setelah menghabiskan secangkir teh dan roti, aku segera kembali berkemas untuk menuju bandara. aku memilih untuk naik taxi untuk perjalanan kali ini, suasana cukup hangat dan beberapa aku mengobrol dengan driver
hingga tak terasa kini aku sampai, aku segera menghubungi sintia karena ia bilang kabari saja kalau sudah sampai
saat aku berada di belakang mobil untuk membantu mengeluarkan koper dan barang lain ku, aku di telfon sintia
" kamu tetap disitu qil, gausah kemana-mana bentar lagi aku kesana kok"
tegas sintia dari balik telfon sebelum aku menyadari keberadaan gadis tersebut, aku mengikuti arah mata nya ke depan mobil yang ku naiki kini
aku mengangguk kecil sebelum dia menutup telfon nya tersebut, dari tempat ku aku melihat pemandangan keluarga yang sangat hangat
aku tersenyum kecut melihat pemandangan tersebut, hati ku terasa panas melihat itu
ponsel ku genggam dengan erat untuk meredam kan emosi ku, namun hati ku terasa kembali tenang saat melihat senyum manis seorang gadis yang mulai beranjak dewasa
aqila
lilly
gumam ku menatap harap, ingin sekali diri ku memeluk nya saat ini juga namun mustahil untuk diri ku melakukan hal tersebut
？？？
mbak, semuanya sudah saya keluar kan
lamunan ku buyar saat driver tersebut berbicara pada ku, aku mengangguk dan membayar sebelum mobil tersebut pergi
kini diri ku terlihat oleh mereka, saat lilly memfokuskan pandangan nya kepada ku
lilly
tante, haii
sapa lilly tiba-tiba
ketiga orang dewasa disitu hanya diam saat lilly menyapa diriku, begitu pun dengan aku. bagaimana ingatan nya begitu tajam?
dia masih mengingat ku setelah pertemuan di toko ku? namun kenapa dia tak mengingat aku di saat umur nya 6 tahun?
aqila
lilly mommy kangen sama kamu
batin ku saat melihat senyuman yang lebar itu di depan ku
kaki ku melangkah mundur dan menarik barang-barang ku menjauh dari keberadaan mereka, aku harus mengalah? ikhlas dan tabah
air mata ku jatuh, entah mengapa aku benci momen di bandara seperti ini! diri ku selalu sedih saat di bandara
hingga kini kami bertiga sudah sampai di Lombok dan menuju ke villa di tepi pantai yang di sewa perusahaan
Sintia menginap sehari sebelum pergi ke labuan bajo bersama beberapa tim, sedangkan aku dan keynan akan menetap disini sampai acara di mulai
aqila
aku kamar bawah aja
ucap ku saat memasuki villa tersebut
sintia
okey, keynan?
keynan
aku di kamar atas aja kak
ucap keynan segera naik ke atas dengan cepat
aku memilih bersantai di ruang tengah dengan sembari meminum lemon tea yang sudah di sediakan
sedang kan sintia mulai menyeduh mie yang sudah ia idam-idam kan sedari tadi di bandara jakarta
sintia
qil beneran gamau?
aqila
makan aja sin
kami berdua bersantai di ruang tengah sampai larut malam, sintia memilih kembali ke kamar nya karena ia sudah lelah dan aku tetap di situ
aku berjalan ke belakang yang terdapat kolam dan melihat suasana malam disitu cukup tenang
untuk menenangkan fikiran ku, aku memilih untuk mengevape. vape yang tersisa sedikit ku bawa dari swiss tersebut kini ku hisap dengan begitu nikmat dan membuat fikiran ku tenang
sejenak aku melupakan masalah dan kerinduan ku yang tak tentu arah nya kemana
dan tiba-tiba vape di tangan ku di rampas oleh seseorang dari belakang
aqila
hey!
teriak ku dari belakang
aqila
key?
keynan berdiri di belakang ku dengan tatapan dingin
aqila
balikin
ia menyinggung senyum nya dan mulai menghisap vape tersebut
asap nya di hembus kan ke muka ku setelah itu ia melempar benda itu jauh-jauh ke pantai
aqila
keynan, kamu apa-apaan sih!?
kayak, do you get dejavu huh?
keynan
kenapa? ga seneng?
setelah ia mengucap itu ia lalu pergi berlalu dari hadapan ku
sikap nya sungguh aneh, sangat aneh. aku memilih diam tanpa mengejar pria tersebut
namun diriku terlihat sedikit tersenyum saat teringat wajah marah nya tadi, apa dia marah karena aku nge vape? mungkin?
Comments