Semua karena Matias

Thalia menggeleng-gelengkan kepala. Hanya satu hal yang menyebabkan Thalia seperti itu. Siapa lagi jika bukan Kezia. Kezia beberapa kali buang muka dari Thalia.

"Udah tua, kelakuannya masih kayak gitu," Thalia berdecak-decak sambil meletakkan beberapa piring di atas meja makan. "Martin! Buruan ngana bawa nasi goreng itu. Mau sarapan kita!"

"Sabar, Kakak. Jo dua, ngana pe tangan, Kakak Thalia." Martin tergopoh-gopoh membawa panci berisi nasi goreng. "Celine kiapa lagi, Kakak?"

"Bucin kata anak-anak jaman sekarang. Cuma satu orang yang bisa bikin Kezia kayak gitu. Matias itu orangnya. Sudah cinta mati, susah diberitahukan." keluh Thalia yang saking kesalnya, lebih memilih membalas Martin dengan bahasa Indonesia.

Martin tersenyum, mendesah. Pikir Martin, beruntung sekali laki-laki bernama Matias itu. Dicintai Kezia seperti itu. Ingin rasanya Martin menjadi Matias. Awas saja jika Matias berani menyakiti Kezia, begitulah isi pikiran busuk Martin.

Melisa datang sembari menyanyikan sebuah lagu: "...cinta ini kadang tak ada logika..."

Kezia memelototi Melisa sambil tak sengaja menggebrak meja.

Thalia yang balas memelototi Kezia. "Zia, kamu apa-apaan?! Pagi-pagi sudah bikin rusuh aja."

"Kita jo banyanyi. Salah, kah?" timpal Melisa nyengir bercampur kesal.

Martin bergegas ke dapur lagi. Sembari berjalan, Martin mendesah dan beberapa kali memandangi wajah Kezia.

"Kiapa Kezia, Kak?" tanya Melisa.

Kezia mendengus. Perempuan ini sepertinya tahu bahwa ada persekongkolan antara Melisa dan Thalia. Ujar Kezia sembari merengut, "Jo terusin sandiwara ngana semua. Jo baganggu kita, ngana badua. Bikin emosi deng ngana pagi-pagi gini."

"Ngana lagi dapet?" tanya Melisa nyengir.

"Bukan dapet. Yah, Kezia begini cuma satu yang bisa bikin dia begini. Matias itulah orangnya." ujar Thalia menggeleng-gelengkan kepalanya, nyengir pula.

Jason, suami Thalia, muncul. Wangi sekali aroma tubuh Jason. Jason langsung memeluk Thalia dan mencium pipi Thalia. "Sudahlah, Sayang, jangan begitu sama adik kandung sendiri."

"Tuh, Kak, denger, suami sendiri aja masih punya hati," kata Kezia pedas.

"KEZIA!" seru Thalia. Giliran Thalia yang menggebrak meja sembari menatap garang adik kandungnya tersebut.

Jason mendesah. Hilang sudah selera makan dirinya. Sepertinya Jason harus kembali sarapan pagi di luar rumah. Begitu memukul dahinya, Jason pamit sebentar, lalu terburu-buru melipir. Pertengkaran antara Kezia dan Thalia seringkali membuat Jason tidak nafsu untuk sarapan bersama keluarga sendiri.

*****

Saat Nabilah tengah mencuci piring, Mamak menghampiri Nabilah. Ujar Mamak, "Nabilah, kau masih suka komunikasi sama Matias?"

Nabilah hanya mengangguk, lalu kembali mencuci piring sebelum mandi dan berangkat ke kantor.

"Oh," Hanya itu yang dikatakan Mamak ke Nabilah. Mamak mendesah. Yang Nabilah perhatikan wajah ibu kandungnya seperti terpancarkan kekecewaan mendalam.

"Mamak kenapa sedih begitu?" Nabilah menghentikan aktivitas mencuci piringnya tersebut. Ia membersihkan kedua telapak tangannya dari busa-busa sabun cuci piring. Nabilah merangkul Mamak.

"Bingung Mamak bagaimana mengatakannya ke kau, Nabilah."

"Mamak ada-ada saja. Nggak biasanya cem gini. Ngomongin aja, Mak."

Mamak mengambil napas dan mulai mengutarakan isi kepalanya. "Apa harus Matias, Nabilah?"

"Maksud Mamak?" tanya Nabilah mengerutkan dahi, walau sepertinya Nabilah tahu maksud pertanyaan Mamak tersebut. Semuanya karena Nabit yang banyak omong.

"Maksud Mamak, carilah laki-laki yang tidak punya pasangan. Jangan kau pacari pacar orang. Kau cantik, Nabilah, masa kau mau jadi perebut pacar orang? Malu Mamak waktu tahu dari Nabit, kau terus menerus mengejar-ngejar pacar orang. Mau ditarok di mana wajah Mamak ini?"

Sakit sekali hati Nabilah pagi ini. Ingin rasanya Nabilah tidak pergi ke kantor. Kondisi hati Nabilah sedang tidak bagus. Kata-kata Mamak sungguh menghujam ulu hatinya. Bagaimana caranya Nabilah menyampaikan hal yang sebenarnya? Nabilah tahu suara Nabit lebih berarti daripada suaranya. Mana mau Mamak percaya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!