4

" Kak, apa yang kamu katakan! Aku tahu kak Saga membenci tante Amira karena pergi meninggalkan kalian, tapi tidak semua wanita harus kamu benci! " Ucap Najwa dengan lantang.

Saga menoleh dan menatap ke arah sumber suara " Kenapa kamu ke sini! Siapa yang memberimu hak untuk bicara seperti itu padaku! Jangan kira karena aku kakak sepupu kamu, lantas bisa bicara semaumu kepadaku! Sekarang lebih baik kamu pergi dari sini sebelum kemarahanku akan membuatmu tak berani lagi menatapku! ".

Najwa menggeleng perlahan " Sungguh kak, aku sudah tidak mengenalimu lagi! " Ucapnya kemudian pergi meninggalkan Saga dan Hara Group dengan perasaan kecewa, sedih dan sangat marah.

Saga mengerutkan rahangnya dan melemparkan botol wine ke arah pintu membuat Vincent terperanjat penuh ketakutan.

Pyarrrr

'' Semua memang brengsek! Hahhhh !" Teriak Saga.

" Tuan muda tenanglah? Ini di kantor tuan tidak enak kalau sampai ada yang mendengar keributan ini" Bujuk Vincent untuk meredam amarah Saga yang memang temprament dan sulit ditebak, mengingat masih ada beberapa klien yang menunggu di ruang rapat.

Hidup Saga memang bergelimang harta dan kemewahan tapi tidak pernah mendapatkan cinta. Cinta keluarga ataupun orang terdekatnya. Tidak ada yang perduli dengan kebahagiaannya. Bahkan seorang ibu yang sering di dengarnya sebagai seseorang yang paling perduli kepada anak anaknya hanya omong kosong belaka. Jangankan memberikan kasih sayang, menemui saja tidak pernah. Dan itulah yang membuatnya sangat membenci wanita dan tidak pernah mempercayai cinta. Baginya cinta dan wanita hanya akan membuatnya menderita.

Keesokan harinya.

Saga yang baru saja memasuki ruangannya segera duduk di kursi kebesarannya dan mulai membuka layar laptopnya.

Tok tok tok

( Terdengar suara pintu diketuk dari luar)

Ceklek

Seorang wanita memakai baju seksi dengan belahan dada yang menyembul keluar.

" Tuan, silahkan anda periksa laporannya dulu " Ucapnya dengan sedikit mencodongkan dadanya ke depan dan membuka satu lagi kancing bajunya terlihat belahan dadanya yang menggoda, bahkan nyaris memperlihatkan biji kopinya.

Saga melirik sejenak kemudian menarik nafas panjang dan menatap pada laporan itu kemudian membacanya dan membubuhkan tanda tangannya.

" Siapa namamu? " Tanya Saga tanpa menoleh dan terus memantengi layar laptopnya.

" Sela tuan" Jawabnya lembut.

" Sudah berapa lama kamu bekerja di sini? "

" Baru satu minggu tuan " Jawab sela kemudian duduk di depan Saga dengan melipat satu kakinya agar terlihat paha mulusnya.

Saga memang melihatnya tapi sama sekali tidak tergoda justru membuatnya neg dan menjijikkan.

" Sekarang kamu kemasi barang barang kamu dan urus gajimu di HRD setelah hari ini aku tidak mau lagi melihatmu di sini! "

Deg

Sela melotot tajam " Tapi tuan! "

Saga memiringkan bibirnya " Pergi atau aku meminta security untuk menyeretmu keluar dari sini! "

Sela tersenyum tipis dan mendekati Saga

" Tuan muda Mahendra, aku akan pergi dari sini tapi tidak akan pergi dengan tangan kosong".

" Apa maksudmu!"

Sela membuka semua kancing bajunya dan pengait bra-nya,lalu melepaskannya dan terpampanglah dua buah gundukan besar putih padat dengan biji kopi di sana yang seakan meminta untuk dihisap".

Saga memegangi jidatnya dan menarik nafasnya dengan berat karena kejadian ini bukan hanya sekali dua kali bahkan hampir setiap hari papanya mengirimkan wanita wanita murahan untuk menggodanya.

" Pakai bajumu kembali Sela, usahamu tidak akan pernah berhasil aku sama sekali tidak tertarik dengan tubuhku bahkan kamu telanjang bulat sekalipun tidak akan mampu membuatku tergoda denganmu!" Ucap Saga tanpa melihatnya dan kembali memantengi layar laptopnya.

Sela mendengus kesal dan membuka seluruh pakaiannya kemudian berjalan ke arah Saga sambil berlenggak lenggok dan memperlihatkan area sensitifnya agar dilihat oleh Saga, namun lagi-lagi Sela kecewa karena Saga hanya menggeleng perlahan.

" Kamu pergi dari sini atau mau aku panggil security!" Gertak Saga yang membuat Sela terperanjat dan segera memakai bajunya kembali.

Tak lama kemudian Vincent masuk ke ruangan Saga " Tuan apa yang terjadi ? Anda memecat Sela?"

" Tidak perlu bertanya Vin, dia wanita gila tidak pantas bekerja di sini" Jawab Saga tanpa ekspresi.

Vincent sedikit bingung " Tapi bukankah dia"

" Sudah cukup Vin, mulai sekarang kamu harus lebih selektif dalam merekrut sekertaris? Dan selidiki dulu latar belakangnya, jangan biarkan papa ikut campur " Ucap Saga tanpa menoleh pada bawahannya itu.

" Jadi orang orang yang selama ini menjadi sekertaris anda adalah orang orang suruhan tuan Raga?"

" Ehemm "

"Baiklah tuan, saya akan lebih berhati-hati lagi"

" Oiya satu lagi, buat peraturan di larang memakai pakaian seksi di perusahaan ini. Ini perusahaan terhormat dan apabila ada yang melanggar langsung dipecat" Ucap Saga tanpa menoleh pada asisten kepercayaannya itu.

" Baik tuan " Jawab Vincent kemudian bergegas meninggalkan ruangan atasannya itu dengan peraturan baru yang harus dipatuhi oleh semua karyawan perusahaan.

Tok tok tok

Terdengar pintu kembali di ketuk dari luar.

Ceklek

" Maaf tuan, ruang rapat sudah siap" Ucap salah seorang pegawainya.

Saga dan Vincent pun mengangguk dan segera beranjak ke ruang rapat untuk memulai rapat penting.

Dengan maskulin Saga melangkah menuju ruang rapat diikuti Vincent di belakangnya. Pesona Saga Mahendra memang tidak ada tandingannya, sikap dingin dan angkuhnya mampu membuat hati wanita bergetar.

***

" Hahhh sial, dasar brengsek! Impoten ! " Umpat Sela sambil memanyunkan bibirnya.

" Kenapa sayang?" Tanya Raga kemudian ikut duduk di samping Sela sambil mencubit pipinya.

" Om, anak om itu impoten ya? Atau memang sudah belok jalur "

" Memangnya kenapa?"

" Aku sudah buka bajuku di depannya, eh dia gak bereaksi sama sekali , aku coba mendekatinya dan menggodanya dengan memperlihatkan barang sensitif ku ,aku malah diusirnya dari sana, menyebalkan sekali. Sampai saat ini baru dia laki laki yang bisa menolakku" Jawab Sela yang membuat Raga terkekeh" Ya dia memang begitu, kalau dia gak mau sama kamu ya sama om saja sini naik ke tubuh om, hari ini kamu yang pegang kendali"

Sela pun tersenyum tipis dan segera membuka seluruh bajunya " Om nakal ih , baiklah tapi om harus berjanji untuk membelikan aku tas branded lagi ?".

" Iya iya apa sih yang nggak buat kamu, achhh"

Dan mereka pun segera menjalankan aksinya yaitu bergulat untuk menuntaskan hasrat masing-masing.

Terpopuler

Comments

Nazefa

Nazefa

nggak sekalian biji nangka kak.. biar agak gedean mungkin../Facepalm//Facepalm/

2025-07-14

1

Nazefa

Nazefa

jelas nggak nafsu.. kamu dengan tingkah konyolmu itu terlalu menjijikkan sela.. sadar!

2025-07-14

1

Nazefa

Nazefa

hompimpa dia.. kaum pelangi..😅✌🏻✌🏻

2025-07-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!