu seakan nyata.

"Sayang banget, setiap aku menjalin hubungan selalu berakhir. Mereka selalu memanfaatkan aku, setelah itu pergi. Andai aku di sana, di kelilingi lelaki-lelaki tampan mati pun aku rela ..."

Tiba-tiba, ia terduduk tegak, mata berbinar. "Tuhan! Jika bisa aku ingin berada dalam cerita itu! Kabulkan lah keinginan konyolku ini!" Tangannya bertaut sambil memejaman mata.

Mei Yi membuka mata, ia tertawa lepas, suara riangnya bergema di kamar mandi yang remang-remang. Sejenak kemudian, tawanya mereda, digantikan oleh senyum malu.

Ia menepuk keningnya, sambil menggeleng. "Apa yang kuucapkan tadi?"

Tepat saat Mei Yi melontarkan permintaannya yang konyol itu, sebuah meteor biru terang melesat menyambar langit. Cahayanya, sekejap saja, sebelum menghilang ditelan kegelapan. Bersamaan dengan itu, layar iPad Mei Yi berkedip-kedip, gambarnya menjadi buram, bergerak-gerak tak menentu seperti terkena gangguan sinyal.

Mei Yi mencoba mengetuk-ngetuk layar, panik. Namun, bukannya membaik, sebuah cahaya menyilaukan tiba-tiba meledak dari dalam iPad, membanjiri kamar mandi.

Saat cahaya itu mencapai puncaknya, Mei Yi lenyap. Secepat kilat, hanya menyisakan iPad yang tergeletak di atas meja sudut. Keheningan menyelimuti kamar mandi, hanya aroma lavender yang masih tersisa, menguap pelan.

.

.

Mei Yi tersentak. Lehernya tercekik, sesak. Pandangannya kabur, hanya samar-samar ia melihat dirinya tergantung di udara. Insting bertahan hidup membuncah. Tangannya meraba-raba, mencari sesuatu untuk dipegang. Kain kasar yang melilit lehernya terasa semakin erat, mencekik napasnya. Dadanya terasa seperti diremas, matanya mulai berair, pandangannya menggelap.

"Nona...!" Sebuah suara samar terdengar, seperti dari kejauhan.

"Cepat! Turunkan nona Luo Yi! Cepat!" Kali ini, teriakan itu lebih keras, penuh kepanikan.

Beberapa bayangan lelaki berlarian, tangan-tangan sigap membantu menurunkan tubuhnya yang menggantung. Ada yang menopang tubuhnya agar tak jatuh terhempas, yang lain menaiki kursi, dengan cekatan melepaskan ikatan di lehernya.

Tubuhnya yang lemas terjatuh ke lantai, batuk-batuk hebat mengguncang tubuhnya.

"Ukhuk... ukhuk..."

Napasnya tersengal-sengal, sesak di dada perlahan mereda. Air mata membasahi pipinya.

Seorang wanita muda, dengan wajah yang dipenuhi air mata, memeluknya erat.

"Nona, baik-baik saja? Kenapa Nona melakukan ini?" suaranya bergetar, penuh kekhawatiran.

Sentuhan hangat wanita itu sedikit meredakan rasa dingin yang masih mencengkeram tubuh Mei Yi.

Pandangan Mei Yi menyapu ruangan asing itu, setiap detailnya diukir dalam ingatannya yang masih berkabut. Ia mendorong tubuhnya, mencoba duduk tegak, tatapannya tertuju pada wanita di sampingnya. Wajah wanita itu tampak samar, namun ada sesuatu yang terasa begitu dekat, begitu familiar.

"Siapa kamu?" suaranya sedikit serak, panik mulai menguasai dirinya. "Kenapa aku ada di sini? Dan... kenapa aku merasa wajahmu terasa tak asing?"

Tangisan wanita itu semakin menjadi-jadi. "Hiks... hiks... Nona tidak mengenaliku? Aku Hui, pelayan Nona sejak kecil..."

Wanita itu, Hui, meremas pundak Mei Yi, sentuhannya lembut namun penuh kekhawatiran.

Mei Yi memegang lehernya yang masih terasa nyeri. "Hui... kenapa namamu sama seperti yang ada di cerita Wattpad yang aku baca itu?"

Ia teringat akan nama pelayan dalam cerita Wattpad yang baru saja dibacanya. Keanehan itu semakin membuatnya bingung.

"Tadi... apa yang terjadi?" Ia menatap ke atas, melihat kain yang tadi melilit lehernya, bayangan kejadian itu masih begitu jelas. "Apa aku... mau bunuh diri?"

Matanya membulat, kebingungan bercampur dengan rasa takut .

Hui menatap Mei Yi lekat-lekat, heran dengan tingkah laku majikannya. Ia mendekat, tatapannya intens, mencari jawaban dari mata Mei Yi. Mei Yi tersentak, ia memundurkan tubuhnya, rasa tidak nyaman .

"Harusnya saya yang bertanya, Nona Luo Yi," isak Hui, suaranya teredam oleh isakannya.

"Kenapa Nona ingin bunuh diri? Apakah karena hinaan mereka? Kenapa Nona mau meninggalkan saya sendirian?"

Alis Mei Yi bertaut, kebingungan bercampur dengan rasa tak percaya. Ia meraih pundak Hui, memegangnya erat.

"Apa katamu? Luo Yi? Aku Luo Yi?"

Hui mengangguk, air matanya masih mengalir deras. Mei Yi, baru menyadari keanehan ini, memandang Hui dan para pelayan lelaki yang berdiri di sisi mereka. Tatapannya tajam, mencari jawaban dari mereka, dari sekelilingnya.

Ia bangkit, melihat ke bawah. Pandangannya tertuju pada pakaian yang dikenakannya—sebuah Hanfu lusuh berwarna putih, jelas ini bukan pakaiannya.

"Cermin! Ambilkan aku cermin!" suaranya lantang, panik.

Hui bergegas mengambil cermin perunggu berukir bunga, sementara Mei Yi berlari ke meja rias, mencari cermin lain. Ia meraih cermin perunggu dari tangan Hui, dan tatapannya terpaku pada pantulan wajahnya di sana.

"Aaaaa..." teriakannya menggema, membuat semua orang di ruangan itu tersentak kaget.

Hui mendekat, mengambil cermin dari tangan Mei Yi. "Nona, ada apa?" tanyanya panik, memeriksa cermin itu dengan hati-hati.

"Kenapa? Kenapa aku jadi dia?! Aku gak mau hiks...hiks...!" jerit Mei Yi histeris, menatap bayangannya di cermin dengan mata terbelalak.

Tubuhnya gemetar, air mata membasahi pipinya. Ia terduduk lemas di lantai, kakinya menendang-nendang lantai dengan frustrasi, seperti anak kecil yang sedang tantrum. Kedua pelayannya berbisik-bisik khawatir, mengira Nona mereka telah kehilangan akal sehatnya.

Hui, menyadari situasi yang genting, segera menyuruh pelayan lain keluar dan menutup pintu kamar rapat-rapat. Ia tak ingin gosip menyebar di kediaman Luo .

Dengan hati-hati, Hui menghampiri Mei Yi, duduk di depannya, menatapnya dengan penuh empati.

"Nona… kenapa? Apakah Nona masih sakit hati dengan perkataan Pangeran?"

Mei Yi meraih cermin yang ada di tangan Hui, menatap wajahnya yang mengerikan itu sekali lagi. Air mata mengalir deras, isak tangisnya menggema di ruangan sunyi itu. Ia menyadari jika dirinya telah masuk ke dalam cerita Wattpad yang di bacanya.

Mei Yi mengira dirinya akan menjadi pemeran utama, berinteraksi dengan pangeran-pangeran tampan dalam cerita tersebut. Namun kenyataan jauh lebih pahit. Tatapannya di cermin menampilkan wajah yang tak asing, namun mengerikan: wajah Putri Luo Yi, putri Jenderal Luo Zhi Feng, yang terkenal karena parasnya yang buruk rupa.

Ingatan samar-samar muncul; Luo Yi merupakan anak dari Jendral Luo Zhi Feng, ia di kucilkan karena memiliki paras yang jelek. Dalam cerita tidak di ceritakan secara detail bagaimana kisah Luo Yi karena ia hanya peran pembantu di cerita itu. Yang Mei Yi ingat, Luo Yi akan berakhir dengan kisah yang tragis. Itulah mengapa ia sangat histeris.

Ketakutan membayangi Mei Yi. Cerita dalam Wattpad itu seakan-akan menjadi kenyataan yang akan menimpanya. Ia tak ingin mati, rasa putus asa dan amarah membuncah.

Tuhan… kenapa Kau begitu kejam padaku? Aku memang ingin masuk ke dunia Wattpad tapi bukan yang seperti ini yang ku mau, aku tak ingin akhir yang mengenaskan...

Bukan hanya wajah buruk rupa yang menjadi bebannya, tetapi juga takdir tragis Luo Yi yang mengerikan. Ia merasa terjebak dalam sebuah permainan yang kejam, tanpa tahu bagaimana cara untuk keluar dari jebakan maut ini.

Terpopuler

Comments

🍾⃝ ʙͩᴜᷞɴͧɴᷡʏͣ❤️⃟WᵃfЯ⃟Rˢ⍣⃟ₛ¹⁸

🍾⃝ ʙͩᴜᷞɴͧɴᷡʏͣ❤️⃟WᵃfЯ⃟Rˢ⍣⃟ₛ¹⁸

aku mampir thor/Smile/

2025-05-26

2

Elie Noerhasanah Iskandar

Elie Noerhasanah Iskandar

aku jg mampir thor😚@uswatun Kha,kakaknya author kak Ratna Jumillah ya???

2025-05-27

2

💛≛⃝⃕|ℙ$ Fahira Eunxie💎

💛≛⃝⃕|ℙ$ Fahira Eunxie💎

aku mampir kak thor...
ceritanya seru, apalagi Mei Yi yang ingin dikelilingi para pangeran eh malah sebaliknya /Facepalm/

semangat kak thor, semoga sehat selalu

2025-05-26

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 01 - Bukan pemeran utama
2 BAB 02- Tekat merubah jalan cerita
3 BAB 03- Racun
4 BAB 04- Penjepit rambut peninggalan ibu
5 BAB 05-Penyelamatan dramatis
6 BAB 06-Pangeran Xiao Ming
7 BAB 07- Membalas
8 BAB 08-Pembatalan
9 BAB 09-Jian Ming yang semakin penasaran
10 BAB 10-Kematian di depan mata
11 BAB 11- Kematian dayang Bou Yu
12 BAB 12-Tuduhan palsu
13 BAB 13-Terungkapnya kejahatan
14 BAB 14- Bayangan Mei Na
15 BAB 15-Pembatalan yang di tolak
16 BAB 16- Pernikahan yang di tetapkan
17 BAB 17- Rahasia besar
18 BAB 18-Hari pernikahan
19 BAB 19-Pengantin yang tertukar
20 BAB 20-Pangeran Yu Ming
21 BAB 21-Terungkapnya wajah Luo Yi
22 BAB 22-Perhatian Xiao Ming
23 BAB 23-Sisi lain pangeran Xiao Ming
24 BAB 24-Penyakit Xiao Ming
25 BAB 25-Ancaman nyata
26 BAB 26-Rahasia di balik kotak perhiasan
27 BAB 27-Kedatangan Xiao Ming
28 BAB 28-Dalam Bahaya
29 BAB 29-Janji Xiao Ming
30 Pengenalan Para Tokoh
31 BAB 30-Rasa mulai tumbuh..
32 BAB 31- Tugas Istana
33 BAB 32-Terbunuhnya dayang An.
34 BAB 33-Gelar Putri Kekaisaran
35 BAB 34-Kembalinya para pangeran
36 BAB 35-Tragedi di istana
37 BAB 36-Permaisuri dan Guang Hong
38 BAB 37-Penyesalan
39 BAB 38-Cinta pertama
40 BAB 39-Malam yang penuh gairah
41 BAB 40-Intrik istana
42 BAB 41- Ujian penentuan putra mahkota
43 BAB 42-Gairah yang tertunda
44 BAB 43-Sisi lain Xiao Ming
45 BAB 44-Membalikkan keadaan.
46 BAB 45-Rencana Xiao Ming
47 BAB 46-Penyergapan
48 BAB 47- Teka teki terbunuhnya Selir Hai Yun
49 BAB 48-Terbongkarnya kejahatan Guang Hong.
50 BAB 49-Toko penggadaian
51 BAB 50-Kotak perhiasan
52 BAB 51-Putri Ling Er
53 BAB 52-Menghadapi dengan tenang
54 BAB 53-Kotak perhiasan yang hilang
55 BAB 54-Tipuan Luo Yi
56 BAB 55-Rencana Luo Yi.
57 BAB 56-Keinginan Putri Ling Er
58 BAB 57-Hukuman Luo Yi
59 BAB 58-Hasil memuaskan.
60 BAB 59- Menyelamatkan Luo Yi.
61 BAB 60-Permintaan maaf
62 BAB 61-Racun Peony
63 BAB 62-Kekalahan Mei Na
64 BAB 63 Terbunuhnya Li Wei
65 BAB 64-Misteri kematian Li Wei
66 BAB 65-Menggali kubur Li Wei
67 BAB 66- Menggali makam Li Wei
68 BAB 67- Kekecewaan Xiao Ming
69 BAB 68-Pernikahan Yu Ming
70 BAB 69-Kemunculan Ming Mei
71 BAB 70- Permintaan Ling Er
72 BAB 71- Maaf Luo Yi
73 BAB 72- Ancaman Ling Er
74 BAB 73-Kembalinya kepercayaan
75 BAB 74-Perburuan
76 BAB 75- Kecemburuan
77 BAB 76- Antara Jian Ming dan Yu Ming
78 BAB 77- Perubahan Ming Mei
79 BAB 78-Mulainya perburuan
80 BAB 79-Rencana licik Jian Ming
81 BAB 80-Kembalinya Luo Yi dan Xiao Ming.
82 BAB 81- Sergapan Guang Hong
83 BAB 82- Kehamilan Luo Yi.
84 BAB 83 -Ketakutan Luo Yi
85 BAB 84-Kemenangan Xiao Ming.
86 BAB 85- Kebahagiaan yang samar.
87 BAB 86-Siasat Ling Er.
88 BAB 87- Ancaman Ling Er.
89 BAB 88-Bukti baru.
90 BAB 89-Penyelamatan Jian Ming.
91 BAB 90- Penyergapan.
92 BAB 91- Pengorbanan Hui
93 BAB 92- Kebenaran yang terungkap.
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Bab 01 - Bukan pemeran utama
2
BAB 02- Tekat merubah jalan cerita
3
BAB 03- Racun
4
BAB 04- Penjepit rambut peninggalan ibu
5
BAB 05-Penyelamatan dramatis
6
BAB 06-Pangeran Xiao Ming
7
BAB 07- Membalas
8
BAB 08-Pembatalan
9
BAB 09-Jian Ming yang semakin penasaran
10
BAB 10-Kematian di depan mata
11
BAB 11- Kematian dayang Bou Yu
12
BAB 12-Tuduhan palsu
13
BAB 13-Terungkapnya kejahatan
14
BAB 14- Bayangan Mei Na
15
BAB 15-Pembatalan yang di tolak
16
BAB 16- Pernikahan yang di tetapkan
17
BAB 17- Rahasia besar
18
BAB 18-Hari pernikahan
19
BAB 19-Pengantin yang tertukar
20
BAB 20-Pangeran Yu Ming
21
BAB 21-Terungkapnya wajah Luo Yi
22
BAB 22-Perhatian Xiao Ming
23
BAB 23-Sisi lain pangeran Xiao Ming
24
BAB 24-Penyakit Xiao Ming
25
BAB 25-Ancaman nyata
26
BAB 26-Rahasia di balik kotak perhiasan
27
BAB 27-Kedatangan Xiao Ming
28
BAB 28-Dalam Bahaya
29
BAB 29-Janji Xiao Ming
30
Pengenalan Para Tokoh
31
BAB 30-Rasa mulai tumbuh..
32
BAB 31- Tugas Istana
33
BAB 32-Terbunuhnya dayang An.
34
BAB 33-Gelar Putri Kekaisaran
35
BAB 34-Kembalinya para pangeran
36
BAB 35-Tragedi di istana
37
BAB 36-Permaisuri dan Guang Hong
38
BAB 37-Penyesalan
39
BAB 38-Cinta pertama
40
BAB 39-Malam yang penuh gairah
41
BAB 40-Intrik istana
42
BAB 41- Ujian penentuan putra mahkota
43
BAB 42-Gairah yang tertunda
44
BAB 43-Sisi lain Xiao Ming
45
BAB 44-Membalikkan keadaan.
46
BAB 45-Rencana Xiao Ming
47
BAB 46-Penyergapan
48
BAB 47- Teka teki terbunuhnya Selir Hai Yun
49
BAB 48-Terbongkarnya kejahatan Guang Hong.
50
BAB 49-Toko penggadaian
51
BAB 50-Kotak perhiasan
52
BAB 51-Putri Ling Er
53
BAB 52-Menghadapi dengan tenang
54
BAB 53-Kotak perhiasan yang hilang
55
BAB 54-Tipuan Luo Yi
56
BAB 55-Rencana Luo Yi.
57
BAB 56-Keinginan Putri Ling Er
58
BAB 57-Hukuman Luo Yi
59
BAB 58-Hasil memuaskan.
60
BAB 59- Menyelamatkan Luo Yi.
61
BAB 60-Permintaan maaf
62
BAB 61-Racun Peony
63
BAB 62-Kekalahan Mei Na
64
BAB 63 Terbunuhnya Li Wei
65
BAB 64-Misteri kematian Li Wei
66
BAB 65-Menggali kubur Li Wei
67
BAB 66- Menggali makam Li Wei
68
BAB 67- Kekecewaan Xiao Ming
69
BAB 68-Pernikahan Yu Ming
70
BAB 69-Kemunculan Ming Mei
71
BAB 70- Permintaan Ling Er
72
BAB 71- Maaf Luo Yi
73
BAB 72- Ancaman Ling Er
74
BAB 73-Kembalinya kepercayaan
75
BAB 74-Perburuan
76
BAB 75- Kecemburuan
77
BAB 76- Antara Jian Ming dan Yu Ming
78
BAB 77- Perubahan Ming Mei
79
BAB 78-Mulainya perburuan
80
BAB 79-Rencana licik Jian Ming
81
BAB 80-Kembalinya Luo Yi dan Xiao Ming.
82
BAB 81- Sergapan Guang Hong
83
BAB 82- Kehamilan Luo Yi.
84
BAB 83 -Ketakutan Luo Yi
85
BAB 84-Kemenangan Xiao Ming.
86
BAB 85- Kebahagiaan yang samar.
87
BAB 86-Siasat Ling Er.
88
BAB 87- Ancaman Ling Er.
89
BAB 88-Bukti baru.
90
BAB 89-Penyelamatan Jian Ming.
91
BAB 90- Penyergapan.
92
BAB 91- Pengorbanan Hui
93
BAB 92- Kebenaran yang terungkap.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!